Yang namanya musuh
tidak akan rela melihat lawannya tertawa manis, menjalankan hidup dengan nyaman
bahkan santai seperti putri raja yang tinggal tunjuk apa yang diinginkannya, karna saking nyamannya tidak ada kasak kusuk
dari lawannya. Ga gitu musuh itu akan terus mengintai sampai lawanya menjadi
sesak, tepar bahkan mati ditanganya, hmmmm seperti harimau yang mengintai
lawannya jikalau lengah sedikit pasti hap lalu di tangkap. Tapi bukan itu
tujuan saya kali ini bercuap-cuap, saya ingin berbicara tentang hijab, kain
kudung yang diwajibkan oleh sang maha pencipta kepada seluruh muslimah untuk
membentangkannya di atas kepala mereka sampai kedada.
Loh terus apa
hubungannya sama kalimat opening di atas? Apa kaitanya antara musuh dan hijab?
Semakin banyak kalimat yang saya torehkan dalam catatan ini semakin mengerti
pula kalian maksud dan tujuan saya menulis tentang musuh dan hijab. Rasanya
saya harus menuliskan atau memuntahkan semua yang saya rasakan, lihat dan tonton,
selama ini. Kedua bola mata ini sudah sangat gerah dan jari-jari ini ingin
berteriak untuk membuktikannya dalam bentuk tulisan, monggo saya langsung
tancap gas ya.
Hijab atau lebih
populer lagi dengan julukan jilbab, kayanya tidak usah saya kenalankan panjang
lebar dengan si hijab atau jilbab yang sudah so pasti kalian kenal dengan
mereka, and now mesti kalian sadari bahwa beraneka ragam bentuk hijab sudah
banyak diciptakan oleh para desainer termuka di jagad ini. Desain cantik dan
elegan yang dapat memanjagakan pandangan kita, seperti bentuk kue-kue cantik
nan mempesona dikala hari raya tiba. Jangan ditanya apa tujuan para desainer
itu pastilah desain-desian yang sudah tercetus tersebut bertujuan untuk
mempermudah muslimah agar dapat mengenakan hijab. Para desainer tersebut tidak
hanya khatam sampai di bidang model hijab saja, semakin berkembangnya zaman dan
pengetahuan, kecerdasan manusia pun menjadi naik level. Dalam dunia fashion khususnya
hijab kenaikan level sudah dapat dirasakan sekali pada saat ini, kalau kita
flash back ke zaman sebelum hijab populer, dahulu hijab dijadikan sebagai pakaian
anti oleh para muslimah, maka tak jarang ketika kita menoleh ke kanan maupun ke
kiri setiap kali sedang berjalan keluar rumah maka akan banyak penampakan
kepala hitam atau rambut yang menjuntai-juntai atau bahkan melambai-lambai, namun
kini penampakan tersebut menjadi surut 180ยบ perubahan yang sangat drastis. Kenaikan
level hijab sudah semakin di rasakan dalam hal warna yang full color, bahan
yang membuat nyaman si pemakainnya, harga yang bersahabat dengan kantong, bahkan
sampai tempat atau lokasi yang mudah untuk kita cari dan temui. Sepertinya bak
disihir mata ini, efek domino dari desain yang muncul saat ini menjadikan banyaknya
muslimah yang terketuk untuk menggunakan hijab sebagai perhiasan mereka bukan hanya
sekedar perhiasan untuk bersolek tetapi sebagai teman sejati di kala keluar
rumah. Kalau di teropong kembali sepertinya kerja keras dari para desainer itu
sudah mulai tampak terbayar lunas. Ya contoh kecilnya saja sudah banyak
muslimah di Indonesia yang terserang virus pemakaian hijab secara masal mereka
menyadari bahwa ketika hijab tersebut di letakkan di atas mahkotanya maka
secara fisik penampilan mereka akan terlihat indah untuk di pandang dan dapat
menarik perhatian muslimah lain dan pastinya lawan jenis.
Sudah dapat pujian di
atas pasti tersimpan kata tetapi di baliknya, ya lagi-lagi saya menggunakan
kata tetapi, karena dari banyaknya model atau bentuk hijab yang tersebar luas
tak khayal dari model hijab tersebut yang sesungguhnya tidak lulus sensor
(aduuuh memangnya film tidak lulus sensor, plak lupakan) pasti akan ada tanda
tanya lagi yang timbul dibenak kalian, kita lanjut ya. Memang kenapa tidak
lulus sensor? Nahhh yukkk kita bahas dan kita simak disini.
Pertama
kenapa saya katakan tidak lulus sensor karena penggunaan hijab sudah keluar
dari batas kesyar’iannya, banyak dari desainer yang menciptakan model hijab
yang tidak sampai menutupi dada si empunya. Padahal kalau kita kembalikan lagi
kepada redaksi awal kita yaitu Al-Qur’an dalam surat An-Nur Ayat 32 Allah
berfirman “Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga kedadanya” jelas tanpa kita harus panjang lebar
menafsirkan firman Allah tersebut sudah sangat nampak hijab itu harus menutupi
dada si pemakainya, bukan hanya stop sampai di atas dada (itu namanya setengah-setengah
niat pemakain hijab, heheh).
Kedua terlalu ribet dalam pemakaiannya akhirnya menimbulkan
penampakan yang tidak nyaman di lihat oleh mata dan akan timbul kata-kata magic
seperti “Aduhh sholatnya nanti aja deh
dirumah soalnya susah niiih pasang jilbabnya lagi” waduhhhh ko jadi gitu ya
sesungguhnya Islam itu selalu mempermudah pemeluknya bukan mempersulit, fenomena
di atas saya temukan ketika sedang bercuap-cuap ringan bersama teman saya. Karena
dari efek pemakian hijab yang terlalu ribet dan menyusahkan saat ini, maka akan
timbul kesan yang seakan-akan meringankan kewajiban yang lain seperti sholat.
Ketiga penampakan aksesoris yang kurang tepat contoh penggunaan bros yang
terlalu besar bukannya menjadi pemanis di sekitar hijab malah menjadi gerah
ketika orang lain melihatnya, aduhh jangan sampe deh niat kita untuk lebih
anggun menambahkan ornamen tambahan malah menzholimi orang disekitar kita.
Keempat bahan hijab yang terlalu tipis dapat diterawang oleh mata orang lain,
yahhh akhirnya mahkota yang tersimpan dibalik hijab kita dapat terlihat oleh
mata-mata yang tidak halal untuk melihatnya.
Wahh sempat sedih sekali melihat fenomen-fenomena diatas, sebenarnya
masih banyak lagi alasan-alasan yang dapat kita temukan tetapi untuk saat ini
saya tidak akan membahasnya terlalu jauh dan banyak. Mau tau dong apa si modus
dibalik desain yang sangat membuat mata yang melihatnya gemas dan mencoba dan
akhirnya kita tersihir untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita? Nah simak
lagi yuuk,
Sepeti opening yang saya tulis di atas yang namanya musuh itu tidak akan
bisa tenang melihat lawannya hidup degan nyaman, apa si maksud yang tersirat
dari kalimat diatas? maksud saya adalah kan kita sudah banyak sekali melihat
berbagai bentuk hijab dan pakian yang manis-manis itu secara beruntun semuanya terlahir
dari tangan-tangan para desainer cerdas, hebat, dan ide yang tidak pernah
habis. Tetapi perlu kalian ketahui wahai wanit akhir zaman semua itu
semata-mata hanya ingin mengghilangkan kultur dan sifat asli dari pakaian yang
di ridhoi oleh sang penguasa alam. Berbagi bentuk hijab dan pakian yang
terlahir saat ini sudah melenceng dari yang sudah di firmankan oleh Allah, alasannya
adalah karena musuh islam ingin membuat kita semua para muslimah untuk tergoda
memakainya.
Sudah berkenalan dengan virus yang namanya ghudul fikri kalau bahasa Inggrisnya
adalah The Bathel of Mind dan dikenal dengan kata perang pemikiran oleh orang
Indonesia, siapa si pencetus ghudul fikri itu? mereka adalah musuh-musuh islam yang
berusaha menyelipkan berbagai bumbu kenistaan untuk meracuni otak setiap muslim
dan muslimah. Salah satu tak-tik yang mereka canangkan adalah dari segi fashion,
banyak sekali hijab dan pakaian yang sesungguhnya kalau dilihat nampak bukan
untuk menutup aurat tetapi membalut aurat. Ketat, jungkis, mudah di terawang,
menumpuk hanya di bagian yang sebenarnya tidak tepat dan masih banyak lagi kekurangan
yang dapat di temukan, Rumus diatas adalah rumus yang digunakan oleh para
desainer ketika mendisain hijab dan pakian yang nantinya akan di terbitkan
dengan dalil untuk menyelamatkan aurat wanita muslimah.
Mereka tidak akan perduli kepada
kita wanita muslimah apakah hijab dan pakaian yang telah didesan itu syar’i
atau tidak, karna bukan itu tujuannya. Bagaimanapun caranya mereka akan terus
menghantui kehidupan kita sebagai hamba Allah, akan terus membantai kita habis-habisan
dari segi pakian. Ide mereka tidak akan pernah tumbul bahkan low bad untuk
memerangi islam karena memang itu tujuan mereka hidup, perlu kita semua ketahui
mereka itu bukan orang-orang yang bodoh atau telmi, mereka adalah orang-orang
yang cerdas dan mengetahui titik kelemahan kita. Ketika kita lengah maka pikiran
kita akan mudah untuk mereka rasuki.
Sebagai wanita muslimah memang harus lebih baik dibandingkan dengan yang
lain, dari semua segi dan sisi kita harus lebih unggul dan tidak boleh
terkalahkan, islam tidak melarang kita untuk mengepakkan sayap lebih tinggi namun
kita harus cerdas dalam menggunakan kacamata kehidupan ini, silahkan tampil
modis dan kece selama itu tidak keluar dari batas kersyar’i-an yang redaksinya
langsung dari Allah. Intinya tidak apa-apa kita melek fashion malah itu lebih
baik tapi tetap harus cerdas dalam pengaplikasiannya, janganlah terlalu mentah
kita menerima apa yang dilihat oleh mata harus di saring dengan apik dan
akhirnya dapat dicerna dengan baik dan hasilnya pun bermanfaat.
Mungkin akan timbul pemikiran aduh ribet banget si mau pakai hijab aja,
perlu kalian tancapkan dalam pikiran kalian bahwa masuk surga itu tidak mudah,
sulit amat sulit untuk masuk kedalam surga. Kita harus rela bersakit-sakit
dahulu bahkan sampai harus ditebus dengan air mata darah untuk mendapatkan
kunci surga. Sebenarnya kita hidup
didunia hanya sekedar untuk menunggu mati dan kembali ke kampung halaman yaitu
akhirat masalah reward kita akan terima tergantung dari amalan yang dilakukan
semasa hidup, apakah surga yang mahal harganya atau kah neraka yang mudah untuk
memasukinya. Yuuuuk tampil modis tapi tetap syar’i agar dapat kunci surga J.