Rabu, 16 Agustus 2017

Love Rain Part I





“Hai Assalamualaikum Wr Wb sobat buzz FM. Apa kabarnya nih? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, senang sekali rasanya bisa kembali lagi menemani sobat buzz pada malam rabu ini. Masih bersama gw Andromeda dan rekan gw Andra. Selama dua jam ke depan kita bakal memandu acara bincang malam, dan pastinya dapat menghibur sobat-sobat yang sedang galau.”

“Buat kalian yang ingin curhat, tanya-tanya atau request lagu boleh banget, langsung saja kirim ke nomor 085694679485 ataupun telepon on air 021 5512345. Kita tunggu nih.”

“Oh ya gw mau tanya nih sama teman yang ada di sebelah gw. Bang Andra tema kita malam ini kan jangan baper. Kira-kira lw pernah ga sih baper sama mantan?”

“Hey gadis lw harus tau ga ada dalam kamus gw yang namanya baper sama mantan, yang ada mantan gw baper sama gw.”

Andromeda dan Andra sudah menjadi pasangan duet yang cocok sekali, mereka sudah mengawal selama dua tahun acara bincang malam. Makanya tidak ada rasa canggung dari keduanya.

“Gw percaya bang sama lw, bahkan kalau lw bohong saja gw percaya.” Meda tidak mau kalah dari Andra dalam urusan bersilat lidah wanita memang pemenangnya.
“Ok untuk menghibur suasana hati kalian langsung saja kita putarkan lagu Zayn featuring Taylor Swift I don’t wanna live forever. Selamat mendengarkan.”

Malam ini Ibu  kota di guyur hujan jalanan sudah mulai padat kendaraan roda empat dan dua berebut memenuhi sudut jalan. Dari balik kaca sebuah gedung seorang gadis berambut cepak, mata belo, hidung mancung dan kulit sawo matang sedang asik menikmati suasana hujan. Meda sangat menyukai hujan suasana seperti ini selalu ia tunggu-tunggu, biasanya kalau hujan seperti ini ia akan menghabiskan malam dengan bapak diskusi ringan ditemani indomie yang dapat menghangatkan tubuhnya. “Kira-kira bapak lagi ngapain ya.”

“Woy ngelamun terus, hayo lagi mikirin apa.” Andra tersenyum jahil memecahkan lamunan Meda.
“Udah berapa lama loh temenan sama gw, masa masih belum tau kesukaan gw.” Meda memutar tubuhnya menghadap Andra.

“Emang apa kesukaan lw?”

“Tau ah gelap.” Dengan kesal Meda melempar tatapan sinis kepada temannya tersebut

Di tempat yang berbeda malam ini sedang diadakan pertandingan bola tribun dipadati penonton  yang di dominasi kalangan muda, walaupun guyuran hujan membasahi baju para pemain namun tidak menyurutkan semangat mereka. Penonton berteriak memberikan dukungan kepada jagoan mereka. Komentator sibuk menyusun kata mengomentari para pemain menambah semangat pertandingan.

“Tendangan yang sangat manis dilakukan oleh Rudi untuk menyamakan kedudukan, tetapi lagi-lagi gagal.”

“Lalu kita lihat bola sudah mulai dikuasai oleh Agung, dan Dimas sudah memasang kuda-kuda untuk merima opera dari Agung. Yahh dikit lagi, tetapi tiba-tiba Eko datang dari samping untuk merebut bola.”

Tiba-tiba suara ledakan kencang terdengar berasal dari sudut stadion semua pasang mata mencari sumber menyapu semua sudut ruangan. Suasana yang semula ramai tiba-tiba hening, mereka yang cepat sadar dengan kekacauan ini berusaha menyelamatan diri berlari kocar-kacir, para pemain pun tak mau kalah dengan sigap mereka berlari menuju pintu exit.

Semua sibuk dengan diri mereka masing-masing, seorang bapak berlari ke arah bangku penonton ternyata anak kecil sedang menagis seorang diri tanpa ada yang memperdulikannya entah di mana orang tua anak tersebut yang lupa dengan anaknya. Ia lalu membawanya keluar dari stadion barangkali di luar orang tua anak ini sedang menunggu.

tiga jam berlalu suasana stadion sudah sepi, hanya tinggal beberapa orang saja, polisi sudah mulai berdatangan. Police line pun sudah dipasang. Cleaning services membersihkan sisa kekacauan sampah botol berserakan di mana-mana. Di sudut lapangan petugas polisi sedang berbincang dengan manager stadion satu dua kali mereka melemparkan tatapan kepada Alex salah satu petugas cleaning services yang sedang memunguti sampah, lalu mereka berjalan mendekati Alex tanpa bertanya terlebih dahulu kedua tangan Alex langsung diborgol.

“Maaf ada apa ini?” Spontan Alex bertanya dan menepis tangan polisi muda yang hendak memborgolnya.

“Sebaiknya bapak ikut kami dahulu ke kantor. Kami akan menjelaskannya nanti di kantor.”

“Ya tapi kenapa saya harus diborgol, salah saya apa?. Silahkan kalau memang mau membawa saya tetapi tidak seperti ini.”

“Kami akan menjelakan di kantor. Tolong bapak jangan melawan.”

Tanpa penjelasan Alex diboyong menuju mobil, pria bertubuh gemuk, mata belo yang memiliki kulit sawo matang tidak dapat berbuat apa-apa lagi, karena semakin ia melawan maka perlakuan yang didapatnya akan semakin kasar.


Indahnya Melukis Hari
Tangerang, 16 Agustus 2017
Day 1


1 komentar:

  1. KINI DEWALOTTO MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
    UNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU ^-^
    WWW.DEWA-LOTTO.NAME
    WA : +855 88 876 5575

    BalasHapus

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design