“Hai
Assalamualaikum Wr Wb sobat buzz FM. Apa kabarnya nih? Semoga selalu dalam
lindungan Allah SWT, senang sekali rasanya bisa kembali lagi menemani sobat
buzz pada malam rabu ini. Masih bersama gw Andromeda dan rekan gw Andra. Selama
dua jam ke depan kita bakal memandu acara bincang malam, dan pastinya dapat
menghibur sobat-sobat yang sedang galau.”
“Buat kalian
yang ingin curhat, tanya-tanya atau request
lagu boleh banget, langsung saja kirim ke nomor 085694679485 ataupun telepon on
air 021 5512345. Kita tunggu nih.”
“Oh ya gw mau
tanya nih sama teman yang ada di sebelah gw. Bang Andra tema kita malam ini kan
jangan baper. Kira-kira lw pernah ga sih baper sama mantan?”
“Hey gadis lw
harus tau ga ada dalam kamus gw yang namanya baper sama mantan, yang ada mantan
gw baper sama gw.”
Andromeda dan
Andra sudah menjadi pasangan duet yang cocok sekali, mereka sudah mengawal
selama dua tahun acara bincang malam. Makanya tidak ada rasa canggung dari
keduanya.
“Gw percaya bang
sama lw, bahkan kalau lw bohong saja gw percaya.” Meda tidak mau kalah dari
Andra dalam urusan bersilat lidah wanita memang pemenangnya.
“Ok untuk
menghibur suasana hati kalian langsung saja kita putarkan lagu Zayn featuring Taylor Swift I don’t wanna live forever. Selamat mendengarkan.”
Malam ini
Ibu kota di guyur hujan jalanan sudah
mulai padat kendaraan roda empat dan dua berebut memenuhi sudut jalan. Dari
balik kaca sebuah gedung seorang gadis berambut cepak, mata belo, hidung mancung
dan kulit sawo matang sedang asik menikmati suasana hujan. Meda sangat menyukai
hujan suasana seperti ini selalu ia tunggu-tunggu, biasanya kalau hujan seperti
ini ia akan menghabiskan malam dengan bapak diskusi ringan ditemani indomie yang
dapat menghangatkan tubuhnya. “Kira-kira bapak lagi ngapain ya.”
“Woy ngelamun
terus, hayo lagi mikirin apa.” Andra tersenyum jahil memecahkan lamunan Meda.
“Udah berapa
lama loh temenan sama gw, masa masih belum tau kesukaan gw.” Meda memutar
tubuhnya menghadap Andra.
“Emang apa
kesukaan lw?”
“Tau ah gelap.” Dengan
kesal Meda melempar tatapan sinis kepada temannya tersebut
Di tempat yang
berbeda malam ini sedang diadakan pertandingan bola tribun dipadati
penonton yang di dominasi kalangan muda,
walaupun guyuran hujan membasahi baju para pemain namun tidak menyurutkan
semangat mereka. Penonton berteriak memberikan dukungan kepada jagoan mereka. Komentator
sibuk menyusun kata mengomentari para pemain menambah semangat pertandingan.
“Tendangan yang
sangat manis dilakukan oleh Rudi untuk menyamakan kedudukan, tetapi lagi-lagi
gagal.”
“Lalu kita lihat
bola sudah mulai dikuasai oleh Agung, dan Dimas sudah memasang kuda-kuda untuk
merima opera dari Agung. Yahh dikit lagi, tetapi tiba-tiba Eko datang dari
samping untuk merebut bola.”
Tiba-tiba suara
ledakan kencang terdengar berasal dari sudut stadion semua pasang mata mencari
sumber menyapu semua sudut ruangan. Suasana yang semula ramai tiba-tiba hening,
mereka yang cepat sadar dengan kekacauan ini berusaha menyelamatan diri berlari
kocar-kacir, para pemain pun tak mau kalah dengan sigap mereka berlari menuju
pintu exit.
Semua sibuk
dengan diri mereka masing-masing, seorang bapak berlari ke arah bangku penonton
ternyata anak kecil sedang menagis seorang diri tanpa ada yang memperdulikannya
entah di mana orang tua anak tersebut yang lupa dengan anaknya. Ia lalu
membawanya keluar dari stadion barangkali di luar orang tua anak ini sedang
menunggu.
tiga jam berlalu
suasana stadion sudah sepi, hanya tinggal beberapa orang saja, polisi sudah
mulai berdatangan. Police line pun
sudah dipasang. Cleaning services membersihkan
sisa kekacauan sampah botol berserakan di mana-mana. Di sudut lapangan petugas
polisi sedang berbincang dengan manager stadion satu dua kali mereka
melemparkan tatapan kepada Alex salah satu petugas cleaning services yang sedang memunguti sampah, lalu mereka
berjalan mendekati Alex tanpa bertanya terlebih dahulu kedua tangan Alex
langsung diborgol.
“Maaf ada apa
ini?” Spontan Alex bertanya dan menepis tangan polisi muda yang hendak
memborgolnya.
“Sebaiknya bapak
ikut kami dahulu ke kantor. Kami akan menjelaskannya nanti di kantor.”
“Ya tapi kenapa
saya harus diborgol, salah saya apa?. Silahkan kalau memang mau membawa saya
tetapi tidak seperti ini.”
“Kami akan
menjelakan di kantor. Tolong bapak jangan melawan.”
Tanpa penjelasan
Alex diboyong menuju mobil, pria bertubuh gemuk, mata belo yang memiliki kulit
sawo matang tidak dapat berbuat apa-apa lagi, karena semakin ia melawan maka
perlakuan yang didapatnya akan semakin kasar.
Indahnya Melukis
Hari
Tangerang, 16
Agustus 2017
Day 1
KINI DEWALOTTO MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
BalasHapusUNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU ^-^
WWW.DEWA-LOTTO.NAME
WA : +855 88 876 5575