Selasa, 05 April 2016

Dongeng Di Hari Minggu


            Akhirinya bisa menghirup udara dengan tenang. Karena dua angenda besar gw dalam minggu ini bisa di lewati dengan baik dan menyenangkan. Kemarin setelah cape-cape melewati progress report dan hari ini tuntas sudah mendongeng di salah satu komunitas yang ada di Tangerang, awalnya ketika dapat kontak dari teman sempat bingung mau di terima atau ga tapi karena ini pasti menjadi pengalaman yang paling berharga dan belum tentu akan ada kesempatan yang sama di lain hari. Akhirnya dengan percaya diri gw bilang yaaakkkkk mau banget. Huaaahhhhh akhirnya impian yang selama ini gw tunggu-tunggu datang juga dan yang paling penting bisa mendapatkan penghasilan dari mendongen yaa walaupun ga seberapa tapi kerja keras gw sedikit di hargailah sama orang lain. Dan hal yang membuat hari ini lebih bewarna adalah dapat pengalaman banyak selain dapat wadah untuk menyalurkan hobby ternyata dapat teman baru yang pengalamannya lebih super dan keren abis dari pada gw, awalnya udah besar kepala tenryata ada yang lebih keren lagi makhluk ciptaan Allah, makanya jangan sombong dulu karena di atas langit masih ada langit.
            Lanjut ke dongeng yaaakkkkk. Sempat kaget waktu lihat jumlah peserta yang mau gw dongengin karena cukup banyak sempat nervous, karena gw pikir anak-anak yang akan gw dongengin itu udah gede-gede mana mau dia dengerin cerita gw yang ekspresif dan pake suara-suara aneh. Subhanallah di luar ekspetasi berkat doa dari teman-teman dan yang paling dahsyat doa dari mama semua rasa khawatir itu bisa terbayar lunas. Akhirnya dongeng pun di mulai dengan mengajak anak-anak untuk tepuk semangat dan bernyanyi lagu kebangsaan gw setiap kali ketemu sama anak-anak TK. Sebenernya tujuannya mengajak mereka untuk fokus dan ga kemana-mana fikiran dan matanya, dan benar waktu masuk ke inti dongeng semua pasang mata yang ada di ruangan itu fokus mendengarkan dan melihat gw bahkan sampai ke para orang dewasa yang ada di sana. Wuaaahhhh senangnya bukan main. Apalagi pas gw ngeluari suara-suara aneh dari beberapa karakter yang gw mainkan dengan kompak dan tanpa aba-aba mereka tertawa ngeliat gw. Asiiikkk ternyata mereka masih fokus sama gw.
            Karena ini pengalaman pertama gw sedikit keteteran si waktu mendongeng karena belum bisa mengontrol tempo bercerita jadi terlalu cepet ngomongnya dan belibet hahahahh bahkan sampe gw aja kesedek sama air liuar dan lidah gw sendiri, nasib-nasib.
Lokasi dongeng hari ini di Cikupa kalau mengar nama itu yang terlintas di otak gw adalah jaaaauuuuhhhh dan benar banget ternyata jauuuhhhh pantat gw aja sampe pegel saking jauhnya tuh lokasi. Jalananya rusak dan waktu naik motor harus beberapa kali membenarkan posisi duduk yang bentar-bentar merosot. Mungkin hal tersebut hanya sebagian kecil dari tertatihnya gw. Kalau seandainya berkaca dari pendongen-pendongen caliber pasti medan yang mereka lewati lebih ekstrim dan menyerakan bikin orang kapok dan  ga mau datang lagi.
Berharap semoga ini menjadi gerbang awal untuk menuju ke job-job yang lainnya semoga juga akan banyak orang yang minta gw untuk mendongeng lagi karena dengan begini gw akan sedikit lebih tenang membebaskan mimpi dalam menjalankan kehidupan.
Tangerang, 3 april 2016
Indahnya melukis hari


Reply 1988


          Dua hari ini lagi keranjingan sama drakor, lagi-lagi balik ke tabiat awal bergadang sama menjelang dini hari cuma buat menjawab rasa penasaran. Karena menurut gw paling asik untuk menikmati segala hal lebih baik langsung tancap gas ga pake lama apa lagi di tunda-tunda langsung aja gas poooollllll kalau sampai kenal siaran tunggu sama aja lw nikmatin makanan yang udah basi, udah pasti rasanya ga enak.
            Drakor apa si yang membuat gw menunda jam tidur? Di adalah REPLY 1988, sebenarnya udah lama kakak gw nyingung tuh drakor tapi karena gw ga tertarik dan hawa REPLY 1997 masih menghantui gw males buat nontonnya takut kecewa sama jalan ceritanya. Akhirnya karena udah di bagi gw nikmatin juga dah.

            Drakor di buka dengan seorang wanita yang sedang bercerita mengenai masa remajanya, akhirnya penonton di bawa ke settingan tahun 1988. Dan kalian tahun ternyata REPLY 1988 lebih kental nuansa jadulismenya di bandingkan dengan REPLY 1997 and ceritanya lebih complicated dan bikin penasaran untuk cepat-cepat tahu ending dari ceritanya. Makanya itu yang membuat gw bergadang dua malem mantenging laptop cuma untuk tahu jalan cerita yang dibuat penulis.
            Duk Sun adalah remaja yang tumbuh besar di antara keempat teman kecil yang berjenis kelamin cowo. Dia memiliki sifat yang sama dengan Si Won, gadis yang nilai akademiknya di bawah rata-rata, bawel, polos, kasar, ga tau malu, malu-maluin tapi semua sisi negatifnya itu akan terdispensasi dengan satu sifatnya yang amat luar biasa yaitu jiwa empatinya yang jarang dimiliki gadis-gadis seusianya. Duk Sun tidak hanya mementingkan teman-teman masa kecilnya saja tapi semua temannya akan di perlakukan dengan sama olehnya jika ada yang membutuhkan bantuan darinya. Pernah suatu hari dia di panggil oleh salah satu orang tua dari temannya, kedua teman dekatnya sudah berfikir negatif kalau pasti sang ketua kelas mereka sudah mengadukan hal-hal yang macam-macam sama orang tuanya makanya orang tua anak tersebut datang untuk menunjukkan kekuasaannya agar Duk Sun takut. Eitzzzzz tapi tuduhan mereka salah besar ternyata Duk Sun hanya di mintai tolong oleh orang tua teman sekelasnya untuk membantu anaknya jika suatu saat penyakit anaknya itu kambuh Duk Sun harus membantu agar anak tersebut terselamatkan, hmmmmmm kenapa ibu dari temanya bisa tahu? Usut punya usut wali kelas merekalah yang merekomendasikan nama Duk Sun sebagai anak yang memiliki jiwa empati yang sangat besar dan dapat di andalkan walaupun nilai akademiknya tidak menjamin.

            Di sini juga Duk Sun memiliki dua sahabat perempuan yang memiliki hobby sepertinya yaitu curhat-curhatan di warung ddukbokki. Informasi sedikit ddukbokki atau tteokbokki adalah makanan khas Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Mereka akan sibuk membicarakan mengenai hal-hal yang sedang booming pada saat itu, dan di warung tteokbokki jugalah kedua sahabatnya itu mengatakan kalau Sun Woo memiliki perasaan lebih padanya, hanya karena Sun Woo membelikan Duk Sun mie rebus yang ternyata arti dari cinta itu kesalah pahaman saja. lagi-lagi kedua temannya bicara kalau sahabat Sun Won yang bernama Jung Hwan suka padanya. Karena tidak mau terjebak dalam kesalah pahaman lagi Sun Won berusaha untuk tidak langsung percaya dengan apa yang dikatakan temannya. Di drakor ini juga ada satu sin yang berlatar di Mcdonald’s, ternyata itu adalah Mcdonald’s pertama di Korea hahahah lucu yeeee, berarti Mcdonald’s pertama di Korea ada pada tahun 1988.

            Tapi kalau di REPLY 1988 Duk Sun tuh ga diceritakan seperti Si Won yang selalu membuat masalah dengan teman-teman sekelasnya hanya karena hal spele, walaupun sebenarnya sifat dari keduanya tidak jauh berbeda. Dan yang selalu membuat gw iri sama Duk Sun adalah ia memiliki empat teman cowo yang selalu menjaganya dan memiliki berjuta-juta kejutan yang out of the box. Dari salanah penonton akan di buat menebak-nebak tentang cowo yang akan menjadi pangeran masa depan Duk Sun, karena gendre drakor ini komedi romantis jadi pasti kedua sisi itu yang akan mendominasi alur dari drakor tersebut. Nah akhirnya penonton di bawa ke kisah cinta-cintaan dari setiap pemain.
Dimulai dari Sun Woo awalnya kirain dia yang akan menjadi pangeran masa depannya Duk Sun karena dari episode tiga mereka sudah di ceritakan cukup dekat diantara teman-teman yang lain. Sun Woo selalu memberikan perhatian lebih kepada Duk Sun dan selalu memiliki alasan untuk dekat dengannya. Mulai dari misi terselubungnya yang suka minjam ini itu sama Duk Sun padahal apa yang di pinjamnya Sun Woo sudah memilikinya di rumah seperti kamus, penghapus, tip-x, jarum jahit. Jung Hwan yang memang sudah memiliki perasaan lebih kepada Duk Sun menjadi gerah di buatnya olehnya, pada saat Jung Hwan sadar kalau selama ini Sun Woo bolak balik kerumah Duk Sun karena Sun Woo ingin menarik perhatian Duk Sun, ia marah besar dan yakin kalau keduanya saling suka. Tapi ternyata yang di sukai bukan Duk Sun melainkan Bo Raa selama ini Sun Woo hanya memanfaatkan Duk Sun sebagai alasan agar dapat curi-curi pandangan dengan Bo Raa, kalau Duk Sun si udah ke GR-AN banget dengan sikap Sun Woo yang memberikan perhatian lebih untuknya tetapi ketika dia tahu kalau Sun Woo memiliki perasaan untuk Bo Raa membuatnya hancur dan marah besar padanya, dan selalu mengatai Sun Woo brengsek. Sun Woo yang memang laki-laki tidak mengerti apa yang terjadi dengan Duk Sun akhir-akhir ini padanya. Tetapi karena persahabatan mampu mengalakhan segalanya Duk Sun bisa segera move on dari cinta bertepuk sebelah tangannya. Di REPLY 1988 Sun Woo diceritakan anak yang sayang banget sama ibu dan adik perempuannya, ia selalu berusaha untuk menjaga keduanya, memberikan perhatian lebih dan selalu tanya ini itu sekedar meyakinkan kalau keduanya baik-baik saja, Sun Woo juga anak yang cerdas dan selalu menggunakan waktunya untuk belajar. Alhasil dirinya bisa menjadi dokter di usia mudanya untuk menopang kehidupan masa depannya bersama Bo Raa.

            Jung Hwan yang ternyata memiliki perasaan tersembunyi untuk Duk Sun, kalau tidak salah pertama kali ia menyukai teman masa kecilnya itu ketika ia dan ketiga temannya di kejar-kejar oleh guru killer di sekolahnya yang melihat mereka keluar di jam malam pada saat karyawisata, ketika sedang di kejar-kejar oleh sang guru Jung Hwan menarik Duk Sun untuk bersembunyi di perbatasan tembok yang sangat sempit. Tubuh mereka saling bertemu dan membuat Jung Hwan salting dan berdegup kencang, kalau Duk Sun biasa aja dan tidak menyadari ke gugupan temannya itu. Mulai dari saat itu Jung Hwan selalu memberikan perhatian lebih pada sahabatnya itu, bahkan ia rela menahan sakit ketika harus berdesak-desakan di dalam bis Jung Hwan yang biasanya cuek bebek berusaha untuk melindungi Duk Sun agar tidak terhimpit-himpit oleh penumpang yang lain, Jung Hwan sangat kerja keras menjaga Duk Sun agar tetap aman dalam perjalanannya menuju sekolah sampai urat-urat tangannya terlihat jelas saat harus susah payah menahan dorongan dari penumpang lain setiap kali bis yang mereka tumpangi sedang oleng. Sebelum Jung Hwan memiliki perasaan kepada Duk Sun ia selalu memarahi Duk Sun setiap kali bertemu degannya, sampai kalau sehari saja Jung Hwan tidak membarahi Duk Sun berarti ada yang salah dengannya. Sama seperti Young Jae Jung Hwang diceritakan cowo yang sangat cerdas walau kepribadiannya bertolak belakang dengan otaknya, ia selalu menyibukkan waktunya dengan belajar belajar dan belajar, sayangnya karena sifatnya yang jaim akhirnya Duk Sun tidak dapat jatuh kedalam pelukannya. Padahal Duk Sun sudah memberikan sinyal kepada Jung Hwan agar dirinya berani untuk menyatakan cintanya. Dan akhirnya gw yakin yang bakal menjadi suami Duk Sun adalah Jung Hwan karena cinta yang teramat besar yang Jung Hwan miliki untuk Duk Sun ternyata cintanya Jung Hwan ga bertepuk sebelah tangan Duk Sun juga memiliki perasaan yang sama dengan Jung Hwan, apa lagi rumah mereka saling berdekatan dan tinggal di atap yang sama membuat intensitas keduanya untuk bertemu lebih besar ketimbang dengan ketiga sahabatnya yang lain.

            Persahabatan mereka tidak lengkap kalau tidak ada Dong Ryong, cowo lucu super amit yang mampu membuat suasan persahabatan mereka sangat indah untuk dilewatkan, dari awal episode sampai akhir selalu di buat kewata olehnya, gayanya yang lucu dan banyolannya yang selalu membuat ketawa. Cuma dia doang diantara sahabatnya yang ga sama sekali diceritakan kisah percintaannya, naksir sama siapa? siapa yang naksir? Semuanya masih menjadi misteri. Walaupun ia sagat lucu dan selalu membuat teman-temannya ketawa tetapi ia memiliki kesedihan yang tidak di tunjukkan salam sekali, yang membuatnya sedih adalah kedua orang tuanya yang super sibuk saking sibuknya mereka ga bisa menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sekedar sarapan di pagi hari, ayahnya seorang guru di sekolah Dong Ryong ibunya kalau tidak salah seorang ratu asuransi dan keduanya kompak kalau sudah memarahi Dong Ryong. Karena alasan itu Dong Ryong selalu kesepian dan kurangnya perhatian dari keduang orang tuanya, tapi walaupun dia kurang perhatian ga membuat dirinya besar dalam dunia yang gelap, untung ada keempat sahabatnya serta orang tua dari sahabat-sahabatnya itu yang selalu membuat hari-harinya menjadi indah. Karena sikapnya yang asik setiap kali di ajak bicara dan pandai menyimpan rahasia membuat sahabatnya berani untuk curhat dengannya. Seperti Taek yang bicara padanya kalau ia memiliki perasaan cinta untuk Duk Sun, dan pada saat Duk Sun curhat dengan sedih kalau tidak ada satu pun cowo yang suka padanya tidak membuat Dong Ryong membuka kartu Taek yang suka sekali pada Duk Sun, sepertinya ia juga sedikit tahu kalau Jung Hwan juga suka pada Duk Sun tetapi ia tidak sama sekali memberi tahu kepada Duk Sun kalau anggapannya itu salah.
            Taek nah dialah sang raja baduk, saking hebatnya memainkan baduk ia sampai-sampai tidak sekolah karena harinya hanya disibukkan dengan berlatih dan bertanding. Sekedar informasi baduk adalah permainan papan srategis antara dua pemain, mainan tradisional ini berasal dari Tiongkok sekitar 2000 SM sampai 200 SM, papan igo ini terbuat dari kayu dengan garis-garis yang digambar di atasnya, batu-batunya berbentuk bola gepeng, kalau yang gw liat si seperti catur tapi kayanya beda dehhhhh ahhhh ga tau apalah itu gw bingung. Taek yang paling tertutup kepribadiannya diantara sahabat-sahabatnya yang lain. Pemalu, tidak suka keramaian, asik sama dirinya sendiri, selalu ngerem di dalam kamar, jarang bicara, saking pemalunya ketika teman-temannya sedang berkumpul di kamarnya (kebetulan kamarnya Taek di jadikan base came oleh mereka) Duk Sun yang sedang keluar sifat gilanya menari-nari tidak jelas di depan para sahabat cowonya Taek yang terkejut ketika membuka pintu kamar langsung mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan mereka. Langka banget tuh cowo di zaman sekarang. Usut punya usut Taek tuh udah cinta mateeee sama Duk Sun dari waktu mereka masih sama-sama kecil karena sifat Duk Sun yang selalu menolong dirinya ketika sedang kesusahan. Ia selalu ingin dekat dengan Duk Sun dan selalu berusaha menyempatkan waktu untuk Duk Sun, tapi karena nyalinya yang sedikit ia tidak berani untuk menyatakan cintanya itu apa lagi pada saat ia tahu kalau Jung Hwan juga memiliki perasaan pada Duk Sun membuat dirinya takut untuk menyatakan perasaannya. Dan akhirnya Taek berusaha menyimpan cinta itu seorang diri ia tidak akan mengungkapkan perasaannya itu. semakin berjalannya waktu ternyata Duk Sun juga memiliki perasaan kepada Taek karena sikap Taek yang  baik kepadanya membuat dirinya membiarkan perasaan cinta menyelimuti hatinya. Tapi Duk Sun pun tidak ingin menyatakan perasaannya juga karena ia takut kalau sampai terjadi maka persahabatan mereka yang akan menjadi taruhannya pasti mereka akan canggung kalau bertemu. Kayanya Duk Sun sedikit bingung mau memilih Taek atau Jung Hwan makanya ia berusa untuk mengalihkan semua perasaan cintanya itu. Tetapi karena langkah Taek yang selalu lebihh cepat dibandingkan Jung Hwan membuat Duk Sun yakin kalau cintanya untuk Taek. Dan akhirnya mereka lope-lope deh…
            Bo Raa kakak super galak yang dimiliki Duk Sun selain galak ia juga sangat cerdas hari-harinya hanya disibukkan dengan belajar, Bo Raa tuh mimpi buruk untuk Duk Sun karena ia memiliki kekuasaan yang sangat besar di rumah. Bo Raa juga kasar dan tidak segan-segan memukuli Duk Sun kalau sampai adiknya menyingung perasaannya itu. Ternyata Bo Raa tuh kaum yang membelot, pernah suatu hari wajahnya tampil di layar kaca karena pada saat itu ia sedang asik berdemo dengan beberapa teman kampusnya yang tidak setuju dengan langkah yang di ambil oleh pemerintah, dirinya  babak belur di pukuli oleh polisi ayah dan ibu yang tahu tentang kejadian itu tidak tinggal diam ia geram dengan sikap anak pertamanya itu dan berusaha untuk menyadarkannya kalau jalan yang dipilihnya itu salah dan ia harus cepat-cepat sadar dan kembali menjadi Bo Raanya yang dulu. Akhirnya Bo Raa sadar dan tidak bergabung dengan teman-temannya yang suka berdemo lagi. Di sini Bo Raa selalu diceritakan kisah cintanya bersama Sun Woo, curi-curi waktu untuk bertemu ketika malam hari. Tapi gw ga begitu tertarik dengan cinta-cintaan mereka kalau adegan sedang beralih kepada mereka pasti gw akan skip ke adegan selanjutnya karena bagi gw kisah cinta mereka ga penting dan males untuk di lihat.
            Di REPLY 1988 tidak hanya diceritakan kisah anak mudanya saja, para orang tua mereka pun menjadi topik yang asik untuk di lihat. Karena mereka tinggal di komplek yang sama akhirnya kehidupan mereka pun di angat untuk menjadi sebuah perbincangan, kalau di REPLY 1997 kan paling orang tua Si Won aja yang di ceritakan dan sedikit orang tua Young Jae juga. Tapi lagi-lagi gw males ngeliat kalau saat penonton sedang di bawa ke konflik para orang tua dan gw akan skip ke adegan yang lain soalnya kan gw nonton marathon selama dua hari kalau ga di skip gw bakalan ga tidur, dan niat awal gw nonton cuma mau liat apa misteri cinta di tahun 2016 yang belum terungkap dan jawabannya ada di tahun 1988.
            Kisah kelima sahabat ini sangat asik untuk di lihat mungkin karena orang-orang yang berdiri di balik layar sangat professional dan mencintai perkerjaan mereka dan kedua drakor yang bergendre sama sudah suskses duluan jadi REPLY 1988 sudah memiliki pesona yang memikat dan menjadi drakor yang di tunggu-tunggu untuk sebagian orang. Lokasi, settingan, cerita, nuansa tahun 1988 disuguhkan dengan sangat baik, membuat setiap orang yang melihatnya seperti sedang melewati lorong waktu padahal drakor tersebut di produksi tahun 2016. Drakor ini juga di perkuat dengan penyanyi dan artis-artis yang sedang naik daun pada masa itu, jadi kita bisa lihat kebiasaan para pemain kalau sedang menghabiskan waktu bersama. Kelima sahabat itu selalu lupa waktu kalau sudah nongkrong di base came mereka, dengan menonton CD penyanyi yang sedang di gilai oleh seluruh rakyat korea pada tahun 1988, senang ya kalau bersahabat dengan memliki hobby yang sama. Kalau ga sedang nontong pasti Duk Sun akan memperlihatkan gerakan dancenya yang sangat ancur di hadapan keempat sahabatnya itu, dan keempat sahabatnya akan melihat tingkah konyolnya dengan tertawa bersama.
            Selama ini gw pengen banget punya kisah cinta dengan teman masa kecil, karena dengan itu gw ga usah menutupi semua sikap yang ada di dalam diri dan ga pake jaim-jaiman, pasti dia akan siap nerima gw apa adanya dan cinta yang timbul murni karena kebiasaan bersama dan saling menerima apa adanya. Selain cinta yang timbul karena kodrat seorang wanita dan laki-laki cinta yang timbul juga karena persahabatan yang sudah terjalin lama. Pengen banget punya sahabat cowo yang bisa ngejagain setiap waktu, pastinya kalau sedang berantem ga akan sakit banget dan dia ga akan bisa selingkung karena dunianya pasti tidak akan terkalahkan dengan rayuan maut dari orang ketiga.
Karena Sahabat adalah Segalanya







Tangerang, 25 Maret 2016

Melukis hari dengan kata 

Ceritanya Ke Bioskop


      Hari ini hidangan pelepas penat dengan mampir ke bioskop nonton film yang kata orang-orang ajib banget, film yang berorientasi about da’wah. Untuk sebagain orang film ini udah ditunggu banget karena sudah dibuat kelepek-kelepek duluan. Kalau nonton tanpa baca terlebih dahulu jatohnya ga laziez, kebetulan cerpennya sudah booming duluan jauh sebelum filmnya jadi kesempatan untuk menghayal sosok dibalik film sudah menari-nari didalam kepala alias bikin penasaran.
Ketika Mas Gagah Pergi huuuaaaahhhhhh bikin berdegup jantung didada, waktu baca cerpennya dibuat penasaran one day siapa ya seseorang yang pantas untuk memerankan sosok mas Gagah. Karena dalam cerpennya mas Gagah itu digambarkan seperti manusia setengah malaikat heheheheh itu kata gw, kenapa gw bisa beranggapan seperti itu? Karena mas Gagah tuh pinter ngaji, keren, da’wahnya unik, jago bela diri, sabar, baiiiikkkk, ganteng, supel, hafalan Qur’annya buanyak, bisa masuk kesemua elemen, wawasannya luas, sayang banget sama mama dan Gita, wajahnya teduh, aura solehnya keluar banget dan bisa menjadi malaikat penolong dalam setiap kesulitan orang-orang disekitarnya.
Hampir punah bahkan jarang sosok ikhwan seperti mas Gagah untuk saat ini, sosok yang bermental baja, berhati malaikat dan berjiwa patriot. Mungkin akhwat-akhwat mendambakan banget untuk punya satu mas Gagah di rumahnya hehhehe paling tidak untuk menjadi alasan mencintai Allah tanpa negoisasi. Terus belinya dimana dong? Lahh ko beli, belinya bukan pake uang atau mampir ke pasar tapi pake hafalan qur’an yang berjibun dan kesalihaan yang dijadikan landasan dan pondasi pertama untuk menuju jannahNya. Bahkan pesona mas Gagah tuh membuat sebagian akhwat tersihir sampe-sampe waktu lagi nonton akhwat-akhwat yang satu bioskop sama gw rame banget serasa lagi nonton home teater bacotnya ga bisa di rem. Mungkin karena mereka lagi membayangkan kalau mas Gagah bisa jadi imam dalam rumah mereka. Itu mah gw juga mau….
Awal film diceritakan tentang Gagah sang super hero yang berani membela Gita adiknya saat sedang di bully beberapa temannya, Gagah datang dengan jiwa pahlawannya membasmi semua rintangan dengan mudah. Gagah yang menang dalam kejuaraan taekwondo, Gagah yang lihai berjalan di atas catwalk, Gagah yang pandai bergaul, Gagah yang memiliki teman barisan anak-anak keren di Jakarta, Gagah yang menjadi kesayangan adik dan mamanya, Gagah yang menjadi idola teman-teman adiknya sampai Gagah yang juga disukai oleh remaja islam di kampusnya. Sampai Gita sang adik bangga banget bisa memiliki kakak seperti mas Gagah, pokoknya hidupnya jadi bewarna karna ada mas Gagah. Dan mas Gagah itu lebih berharga dari apapun yang Gita miliki.
Tapi mas Gagah berubah setelah kepulangannya dari Ternate disanalah Gagah menjadi sosok baru, hal yang paling terciri dari perubahannya adalah munculnya jenggot sebagai hiasa ikhwan soleh. Dari sana Gita bingung dengan sikap masnya itu, jadi ga asik, dikit-dikit murojaah hafalan, setel nasyid, berbeda sudut pandang, topik yang dibicarakan selalu hot issue tetang islam pokoknya ngebosenin banget deh jauh dari anak gaul zaman sekarang. Akhirnya gadis berambut bondol itu merasa kecewa, kesal, muak, bad mood dengan perubahan masnya, dan pasti ia selalu emosian kalau berhadapan dengan mas Gagahnya itu.
Gita kecewa pokoknya kecewa dengan sikap masnya itu, ga asik di ajak ngobrol, ga mau dengerin musik metal hip hop rok atau sejenisnya. Belum lagi ada hal yang membuat Gita ilfeel hati Gagah yang semakin lembut dan peka membuat Gita bingung, biasanya Gagah akan memanggil Gito, tapi setelah proses hijrahnya ia memiliki panggilan khusus untuk Gita yaitu menjadi dik manis, Gita yang memang tomboy dan menyukai hal-hal berbau kelaki-lakian jijik  dengan panggilan norak masnya itu. Tapi walaupun begitu Gagah tetap membiasakan panggilan dik manis dalam telinga Gita agar sisi kemuslimahannya keluar mungkin hehehe.
Puncak kekecewaan Gita memuncak saat dirinya harus melihat kebiasaan Gagah disela-sela waktu luangnya, dengan mantab dan emosi tingkat dewa ia mengatakan kalau mas Gagah tidak usah mengantarkan dirinya ke sekolah, sebagai gantainya Gita harus berlapang dada berdesakan dengan beberapa penumpang didalam mikrolet butut di ibu kota. Ada hal unik dalam setiap kali perjalananya menuju sekolah ia selalu bertemu dengan sosok laki-laki yang mirip sekali dengan masnya, mirip bukan secara fisik tetapi lewat sikap dan da’wah yang menggebu-gebu, namanya adalah Yudistira. Mungkin bagi Gita sial karena setiap kali Yudistira sedang melakoni perannya sebagai pendakwah tanpa disengaja Gita selalu tersinggung dengan ucapannya. Awalnya Gita memilih untuk turun dari metromini dan ga mau ambil pusing dengan tingkah Yudistira, tapi pada hari berikutnya dengan berani ia menegur si pria berkemeja kotak-kotak itu dikeramaian mikrolet, karena setiap yang keluar dari mulutnya selalu menyinggung perasaannya dan ia merasa kalau pria tersebut orang yang dikirim masnya untuk memata-matai atau merubah sudut pandangnya, hahahah boro-boro Yudistira kenal sama Gagah juga engga ketemu aja belom pernah.
Semakin berjalannya waktu Gagah mulai berani untuk mengajak teman-teman liqonya datang berkunjung kerumahnya melingkar bersama, kebetulan pada hari itu sedang ada perempuan yang dahulunya cukup dekat dengan Gagah, nah dibuat bingung tuh cewe sama Gagah. Perubahan Gagah juga membuat mamanya sedikit emosi dengannya karena secara bungkam Gagah keluar dari dunia modeling yang membantunya membiayai kehidupannya, belum lagi mama juga termakan oleh sikap Gita yang ga jelas kecewa berat dengan Gagah. Mama juga sempat marah sama Gagah karena dengan perubahan sikapnya membuat suasana rumah tak seadem dahulu malah menjadi sarana kemarahan Gita dan mama. Sepertinya baru pertama kali ia merasakan hal paling sedih dalam hidupnya tertolak oleh Gita dan mama. Namun Gagah tetap berusaha untuk bersama dan mengencangkan hubungannya sama Allah, ia tahu ini hanyalah proses dari perjalanan da’wahnya.
Alhamdulillah mama mulai melunak karena mengetahui perubahan Gagah kearah yang sangat positif, Gagah mengajak mama untuk mengunjungi rumah cinta tempat yang disulap Gagah dan teman-temannya seperti rumah baca atau rumah singgah didaerah pesisir. mulai dari sana mama memiliki pandangan yang berbeda dari perubahan Gagah, dan menganggap jalan baru yang dipilih Gagah adalah jalan terbaik. Ditambah tiga pereman kocak dan baik hati yang menceritakan semua kebaikan Gagah bersama teman-temannya mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk kepentingan orang-orang miskin di daerah itu. Kata-kata itu murni keluar dari mulut ketiga preman bukan dari Gagah yang berusaha untuk memamerkan citra terbaik dalam dirinya
      Gagah selalu mencari ide untuk kembali dekat dengan Gita, karena dirinya juga sedih dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini. awalnya Gagah mengajak Gita pergi kesuatu tempat, ia tidak memberi tahu tempat apa yang akan mereka kunjungi, Gita si percaya aja dengan masnya ia masih beranggapan kalau mereka berdua akan pergi ke suatu tempat yang pastinya asik, ternyata Gagah mengajak Gita untuk pergi ke walimahan temannya, tentu Gita bingung karena semua perempuan yang dilihatanya menutup aurat mereka dengan rapat, belum sampai disitu saja kebingungan Gita tamu undangan laki-laki dan perempuan memiliki tempat yang berbeda, karena penganti laki-laki dan perempuannya duduk dipelaminan yang terpisah, dan untuk meminimalisir virus-virus mengerikan dikalangan ikhwan-akhwat ditengah-tengah ruangan diberikan hijab jadi tamu undangan tidak akan atau apa yang sedang terjadi dibalik tirai tersebut. Gita yang cuek dan ga tau apa-apa membuka tirai dengan santai dan memanggil-manggil mas Gagah, karena dihalangi oleh salah satu panitia yang melarang Gita untuk masuk kedalam tempat laki-laki tanpa sengaja Gita menyenggol salah satu pelayan yang sedang membawa nampan berisikan makanan, jadilah makanan dan nampan tersebut jatuh menyentuh lantai kaena kepo semua pasang matang memandang Gita dengan keheranan, Gagah yang memang mengenali kalau pembuat onar itu adalah adiknya langsung mengajak Gita untuk segera keluar dari dalam gedung. Setelah kepulangan mereka dari acara walimahan yang tersisa hanyalah kemarahan Gita yang semakin menggunung kepada Gagah.    
      Ada hal yang sangat mengejutkan Gita, kalau teman baiknya sudah merubah penampilannya dengan menutupi auratnya, dan penyebabnya adalah karena temannya memiliki kakak sepupu yang sangat menginspirasi baginya, ditengah-tengah kafirnya orang-orang Amerika kakak sepupunya malah memutuskan dirinya untuk menjadi seorang akhwat. Satu demi satu Gita mulai memahami perubahan kakaknya.
      Tapi sayang banget karena jumlah durasi tuh film yang terlalu lama akhirnya di bagi menjadi dua part karena bioskop ga mau menerimanya.. sempet kecewa juga karena film ini kan lahirnya dari cerpen ko bisa sampe panjang banget keluar jalur lagi, walapun gitu gw si yang harus berlapang dada karena penulis dan produser ketika mas Gagah pergi tuh orang yang sama Helvy Tiana Rossa jadi ya harus mendispensasi. Di dalam cerpennya Yudistira di ceritkan di ketika mas Gagah kembali setelah satu tahun berlalunya kematian mas Gagah tapi di filmnya Yudistira tuh keluar di awal dan sempat ketemu sama Gagah padahal Yudistira dan Gagah tuh ga kenal satu sama lain, ini yang keciri banget antra film dan cerpennya.
      Tapi yasudah mau gimana lagi masa gw mau ngamuk-ngamuk sendirian, salut juga sama aktingnya Hamas di KMGP beliau tuh beda banget sama ketika di TC.

Tangerang, 3 Februari 2015

Di Kamar Tercinta

Aksi lw telat


       Belakangan ini ga tau apa yang terjadi dengan diri gw, kayanya impian gw yang belum sempat terwujud sedikit mempengaruhi sikap aneh gw. Satu dua kali tanpa sengaja melihat tayangan tv yang menampilkan anak-anak muda di bawah atau diatas gw yang bersinar karena hasil kerja keras mereka dan itu semua membuat hidup gw semakin sesak nafas. Ya gw iri sama mereka karena di usia mereka yang terbilang muda dapat mewujudkan impiannya lain halnya dengan gw yang masih sibuk mengurusi hal-hal yang ga penting bukan karena demi mengejar cita dan impian gw tapi karena sesuatu yang gw juga ga mengerti.
            Selama ini gw pengen banget jadi penyiar radio, pengusaha muda, penulis novel atau kisah inspiratif, motivator handal untuk anak-anak muda, pembawa acara jejak petualang tapi ga semua dari mimpi gw itu terjadi. Ga satu pun terjadi pasti karena gw ga punya cukup nyali untuk meraih itu semua. Labilnya jiwa, galaunya fikiran, yang selama ini mengintimidasi hidup gw dan akhir dari hidup yang menyedihkan. Hufffttt kenapa ya Allah mentakdirkan sesuatu yang ga gw suka, padahal banyak ilmu yang udah gw dapet dari perjalanan sampai usia gw sekarang ini. Diumur tujuh belas tahun bisa menjadi kandidat kedua presentasi terbaik dengan point 9,13 , diumur delapan belas tahun langsung menyaksikan transaksi jual beli di pasar yang menjadi target utama kehidupan orang-orang bahkan gw bisa menyelam sampai dalamnya bagaimana gesture ketika proses jual beli, perlakuan penjual dengan pembeli dan mental gw di godok abis-abisan, di usia delapan belas tahun juga kerja di warnet bisa menguasi teknik dasar ngotak-ngatik komputer menghadapi satu dementor kejam yang merebut semua kegembiraan gw.
            Sebenarnya keras banget hidup gw bayangin yang biasanya gw dapat jatah libur dua kali dalam satu minggu waktu di sekolah seminggu setelah lulus semua zona nyaman itu hilang dari kehidupan gw, tapi kenapa otak gw ga nyampe-nyampe untuk berfikir lebih dari saat ini. Mana pengalaman yang selama ini lw bangga-banggain karena teman-teman yang lain belum tentu bisa seperti gw tapi semua itu ga menjadikan kehidupan gw sesuai sama apa yang gw mau.
            Intinya selama ini gw kerja ga sesuai dengan apa yang gw cari, passion gw bukan di tempat yang saat ini menjadi faktor ketergantungan gw. Sampai usia gw yang sudah menginjak angka 25 masih aja sibuk mencari hal yang bisa membuat gw semangat untuk mengerjakannya. Gw tau pengalam yang gw dapat dari tempat kerja saat ini sangat besar mengubah kehidupan gw, jadi mengenal apa itu ukhuwah, bagaimana bersikap dengan orang lain, keorganisasian yang rapih banget dan hal yang paling terasa adalah gw bisa punya bekal bagaimana nanti mengurus anak ketika sudah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi seorang ibu. Tapi menjalani semua itu berat banget buat gw belum lagi kadang menemukan sesuatu yang membuat gw males ngejalanani ini semua dan frustasi juga karena gw difonis ga bisa magang di satu sekolah yang menjadi kiblat guru-guru di sekolah gw. Huaaaahhhhhhhh geregettttt…
Tangerang, 21 Maret 2016
Di rumah tercinta


Ya Allah ini kah akhir dari hidayah mu?


Akhir-akhir ini bingung dengan diri sendiri yang ga bisa meneteskan air mata padahal gw sadar dengan dosa yang menggunung dan selalu terjerumus berkali-kali dengan kubungan dosa yang sama. Mungkinkah gw terlalu muna untuk meminta maaf dengan sang pencipat atau ampun yang terucap belum sepenuhnya di ikrarkan. Pertanda dengan sulitnya menitikan air mata pasti karena hati gw yang sudah semakin keras lebih keras dari batu, gw masih santai melalukan dosa yang sama, ketawa ngakak padalah malaikat maut tuh selalu mengintai, membuang waktu dengan sibuknya mengurusi urusan dunia yang ga tunas-tuntas.
Dosa mungkin sudah menunggunung tetapi Allah masih baik banget sama gw atau ini malah pertanda murkanya Allah. Sudah hampir beberapa bulan gw merasakan sakit yang teramat menyakitkan kadang ga bisa melakukan ibadah dengan sempurna karena penyakit ini, dengan seringnya mengkonsumsi obat bukan membuat segalanya menjadi tambah baik tetapi hanya meredam untuk sementara dan sakit itu akan datang lagi dengan waktu yang tak terduga. Mungkinkah Allah muak dengan gaya hidup gw selama ini makanya lewat penyakit ini Allah menegur gw untuk cepat-cepat bertaubat, tapi engga tau kayanya gw ga takut dengan semua teguran ini tetap aja diri gw tuh seperti sedang menantang Allah dengan segala sikap yang gw lakukan. Mencoba untuk menyibukkan diri untuk mengalihkan fikiran untuk tidak selalu terlena melakukan dosa itu tapi hanya bertahan beberapa waktu saja dan akhirnya gw menyerah dengan keadaan.
Gw ga berani menceritakan kebiasaan buruk ini dengan siapapun dia, sekalipun dengan mama yang selama ini menjadi tempat bersandar, gw ga bisa membuka kartu mati itu. Sadar si dengan semua keburukan ini tapi ga ada satu orang pun yang bisa menarik gw dari penyakit ini. Ya penyakit, kelakuan buruk itu sudah menjadi penyakit menahun yang menggerogoti akal sehat, jiwa, dan raga. Benarkah taubat akan melebur dosa, itu yang akhirnya menjadi motto gw yang selalu terlintas dalam benak ketika mau melakukan dosa, udah gampang kan nanti bisa taubat kalau berbuat salah Allah pasti ngampuni lw. Nah tapi kapan taubatnya kalau selama ini aja masih sibuk melalukan dosa. Ya Allah ini kah akhir dari hidayah mu? 
Tangerang, 21 Maret 2016

Melukis hari dengan kata

Hari Ini Keren


            Biasanya gw asik dengan dunia gw sendiri, sibuk nonton film yang gw suka, ngabisin waktu berjam-jam didalam kamar sambil baca buku, curhat sama mama, nulis cerpen, berselancar cari ide buat bahan tulisan bertikutnya atau sekedar baca sinopsis drakor yang mencuri hati gw. Tapi hari ini beda dan hari ini keren banget. Mungkin sebutan katak dalam tempurung itu benar terjadi dalam hidup gw saat ini, teman aja bisa di itung jari, tanya kabar teman lewat sosmed atau jaringan komunikasi jarang banget gw lakukan. Intinya gw tuh cuma asik sama diri sendiri, sampe ketika keluar dari rumah ada hal-hal aneh dan lucu pasti langsung mencuri perhatin gw dan bakalan gw liatan banget padahala menurut orang lain belum tentu itu asik untuk dilihat.
            Tahun ini menjadi tahun pertama gw menyempatkan diri untuk mampir ke IBF addduuuhhh kampungan banget ya hello selama ini lw hidup kemana aja Nay, hehehe soalnya selama ini belum ada orang yang ngajak gw ke IBF jadi ya belom punya pengalaman dan pengalaman pertama tuhhh wow banget deh buat gw. Padahal dari tadi malam hujanm membungkus bumi bahkan ketika sampai ke Senayan bumi tuh masih belum rela di tinggalin hujan tapi itu semua tidak menyurutkan langkah gw untuk tetap ke sana. Perjalanan kesana di tempuh dengan naik bis dan banyak banget hal yang mengejutkan di dalam bis. Mulai dari pengamen yang menurut gw seperti penyiar radio, kakek penjual lem tikus yang kocak abis, mas penjual pengasah gunting yang semakin lama gw perhatian seperti mba-mba di TV yang lagi promosiin barang dagangannya.
Akhirnya tak perlu berlama-lama dalam bis gw dan mba Rahma sampai di Senayan  dan Alhamdulillah tepat banget karena kalau aja telat dikit lagi gw bakalan muntah. Diluar ekspetasi setingan temannya beda banget sama yang gw fikirkan yaaa mungkin karena gw mikirnya kolot dan primitif kali yaaakkkkk. Waktu sampai disana bingung mau ngapain karena masih jet leg dan sumpa engap banget ga betah mungkin juga karena perut gw belum keisi sama makanan berat namanya juga perut Indonesia. Nah pengalaman serunya di sini nihhhh, jadi selepas sholat dzuhur mulai semangat untuk hunting beberapa buku awalnya memang ga berencana sama sekali untuk  beli buku karena koleksi buku sudah menggunung dan belum sempat semuanya di khatamkan. Pas lagi muter-muter sambil ekspedisi tertarik dan seneng banget sama stan buku-buku yang berisi tentang Said Nursi, kenapa girang karena selama ini belum ada satupun orang yang biasa di ajak komunikasi tentang Api Tauhid dan Said Nursi. Awalnya malu mau ngedeketin soalnya stan itu ga ramai di kunjungi akhirnya setelah menebalkan iman dan jiwa kenapa harus menebalkan iman dan jiwa soalnya penjaga stannya laki-laki pada ganteng lagi akhirnya berusaha memberanikan diri untuk pura-pura baca padahal mah mau ditanya tuuuhhhh. Ketika sedang asik baca ada dua akang Turki yang guantenggg banget nyamperin gw heheheheh dan salah satu diantaranya nanyain emangnya tau tentang Said Nursi yaaah gw bilang aja kalau tau dari Api Tauhid karya kang Abik. Kata mas yang ada disebelah akang Turki itu bilang ooooooo penggemarnya kang Abik, saya siii cuma tersenyum tipis menanggapinya. Akhirnya mulai pertanyaan aneh keluar dari mulut gw. N = saya
A = akang Turki
N         : Kenapa bapak ngotot banget memperkenalkan Said Nursi?
A         : Karena saya orang Turki,
Jawaban itu belum bisa memuaskan gw akhirnya tanya lagi.
N         : Kan banyak orang Turki tapi dia ga seperti bapak?
A         : Ya karena saya tuh kagum sama beliau
N         : kenapa harus kang Abik?
A           : Karena beliau novelis no. 1 di Indonesia dan kang Abik sudah mengenal Said Nursi dari tahun 1997
Akhirnya gw mulai berani untuk tanya ini itu sama beliau heehehhe
N           : Emangnya benar kalau sampai saat ini makam dan jasad Said Nursi tidak diketahui keberadaannya?
A           : Sebenarnya makamnya di bongkar dan disembunyikan di suatu tempat oleh orang-orang yang memusuhi Said Nursi dan beberapa murid beliau ada yang tahu diamana letak makam tersebut
N           : ooooo gitu
A           : Said Nursi juga ga pernah mau kalau makam beliau pada akhirnya akan disembah atau di kramatkan oleh beberapa orang
                          Ada pertanyaan yang gw lupa banget mau tanyain sama beliau, kenapa harus di Indonesia beliau memperkenalkan Said Nursi dan kenapa di novel kang Abik ga pernah di ceritakan kalau Said Nursi itu memiliki isteri dan anak. Kalau pertanyaan nomor dua akhirnya gw sedikit menyimpulkan mungkin beliau tidak menikah karena orang-orang Sufi zaman dahulu ga pernah kepikiran buat menikah bisa-bisa dengan menikah akan membuat hubungan dia dengan Allah menjadi terganggu atau rusak dan level orang yang sudah masuk dalam kategori Sufi itu sudah sangat tipis kedekatannya dengan Rabb nya, segala tabir sudah terbuka dan tinggal satu tabir lagi (itu si pengetahuan sedikit yang gw inget waktu lagi belajar filsafat di kampus, itu juga kalau ingatan gw ga bermasalah).
                          Kalau taka teman-teman lama banget ngobrolnya sama kang Turki heheheh soalnya selain gw yang tanya-tanya beliau juga tanya kalau gw lagi i
A         : kamu mahasiswa?
N         : udah lulus dan sekarang ngajar
eeehhh kang Turki masih kepo mau tau lebih banyak lagi tentang gw.
A         : Ngajar dimana?
N         : Di Tangerang
A         : Dimana Tangerang?
N         : Ya di Tangerang (sebenernya gw lupa dimana gw tinggal)
A         : Tangerang itu kan luas, Cikokol?
            Sebenarnya mau ketawa waktu kang Turki bilang Cikokol. Soalnya kocak juga tuuuhhh orang tau Cikokol
N           : Cipondoh.. udah bapak ga akan tau. Kata gw sok tauuu.. laaahhh ga taunya tuh orang tau.. di Asy-Sukriyyah sebelah banjar wijaya… Sebenarnya waktu nyebutin banjar wijaya sempet mikir ngapain juga gw kasih tau pasti niiih orang ga bakalan tau
A           : Saya dulu pernah ngisi laucing buku Api Tauhid. Di Asy-Syukriyyah dan kenal beberapa dosen disana. Karena kang Abiknya ga bisa datang jadi saya yang menggantikan
            Ya Allah dunia tuh sempit banget yaaa. Dan ga nyangka banget bisa ngobrol sama orang Turki, walaupun mungkin tuh orang Turki bingung sama cw aneh di depannya tapi wallahi murni pertanyaan gw lahir dari rasa penasaran dan ga ada maksud lain. Teman-teman yang udah dari tadi merhatiin gw ngobrol sama kang Turki dari kejauhan dan ko lama banget eeehhh pada bilang lama banget PDKTnya laaahhh tuh orang udah seumuran om gw mana mungkin gw ga mau maksudnya mau.
            Ternyata ke kerenan hari ini ga sampe di situ aja, karena bosan dan engap nunggu teman-teman yang lagi pilih-pilih belajanjaan akhirnya gw memutuskan untuk nunggu mereka di luar sambil duduk-duduk cantik dan baca buku yang baru di beli, ada kali lima belas menit lebih gw nungguin mereka akhirnya karena takut ditinggal inisiatif untuk masuk lagi ke dalam waaahhh bener aja teman-teman udah pada ga keliatan wujudnya mulai panik deeehhh karena kalau sampe gw berpisah dari kelompok ga akan ngerti jalan pulang. Alhamdulillah setelah beberapa kali naik turun tangga berkeliling nyaraiin mereka dan mencoba menghubungi mereka ketemu juga. Ketika semuanya sudah dapat apa yang dicari waktu untuk pulang tiba karena sudah semakin siang menjelang sore. Perut udah minta jatah melipir ke tempat-tempat jajanan setelah sudah merasa cukup kenyang kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, eeehhh pas lagi nunggu bis arah pulang salah satu teman gw baru sadar kalau belanjaan di ga ada, mulai panik dan menyusuri jalan yang tadi dilewati karena saking paniknya sampe mobil barracuda aja berani kita lewatin. Alhamdulillah karena emang masih rejeki yaaahhh tuh belanjaan balik lagi ke tangan.
            Sepanjang perjalanan cape di buat ketawa sama salah satu teman, yang sempat mengalami kejadian memalukan orangnya masih orang yang sama yang lupa ninggalin belanjaannya. Lapar tuh membuat dunia menjadi tak berpihak pada kita ya heheheh lebayyy, karena lapar yang melanda teman gw dengan santainya nyamperin kerumunan orang yang sedang duduk-duduk, dengan berani teman gw buka makanan orang lain, pas udah nemu makanan yang dicari dia langsung bertanya berapa ini harganya mba? Tuh mba bilang kalau makanan tersebut bukan barang dagangan. Hahahahha dengan malu dan sambil minta maaf dia langsung berlalu dan menghindar. Sumpah kocak banget kalau gw si penasaran banget sama ekspresi si pemilik makanan tersebut udah gitu posisi mereka kan sedang duduk bergerombol mungkin mereka juga pada bingung kali ya ngapain nih mba-mba main buka-buka makanan milik mereka ga izin kurang ajar, engga tau apa emang sotoy. Belum lagi gw ngebayangin pasti mereka saling bisik-bisikan mau negor juga ga enak dan gimana cara negornya.. ga taunya selidik punya selidik kayanya mereka tuh emang niat mau piknik di IBF soalnya persiapannya mateng banget.
Tangerang, 28 Februari 2016

Dikamar yang dingin banget 
 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design