Minggu, 22 September 2013

Seuntas Harapan Seorang Pendidik


This is my story
cerita tentang hidup
nafas
cintaku pada anak-anak
and about everything…..



Banyak penyair yang mengatakan bahwa kita yang hidup di dunia sebenarnya hanya sedang  melakoni peran kita sebagai artis di bumi ini, ada yang menjadi presiden, dokter, pengacara, penyiar, artis, penyayi, reporter, perawat, polisi, satpam, guru, pengemis, kakek, nenek, suami, istri dan anak. Untuk saat ini saya sedang menjalankan peran saya sebagai seorang guru di salah satu Taman Kanak-kanak yang isinya rata-rata dari mereka adalah anak-anak yang di khususkan oleh orang tuanya untuk dapat menjadi anak yang baik secara religusnya.




Selama melakoni peran sebagai ibu guru yang di amanahkan untuk dapat menanamkan suatu pembelajaran yang dapat membentuk karakter mereka dengan baik. Sekolah yang sangat komersil, sekolah yang isinya kalangan orang-orang yang memiliki dompet tebal. Dari sini lah saya memahami bahwa semua anak itu memiliki keunikan yang berbeda-beda dan cara penanganannya pun harus di bedakan dari setiap anak, karna tidak semua anak itu sama dan tidak semuaanak itu mudah untuk di tangani. Setiap tenaga pengajar di amanahkan untuk dapat membimbing peserta didik dalam menempuh jalan suksesnya pada masa usia dini.
Saya diamanahkan untuk menjadi walas dari kelas Mangga yang terdiri dari teman-tema kecil sebagai berikut :
1.        Aisyah Malano
2.        Aliyah Fitri Wardani
3.        Abdurrachman Ismai’il Majid Pohan
4.        Muhammad Fadhil Putra Sigit Santoso
5.        Muhamaad Ghaffar Akbar Mustikiantoro
6.        Muhammad Fachri Husaini
7.        Latisha Putri Kamila
8.        Nabil Fakhri Widnyana
9.        Nakeisha Kinasih Azzahra
10.    Reiki Putra Elsyah


Dari sepuluh nama di atas memiliki karkter dan sifat yang berbeda, uniknya mereka selalu membuat saya rindu setiap harinya. Rindu saat bermain bersama, bercanda, bernyanyi, mengajarkan surat, doa, dan hadits.  Kadang cape sekali ketika sedang menentir mereka untuk dapat mencapai kata berhasil, kadang merasa ko belum tumbuh hasil yang sudah saya ajarkan kepada mereka, tapi ternyata out put yang mereka hasilkan bukan pada saat bersama saya tetapi pada saat sedang ada di rumah, atau ketika sedang bermain. Tanpa sengaja mereka mengucapkan atau mengaplikasikan tentang apa yang sudah saya berikan.
Rasanya tidak akan tergambar kalau saya tidak mengenalkan satu per satu dari mereka penghuning bintang kelas Mangga cek dibawah ini yah
1.        Aisyah Malano (Icha)
Anak yang satu ini sangatlah cantik dan manis sekali  semua yang di kenakan olehnya dari baju, celana/rok, tas bahkan sampai kaos kaki mengeluarkan bau yang sangat sedap untuk di hirup. Icha  sangat wangi dan bersih tak jarang dari semua perlengkapan yang dibawa kesekolah sangat wangi, dan perlengkapan sekolahnya juga sangat bagus dan menimbulkan pertanyaan dari setiap teman yang melihatnya. Kalau dari sifatnya Icha dikenal sedikit egois dan manja karna Icha anak tunggal, setiap apa yang di inginkannya dapat dengan mudah terwujud dalam waktu sekejap tak hayal sikapnya aga sedikit egois dan mau dimengerti terus oleh teman-temannya. Cara penanganan Icha itu mudah kalau sedang marah cukup rangkul, cium dan sanjungan yang tidak ada habisnya tentang Icha, pasti hatinya langsung lumer dan mendadak ceria lagi.

2.        Aliyah Fitri Wardani (Aliyah)
Bocak kecil yang membuat saya sebagai gurunya takjub acapkali dia sedang melakukan sesuatu, dalam umurnya yang terbilang usia tua di bandingkan dengan teman muslimah dalam kelas Aliyah sangat cerdas sudah bisa membaca dengan ajaran dari Ayahnya sendiri, dapat menulis dan mendeskripsikan dengan jelas gambar yang dibuatnya. Mudah sekali untuk mengajarkan Aliyah setiap KBM berlangsung, daya ingatnya cepat, jawabannya dari pertanyaan yang di lontarkan jelas, mandiri, sayang teman, mudah untuk berlapang dada, dan selalu menceritakan setiap kejadian yang dialaminya. Sifatnya sangat pemaaf dan mudah untuk mengerti perasaan orang lain, nanganin Aliyah itu sangat mudah karna terbilang faktor umur yang sudah matang di bandingkan dengan teman yang lainnya, kalau ada hambatan yang di temui dalam kelas cukup untuk berkomunikasi dengan jelas dan mudah di mengerti olehnya pasti Aliyah langsung faham dan ga ribet.

3.        Abdurrachman Ismai’il Majid Pohan (Ismai’il)

Bocak kecil yang tak pernah bisa duduk diam mungkin potongan lagu itu yang dapat mewakili keperibadian dari Ismai’il, Ismai’il adalah tipikal anak yang berfikir menggunakan logikanya, ketika kita bercerita tidak masuk sampai ke logikannya tidak akan di gubris atau di dengarkan olehnya. Banyak informasi yang dapat di galih dari Ismai’il seputar tema yang sedang kita bahas. Senang  mengepresikan dari apa yang di pelajari dan di lihatnya, selalu membawa mainan dan barang sejenisnya yang sangat di gemari oleh setiap anak. Namun sayangnya Ismai’il terlalu emosional dan  cepat tersinggung setiap kali sedang bermain, bahkan kadang sampai salah kaprah, ujung-ujungnya akan meninggalkan kelas tanpa izin ke saya dan langsung menerobos masuk kedalam ruang kepala sekolah untuk sekedar curhat mengenai kekesalannya dengan saya dan teman-temannya. Hufffttt untuk memecahkan masalah ketika bersama Ismai’il adalah dengan cara bicara dari hati ke hati dan face to face atau personal menggunakan bahasa yang mudah di mengerti serta harus dengan mudah masuk ke dalam logikanya. Ismai’il sering sekali menggunakan bahasa yang baku dan benar, contohnya seperti “Baiklah” bu Nailah apakah ayang boleh buang air kecil”.

4.        Muhammad Fadhil Putra Sigit Santoso (Fadhil)
Anak kecil yang memiliki segudang kegiatan setiap harinya mulai dari les bahasa inggris, les berenang, les aikido, les kumon dan mungkin ada beberapa les lagi yang tidak saya ketahui. Fadhil memiliki postur tubuh yang cukup berisi di bandingkan dengan teman-temannya dan di lengkapi dengan fisik yang sempurna dan kuat tak jarang bocah tersebut suka menggangu teman-temannya dengan kemampuan ilmu aikido yang di pelajarinya. Ketika sedang mentransfer ilmu kepada Fadhil hanya kata bangga yang keluar dari mulut saya karna Fadhil itu sangat cerdas dan mudah untuk di ajarkan ilmu baru. Fadhil sahabat yang di banggakan oleh teman-temannya semua teman yang ada di kelasnya sangat mau duduk berdampingan dengannya kadang setiap snack time teman-temannya berebutan untuk memberikan bekal sncak yang dibawa dari rumah untuk Fadhil, ingat sekali saya Fadhil itu di juluki sebagai seorang raja dan teman yang lainnya menganggap diri mereka adalah prajurit raja. Sayangnya Fadhil itu tipe anak yang susah memaafkan teman ketika ada masalah tidak langsung mudah memaafkan teman yang salah padanya, pasti butuh waktu yang lumayan lama untuk membuat hatinya klik dan on lagi, bahkan saya butuh waktu yang cukup lama untuk memberikan pengertian yang dapat diterimanya secara lapang dada.

5.        Muhammad Ghaffar Akbar Mustikiantoro (Ghaffar)
Ini dia si murid yang sangat pengertian dengan saya pemikirannya dewasa dan lugas gampang
diberikan arahan dan suka menolong temannya, royal ketika memiliki makanan lebih dan baik hati dalam membantu teman. Selalu bersyukur dengan nikmat yang telah Allah berikan, makan siangnya selalu habis, memberikan banyak motivasi yang berguna untuk teman-temannya dan murah senyum and than tak jarang dari senyuman maut yang di lembarkannya banyak teman-teman muslimah yang jatuh hati dengannya, ahahhah secara Ghaffar itu tinggi, tampan, soleh, rajin, murah senyum, dan sayang teman. Untuk penanganan Gahaffar itu mudah sekali cukup di berikan pengertian secara akurat langsung mengerti dan di aplikasikan olehnya. Cengen satu kata yang dapat mewakili sifat Ghaffar, cengengnya itu masya Allah yang tak dapat di hindarkan ada kata yang dapat menyinggunngnya langsung deh alarem Ghaffar bunyi.

    1. 6.         Muhammad Fachri Husaini (Fachri)


Tegas, berani, kritis, lugas, sopan, berani menerima masukan dari orang lain, Fachri itu tipikal anak yang suka bertanya dan cepat tanggap ketika sedang di ajarkan pelajaran baru padanya, senang sekolah jarang sekali sakit apa lagi izin. Menyukai tantang dalam hal baru yang ditemuinya, anaknya pinter banget saking terkesimanya saya dengan kepintarannya hampir dia saya mau jadikan proyek skripsi saya untuk saya teliti tentang dirinya yang suka sekali dengan belajar. Senang banget kalau di tugaskan sebagai pemimpin kelas. Sayangnya Fachri itu kalau bicara keras banget volumenya dan alhasil ketika mengingatkan teman kadang temannya suka sedih, mungkin maksud Fachri bukan ke arah sana tapi karna sudah logat dan volum suaranya keras ya suka timbul miss understanding. Rajin banget mengingatkan teman yang melanggar dari peraturan yang telah kita sepakati bersama, awalnya Fachri itu susah untuk memaafkan teman ketika ada masalah dengannya tapi karna faktor umur yang sudah dewasa mudah untuk memaafkan teman dan mau menerima masukan dari orang lain.

7.        Latisha Putri Kamila (Latisha)
Fans sejatinya Ghaffar dari masih di kelompok bermain, suka sama Ghaffar tapi sok menutup-nutupinya hahhhahaha tapi saya selalu mempositivkan apa yang Latisha rasa itu saya selalu bilang bahwa
semua kita yang ada di kelas mangga itu harus sayang teman sama halnya seperti Latisha sayang ke Ghaffar. Jujur Latisha itu cantik banget wajahnya kulitnya putih, postur tubuhnya kecil, selalu  menggunakan baju yang modis itu yang membuat wajahnya menarik untuk di lirik orang lain. Baiiiiikkkkkk banget hatinya tapi yang luar biasa dari Latisha adalah si bocah kecil ini suka sekali yang namanya makan, kalau sudah jam makan pasti dirinya focus untuk menghabiskan bekal makanan yang dibawanya. Suka banget bernyanyi sampai-sampai ketika saya tanya Latisha cita-citanya mau jadi apa jawaban dari Latisha sambil berbisik kecil dan tertawa manis dia mengatakan kepada k saya “Aku mau jadi penyanyi dangdut bu Nailah” tanpa pikir panjang aku langsung mempositivkan apa yang Latisha lontarkan, tapi ketika saya tanya musik dangdut itu seperti apa si Latisha bu Nailah mau tau ehhh ni bocah malah  bilang aku ga tau bu Nailah waduuhh gubraaakkk… awalnya saya sangat bingung untuk mengatasi anak ini karna suka pukul teman dan cepat tersinggung Alhamdulillah Allah mendengar doa yang saya minta sekarang Latisha menjadi anak yang sayang teman dan suka menolong.

8.        Nabil Fakhri Widnyana (Fakhri)
Bocah keturunan Bali ini sangat suka sekali dengan bakso tapi Fakhri itu sangat pilih-pilih makanan, semangat banget sama yang namanya baca iqro pernah suatu hari karna waktu pulang sudah tiba saya harus menyiapkan teman-teman untuk merapihkan mainan yang sedari tadi dimainkan, tapi
tiba-tiba Fakhri ngambek tidak mau pulang dengan alasan belum kebagian membaca iqro. Mau tidak mau saya berikan penjelasan kepada teman-temannya untuk bersabar menunggu Fakhri membaca iqro. Fakhri juga sangat sensitiv dan cepat marah, untuk menenanggkannya kadang saya butuh waktu yang cukup ekstra. Tapi kalau sudah masalah berbagi makanan Fakri itu sangat baik. Wajahnya tampan sekali ngangenin deh pokoknya, subhanallah anak yang satu ini sangat cinta kepada kebersihan tidak suka sama tempat-tempat yang kotor apalagi gelap pasti anak ini langsung menggelengkan kepala tanda bahwa dia tidak suka.

9.        Nakeisha Kinasih Az Zahra (Keisha)
Kedekataanya dengan ayahnya sangat membuat saya terharu padanya kadang ketika kita sedang membaca doa kedua orang tua anak ini tak jarang suka meneteskan air matanya tanda bahwa ia sangat kangen sekali ingin berjumpa dengan ayahnya, yang membuat saya lebih terharu adalah ketika Keisha di tawarkan oleh bundanya untuk pindah ke Surabaya agar lebih dekat dan lebih intensif
bertemu dengan ayahnya gadis yang memiliki 2 adik ini secara terang-terangan menolak dengan alasan  ia tetap ingin saya yang m enjadi gurunya wuaaahhh dari situ saya sangat sedih dan berusaha untuk memberikan kasih sayang yang hilang sesaat untuk Keisha. Ketika masih bermain di kelompok bermain saya cukup di buatnya kaget karena Keisha sering sekali menarik rambut Icha mungkin karena ingin berteman lebih dengan Icha tapi saya positifkan saja dengan kata ooo Keisha mau dekat dengan Icha ya, huuuuffftt akhirnya perang dingin antara orang tua murid pun terjadi ini yang membuatku sakit kepala di buatnya, and than semakin hari, minggu, dan bulan kebiasaan Keisha menarik rambut Icha pun hilang bagaikan debu yang di tiup angin ternyata setiap anak pasti akan melewati fase yang namanya sensor motor tidak terkendali karna setiap anak yang mampu melewati fase ini akan menjalankan kehidupan nantinya dengan fase yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Hmmm anak yang satu ini memang mewariskan bakat dari ayahnya yang pandai membuat sketsa dalam kertas-kertas yang diberikannya.

    1. 10.    Reiki Rutra Elsya (Reiki)

Cool, ga banyak bicara, and talk less do more ungkapan tersebut secara tersurat mewakili keperibadian Reiki, kenapa Reiki bisa introvert kalau menurut saya setelah observasi kepadannya ternyata ia memiliki lingkungan rumah yang seluruhnya adalah non Islam hanya keluarganya lah yang beragama islam alhasil ia jarang  sekali keluar rumah dan tidak memiliki teman dalam kompleks
rumahnya. Butuh waktu  menumbuhkan keberanian dalam dirinya untuk berani bicara di depan saya dan teman-temannya Alhamdulillah kepercayaan dalam dirinya tumbuh dengan pesat dan sekarang ia lebih sering bebicara dengan teman-temannya ketimbang asik dengan dunianya sendiri. Suka sekali dengan yang namanya koko krunch dan susu ini adalah makanan favoritnya.




Ini adalah harapan saya untuk mereka

  1.    Icha cocok sekali menjadi pelukis karna kepiawaannya mencoret-coret garis yang beraturan
  2.  Aliyah cocok sekali menjadi seorang dokter karna kecerdasannya dalam menerima hal baru
  3. Ismai’il cocok sekali menjadi seorang motivator karna kehandalannya ketika menceritakan apa yang dilihatnya untuk diceritakan kembali kepada teman-temannya
  4.   Fadhiil cocok sekali menjadi presiden sebuah Negara atau menjadi presiden sebuah perusahaan
  5. Ghaffar cocok sekali menjadi seorang olah ragawan karna bermodal kelenturan tubuhnya dan ketampanannya
  6.  Fachri cocok sekali menjadi seorang konseptor karna kecerdasannya mencipkatakan ide-ide yang bermanfaat
  7. Latisha cocok sekali menjadi model busana muslim karna setiap menggunakan pakaian pasti sangat cocok sekali di tubuhnya dan anak yang satu ini memiliki wajah yang cantik seperti artis-arti cilik yang sering saya lihat di TV
  8.  Fakhri cocok sekali menjadi orang kaya yang dermawan
  9.   Keisha cocok sekali menjadi desainer sesuai dengan cita-cita yang diharapkan bundanya
  10.  Reiki cocok sekali menjadi seorang atlet bola karna kecepatannya berlari dan kepiawannya menendang bola….

 






Saat ini saya tidak lagi diberikan amanah untuk teman-teman kelas Mangga, saya tau jelas apa alasannya, itu yang kadang membuat saya sangat sedih dan kok tidak adil tapi ternyata ini hal yang sudah di tadirkan Allah dengan skenarionya yang amat indah dan masuk logika. Saat ini saya di amanahkan untuk
memegang kelas A yang jam pulangnya lebih awal 15 menit di bandingkan dengan kelas B kelas mangga sekarang berada di kelompok B. Untuk memuaskan rasa rindu saya yang teramat dalam kepada teman-teman kelas mangga kadang saya menunggu mereka turun dari bangunan lantai dua untuk sekedar melambaikan tangan dan melemparkan senyuman kasih sayang kepada mereka.





Minggu, 01 September 2013

Matematika I hate you


“Ok teman-teman jangan lupa besok kita ulangan matematika ibu harap kalian semua besok sudah siap menjawab soal yang akan ibu berikan, ingat tidak mencontek hasil pekerjaan teman kalian ya, dan nanti malam kalian biasa mempelajari kembali materi yang tadi ibu berikan”
“ia bu”
Serentak semua siswa menjawab perintah dari Bu Sari guru matematika Enji, setelah Bu sari keluar dari kelas 2 IPA 7 para siswa pun langsung berhamburan keluar kelas bak segerombolan semut hitam yang sedang berlari ketakutan dari kejaran manusia yang sedang menghancurkan sarangnya, ada beberapa yang langsung ke kantin, ada juga yang mengobrol di kelas dan ada pula yang langsung bergegas ke perpusatakaan mencari bahan materi untuk ulangan matematika besok. Tetapi lain dengan Enji gadis berusia 17 tahun itu tidak tertarik bahkan hanya menanggapi setengah hati pesan dari bu Sari, maklum Enji memang lemah dalam hal pelajaran yang berbau hitung-menghitung, dia lebih tertarik dengan pelajaran olah raga yang tidak usah banyak menguras otak.
“Ran seperti biasa ya gw nyontek besok, lw tau sendiri kan gw lemah banget kalau sudah berhadapan sama angka-angka”
“ia kalau gw bisa ya Ji, lw juga harus usaha dong supaya bisa ngerjain soal matematika sendiri, paling engga dalam 10 soal yang keluar lw bisa jawab 50 % nya
Rani memang selalu menyemangati Enji, karna Rani tahu jika Enji mau belajar dan berusaha mencintai pelajaran matematika pasti Enji akan mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan. Kuncinya adalah selalu berusaha tanpa pantang menyerah itu yan selalu diucapkan Rani kepada Enji.
***
Malam harinya Enji terlihat sangat sibuk tapi bukannya sibuk mempelajari materi yang akan keluar untuk ulangan matematika besok, gadis bermata bulat itu malah lebih tertarik mendengarkan musik sembari searcing teks lagu yang sedang dinyanyikannya itu
“Dek kamu ga belajar”
“males ka, besok si ada ulangan matematika tapi mau belajar sampe malem pun aku ga akan bisa jawab tu soal”
“loh ko gitu emangnya kamu punya wangsit apa besok buat jawab soal yang keluar”
“ahhhh gampang besok aku tinggal nanya sama temen sebangku aku Rani, wah Rani itu pinter banget ka matematikanya”
“ia aku juga tau kamu emang lemah di bidang itu, tapi kan kalau kamu mau berusaha pasti ada hasilnya. Paling tidak engga usah dapet nilai 10 deh yang penting itu hasil kerja keras kamu sendiri. Kakak yakin deh kalau kamu menjawab soal itu pakai pemikiran kamu sendiri pasti hasilnya akan beda dari pada kau mencontek pekerjaan teman kamu”
“ia terakhir dehh ka, aku janji besok-besok aku usaha sendiri buat ngerjain soalnya”
“yeee jangan menunggu sampai besok kalau kamu mau berbuat baik, kalau ada niat untuk berbuat baik langsung laksanakan sekarang juga”
“ia… ia”
Dengan memasang wajah bengong plus bingung Eka kakak perempuan Enji pun menyerah untuk menasehati adiknya itu, toh mau berbicara sampai berbusah pun Enji tidak akan mendengarkan omongan dari kakaknya itu. Selang beberapa menit kemudian HP Enji pun berbunyi, ada satu pesan masuk.
“Enji jangan lupa belajar statistik BAB 3 halaman 40, sebagai teman yang baik gw akan selalu mendukung lw, Ganbbate”
Ternyata pesan tersebut dikirim oleh Rani, sebagai teman yang baik Rani menyemangati Enji untuk tidak lupa belajar materi ulangan mereka esok hari.
***
“Duh ko Rani belum datang yang padahal kan sekarang sudah jam 7 pagi kurang 5 menit, gimana dengan ulangan matematika gw nanti”
Batin Enji dalam hati,wajahnya langsung pucat pasih karna tidak bisa membayangkan apa yang nantinya akan dia tulis dalam kertas jawaban soal matematika, sudah tidak ada waktu lagi untuk belajar karna jarum jam sudah menunjukan pukul 7 kurang 5 menit, dan bel pun berbunyi semua siswa yang masih ada di luar kelas langsung bergegas memasuki kelas mereka masing-masing. Ternyata hari ini Sari tidak masuk sekolah karena sedang terkena muntaber kabar tersebut di sampaikan oleh ketua kelas Enji. Mau apa lagi hari ini Enji akan kesulitan untuk menjawab soal ulangan matematikanya. Selamat dapat nila 0 Enji.


TAMAT

Nahh makanya jangan pada mencontek apa lagi mengandalkan orang lain, dapat nilai rendah itu memang tidak enak tapi kalau dapat nilai rendah hasil kerja keras sendiri pasti lebih menyenangkan ketimbang dapat nilai tinggi tapi hasil kerja orang lain. Semangat untuk adik-adik yang sedang berjuang dalam bangku pendidikan Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas yang sedang mengukir prestasi dalam semester awal ini, tekatkan harus lebih baik lagi setiap harinya. Dapat juara kelas itu memang asik tapi kalau tidak bisa juga tidak apa-apa ko banyak orang yang sukses tapi ketika sekolahnya biasa saja tapi mereka ulet dan pekerja keras.    

Rabu, 14 Agustus 2013

Yuuuuk tampil modis tapi tetap syar’i

Yang namanya musuh tidak akan rela melihat lawannya tertawa manis, menjalankan hidup dengan nyaman bahkan santai seperti putri raja yang tinggal tunjuk apa yang diinginkannya,  karna saking nyamannya tidak ada kasak kusuk dari lawannya. Ga gitu musuh itu akan terus mengintai sampai lawanya menjadi sesak, tepar bahkan mati ditanganya, hmmmm seperti harimau yang mengintai lawannya jikalau lengah sedikit pasti hap lalu di tangkap. Tapi bukan itu tujuan saya kali ini bercuap-cuap, saya ingin berbicara tentang hijab, kain kudung yang diwajibkan oleh sang maha pencipta kepada seluruh muslimah untuk membentangkannya di atas kepala mereka sampai kedada.
Loh terus apa hubungannya sama kalimat opening di atas? Apa kaitanya antara musuh dan hijab? Semakin banyak kalimat yang saya torehkan dalam catatan ini semakin mengerti pula kalian maksud dan tujuan saya menulis tentang musuh dan hijab. Rasanya saya harus menuliskan atau memuntahkan semua yang saya rasakan, lihat dan tonton, selama ini. Kedua bola mata ini sudah sangat gerah dan jari-jari ini ingin berteriak untuk membuktikannya dalam bentuk tulisan, monggo saya langsung tancap gas ya. 
Hijab atau lebih populer lagi dengan julukan jilbab, kayanya tidak usah saya kenalankan panjang lebar dengan si hijab atau jilbab yang sudah so pasti kalian kenal dengan mereka, and now mesti kalian sadari bahwa beraneka ragam bentuk hijab sudah banyak diciptakan oleh para desainer termuka di jagad ini. Desain cantik dan elegan yang dapat memanjagakan pandangan kita, seperti bentuk kue-kue cantik nan mempesona dikala hari raya tiba. Jangan ditanya apa tujuan para desainer itu pastilah desain-desian yang sudah tercetus tersebut bertujuan untuk mempermudah muslimah agar dapat mengenakan hijab. Para desainer tersebut tidak hanya khatam sampai di bidang model hijab saja, semakin berkembangnya zaman dan pengetahuan, kecerdasan manusia pun menjadi naik level. Dalam dunia fashion khususnya hijab kenaikan level sudah dapat dirasakan sekali pada saat ini, kalau kita flash back ke zaman sebelum hijab populer, dahulu hijab dijadikan sebagai pakaian anti oleh para muslimah, maka tak jarang ketika kita menoleh ke kanan maupun ke kiri setiap kali sedang berjalan keluar rumah maka akan banyak penampakan kepala hitam atau rambut yang menjuntai-juntai atau bahkan melambai-lambai, namun kini penampakan tersebut menjadi surut 180º perubahan yang sangat drastis. Kenaikan level hijab sudah semakin di rasakan dalam hal warna yang full color, bahan yang membuat nyaman si pemakainnya, harga yang bersahabat dengan kantong, bahkan sampai tempat atau lokasi yang mudah untuk kita cari dan temui. Sepertinya bak disihir mata ini, efek domino dari desain yang muncul saat ini menjadikan banyaknya muslimah yang terketuk untuk menggunakan  hijab sebagai perhiasan mereka bukan hanya sekedar perhiasan untuk bersolek tetapi sebagai teman sejati di kala keluar rumah. Kalau di teropong kembali sepertinya kerja keras dari para desainer itu sudah mulai tampak terbayar lunas. Ya contoh kecilnya saja sudah banyak muslimah di Indonesia yang terserang virus pemakaian hijab secara masal mereka menyadari bahwa ketika hijab tersebut di letakkan di atas mahkotanya maka secara fisik penampilan mereka akan terlihat indah untuk di pandang dan dapat menarik perhatian muslimah lain dan pastinya lawan jenis.
Sudah dapat pujian di atas pasti tersimpan kata tetapi di baliknya, ya lagi-lagi saya menggunakan kata tetapi, karena dari banyaknya model atau bentuk hijab yang tersebar luas tak khayal dari model hijab tersebut yang sesungguhnya tidak lulus sensor (aduuuh memangnya film tidak lulus sensor, plak lupakan) pasti akan ada tanda tanya lagi yang timbul dibenak kalian, kita lanjut ya. Memang kenapa tidak lulus sensor? Nahhh yukkk kita bahas dan kita simak disini.
Pertama kenapa saya katakan tidak lulus sensor karena penggunaan hijab sudah keluar dari batas kesyar’iannya, banyak dari desainer yang menciptakan model hijab yang tidak sampai menutupi dada si empunya. Padahal kalau kita kembalikan lagi kepada redaksi awal kita yaitu Al-Qur’an dalam surat An-Nur Ayat 32 Allah berfirman “Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga kedadanya” jelas tanpa kita harus panjang lebar menafsirkan firman Allah tersebut sudah sangat nampak hijab itu harus menutupi dada si pemakainya, bukan hanya stop sampai di atas dada (itu namanya setengah-setengah niat pemakain hijab, heheh).
 Kedua terlalu ribet dalam pemakaiannya akhirnya menimbulkan penampakan yang tidak nyaman di lihat oleh mata dan akan timbul kata-kata magic seperti “Aduhh sholatnya nanti aja deh dirumah soalnya susah niiih pasang jilbabnya lagi” waduhhhh ko jadi gitu ya sesungguhnya Islam itu selalu mempermudah pemeluknya bukan mempersulit, fenomena di atas saya temukan ketika sedang bercuap-cuap ringan bersama teman saya. Karena dari efek pemakian hijab yang terlalu ribet dan menyusahkan saat ini, maka akan timbul kesan yang seakan-akan meringankan kewajiban yang lain seperti sholat.
Ketiga penampakan aksesoris yang kurang tepat contoh penggunaan bros yang terlalu besar bukannya menjadi pemanis di sekitar hijab malah menjadi gerah ketika orang lain melihatnya, aduhh jangan sampe deh niat kita untuk lebih anggun menambahkan ornamen tambahan malah menzholimi orang disekitar kita.
Keempat bahan hijab yang terlalu tipis dapat diterawang oleh mata orang lain, yahhh akhirnya mahkota yang tersimpan dibalik hijab kita dapat terlihat oleh mata-mata yang tidak halal untuk melihatnya.
Wahh sempat sedih sekali melihat fenomen-fenomena diatas, sebenarnya masih banyak lagi alasan-alasan yang dapat kita temukan tetapi untuk saat ini saya tidak akan membahasnya terlalu jauh dan banyak. Mau tau dong apa si modus dibalik desain yang sangat membuat mata yang melihatnya gemas dan mencoba dan akhirnya kita tersihir untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita? Nah simak lagi yuuk,
Sepeti opening yang saya tulis di atas yang namanya musuh itu tidak akan bisa tenang melihat lawannya hidup degan nyaman, apa si maksud yang tersirat dari kalimat diatas? maksud saya adalah kan kita sudah banyak sekali melihat berbagai bentuk hijab dan pakian yang manis-manis itu secara beruntun semuanya terlahir dari tangan-tangan para desainer cerdas, hebat, dan ide yang tidak pernah habis. Tetapi perlu kalian ketahui wahai wanit akhir zaman semua itu semata-mata hanya ingin mengghilangkan kultur dan sifat asli dari pakaian yang di ridhoi oleh sang penguasa alam. Berbagi bentuk hijab dan pakian yang terlahir saat ini sudah melenceng dari yang sudah di firmankan oleh Allah, alasannya adalah karena musuh islam ingin membuat kita semua para muslimah untuk tergoda memakainya.
Sudah berkenalan dengan virus yang namanya ghudul fikri kalau bahasa Inggrisnya adalah The Bathel of Mind dan dikenal dengan kata perang pemikiran oleh orang Indonesia, siapa si pencetus ghudul fikri itu? mereka adalah musuh-musuh islam yang berusaha menyelipkan berbagai bumbu kenistaan untuk meracuni otak setiap muslim dan muslimah. Salah satu tak-tik yang mereka canangkan adalah dari segi fashion, banyak sekali hijab dan pakaian yang sesungguhnya kalau dilihat nampak bukan untuk menutup aurat tetapi membalut aurat. Ketat, jungkis, mudah di terawang, menumpuk hanya di bagian yang sebenarnya tidak tepat dan masih banyak lagi kekurangan yang dapat di temukan, Rumus diatas adalah rumus yang digunakan oleh para desainer ketika mendisain hijab dan pakian yang nantinya akan di terbitkan dengan dalil untuk menyelamatkan aurat wanita muslimah.
 Mereka tidak akan perduli kepada kita wanita muslimah apakah hijab dan pakaian yang telah didesan itu syar’i atau tidak, karna bukan itu tujuannya. Bagaimanapun caranya mereka akan terus menghantui kehidupan kita sebagai hamba Allah, akan terus membantai kita habis-habisan dari segi pakian. Ide mereka tidak akan pernah tumbul bahkan low bad untuk memerangi islam karena memang itu tujuan mereka hidup, perlu kita semua ketahui mereka itu bukan orang-orang yang bodoh atau telmi, mereka adalah orang-orang yang cerdas dan mengetahui titik kelemahan kita. Ketika kita lengah maka pikiran kita akan mudah untuk mereka rasuki.
Sebagai wanita muslimah memang harus lebih baik dibandingkan dengan yang lain, dari semua segi dan sisi kita harus lebih unggul dan tidak boleh terkalahkan, islam tidak melarang kita untuk mengepakkan sayap lebih tinggi namun kita harus cerdas dalam menggunakan kacamata kehidupan ini, silahkan tampil modis dan kece selama itu tidak keluar dari batas kersyar’i-an yang redaksinya langsung dari Allah. Intinya tidak apa-apa kita melek fashion malah itu lebih baik tapi tetap harus cerdas dalam pengaplikasiannya, janganlah terlalu mentah kita menerima apa yang dilihat oleh mata harus di saring dengan apik dan akhirnya dapat dicerna dengan baik dan hasilnya pun bermanfaat.

Mungkin akan timbul pemikiran aduh ribet banget si mau pakai hijab aja, perlu kalian tancapkan dalam pikiran kalian bahwa masuk surga itu tidak mudah, sulit amat sulit untuk masuk kedalam surga. Kita harus rela bersakit-sakit dahulu bahkan sampai harus ditebus dengan air mata darah untuk mendapatkan kunci surga.  Sebenarnya kita hidup didunia hanya sekedar untuk menunggu mati dan kembali ke kampung halaman yaitu akhirat masalah reward kita akan terima tergantung dari amalan yang dilakukan semasa hidup, apakah surga yang mahal harganya atau kah neraka yang mudah untuk memasukinya. Yuuuuk tampil modis tapi tetap syar’i agar dapat kunci surga J

Senin, 12 Agustus 2013

Andaikan Ramadhan dapat Ku Penjara


Rasanya belum kering air mata ini karna merasakan haru yang amat sangat senang dengan kedatangan mu, namun kini ku harus dengan terpaksa menyeka air mata ku karna kau sudah meninggalkan ku seorang diri lagi ya seorang diri menunggu kehadiranmu kembali seperti seorang perawan menunggu pujaan hatinya, namun ku harus tegar menerima kenyataan ini karna kepergian mu yang mampu mengosongkan hari-hari ku yang panjang ini. Masih misteri bagi ku apakah kita ditakdirkan kembali untuk bercengkraman, menuai cinta dan merenda kasih bersama seperti yang sudah-sudah. Ikhlas dan tegar ku harus menerima ini semua karna ku tak diizinkan untuk egois seorang diri dalam hal ini. Pernah suatu hari aku melihat banyak orang yang lebih mencintai mu dengan amat besar, bagaikan disayat-sayat dengan sebuah silet jangan ditanya pasti rasanya sakit sekali hati ini, iri, haru namun ku coba untuk menengok dalam hati apakah cintaku pada mu sudah sebesar cinta mereka terhadamu?
Belum banyak action yang ku lakukan untuk mendapatkan cinta mu, belum banyak kalam illahi yang bisa dijadikan saksi atas cintaku padamu, belum banyak lembaran rupiah yang kukeluarkan, bahkan belum banyak amalan-amalan yang bermanfaat yang aku korbankan untuk sesama. Ini sulit amat sulit bagiku untuk menerima kenyataan bahwa kau sudah pergi jauh meninggalkan ku seorang diri,  ku ingin berlari dengan kencang untuk dapat mengejarmu namun semakin ku berlari semakin kencang dan jauh pula kau pergih dari arahku, kuingin mendekap mu atau ku ingin mengurung mu didalam jeruji besi agar kau tak dapat meninggalkan ku namun itu semua hanyalah khayalan ku belaka yang pastinya tidak akan bisa terlaksana mission imposible ku ini.
Layaknya seperti Rasulullah SAW yang selalu mengencangkan tali pinggangnya acapkali kau datang, Rasul membuktikannya dengan qiyam yang sempurna tiap malamnya, lahapan ayat yang tak dapat dihitung dengan logika manusia, amalan-amalan yang maha dahsyat, yang mampu mengeluarkan bukti nyata berupa butiran-butiran yang dapat membanjiri wajahnya dan membuat kuyub gamis, imamah, dan sajadah yang dipakainya untuk sekedar dapat menunjukan cintanya pada mu, tak mau kalah dengan sahabatnya, Utsman bin Affan yang dapat melahap ribuan ayat dalam Al-qur’an bahkan katanya beliau mampu khatam setiap  harinya sebanyak 20 kali itu bukti cinta Utsman bin Affan kepadamu. Namun cintaku padamu menjadi semaki terlihat kecil kecil kecil bahkan amat kecil sekali mungkin lebih besar debu yang tak terlihat jika dibandingkan dengan rasa cintaku ini
Dalam benakku terdapat tanda tanya yang menghantui ku selama ini, apakah benar cintaku padamu tidak di unsurkan karna ku terlena dengan semaraknya stasiun-stasiun tv menyabut mu, apakah karna aku terlena denga lezatnya santapan makanan yang dapat dengan mudah ku nikmati, atau apa karna ku terlalu menikmati dengan banjirnya pundi-pundi rupiah yang dapat menyesakkan saku dan dompet ku, apakah semua itu yang sudah  membuatku terlena sampai aku tak rela untuk melepaskan kepergian mu?
Bukan karna ku mau lebih banyak lagi memburu pahala yang di obral habis-habisan seperti pakaian yang ada di dalam box-box mall yang ku singgahi, qiyam yang sampai membuat kaki ini lelah dan tak mampu berdiri lagi, melahap ribuan, miliaran bahkan triliunan ayat-ayat Allah yang akhirnya membuat suara ini habis karna terlalu banyak membaca kalam illahi, mengeluarkan kocek pribadi untuk memberikan santapan kepada sesama untuk berbuka setiap harinya, merayu Allah habis-habisan untuk meringankan beban yang amat berat di punduk para mujahid dan mujahidah di Mesir, Palestina, Myanmar, Suriah dan negara lain yang sedang terjajah saat ini, sekali lagi ku tengok kembali hati ini bertanya dengan pertanyaan yang masih sama sudah banyak kah diri ini berkorban dalam bulan pernuh berkah itu?
 Kalau dengan butiran air mata dapat menebus dan mengembalikan kembali hari-hari dimana ku dapat menikmati Ramadhan dan beribadah seperti Ramadhan terakhirku, yang setiap detiknya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat , setiap langkah mengantar kepada jalan-jalan yang diridhoi sang penghuni langit ke tujuh, kalimat yang keluar dari lisan adalah kalimat yang menyejukkan hati sendiri dan orang lain, pandangan yang selalu terjaga yang dapat menyelimuti diri dari siksaan kobaran maha dahsyat yang mampu melahap kenikmatan, mampu menyembunyikan si tangan kiri dari sedekah-sedekah yang dikeluarkan sampai berujung kepada hati yang dapat berubah warna kelam menjadi suci sesuci hatinya seorang bayi kecil yang baru lahir.
Namun ku juga harus menjalani hari-hari berikutnya yang memang sudah menunggu di depan mata dan mungkin nanti tidak akan ada waktu untuk sekedar meratapi kesedihan yang amat dahsyat tentang bulan Ramadhan yang sudah berlalu, akhirnya dapat ku simpulkan sendiri bahwa Ramadhan adalah bulan yang diberikan oleh Allah untuk para umatnya berupa bonus yang dapat dinikmati oleh siapapun yang ingin meminangnya karena Allah amat mencintai semua umatNya Allah berusaha untuk memberikan pelayanan yang amat sempurna dalam bulan ini, yang sudah dengan susah payah umatNya melewati ujian-ujian yang menjadi teman hidup selama sebelas bulan ini. Letak ujiannya bukanlah di bulan Ramadhan tetapi di sebelas bulan yang sudah siap menanti kita semua seperti diibaratkan layaknya seekor binatang buas yang sedang kelaparan dan ingin memangsa musuh yang diintainya, apakah kita akan mampu, siap dan tegar untuk menjalani ujian-ujian yang nantinya akan singgah seperti efek domino yang mungkin nanti setiap ujian yang singgah dalam hidup kita dapat membuat kita menangis, merana, bahkan menderita segala ujuan itu harus kita tebus dengan pengorbanan. Mengintip dari catatan seorang teman seperjuangan barang siapa beribadah karena bulan Ramadhan maka Ramadhan akan berlalu namun barang siapa beribadah karena Allah sungguh Allah itu kekal. Sempat tersentak sekali membaca dan meresapi kalimat tersebut namun menjadi sadar dan tercambuk untuk dapat membuktikan bahwa kita pasti dapat dengan tegar meninggalkan Ramadhan dan menjalankan bulan-bulan yang lainnya dengan diisi ibadah yang lebih dahsyat dari bulan Ramadhan. Menjadikan keitiqomahan sebagai bumbu magig dalam beribadah sampai nanti jika diizinkan kembali oleh Allah nyawa ini masih bersemayam didalam jasan yang sangat fakir dalam ilmu Allah untuk masih tetap istiqomah dengan amalan yang dikerjakan sampai berjumpa kembali dengan Ramadhan tahun depan. Bahkan harus ditambah lagi agar frekuensi amal menjadi semakin menggunung.

Nailah Alkherid J
 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design