Senin, 31 Juli 2017

Saat Tuhan Dan Angin Diskusi



“Apakah kau yakin untuk menghilang?”

            “Ya aku yakin”

“Tidak akan ada satu pun makhluk yang dapat melihat mu. Semua akan mengabaikan kerjakeras mu”

“Disaat penduduk bumi bahagia tanpaku itu sudah lebih dari cukup untuk menebus kesalahanku”

“Baiklah jika itu yang kau inginkan. Jangan marah jika mereka melupakanmu. Mereka akan melupakan kau pernah ada”

            Tuhan meyakinkan angin tentang permintaannya padahal semua penduduk bumi sangat bergantung padanya. “Bunga-bunga mencintaimu, kupu-kupu bercanda riang denganmu, manusia selalu memanggil-manggil namamu bahkan gunung tersenyum riang untukmu”.

            Memori tentang masa lalu menari-nari dalam benaknya.

            “Bawalah aku ke negeri seberang” Pinta burung-burung

            “Terimakasih berkat bantuanmu padiku tumbuh dengan baik”

            “Angin ajak kami berkeliling taman” anak-anak kecil merengek dengan senyuman jahil
           
            “Terbangkanlah serbuk sari ku ini ketempat yang jauh”
                       
            Penduduk bumi berbondong-bondong memuji angin mereka mencintai angin layaknya seperti keluarga. Kemanapun angin melangkahkan kaki ia akan lelah tersenyum karena namanya selalu di panggil dan menjadi buah bibir. Angin sungguh menikmati kehidupan dari Tuhan.

“Tuhan aku sangat bahagia dengan hidup yang kau berikan, semua makhluk memujiku. Mereka puas dengan segala yang aku berikan. Petani berterimakasih, anak-anak riang tertawa, bunga-bunga puas dengan bantuanku bahkan para tumbuhan dan binatang selalu tertidur pulas jika ada aku”

“Aku senang jika kau senang” Tuhan menjawab dengan gagah

“Aku sudah siap menerima kekuatan besar yang kau tawarkan dua hari lalu, aku yakin dengan kekuatan itu semua makhluk akan tambah menyukaiku”

            “Apakah kau siap dengan tantangan yang aku berikan? Dengan lembut Tuhan bertanya kepada angin

“Ya aku siap. Dengan kekuatan baru yang kau berikan aku yakin kehidupan di bumi akan semakin sejahtera karena ku”

***
            Angin senang dengan kekuata barunya, akhirnya ia memanggil semua penduduk bumi untuk memberi tahu tentang kehebatannya. Tak lama kemudian penduduk bumi berkumpul di hadapan angin.

“Akan ku tunjukkan betapa hebatnya aku” angin mulai membanggakan diri. Semua makhluk tidak sabar ingin melihat kemampuan barunya. Mata-mata penasaran penduduk bumi membuat angin besar kepala.

            “Kalian siap melihat kehebatan baru ku” Angin bertanya dengan kencang

            “Ya kami siap” penduduk bumi menjawabnya tak kalah semangat seperti angin.

            “Baik mulailah berhitung”

            “Satu.. Dua.. Tiga..”

            Seketika semua yang ada di hadapan angin menjadi porak-poranda. Pemandangan menjadi sangat berantakan, anak-anak kecil menangis kencang, orang-orang sibuk mencari sanak saudara, tumbuhan tercabut dari tanah, hewan-hewan lari kocar-kacir.
            Angin kaget setelah apa yang dilakukannya ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Awalnya ia membayangkan semua makhluk akan tambah kagum dengannya.
           
            “Apa yang kau lakukan?”
           
            “Kembalikan anakku”

            “Angin lihat sebagian besar tumbuhan mati karna mu, bagaimana kami akan menjadikan bumi rindang”
              
            “Hey angin tanggung jawablah dengan kekacauan ini”

            Semua makhluk menghujatnya ia tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menerima cacian dengan sedih. Satu kesalahan yang di lakukannya menghapus semua kebaikannya di mata penduduk bumi.
***
            Mulai saat itu angin menghilang selamanya, tak satupun penduduk bumi yang mengingat dan melihatnya. Ia terlupakan karena satu kesalahannya saja.

Jadilah seperti angin ia memang tidak terlihat namun tak ada yang menyangkal bahwa ia dapat di rasakan adanya.   

Tangerang, 31 Agustus 2017

Indahnya Melukis Hari 

Minggu, 30 Juli 2017

Gara-Gara Hanan Attaki



            Pagi ini tergopoh-gopoh pergi menuju masjid terbesar di Tangerang atau masjid raya Al-Adzhom judulnya mau nonton penceramah kondang yang menyebut dirinya sebagai anggota Aksi Perduli Jomblo Fi Sabilillah sudah dapat prediksi kalau hari ini yang nonton pasti banyak banget dan pastinya tidak punya kesempatan untuk bisa lihat beliau dari dekat eeh benar saya boro-boro bisa lihat beliau pakai kupluk dan pakaian warna apa, pas sampai sana Al-Adzhom sudah seperti lautan manusia. Orang-orang berjejal ingin mengisi posisi di dalam masjid guna melihat sang idola dari dekat. Ternyata ustad yang di ganyang-ganyang sama kaum muda di Indonesia karena kepandain ceramah menggunakan gaya bahasa anak muda yang gw banget tidak hanya anak muda saja yang ikut meramaikan pagi ini tetapi dari semua kalangan ada lengkap deh absen pagi ini.

            Hal pertama yang terbesit dalam fikiran gw ketika sampai Al-Adzhom Subhanallah kira-kira sedahsyat apa ya ibadah om Hanan sampai bisa mendatangkan 10k orang pagi ini hanya untuk dengar cerama dia, kalau bisa di tebak mah ini bukan soal orang-orang hanya ikut-ikutan karena di ajak sama orang lain tapi ini soal betapa masyarakat di Tangerang butuh sosok-sosok seperti om Hanan. Sampai merinding ketika lihat banyaknya orang yang memenuhi masjid seperti orang satu Tangerang tumpah semua di Al-Adzhom. Semata-mata ini karena Allah menggerakkan hati kita untuk ke sana untuk mencari ridhoNya dan belajar ilmu jomblo Fi Sabilillah sama om Hanan. Selanjutnya gw akan menyampaikan ilmu yang gw dapat pagi ini.

            Kehidupan manusia memang sudah di aturan dengan baik oleh islam tidak ada satu hal pun tentang ilmu Allah yang terlewat oleh islam. Salah satunya seperti kehidupan berumah tangga yang selalu jadi topik seru untuk di bahasa, kalau kata om Hanan ucapan yang baik itu tidak hanya berasal dari Al-Qur’an dan hadits saja tetapi memuji suami atau isteri dengan kata dan kalimat baik yang mampu membahagiakan pasangan atau orang lain sama Allah akan di hitung sebagai nilai sedekah. Sama halnya seperti menyenangkan hati pasangan itu adalah sedekah.

            Lalu islam tuh sebenarnya indah karena hanya dia satu-satunya agama yang mengerti banget kebutuhan kita selain itu ia juga memberikan solusi yang tepat untuk mengatur kehidupan pemeluknya. Misalnya kalau kita perhatikan bahasa Al-Qur’an sebenarnya Allah memerintah kita dengan hati yang rada tidak enak. Seperti dalam ayat yang membahas tentang puasa, puasa itu kan sebenarnya satu bulan tapi kata Allah hanya beberapa hari saja kenapa Allah ngomong gitu karena ia takut hambanya akan kaget mendengar ucapanNya makannya ia menggunakan kalimat yang meringankan lalu kata Allah kalau kita tidak kuat gak masalah kita qodho puasanya tetapi kalau kamu mengerti ayat ini lebih baik kamu berpuasa. Lalu bagaimana untuk pasangan suami isteri apakah mereka harus libur selama satu bulan untuk tidak melakukan hubungan tetapi kata Allah jangan melakukannya di siang hari tetapi  kalau malam hari boleh.

            Islam itu agama yang memudahkan seperti apa yang Rasulullah contohkan, waktu itu Rasulullah mau sholat dan ingin membaca surat yang panjang. Kategori surat pendek buat Rasul tuh seperti surat Al-Mulk tapi malam itu Rasul mau banget baca surat semacam Al-Baqoroh dan lain-lain saat beliau ingin memulai sholatnya ada seorang anak bayi yang menangis lalu Rasul mempercepat sholatnya denga membaca surat tiga qul. Setelah selesai para sahabat bingung dan menanyakan hal tersebut, lalu Rasul menjawab kalau ia mendengar ada seorang bayi yang menangis dan ia takut memberatkan tugas ibunya. Subhanallah indah sekali akhlak beliau.

            Nah ketika isteri nabi sedang ngambek yang nabi lakukan tidak menyinggungnya melalui hadits-hadits menjadi isteri yang baik padahal ia berhak dan tau banget tentang hal itu tetapi tidak di lakukan Rasul. Yang Rasul lakukan adalah ia memperaktekkan makna dari hadist yang berhubungan dengan masalahnya. Lalu ketika suasana sudah mereda, badai sudah pergi mentari sudah menyinari ia baru akan mengeluarkan hadist untuk memperbaiki akhlak isterinya agar kesalahan tidak terulang kembali.

            Ternyata isteri Rasulullah juga memiliki gang loh, di kubu Aisyah ada Syaudah dan Absah kalau di kubu Sofiah ada Mariyam dan Ummu Salamah. Isteri nabi juga mausia mereka juga pernah memiliki konflik tetapi selalu ada cara terbaik yang di lakukan Rasul untuk menyelesaikan masalah-masalah di kalangan isteri beliau semua solusi yang beliau lakukan bisa kita jadikan cara untuk menjadi jalan keluar ketika kita punya masalah dengan pasangan.

            Pada waktu itu Rasulullah sedang sholat dan saat ingin melakukan gerakan rukuk Rasul bertakbir ada seseorang yang masuk ke dalam masjid dan ingin menjadi makmum beliau sayangnya ia baru sampai pintu masjid spontan lah orang tersebut takbir dan rukuk lalu berjalan mendekati Rasul dan melakukan gerakan yang sama seperti Rasul. Setelah selesai sholat orang tersebut menceritakan tentang sholatnya tadi yang pastinya tidak termasuk cara yang di ajarkan Rasulullah, beliau tahu itu salah tapi ia hanya bicara lain kali jangan diulang lagi ya. Simpel kan gak pake nyalah-nyalahin orang apa lagi bikin gondok.

            Akhlak terbaik memang hanya milik Rasul, saat ia bergabung dengan para pengembala ia berucap semua pekerjaan setiap nabi adalah mengembala. Saat ia bertemu dengan orang fakir yang hanya bisa memakan roti keras yang harus di rendam dahulu dengan air beliau bicara kalau ia terlahir dari rahim wanita miskin maka ia sudah biasa memakan makanan yang sama. Inilah cara Rasul untuk menyenangkan orang-orang yang ada di sekitarnya.

            Satu lagi karena om Hanan pro jomblo beliau bicara seperti apa yang Rasulullah sampaikan kalau nanti di surga tidak akan ada jombol, dan di surga akan ada wedding siapa yang jadi walinya ya tentu Allah. Ciri-ciri lelaki surga adalah ia setinggi Adam, fisik/ kekuatannya sepeti Musa wajahnya seperti Yusuf dan akhlaknya seperti Rasulullah SAW.

            Pesan om Hanan sebelum di tutup ceramah kali ini, ia menganjurkan kita untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina, Rohingia, Suriah, Mianmar dan negara-negara lainnya. Diakhiri dengan membaca surat Al-Fatihah, Tasbih dan Istighfar bersama. Sedikit teks doa beliau :

            Ya Allah ya tuhan kami engkau yang maha kaya sedangkan kami miskin, engkau yang maha mulia sedangkan kami hina, engkau yang maha perkasa sedangkan kami lemah. Tiada satu daun pun yang mampu gugur kalau bukan karena izin Mu. Tidak ada yang mampu mengatur apa yang ada di langit dan bumi kalau bukan hanya diriMu. Engkau yang menutupi aib-aib kami mudah bagi Mu untuk membongkar aib kami namun itu tidak kau lakukan karena kau yakin kalau hamba Mu pasti akan kembali pada Mu.

Ceramah ini di mulai jam 08.50 – 10.03







Tangerang, 30 Juli 2017

Indahnya Melukis Hari 

Sabtu, 29 Juli 2017

Pencipta Air Mata Ini Menghianatiku


Kadang kita tidak mampu menerjemahkan apa yang Tuhan maksud. Saat takdir menghianati menikam bertubi-tubi tanpa jeda tanpa putus asa hidup terasa hambar, seisi dunia menjadi musuh warna hidup tak lagi menyala keceriaan selingkuh dari diriku. Tuhan tak sedang bercanda Ia berkata yang sesungguhnya memuntahkan semua dosa penghuni bumi kepadaku, mimpi buruk tak pernah tamat dalam hidup. Vonis dokter memang kejam saat itu juga aku menganggapnya musuh, lelaki gagah yang selama ini perkasa di mata ku tumbang bagai pohon yang di hianati air dan mentari. Sinar-sinar kehidupan tak tampak dalam dirinya, sorot matanya lemah satu dua kali menatap pada titik yang sama.

            Alien itu memilih bapak datang tanpa mengetuk pintu, ia tak perduli aku meronta sedih bagai orang gila. Deraian air mata menganak sungai di pipi ku berharap air ini dapat menghentikannya untuk menculik bapak. Aku janji tidak akan ada lagi episode-episode sedih setelah ini tapi Tuhan tak membantuku Ia tetap mengirim malaikatnya untuk mengosongkan jasad laki-laki yang amat ku cintai. Oh Tuhan senin pagi itu bagaikan hari terpahit yang pernah kau ciptakan walaupun aku terus menyeret air mata ini namun malaikatMu dengan qonaah tetap menjalankan titah Tuhannya. Mentari seakan menghianati siang ia pura-pura menerangi bumi padahal pada hari itu hanya ada satu warna yang aku lihat yaitu gelap.

            Aku tidak mampu menerjemahkan rasa baru yang Engkau ciptakan dalam episode kehidupan. Rasa yang tak dimengerti mengapa Kau berikan padahal tak pernah berucap memintanya, namun ia selalu mengekor kemana pun aku melangkahkan seperti ada jejak yang tak terlihat siapa tuannya. Ruang kosong dalam hati seakan sesak dipenuhi genangan air. Saat rasa sedih menghantui diri deburan ombak berebut ingin keluar.

            Apa ini cara Tuhan menghianati hambanya? Tentu jawabannya tergantung dari mana sudut pandang yang tercipta. Walau awan hitam tak pernah melangkah jauh dari hidupku namun ini cara Tuhan mengajarkan kepada hambanya yang fakir ini untuk tak pernah menentang dan menantangNya. Air mata ini masih punya peran di masa mendatang aku akan meronta  manja kepadaNya untuk mempertemukanku dengannya dalam mimpi-mimpi yang panjang, menunggu pesan yang tak terucap. Karena aku  masih menunggu dengan air mata yang menjadi saksinya. Seperti Rasulullah menunggu kita di telaga Al-Kautsar.

Tangerang, 29 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days24



Jumat, 28 Juli 2017

Shhhh Jangan Bohong


            Pagi ini kaget karena salah satu murid gw menangis tidak mau sekolah. Karena masih tebak-tebak buah manggis selama delapan hari mengajar di kelas baru jadi bingung sebenarnya karakter dari masing-masing anak seperti apa. Sepanjang perjalanan menuju kelas Najwa (anak murid yang menangis) di tuntun sama kepala sekolah menuju ruang kelas, sempat heran juga kenapa Najwa bisa menangis karena selama tujuh hari sekolah tidak pernah ada masalah. And what happen this morning? Kalau ada kasus seperti ini kuncinya tidak boleh panik dan terlihat cool di depan anak-anak karena sadar atau tidaknya kita setiap anak mampu menilai orang dewasa yang sedang berhadapan dengannya.

            Mana teriakannya kenceng juga, pagi-pagi pula disaat semua kelas hening jadilah bahan lirik-melikir tetangga sebelah. Saat Najwa sampai ke dalam kelas saya langsung menyambutnya dengan hangat tidak lupa pakai pelukan cintha supaya cepat surut air matanya. Setelah itu berusaha memahami dirinya yang sedang sedih. Saat air matanya sudah menyurut saya mencoba bertanya kenapa Najwa menangis? Ternyata penyebab ia menangis mau ikut ayahnya ngantor karena fikiran Najwa saat tiba di kantor ayahnya pasti ia akan di belikan es krim. Gubrak namanya juga bocil mikirnya polos banget.

            Usut punya usut ternyata Najwa punya jadwal jajan di hari rabu, jadi setiap hari rabu ia bebas untuk memilih jajanan apa yang mau di belinya. Karena hari ini hari jum’at dan rabu sudah lewat dua hari yang lalu, saya bingung kenapa Najwa sudah merengek minta es krim. Apakah orang tuanya tidak menepati janji ketika hari rabu. Tetapi saya hanya mendapat informasi dari satu pihak, menurut Najwa ketika hari rabu ia tidak di belikan es krim oleh ibunya. Nah ini bisa jadi kasus yang cukup ribet karena sekali orang dewasa melanggar janji dengan anak maka rasa percaya anak akan menurun dan efeknya timbul penyakit-penyakit yang membuat orang tua pusying.

            Kalau memang sudah janji akan di belikan jajanan di hari rabu itu harga mati maka ketika hari rabu orang tua wajib mengabulkan apa yang dijanjikan. Emang mau anak kita tumbuh dengan kebohongan? Pasti jawabannya tidak mau, sebenarnya simpel kalau ingin membuat anak kita nurut sama kita. Kuncinya hanya jangan pernah berkata dusta kepada anak.

            Itu baru satu kasus, sekarang  kan musim anak-anak baru masuk sekolah. Mereka bertemu teman, guru dan lingkungan baru khusus untuk anak baru. Kebayang dong gimana riweuhnya orang tua mengatasi ini. Anak tidak mau di tinggal, ibu dan ayah yang deadline harus berangkat kerja. Akhirnya timbul pernyataan bahwa ibu/ ayah ke kamar mandi dulu ya aduuhhh kebelet banget lima menit aja. Lalu lima menit kemudian ibu/ ayahnya tidak datang-datang kemana ya? Jangan-jangan di telan bumi. Pesan saya kalau memang ingin meninggalkan anak di awal-awal masa sekolahnya sampaikan saja, tidak apa-apa mereka menangis positifnya mereka masih punya emosi sedih dari pada mati suri rasa sedihnya.

            Ada lagi nih kasus, waktu itu orang tua murid saya ada yang harus pergi umroh tetapi salahnya ia tidak memberitahu kepada anaknya kalau ibu dan ayah ingin pergi umroh dahulu. Akhirnya ibu dan ayah pergi malam menuju bandara dengan hati-hati karena takut ketahuan anak. saya tanya kenapa tidak dari jauh-jauh hari sudah di kuatnya, ibunya hanya bilang anaknya tidak mau di tinggal bu, terus nanti nangis. Kalau menurut saya sampaikan kenyataannya mau menangis sampai tujuh hari tujuh malam tidak masalah yang penting anak tahu kenapa orang tuanya tidak ada.

            Semakin lama kita membohongi anak maka akan datang masa di mana anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri, tukang ngibul dan yang satu lagi minder.

            Karena sudah tau plus minusnya yuk sama-sama memperbaiki pola mendidik kita.

Tangerang, 28 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days23


Kamis, 27 Juli 2017

TAKDIR



            Hari ini temanya takdir karena apa yang sudah terjadi pada hari ini menjadi skenario. Yang paling dahsyat hari ini sehabis pulang mengajar melanglang buana mencari buku Kesebelasan Gen Halilintar sampai tiga toko buku dengan mall yang berbeda gw singgahi, tetapi dari semua tempat tidak ada satu pun buku yang tersisa alias sold out hufftt sedih karena dari malam sebelumnya sudah berharap bisa membawa pulang buku tersebut karena sudah satu minggu ini berselancar mencari informasi tentang Gen Halilintar akhirnya untuk mengobati rasa penasaran gw mencari-cari buku tersebut.

            Awalnya masih berfikir kalau hari ini pasti buku KGH tapi gondok ternyata yang suka sama mereka tuh banyak dan gw harus bersaing dengn jutaan orang yang ada di Tangerang. Toko pertama yang gw singgahi gramedia yang ada di balekota setelah tau buku tersebut sold out gw langsung bergegas mencari di toko berikutnya. Coba mencari di toko buku mall Metropolis sebenarnya gw udah curiga mana mungkin ada eehhh benar aja tuh buku ga ada. Sama seperti toko buku pertama karena tidak ada gw mencari lagi di salah satu toko buku yang ada di ma-mall besar di Tangerang. Akhirnya setelah berdebatan batin sama diri sendiri gw memutuskan untuk singga ke salah satu mall yaitu Tang City berharap di Gunung Agung Tang City bakalan punya stok. Nyatanya Allah pengen gw bersabar hari ini dari tiga buku tersebut nothing.

            Lagu lama ketika mencari buku yang gw mau tidak ada ujung-ujungnya beli buku yang berbeda. Sebenarnya Allah mau hari ini gw beli buku Yusuf Mansur, dan waktu beberapa hari yang lalu sempat terbesir enak kali ya kalau bisa baca hasil dari pemikiran Ustad YM akhirnya doa gw langsung di kabulkan sama Allah. Buku yang gw beli ada dua Undangan Saja Allah dan How to Make a Good Life.

Tangerang, 27 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days22

  

Rabu, 26 Juli 2017

Mama I Love You


Tepatnya kejadian ini ketika aku masih duduk dibangku SMA. Peristiwa bodoh yang aku lakukan dengan sadar membuat kedua orang tua ku nyaris kehilangan nyawa. Pantas saja kalau seluruh keluarga besar menyalahkan dan memaki ku dengan sadis. “Dasar anak kurang ajar hampir aja orang tua kamu meninggal”. “Delapan orang  gw punya anak tapi ga ada satu pun yang kurang ajarnya seperti lw”. Kurang lebih seperti itu sumpah serapah kegeraman mereka pada ku. Tak satupun orang yang membela bahkan sampai bapak ku sendiri ikut menyalahkan ku, sampai ketika sanak saudara menjenguk aku tidak berani menampakkan batang hidung ku karena kalau sampai aku muncul dihadapan mereka entah apa yang akan terjadi.

            Semuanya berawal saat aku tergoda mengikuti rayuan teman untuk buka bersama disalah satu rumah mentri dengan diiming-imingi akan mendapatkan uang sebesar seratus ribu rupiah kenapa tidak aku fikir dapat menambah uang jajan aku iyakan saja, ternyata uang seratus ribu itu harus aku tukar dengan nyawa kedua orang tua ku. Sungguh hal bodoh yang aku sesali sampai saat ini. Karena kejadian itu ibu nyaris kehilangan kakinya menurut dokter kaki kanannya sudah tidak dapat diselamatkan dan jalan terbaik harus diamputasi berarti ia akan cacat seumur hidup, hari-harinya akan di lewati dengan satu kaki saja. Aku belum siap ya Allah dengan semua ini. Kondisi bapak masih cukup menguntungkan tangan kirinya saja yang patah. Sumpah demi Allah ternyata aku harus membayar mahal atas kesalah bodoh yang ku lakukan, apa lagi waktu itu bertepatan dengan bulan ramadhan dan sudah memasuki hari ketujuh beberapa minggu lagi idul fitri akan tiba masa ketika hari raya yang harusnya di rayakan dengan gembira dan penuh suka cita tetapi sebaliknya kami sekeluarga harus melewatinya dengan air mata. 

Sehari setelah kejadian nyaris aku seperti mayat hidup berjalan tanpa arah tujuan, seharian aku diam tak bicara satu dua kali tanpa sadar meneteskan air mata teman-teman yang melihatnya merasa aneh dan penasaran ada apa dengan diri ku yang biasanya ceria dan tertawa tanpa bisa menutup mulut. Bahkan ketika baru sampai di sekolah untuk menyembunyikan air mata, aku berjalan dengan cepat melewati guru piket yang sudah stand by di depan pintu gerbang dan berjalan tanpa mengucapkan salam, kebetulan sekolah ku cukup religius padahal bukan sekolah agamis. Akhirnya karena sikap tidak sopan ku itu dengan tegas guru tersebut menyuruh ku mengulang melewati pintu gerbang dan mengucapkan salam dengan sopan, seperti hamba pada tuannnya aku menuruti apa yang dikatakan guru ku itu. Ternyata ada satu guru yang menangkap sikap aneh ku itu akhirnya tanpa panjang lebar ai langsung menari ku seperti anak kucing dan mengajak ku bicara.

Awalnya ia menebak-nebak hal apa yang membuat ku menangis sepagi itu, apakah karena kenapa omel nenek atau kakek ku. Aku menggeleng menyalahkan semua tebakannnya dan akhirnya aku membuka mulut dan menceritakan alasan mengapa aku menangis.

“Orang tua saya kecelakaan dan itu karena saya” sambil menyeka air mata

“Innalillahi kenapa bisa?” guru ku bertanya dengan penasaran

“Karena tadi malam sampai jam dua belas saya belum pulang, akhirnya ibu dan bapak saya mencari saya. Mungkin karena ngantuk dan sudah lelah tabrakan pun terjadi” tanpa terasa sapu tangan yang ku genggap sudah basah dengan air mata yang ku seka beberapa kali.

***
Mungkin Allah ingin menghukum hambanya yang hina ini, aku berusaha untuk tidak mengingat-ingat kejiadian memilukan itu namun sepertinya Ia tidak rela dan sudah mengatur semuanya untuk ku. Memori menyedihkan selalu melesat-lesat dalam ingatanku.  Malam saat kejadian jam setengah dua dini hari aku melewati lokasi tabrakan kedua orang tua ku tapi sayang coba lima menit aku lewat lebih awal mungkin aku bisa bertemu dengan keduanya.  Apakah mungkin saat itu Tuhan masih baik dengan ku coba kalau sampai aku melihat kedua orang tua ku mungkin aku tidak kuasa melihatnya. Ya Allah aku shok sekali ketika mengetahui tempat tabrakan yang ku lewati adalah tempat yang hampir merenggang nyawa kedua orang tua ku. Setelah mengetahui itu sungguh aku terguncangnya dan tak dapat meneteskan air mata, rasanya seperti ada yang menyumbat kedua bola mata ku. Fikiran ku menari-nari tidak jelas berusaha meyakinkan diri kalau ini hanya mimpi dan saat ini aku sedang tidur di dalam kamar dan sudah sampai rumah dari kemarin sore.

            Saat itu ramadhan sedang menyapa penduduk bumi, subuh sebelum kejadian aku bersama keluarga masih sempat bercengkaraman ibu, bapak, kakak dan kedua adik lelaki ku. Tertawa bersama sambil menikmati hidangan sahur. Tidak ada hal aneh atau firasat yang dialimi salah satu diantara kami, kalau sebenarnya nasih buruk sedang mengintai keluarga ku. Pagi sebelum berangkat sekolah pun aku masih santai ketika pamit kepada keduanya sambil menggembol tas besar berisikan beberapa potong baju karena dari kelas enam sekolah dasar aku sudah tidak lagi tinggal bersama keduanya. Jarak tempuh yang cukup jauh dari sekolah memaksa ku meiyakan permintaan ibu untuk tinggal di rumah nenek dan seminggu sekali baru bisa pulang. Sebenarnya alasan jauh bukan semata-mata harus tinggal bersama nenek tapi karena keadaan ekonomi yang cukup melilit akhirnya untuk mengurangi jatah makan dan pengeluaran aku relakan untuk tinggal berjauhan dari mereka. 

***
Kecelakan itu berdampak sangat besar bagi kehidupan ku, sungguh sebelumnya aku sangat membenci ibu hanya kenangan pahit semasa kecil yang selalu ku ingat. Sikap kasarnya membuat aku berani menentang perintah dan kata-katanya, tidak sampai disitu saja aku selalu berfikir negatif padanya. Sedikit aku membuat kesalah akan berakibat buruk bagi ku, masih membekas dalam ingatan saat masih kecil aku sering sekali dimarahi olehnya dicuekin dan tak diperdulikan itu yang selalu aku rasakan. Bahkan dari kelas dua sekolah dasar aku  sudah terbiasa menyiapkan semua perlengkapan sekolah sendiri, sampai setiap kali berangkat sekolah aku harus memakai baju lecek yang tak disetrika itu terjadi sampai aku kelas enam sekolah dasar mungkin karena ia tak mau membuang waktu untuk mestrikanya. Pernah juga pada saat aku duduk di kelas tiga sekolah dasar karena salah membeli buku ia mengamuk dan menyuruh ku menjualnya, akhirnya aku harus mewarkan satu persatu kepada teman-teman di kelas berharap ada yang mau membelinya. Alhamdulillah salah satu teman mengajak ku ke rumahnya  dan disana aku bisa membujuk ibunya.

Tidak sampai disitu saja kenangan pahit akan dirinya. Waktu itu dengan uang jajan yang tersisa pas-pasaan aku membelikannya keripik singkong karena ibu suka dengan keripik singkong siapa tahu dia akan senang memakan keripik dari ku tetapi apa yang ku dapat “emang gw minta beliin” itu yang di ucapkannya pada ku betapa teririsnya hati ini kalau saja ia tahu demi membelikannya keripik singkong aku harus rela dimarahi supir angkot karena kurang membayar tarif. Dan akhirnya aku berfikir apa mungkin aku bukan anak kandungnya atau anak yang tertukar di rumah sakit tapi setelah aku bertanya kepada bapak apakah ada seorang ibu yang melahirkan pada hari yang sama ketika aku dilahirkan dan bapak menjawab ada tetapi ibu itu memiliki bayi laki-laki. Wajar kalau sampai aku berfikiran seperti itu karena ibu galak sekali dimata ku.

            Selain kenangan pahit itu aku juga memiliki kenangan yang membuat ku iri besar dengan kakak perempuan ku, yang memiliki sifat dan wajah yang cantik. Mungkin karena alasan itu juga aku selalu iri padanya belum lagi semasa kecil ibu selalu memberikan perhatian lebih padanya. Kebutuhan ia selalu di dahulukan oleh ibu terutama kebutuhan pribadinya. Pernah suatu hari ibu membelikannya baju aku sangat iri padanya kenapa hanya ia yang di belikan mengapa tidak dengan ku, akhirnya aku marah besar pada ibu dan menuduhnya tidak sayang dan tidak suka dengan ku, apa respon ibu atas tuduhan ku itu ia tidak perduli dengan kemarahan ku dan menganggapnya biasa saja. Aku fikir ia akan membelikan baju juga kalau melihat ku marah tapi tidak boro-boro ia mau pusing dengan kemarahan ku, yang ada kalau aku memakasa aku akan di pukuli olehnya.

***
            Sebulan setelah kejadian membuat ku merubah pandangan tentang ibu, dia lah satu-satunya orang yang tidak menyalahkan ku atas kejadian itu. Dengan ikhlas ia mengatakan kalau semua ini sudah menjadi tadir Allah walaupun pada malam itu ia tidak keluar mencari ku mungkin kecelakaan tetap akan menimpa dirinya, karena semua yang bernyawa harus dengan ikhlas menerima takdir yang Allah tetapkan. Kadang aku sedih melihat kepayahannya yang dahulunya ia dapat melakukan semua tugas seorang diri namun untuk mandi saja ia butuh bantuan orang lain, malam hari ketika semua orang sedang terlelap tidur ia harus sabar  menahan sakit di kakinya karena pada saat malam hari sakit yang dirasakan akan bertambah dua kali lipat, tidak sampai disana saja buang air kecil, air besar, mandi, merubah posisi tidur, memasangkan mukena dan semuanya harus di bantu oleh orang lain. Rutinitas harian ku pun bertambah sebelum berangkat sekolah biasnya aku menyempatkan diri untuk memandikannya terlebih dahulu kalau semua kebutuhannya sudah terpenuhi baru aku bisa tenang berangkat sekolah.

            Karena intensitas kami selalu bersama setelah kecelakaan itu membuat kami semakin dekat, walaupun sampai saat ini tidak pernah sekali pun mengungkapkan cinta antara satu sama lain tetapi karena kami sadar, kami membutuhkan satu sama lain untuk tetap bertahan hidup karena yang namanya keluarga adalah orang yang selalu akan dicari ketika masalah sedang tejadi. Terutama ibu ketika aku sakit dengan sentuhannya aku bisa sembuh kembali, ketika aku jatuh dengan uluran tangannya aku bisa berdiri tegak kembali, dengan dukungannya dalam setiap langkah ku membuatku berani untuk menghadapi tantangan. Terima kasih ibu karena keikhlasan mu mengandung ku membuat ku hadir di dunia ini.

Tangerang, 26 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari

Selasa, 25 Juli 2017

Taubat Sambal


              Wahai muslimah yang saat ini sedang berjuang mempertahankan izzah merajut akidah dan meruncingkan azzam. Berjuang untuk terus mempertahankan pakaian surga walau kadang cobaan silih berganti menyapa setiap langkah yang disusuri. Sebenarnya segala cobaan ini adalah bentuk cinta Allah kepada hambanya, cara mengungkapkan cinta dan kasihNya agar kita menjadi siap dan layak untuk menjadi muslimah penghuni surga.

              Ketika memori masa lalu melambung menyesap pada pengorbanan saat-saat pertama memutuskan menjai jilbaber. Sindiran, cemooh silih berganti menggoyahkan langkah. Bahkan ada yang bilang kalau perubahan ini tidak akan bertahan lama dan tidak lama lagi saya akan menjadi kategori muslimah taubat sambal. Kadang air mata ingin ditumpahkan saja agar semua tahu hati ini berontak dengan pengucilan ini.

              Tetapi saat ini jilbab seakan menjadi identitas saya, karena  dengan cobaan yang silih berganti di awal pertama memakai jilbab menjadi ujian yang Allah berikan kepada saya untuk melihat apakah jilbab yang di bentangkan ini akan bertahan berapa lama. Ya Allah semoga selamanya saya akan terus menutup aurat ini. Amiin.

Tangerang, 24 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days20


Senin, 24 Juli 2017

Tuhan Mengapa Kau Ciptakan Air Mata?



            Rasanya nafas ini berhenti berhembus, kabar menyedihkan datang silih berganti setiap harinya. Seperti tak ada habisnya air mata yang keluar, mungkin mata ini sadar masih banyak episode masa depan yang membutuhkannya. Waktu terasa seperti malam, lupa bahwa tuhan juga menciptakan siang. Karena semenjak hari itu bumi terasa hanya memiliki satu waktu yaitu malam.

            Bukan soal waktu yang terbuang hanya menangisi dirinya, tetapi karena mulut ini yang tak bisa berucap baik saat dirinya masih terlihat gagah, penyesalan memang memiliki tugas dari tuhan untuk datang terlambat, agar orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik mengutuk dalam penyesalan. Jika waktu bisa di putar kembali aku pasti akan mengucapkan maaf beribu kali, namun kita penyesalan yang terjadi maaf sudah tak berguna lagi.

            Babah anak mu ini rindu sekali, walau sebenarnya Ilah bukan anak yang berbakti saat semuanya masih terasa indah. Namun Ilah berusaha melakukan yang terbaik karena Ilah tahu kalau sampai di detik-detik terakhir Ilah tidak memanfaatkan waktu maka seumur hidup mengutuk diri adalah hal yang pantas. Ilah kangen masa-masa dimana semua hal yang terjadi dalam hidup ini selalu menjadi topik diskusi kita, dalam banyak cerita yang kita habiskan bersama Ilah yakin ada harapan besar yang selalu Babah impikan.

            Saat ini hanya doa yang dapat di ikrarkan walau sebenarnya ingin sekali menatap wajah, mencium tangan dan diskusi bersama, tetapi waktu tak mengizinkan karna sang Ilahi memiliki rencana terbaik untuk kita. Ilah sayang Babah, semoga kita yang sudah terpisah antara ruang dan waktu bisa bertemu kembali di jannahNya .

Tangerang, 24 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days19



            

Jumat, 21 Juli 2017

5 GK


Gak bisa santai kalau baca buku keren, contohnya kali ini setelah melahap 5 GK jadi mau memberitahu kepada seluruh dunia kalau buku tersebut OK banget. Jadi orang tua di tengah jaman yang udh edan ini sungguh sangat sulit sekali, belum lagi tekanan dari berbagai penjuru kadang membuat orang tua kehabisan ide dalam mengasuh anak-anaknya.

Khususnya para orang tua di Indonesia yang rata-rata kurang memiliki ilmu parenting, dan ga jarang anak-anaknya seperti produk gagal keluaran pabrik yang ga laku di jual. Miris banget ya, posisi saya disini sebagai seorang guru di sekolah yang hampir seluruh orang tua dari anak murid saya keadaan finansialnya cukup di atas rata-rata. Orang tua yang jarang sekali punya waktu untuk anak-anaknya dan ga jarang anak murid yang saya temukan hasil cetakan gadget dan asisten rumah tangga yang memiliki pendidikan level rendah. Orang tuanya berpendidikan tinggi tapi anak-anak mereka di asuh sama art yang pendidikannya rendah. Alhasil banyak anak-anak yang masuk kategori anak bermasalah karena kurangnya interaksi bersama orang tuanya. Untuk mengubur rasa bersalah para orang tua akan memberikan apa saja yang anak-anaknya minta, akhirnya otak anak akan lumpuh mereka ga akan tahu sebab akibat yang mereka tahu cara instan untuk dapat sesuatu dan itu hasil didikan orang tuanya. naudzubillah jangan sampai saya mengalami hal tersebut.

Selain itu dari kecil saya sudah terbiasa tinggal di daerah kampung, yang orang tuanya super kasar saat mendidik anak-anaknya, suka teriak, pukul, bentak, ngata-ngatain anak, di bebaskan begitu aja tanpa pendampingan pokoknya masih banyak lagi kejelekan yang lain. Ya Allah kalau saja mereka tahu ilmu mengasuh anak pasti wajah Indonesia saat ini akan berbeda dan anak-anak bangsa mampu bersaing di kancah dunia.

Ketika anak lahir dari rahim seorang ibu mereka bukanlah kertas putih yang belum tahu apa-apa, tapi setiap anak sudah memiliki bekal semasa ia masih menjadi janin dalam kandungan ibunya, kenapa yahudi 100 tahun lebih cerdas dari kita karena semasa di kandungan ibunya sang janin di perlakukan dengan istimewa dan setelah ia lahir anak tersebut akan di bentuk sesuai dengan yang diinginkan orang tuanya mereka akan memperlakukan para anak dengan baik dan istimewa jadi anak-anak yahudi akan tumbuh menjadi anak yang siap bersaing. Hampir semua bidang di dunia ini yahudi yang mendudukinya.

Tapi lain halnya dengan kita, para orang tua yang hanya memikirkan masalah akademik pada anaknya, kalau ada anak SD kelas satu yang belum bisa baca  berarti dia anak bodoh di cap sebagai anak bodoh yang telat mikir. Ya Allah padahal konsep itu salah banget, di luar anak usia dini terhitung dari usia 0-8 tahun dimana mereka akan di tanamkan pembentukan karakter yang kokoh. Belum di ajarin calistung hanya fokus untuk penanaman karakter, sedangkan di Indonesia ada anak umur empat tahun yang sudah bisa baca orang tuanya bangga sampai anak tersebut di bilang anak ajaib dan pinter bgt. Padahal anak usia dini tugasnya hanya bermain bermain dan bermian, ketika ia sudah SMP atau SMA ia akan membenci belajar dan benci dengan buku karena sejak dini terlalu di forsir, gedenya bonyok. Menurut data The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) budaya membaca Indonesia berada di peringkat terendah diantara 52 negara di Asia. Ini bukan orang Indonesia pada ga bisa baca tapi karena minat baca yang udah mati suri, makanya rakyat Indonesia tuh mental pekerja.

Diluar mudah banget meminjam buku secara gratis di perpustakaan milik negara, pemerintah setempat menyediakan banyak buku yang dapat dipinjam, pemerintahnya tahu cara agar rakyatnya gemar membaca yaitu dengan cara memfasilitasi buku secara cuma-cuma. Itu kan investasi terbaik untuk mengkokohkan negaranya yaitu menanam benih dan dirawat dengan baik.

Dan ga heran kalau di Indonesia itu banyak banget orang ga taat sama peraturan, contoh kecilnya masalah antri banyak banget orang yang tanpa rasa bersalah menyerobot antrian orang lain, kesel banget liat yang begitu tuh dasar mental anak kecil. Mana mungkinkan fisik udah tua tapi mental balita. Kasus bgt nih.

And the last one, baca penutup malam ini 5 GK arrrgggg tersihir bgt sama metode pengasuhan ala mba Kiki Barkiah, yang ga punya latar pendidikan psikologi tapi metode dalam mengurus anak-anaknya pake ilmu banget. Hampir semua metodenya yang gw pelajari selama 5 tahun belakangan ini sebagai guru itu semua sudah di praktikkan sama mba Kiki. Semakin manteb one day kalau sudah di amankan menjadi seorang ibu mau mendidik anak-anak sendiri alias homeschool dan gw yang jadi gurunya. Mungkin ini mustahil bagi sebagian orang tapi gw ga mau anak gw belajar ilmu yang ga penting, sayang banget umurnya.

Tangerang, 23 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days18




Review Novel By Your Side


Novel romantis yang mengambil latar kota Yogyakarta saat memasuki musim hujan, kelabunya awan yang memeluk angkasa melukiskan karakter utama dari novel By Your Side Kania cewek berparas cantik dan memiliki otak yang sangat cerdas. Memiliki perasaan cinta yang disembunyikannya dari sahabat yang sudah dikenalnya selama delapan tahun pada masa-masa ospek dikampus kedokteran Yogyakarta. Ternyata dewi fortuna berpihak kepadanya Erga cowok tampan yang mampu mengalihkan pandangan setiap wanita yang dilemparkan senyuman mautnya juga memendam perasaan yang sama.

            Keduanya terkungkung pada perasaan yang tak mampu mereka utarakan, Erga berusaha mati-matian menunggu Kania siap untuk mengisi hatinya untuk Erga seorang, namun Kania selalu berusaha menepis perasaan sukanya. Kania menginginkan Erga untuk selalu berada disampingnya namun ia tak memiliki nyali untuk menjadikan Erga pangeran dalam hidupnya. Kekuatan dalam cintanya membuat Kania kerdil ketika Nina mantan pacar Erga semasa kuliah datang mengusik hari-hari tenangnnya, Erga pun tak menolak sikap manja yang dialamatkan kepada dirinya, ia hanya menganggap Nina sama seperti yang lain teman tidak lebih. Namun lain halnya dengan janda beranak satu, ia sengaja memilih Yogyakarta sebagai kota yang akan membantunya semakin dekat dengan Erga.

            Kania menyadari kedatangan Nina membuat intensitas waktu antara dirinya dan Erga semakin merenggang, walaupun keduanya menghirup oksigen yang sama, berdiam dalam atap yang sama dan hanya terpisah dengan dinding namun Kania akan menghindar menjauhi Erga. Ia hanya takut perasannya yang terkunci dalam hatinya bukan seperti perasaan cinta muda-mudi lain, tapi lebih tepatnya jika Erga pergi meninggalkannya perasaan cinta itu juga akan pergi menjauh dengan tuannya.

            Akhirnya untuk membuktikan kepada diri sendiri Erga memilih menjauh selama satu tahun dari Kania, untuk menyadarkan keduanya bahwa perasaan yang mereka miliki benar-benar cinta dan waktu tidak akan menghilangkan rasa suka keduanya. Satu tahun berlalu semua yang ditinggalkan Erga berubah dalam waktu tersebut kecuali cintanya dengan Kania, kini Erga sudah mantap untuk menjadikan Kania satu-satunya perempuan yang dimilikinya, waktu yang tepat untuk menjadikan perasaan absurd ini menjadi nyata Kania yang biasanya akan berkelit ketika Erga membicarakan masalah cinta namun kali ini tidak dengan senyuman indah yang tersungging diwajahnya dengan suka cita ia menerima lamaran Erga untuk menjadikannya seorang isteri.    

            Tokoh dalam cerita ini cukup banyak, mungkin hanya tokoh-tokoh yang sering muncul saja yang akan digambarkan
Kania     : Cewek cantik yang sederhana, sangat menggilai dunia kedokteran. Baik, berhati lembut, penyambar, pendiam, pintar, sayang sekali dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Berusaha untuk membuat dirinya bermanfaat bagi siapa saja dan sebaliknya menjaga untuk tidak menyusahkan orang-orang yang dijumpainya, dewasa, dan memiliki teman yang dapat dihitung dengan jari
Erga       : Cowok tampan yang baik hati, dirinya menyukai hal-hal yang sederhana, sangat menyukai Kania dan selalu membuatnya tersenyum, ramah dan memiliki banyak teman, dewasa dan asik untuk dijadikan teman curhat. Satu-satunya cowok yang mengerti Kania. Jago dalam hal bisnis dan mencetak uang namun hobbynya diremehkan oleh ayahnya.
Nina       : mantan pacar Erga yang genitnya selangit, namun sangat ramah kepada siapa saja, janda beranak satu yang memiliki segudang kemampuan dan prestasi. Body bagus wajah cantik kehidupan cemerlang itulah yang mampu menggambarkan karakter dari dirinya
Bian       : Dokter tampan yang memiliki perasaan cinta pada Kania, tetapi hanya sedikit dan nyalinya hanya secuil untuk memenangkan hati Kania. Sangat baik dan ramah
Oma       : Nenek kesayangan Kania dan kedua adiknya, memiliki restoran dengan menyajikan masakan-masakan rumah. Sangat mencintai Kania dan kedua adiknya dan juga Erga. Mengerti sekali perasaan cinta yang tersimpan dalam hati Kania. Berusaha menjadikan ketiga cucunya orang hebat yang dimilikinya
Evan      : Koki tampan yang dimiliki restoran Oma, tubuhnya atletis sangat mencintai kebersihan teman dekat Erga. Sangat tergas dan ditakuti anak-anak magang di restoran Oma
Emi        : Adik kedua Kania sangat menyukai drama korea seperti kakaknya Vidya. Ketika berbicara sedikit ceplas-ceplos karena masih berusaha 16 tahun. Baik hati, dan rame
Vidya    : Adik Kania yang bekerja paruh waktu di kafe Erga’s berusia 24 tahun dan sedang menamatkan pendidikan kedokterannya dengan mengambil spesialis dokter gigi. Dewasa, tidak terlalu banyak bicara namun sekalinya sudah bicara mampu membuat siapa saja kaget dibutnya
Gita       : Sahabat Kania, sama-sama menjadi seorang dokter dirumah sakit yang sama, tetapi Gita mengambil spesialis anak. Baik hati dan selalu menjadi teman curhat Kania
Rashid   : Ayah Erga yang memiliki rumah sakit Avicenna, menganggap Kania seperti anaknya sendiri, tegas dan memiliki aura dokter penggila pekerjaan. Tidak banyak bicara tetapi sekalinya bicara nyelekit
Mama Erga      : Baik hati, keibuan, sayang Kania dan ingin sekali Kania menjadi menantunya
Shara     : Kakak perempuan Erga, baik hati, bawel tidak suka pada Nina setiap kali berdekatan dengan Erga. Sama seperti mama mengharapkan Kania menjadi bagian dari keluarganya
Nindi     : Anak Nina yang dibesarkan seorang diri oleh ibunya, sama seperti anak-anak yang lain periang, suka sekali dengan permen dan mendambakan sosok seorang ayah dan itu ada di diri Erga
Naura     : Keponakan Erga sifat dan kepribadiannya sama seperti Nindi
Tangerang, 22 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days17






 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design