Minggu, 22 Juni 2014

Sepotong Episode Indah Yang Tidak Akan Terulang Kembali


Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Reff :
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah

Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Edcoustik - Sebiru Hari Ini

Harapan yang sampai saat ini belum bisa terkabul dan sepertinya tidak akan bisa terjadi dehhhh heheheheheh, kenapa bisa gitu ya? Karena saya yakin kita semua tidak akan bisa bertemu untuk mengulang kembali episode indah yang pernah terjadi di antara kita semua. Ehhh tapi saya lupa belum memberitahukan apa si harapan saya yang belum terkabul itu, saya mendambakan suatu hari sebelum perpisahan ini terjadi saya ingin sekali kita semua berkumpul bareng sambil mengobrol ringan dan sesekali tertawa bersama dengan backsound lagu di atas. Waaah lengkap banget deh kalau itu bisa terjadi, tetapi perpisahan secara indah yang menjadi angan saya tidak bisa terjadi, perpisahan yang tanpa di rencanakan yang akhirinya terjadi, perpisahan dengan air mata yang engga pasti yang akhirnya terjadi, perpisahan dengan tanda tanya didalam hati yang mengghantui yang akhirnya terjadi, perpisahan yang tanpa adanya puisi indah yang akhirnya terjadi, perpisahan yang engga tahu kapan bisa bertemu kembali yang akhirnya terjadi, perpisahan yang tanpa air mata yang akhirnya terjadi. Sepotong Episode menyedihkan yang akhirnya pun di mulai sebagai pelengkap dari skenario ukhuwan ku ini.
Tapi itu semua yang terjadi sekarang walaupun rasa sedih yang akhirnya terjadi dari akhir episode ukhuwan ini it’s ok. Tetapi ketika memori masa lalu menari-nari di kepala ku ini kadang membuatku senang pernah bertemu dengan kalian semua sahabat-sahabat terbaik yang di takdirkan Allah untuk dapat melengkapi sepotong episode kehidupanku. Semuanya di mulai dari episode indah di bawah ini. 


         Episode indah apa si di balik foto tersebut? Saya akan mulai mendepskripsikan foto di atas, foto tersebut sempat terabadikan ketika saya dan teman-teman dipecaya untuk menjadi pengerus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus tercinta kami, BEM mempertemukan kami semua menjadi satu tim yang di khususkan untuk mengeluarkan ide-ide brialin kami membangun untuk kesadaran anak-anak muda untuk mencintai Allah dan Rasulnya di kampus kami. Tepat pada tanggal 2 mei 2009 saya dan teman-teman menjadi panitia acara yang setiap tahunya menjadi agenda besar dakwah kami, agenda yang mencari new agent yang dikhususkan menjadi agent of change saya lupa apa nama acaranya karena itu sudah cukup lama berlalu dalam episode kehidupan saya. Ini lah dia orang-orang yang ada di foto tersebut.

         Nihaya saya di pertemukan oleh Allah sejak kami masih sama-sama memakai seragam putih abu-abu, tepatnya kami tergabung dalam dakwah sekolah yaitu ROHIS SMK Pelita Bangsa, Alhamdulillah kami sudah terbiasa menjadi patner dakwah walaupun kadang saya lama mikirinya dan banyak belajar dari sahabat saya tersebut ketika sedang memecah problem Nihaya engga pernah ilfeel sama saya. Nihaya itu orangnya lucu, simpel, royal, banyak duit, suka menasehati dan lumaya pinter bahasa Arab (dikalangan kami yang bahasa Arabnya ancur ya J), karena sudah menikah sekarang Nihaya sudah jauh pergi ke Palembang dan mengharuskan dirinya untuk mengikuti suaminya langkah kaki seorang pria yang dicintainya yang sedang bertugas di Palembang. Dan perpisahan kami pun tidak pernah terjadi, tidak ada kata perpisahan yang menjadi pemanis ending episode perawan kami ini hehhhehhhehehe. Intinya Nihaya pergi tanpa ada kata perpisahan yang terucap diantara kami. 

         Sri Oktaviani atau lebih sering di panggil Vani, Vani juga salah satu sahabat saya di SMK kami sempat menjadi teman satu lingkaran walaupun itu tidak terjadi lama. Vani itu salah satu sahabat saya yang sangat pandai dan cerdas, taktiknya segudang ketika memecahkan masalah, idenya sangat brilian untuk mensukseskan acara-acara kami. Pertama kali ngeliat Vani waw ni anak cuek banget jutek lagi tetapi Subhanallah setelah kami di pertemukan dalam ROHIS sekolah sifat Vani berubah 90 derajat jadi friendly, lebih sering berbicang dengan kami sahabatnya, menjadikan sahabat sebagai pelengkap hidupnya dan sesekali menasehati saya ketika saya sedang ada masalah.

         Kalau sudah bertemu dengan Vani banyak banget cerita yang saya mau sampaikan kepadanya, dengan kata lain saya cukup terbuka denganya. Tetapi Vani itu tertutup banget orangnya sampai saat ini banyak misteri yang belum saya ketahui tentang Vani. Sudah lama saya tidak berbicara dengannya dan tidak bisa berjumpa, saya juga tidak tahu kemana arah angin membawa Vani sampai saat ini. kata pepisahanpun tidak pernah terucap di antara kami.

         Selanjutkan di foto tersebut ada sahabat saya yang bernama Mba Eva saat ini beliau berdomisili di Bogor mengikuti suaminya, saya di pertemukan oleh Mba Eva ketika di kampus. Dan entah cerita apa yang terjadi di kehidupan beliau saat ini karena kami lost contac. Selanjutnya ada Mba Ella, Mba Fitri, dan Mba dan Mba Naini saya juga di pertemukan oleh mereka ketika di kampus, kami memang tidak bergitu dekat satu sama lain tetapi saling mengerti ketika sedang di dalam medan dakwah.

 
     Foto tersebut sempat terabadikan ketika kami kelas dua SMK, nama sahabat saya tersebut adalah Hilda Safitri ukhti yang satu ini sangat ramah dan baik sekali, dulu ketika saya masih SMK saya suka sekali main kerumahnya karena menurut saya lingkungan dan suasa rumah Hilda itu enak banget dan engga ada suasa seindah lingkungan rumah Hilda yang pernah saya temui. 

Kami cukup dekat ketika SMK dan sering menghabiskan waktu bersama, Hilda itu baik sekali pernah sautu ketika kami semua anak kelas dua di sibukan dengan tugas kami yang berjibun di sibukan dengan agenda PPL kami selama tiga bulan, laporan PPL yang harus selesai dalam waktu satu bulan dan presentasi kami yang harus selesai selama satu jam saja tapi proses pengerjaannya membuat kami semua menangis sejadi-jadinya. Sahabat terbaik saya ini membantu saya dengan suka rela meminjamkan komputer di rumahnya untuk mengedit semua bahan presentasi dan print laporan yang harus di presentasikan esok paginya. Baik bangetkan Hilda.

Oh ya waktu saya menginap di rumah Hilda saya engga bisa melupakan rasa nasi goreng ueeennaak banget buatan mamanya karena rasa senangnya Hilda ketika saya bilang nasi goreng buatan mamanya itu enak banget perna suatu hari Hilda membawakan saya satu tempat makan penuh nasi goreng untuk saya, hhhmmm sayangnya waktu itu saya sedang sakit dan tidak bisa makan nasi goreng buatan mamanya. Alhasil nasi gorengnya bukan menjadi rizki saya pada hari itu.


   Foto tersebut sempat terabadikan ketika saya dan Vani mengikuti aksi solidaritas untuk saudara-saudara kami di Mesir, aksinya itu ketika bulan Ramadhan kebayangkan betapa dahaganya kami pada saat itu, walaupun aksi hanya memakan waktu 2 jam saja tetapi itu cukup untuk membuat tenggorokan saya menjadi kering kerontang dan ingin cepat-cepat di siram air dingin wuuuuiiihhh mantab. 

Selama perjalanan ketika aksi saya dan Vani berjalan bersebelahan dan banyak obrolan-obrolan ringan yang terjadi sepanjang perjalanan. Kebetulan saat itu saya sedang mengikuti lomba menulis esay, dan kesempatan tersebut saya jadikan moment untuk berdiskusi tentang tulisan saya tersebut, hehehheeh isitilahnya sambil menyelam minum air.


       Sahabat saya yang satu ini adalah Mba Eva beliau sudah saya anggap seperti seorang kakak, foto tersebut sempat terabadikan ketika kami menghadiri walimahan sahabat kami seperjuangan, saya dan Mba Eva di foto tesebut memakai abaya yang sama karena sudah kami rencanankan, alhasil banyak yang memperhatikan kami berdua (mungkin di kira anak kembar kali ya heheheh). 

Mba Eva itu cukup mandiri loh di antara teman-teman saya yang lain karena beliau merantau dari Palembang seorang diri keren kan. Dan dulu ketika zaman masih kuliah saya suka sekali mampir ke kossannya Mba Eva untuk sekedar menunggu jam kuliah kebetulan kossan Mba Eva dekat sekali dengan kampus. Engga tanggung-tanggung karena saya sudah dekat dengannya sering banget saya pinjam baju beliau hehheheheheheh, pada saat saya mengembalikan baju beliau satu kantong plastik besar menampung baju pinjaman saya.


     Sepotong Episode yang terjadi dalam foto tersebut adalah, foto diatas sempat terabadikan ketika saya dan teman-teman menjadi senior di acara ROHIS di sekolah kami, saat itu saya dan teman-teman sudah lulus dari sekolah tetapi kalau untuk di rohis tidak ada istilah lulus dari rohis. Foto tersebut berlokasi di pesantren modern NF Serang, Subhanallah pemandangannya mampu memanjakan kami semua pengungjung yang singgah di sana, lukisan alam yang di torehkan oleh Allah membuat kami semua takjub dengan kuasaNya.  

Kami menginap di sana selama dua hari satu malam, malamnya kami diagendakan untuk menjadi pantia jurit malam, waw keren banget tetapi pastinya tetap menakutkan, karena rimbanya cukup menegangkan dan banyak semak-semak yang menjadi saksi bisu ketika jurit malam berlangsung di tambah lagi dengan suasan malam yang cukup menegangkan saat itu. Malam kami di lengkapi dengan tafakur alam dan mengagumi kuasa Illahi.

 
     Foto di atas akan menjadi foto terakhir yang saya ceritakan dalam episode persahbatan saya ini. bisa kalian lihat terdapat empat orang di dalam foto tersebut Vani, Nailah, Nihaya dan Eni (dimulai dari sebelah kiri), kami berempat adalah sahabat yang sudah di pertemuka oleh Allah sejak 2007 yang lalu dan kalau di hitung sampai sekarang berarti persahabatan kami sudah berlangsung selama kurang lebih tujuh tahun, hmmmm waktu yang tidak singkat untuk memulai ukhuwan cinta karena Allah. Vani dan Nihaya sudah saya ceritakan tinggal satu sahabat lagi yang belum saya ceritakan, ada Eni yang foto dan ceritanya baru muncul di akhir cerita ini. 

Eni adalah salah satu sahabat saya walaupun ketika SMK kami sama-sama anak ROHIS, tetapi saya dan Eni mulai dekat ketika di kampus, karena kami di amanahkan dalam bidang yang sama yaitu sekretaris utama di BEM amanah tersebut menjadikan kami sering bertukar pikiran dan kerja bareng otomatis pertemuan kami lebih intens. Eni itu baik banget dan cukup pengertian sama saya, orangnya lucu dan banyak menasehati saya, kalau ngomong kadang Eni suka to the point dan tanpa basa-basi. Eni itu cukup pengertian ketika saya sedang curhat dengannya dan saya sangat nyaman ketika bercerita dengannya, mungkin kalau Nihaya dan Vani punya banyak rahasia yang disimpan oleh mereka dari saya tetapi tidak dengan Eni banyak hal yang tadinya saya tidak tahu karena Eni saya menjadi tahu, dan engga banyak hal yang Eni berusah tutupi dari saya. Sampai saat ini kadang saya suka bertegur sapa dengan beliau karena Eni cukup mudah untuk di hubungi dan kepribadiannya cukup humble dan itu yang membuat saya nyaman dengannya.

Balik lagi ke kami berempat, saya sangat menyayangi mereka di dalam foto tersebut, dan saya selalu berharap kami berempat bisa memiliki tali ukhuwah yang tidak pernah putus, tidak apa-apa kalau tali ukhuwah itu kusut bagi saya semakin kusut akan semakin indah episode ukhuwah tersebut. Ketika zaman masih kuliah dan masih sama-sama aktif di BEM saya selalu berharap banyak orang yang melihat perrsahabatan kami karena saya ingin semua tahu bahwa persahabatan ini bukan hanya persahabatan yang biasa saja tetapi luar biasa, dan saya mau semua orang dapat menikamti persahabatan kami ini. 

Dan pengaruh mereka bertiga dalam episode perjalanan hidup saya cukup besar, walaupun tidak pernah ada kata cinta yang selalu terlontar dari bibir kami semua tentang kata ukhti fillah ana uhibuka karena Allah, tapi dengan intensitas pertemuan kita itu sudah cukup bagi saya untuk mengetahui rasa apa yang tersimpan di hati kalian masing-masing. 

Saya masih berharap Allah akan mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat sayang tercinta dalam skenario pertemuan yang sudah Allah tetapkan entah itu kapan terjadinya, atau ketika kami semua sudah memiliki anak atau mungkin ketika kami tidak tanpa sengaja berpapasan di kehidupan mendatang.

Walaupun banyak misteri dan rahasia yang kalian sembunyikan semua dari saya saat itu bagi saya itu tidak menjadi masalah  besar, saya hanya mau kita semua berkumpul kembali. Ayo sahabat mintalah doa kepada Allah tentang sepotong episode ukhuwah yang pernah kita jalani bersama, semoga Allah membukakan jalan cintanya untuk kita semua. Vani yang entah ada di mana, Nihaya yang jauh berada di Palembang mengikuti suami tercinta, Eni yang sudah lumayan sibuk mengurus suami dan karirnya, di sini masih ada Nailah yang setia menunggu kalian bertiga untuk kembali menjalankan persahabatan kita seperti dahulu.
Sepotong Episode Cinta Untuk Kalian Sahabat

Sabtu, 21 Juni 2014

My Lucky Years



Sebenernya bingung juga mau bikin judul tulisan ini apa, a Wonderfull Day Or My Lucky Years karena dari kedua judul tersebut mampu melukiskan isi hati ini dengan lengkap. Dan akhirnya saya memutuskaan untuk memberika judul di atas sebagai judul tulisan saya ini.
Kenapa alasan saya memutuskan untuk memberi judul My Lucky Years karena kalimat tersebut seperti melengkapi perasaan saya selama satu tahun ini J seperti keberuntungan menjadi teman setia saya selama satu tahun ini, kalau flash back ke dua tahun yang lalu rasanya sedih banget dan saya percaya Allah tidak akan membiarkan hati saya bersedih. Dan setelah dua tahun menahan rasa sedih yang tidak bisa terbendung lagi, Allah memberikan skenario indah untuk saya setelah awan mendung pasti akan ada pelangi indah yang muncul.
Huporia yang saya rasa kan memuncak pada hari jum’at tanggal 20 Juni 2014 hari yang akhrinya tiba dalam perjuangan menjadi seorang teman, guru, kakak, tante, orang tua atau apalah itu menemani teman-teman kecil kelas ungu yang sudah menjadi keluarga selama satu tahun menemani kehidupan ku menjadi semakin bewarna.
Mungkin bagi sebagian orang yang sama profesinya seperti saya guru atau pendidik yang setiap hari menjalani rutinitas yang berulang memberikan bekal ilmu bermanfaat bagi anak didiknya, memberikan sesuatu informasi yang tadinya mereka engga tahu menjadi tahu, mengajarkan  mereka untuk memiliki gaya hidup yang di ridhoi Allah dan masih banyak lagi tugas seorang pendidik untuk anak didiknya. Hal tersebut yang menjadi landasan pokok seorang pendidik, dan bagi saya ada nilai terpenting juga yang tidak akan pernah saya bisa lupakan, apa itu???
Adalah banyak belajar juga dari teman-teman kecil ku itu. Akan saya uraikan dalam tulisan ini secara berurut tentang bekal atau ilmu yang saya dapat dari guru-guru kecil ku tersebut.
Namanya anak kecil ketika sedang bermain tidak ada konflik itu bukan anak kecil, timbulnya konflik menjadi pemanis dalam skenario ketika mereka sedang bermain.  Ketika konflik itu mereka temui tidak memakan waktu yang lama bagi mereka untuk dapat menyelesaikan masalahnya. Meminta maaf dengan tulus tanpa memikirkan kembali masalah yang sudah berlalu dan bermain bersama seperti tidak pernah terjadi pertengkaran sebelumnya. Wah penting banget nih di tiru. Dari sana saya bisa belajar bahwa semua masalah harus di hadapi dan di tuntaskan saat itu juga engga boleh di tunda-tunda apa lagi di pendam dalam hati, ketika menyelesaikan masalah ucapan yang kelur dari mulut kita harus singkron dengan apa yang tersimpan di dalam hati. Ketika sudah clear masalahnya, jangan sampai lain di mulut lain di hati. Kadang kita sebagai orang dewasa suka melupakann hal tersebut kata maaf sudah terlontarkan tetapi tidak untuk yang ada di dalam hati, masih suka mengingat-ingat kesalahan yang sudah lewat dan mengobral kepada setiap orang tentang masalah tersebut.
Kedua mereka selalu taat sekali dengan apa yang di perintahkan oleh gurunya, tidak pernah melawan perintah guru dan selalu mendengarkan dan menjalankan dengan baik apa yang di perintahkan oleh gurunya. Dari situ juga saya belajar bahwa perintah orang tua itu wajib untuk di dengarkan dan tidak boleh di ganggu gugat. Kadang saya suka tidak bisa mendengarkan ketika babah atau mama sedang menasehati atau mengomel kepada saya, rasanya ingin cepat-cepat lepas dari situasi tersebut. Dan kadang tidak mau mentaati apa yang di perintahkan oleh mereka.
Ketiga mereka itu selalu berbicara dengan kata-kata yang positif, seneng banget ketika sedang melihat dan mendengar mereka berbicara. Waahhhh dari sini juga saya belajar bahwa berbicara positif itu enak banget dan penting banget selain itu akan banyak dapat pahala dan keberkahan dari Allah. Hati saya akan meresa sangat tenang ketika hanya kata positif yang terlontar.
Keempat mereka sudah semakin mengerti kalau bersabar itu penting banget dalam menjalankan kegiatan setiap hari. Sifat saya jadi berubah 90 derajat, beberapa saat yang lalu susah banget untuk saya bersabar tetapi karna banyak belajar dari teman-teman kecil di kelas ungu jadi semakin bisa menahan hawa nafsu.
          Dan yang terakhir adalah pelajaran yang mampu menghentakkan kerja jantung saya bahwa saya semakin menjadi sadar ketika merenungi semua yang sudah saya korbankan dan saya lakukan untuk teman-teman kelas ungu mereka menerima saya dengan hati yang sangat tulus dan hal tersebut membuat hati saya menjadi terharu bahkan sedih ketika sedang mengingat semua proses yang sudah terjadi selama satu tahun ini dan hasilnya dapat saya rasakan bahwa dari kesepuluh teman-teman kecil saya di kelas ungu sangat mencintai saya bahkan orang tua mereka menerima saya dengan hati yang senang. Jadi ingat ucapan dari guru senior sekaligus salah satu wali murid di kelas ungu katanya karena saya mendidik mereka dengan ikhlas dan inilah yang bisa saya raih dan nikmati. Tidak henti-hentinya saya berucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa terima kasih dengan apa yang telah Kau berikan kepada saya, bisa menjadi seorang hamba yang fakir ilmu ini bermanfaat bagi sebagian orang. Mungkin akan banyak lagi ilmu yang saya bisa dapatkan dari teman-teman kecil saya semakin berjalannya waktu pasti saya akan banyak menemukan keistimewaan yang saya dapat dari mereka teman-teman kecil di kelas ungu.  
          Tadinya saya itu seseorang yang sangat mengedepankan emosi bahkan seluruh keluarga saya gerah dengan sikap saya yang otoriter dan mau menang sendiri, tidak sabar dalam segala hal. Allah tidak diam dengan sikap saya yang menjadi-jadi seakan Allah merubah peta hidup saya untuk menjadi lebih baik lagi dan itu adalah menjadi seorang guru. Kalau mengingat kembali niat awal saya untuk memutuskan menjadi seorang guru rasanya sudah lebih dari cukup pelajaran yang saya dapat, orang tua murid selalu mengucapkan terima kasih kepada saya dan mereka menganggap bahwa tidak bisa membalas jasa yang telah saya berikan untuk anak-anaknya, maaf saya tidak terpikir untuk mengucapkan kata yang sama, bahwa saya banyak belajar dari anak-anak kalian dan anak-anak kalian juga menjadi guru kecil untuk saya dan mampu mengingatkan saya untuk menjadi orang yang harus selalu mengingat surga.
Rasanya kalau saya tidak menceritakan satu persatu teman-teman di kelas ungu tulisan ini tidak akan menjadi lengkap. Dan siapakah mereka malaikat kecil dari kelas ungu yang bisa mampu merubah hidup saya untuk selalu mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan positif. Saya akan mulai sesuai dengan urutan nomor absen mereka ok.

1.      Dzaki Abimanyu Atmaja


Seorang anak lelaki yang memiliki kulit putih dilengkapi dengan sikap periang, Dzaki sangat menyukai makanan sehat, setiap hari menu makanannya selalu di lengkapi dengan sayur menjadi menu yang pertama kali di makannya ketika membuka bekal makanannya, anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut langsung menyambar sayur yang di buatkan khusus oleh mamahnya.
Kadang suka kewalahannya dengan kontrol geraknya yang kurang dan sya akaan berubah seperti alarem yang akan berbunyi ketika gerakannya sudah kelewat batas untungnya anak tersebut bukan tipikal anak yang melawan ketika di ingatkan. Pernah suatu hari karena gerakan yang sudah tidak terkontrol saya memutuskan untuk memberikan konsekuensi yang sudah kita sepakati bergerak dahulu di lapangan tetapi ketika saya ingatkan kepada Dzaki anak tersebut langsung berlari kencang meninggalkan saya karena takut. Hal tersebut membuat saya kaget dan sedikit khawati dengan hal yang terjadi hmmmm jadi serba salah tetapi saya langsung mengklarifikasi kepadanya bahwa semata-mata saya berbuat seperti itu karena Bu Nailah sayang sama Dzaki, dan Alhamdulillah Dzaki mengerti dengan apa yang saya ucapkan tidak lupa saya meminta maaf kepadanya karena membuatnya tidak nyaman dengan sikap saya.
Bocah hambel ini menjadi seorang yang di sukai oleh teman-temannya karena suka sekali membuat lelucon ringan di depan kami semua. Dzaki juga sangat supel dalam bergaulan, selalu ada senyuman indah yang menghiasai bibir mungilnya ketika sedang menyapa temannya.

2.     Jason Ramadhan


Anak keturunan Taiwan ini fans beratnya Dzaki, dekat sekali dengan Dzaki bahkan saking dekatnya dengan Dzaki sampai apapun yang Dzaki lakukan selalu di ikuti olehnya, hmmm jadi seperti peniru ulung dan ini yang sempat menjadi rundingan bersama saya dan guru-guru satu rombel untuk menjadikan Jason percaya bahwa dirinya bisa melakukan segala halnya sendiri tanpa harus ketergantungan dengan Dzaki. Awalnya sulit sekali bagi saya untuk meyakinkan Jason bahwa banyak teman-teman lain yang mau main dengannya, bukan masud saya untuk memisahkan seorang teman dari sahabat sejatinya, saya juga tau memiliki sahabat komplit sesuai dengan apa yang kita mau itu sangat sulit. Tetapi semakin berjalannya waktu perkembangan Jason mulai berubah dan mau bermain dengan teman-teman yang lain dan rasa pecaya kepada teman-temannya mulai di perlihatkan olehnya.
Jason itu cukup pintar dalam akademik, sudah hafal asmaul husna, surat pendek, hadist, doa harian huruf, angka dan masih banyak lagi, dan yang tidak pernah saya lupakan adalah ketika saya mengajarkan Jason huruf hijaiyyah awalnya susah banget sampai timbul pertanyaan dalam benak saya cukup sulit untuk mengajarkannya, tetapi sekarang Jason menjadi salah satu anak yang cukup mudah di ajarkan ketika mengaji, sudah banyak mengenal huruf hijaiyyah di bandingkan dengan beberap temannya yang lain.
Sayangnya Jason cukup sulit menerima lingkungan baru, dirinya tidak langsung mudah percaya dengan teman-teman baru yang ada di kelas lain. Di sekolah kami ada hari khusus yang continue setiap bulannya bagi anak-anak untuk bermain secara bebas nama moment tersebut adalah bermain bebas mereka di persilakkan untuk request sentra apa yang ingin mereka masuki dengan catatan mainnya tidak bersama dengan teman dari kelasnya, saya masih menunggu dengan sabar sampai Jason mampu mempercayai bahwa semua teman itu baik padanya. Saya yakin dengan semakin berjalannya waktu hambatan sosial yang sedang Jason alami akan memudar dan rasa percaya diri dia terhadap lingkungan baru dapat teratasi dengan baik.

3.     Keisha Kamea Aldiri

Gadis berambut ikal ini sangat menyukai sekolah, mudah di ajak bekerjasama dan paling taat mengikuti aturan dalam kelas. Keisha ini sangat ceria dan menyayangi teman-temannya kadang dia juga membantu temannya ketika sedang kesulitan. Saya masih suka meyakini bahwa orang berdarah minang itu sedikit irit dan pelit tapi keyakinan tersebut terpatahkan setelah saya mengenal Keisha, Keisha itu sangat baik dan mudah sekali bagi dirinya untuk berbagi apa yang dia miliki kepada teman-temannya. Bahkan setiap dari berpergian ke luar kota selalu ada oleh-oleh khusus yang Keisha berikan kepada saya, subhanallah itu menunjukkan bahwa hal tersebut dia warisi dari kebudayaan keluarganya.
Keisha sangat kritis banyak sekali pertanyaan yang kadang tidak di tanyakan teman-teman yang lain tapi di tanyanyakan sama Keisha, hal tersebut sudah di tunjukkan olehnya ketika pertama kali baru bersekolah. Jadi ingat ketika beberapa waktu yang lalu Keisha menunjukkan sikap yang berbeda kepada salah satu temannya dan itu lawan jenis, bagi saya itu wajar karena setiap orang di ciptakan oleh Allah memiliki rasa dalam hati untuk merasakan kekaguman dengan lain jenis. Tetapi saya mempositifkan apa yang Keisha rasakan dengan berkata bahwa semua kita itu pasti menyayangi teman-teman di kelas ungu
Bocah ini sangat senang ketika di percaya untuk menjadi pemimpin dalam kelas dan semua tugas yang di berikan olehnya akan dia lakukan dengan baik. Saya tidak boleh bahwa Keisha paling tidak suka di paksa, ketika sekali di paksa akan membuatnya tidak nyaman dan menangis selama ketidak nyamanan itu di rasakannya. Keisha paling sering menceritakan keluarganya dan mengungkapkan rasa sayangnya kepada kami semua teman-teman terdekatnya.

4.    Muhammad Istvan Rais Raffatrifian

Istvan anak yang cerdas dan sangat menggemaskan katanya si sangat menyayangi saya dan hal tersebut memang di tunjukkannya kepada saya, Itsvan itu lucu dan menggemaskan, saking geregetannya saya dengan Istvan saya sering mencium dan memeluknya. Istvan selalu senang ketika saya memberikan cium di keningnya, mungkin sebagian anak tidak suka di cium sekalipun di cium akan mengelap tempat yang bekas di kecup tapi tidak untuk Istvan. Dan ketika saya memeluk tubuh kecilnya anak tersebut akan senang dan riang gembira.
Butuh waktu bagi Istvan untuk percaya pada lingkungan sekolahnya dan saya tidak henti-hentinya memberikan informasi kepadanya bahwa semua yang ada di sekolah menyayanginya sama seperti Bu Nailah sayang sama Istvan. Tepat di semester dua Istvan pergi cukup lama meninggalkan kami teman-teman kelas ungu untuk tinggal sementara dengan ayahnya yang berada jauh di Mexico tapi waw apa yang terjadi setelah Istvan pulang dari Mexico karakternya berubah 100 derajat dan itu membuat kami semua sangat bergembira. Rasa sekolah seakan menjadi rumah kedua baginya.
Walaupun sampai saat ini Istvan sulit sekali untuk makan nasi dan menjadi pemimpin di kelas tetapi anak tersebut memiliki progress untuk dirinya beberapa bulan kedepan, dan ini yang saya sukai. Saya sebagai guru  akan menunggu perubahan istimewa yang akan terjadi pada diri Istvan berikutnya.

5.     Nabilla Ramadhani Putri

Gadis keturunan minang ini sangat menyukai ayam goreng mungkin terinspirasi dari adegan-adegan yang sering di lihatnya dalam film kartun upin dan ipin, hahahha bahkan kadang dia menirukan ucapan salah satu tokoh yang ada di dalam film tersebut. Perama kali mendengar suara tangisannya saya sangat terkejut dibuatnya, subhanallah suaranya keras sekali untungnya Nabila tidak cengeng jadi saya tidak di buat kewalahan dengannya.
Ketika jam makan siang tiba hmmm Nabila akan mensyukuri nikmat yang telah Allah berika untuk dirinya siang itu, Nabila sangat lahap dan pasti makan siangnya selalu habis, seneng banget deh engga usah banyak memberikan wejangan untuk Nabila ketika sedang makan heheheheh. Tetapi sampai saat ini Nabila tidak mau makan sayur dan itu berkalu pada semua sayuran hmmmmmm sempat bikin sedih juga siii tapi engga apa-apa lah ini akan menjadi PR saya di kelas B.
Pernah selama satu bulan lebih berturut-turut Nabila membawa bekal snack time Roma Malkis Rasa Abon engga tanggung-tanggu anak tersebut membawa banyak sekali Roma Malkis, ternyata dia sudah menghitung satu persatu jatah untuk teman-temannya. Makanan tersebut tidak hanya di nikamti olehnya, teman-temannya yang lain juga dapat menikmati makanan riangan tersebut (baikkkk hati ya).
Seperti bakat alami yang di berikan Allah, subhanallah ketika dirinya bertemu dengan kertas dan crayon tangannya lansung menari-nari di atas kertas tersebut dan hasilnya sangat baguuuussssssss tidak sampai di situ saja dalam pemilihan warna untuk gambarnya sangat tepat sekali yakin deh akan senang hati kita ketika melihat hasil gambar yang di buatnya.

6.     Naila Lathifah Gunaldi
Gadis berambut panjang ini sangat imut-imut lohhh bahkan pertama kali saya bertemu dengannya Naila sudah mampu menyihir pandangan dan hati saya untuk menyukai anak tersebut. Dan yang engga kalah pentingnya lagi namanya sama seperti nama saya, tetapi wajahnya sangat jauuuuhhh berbeda L.
Naila senang sekali show up di depan saya dan teman-temannya ini dimulai ketika gadis tersebut memiliki rutinitas mingguan yaitu les balet hmmmmm semua kreo grafi yang di ajarkan oleh gurunya di perlihatkan kepada kami semua teman-teman di sekolahnya.
Cukup mudah bagi Naila menerima lingkungan yang baru tetapi tidak untuk orang baru, gadis ini sangat hati-hati dalam memilih teman, kadang ada beeberapa guru dari rombel lain yang juga ikut tersihir denga wajah imutnya Naila dan berusaha untuk memanggil namanya tapi sayangnya Naila akan cuek dan tidak memperdulikannya, mungkin karena tidak setiap hari di jumpai olehnya. Hanya saya wali kelasnya yang dengan mudah mendapatkan pelukan, ciuman dan kata-kata romantis darinya.
Ngomongin Naila tidak akan lepas dari Nabila nama yang hanya di bedakan oleh huruf B, Naila itu sangat dekat dengan Nabila dan sayang sekali dengannya, mungkin itu wajar karena dari masuk pintu gerbang sekolah sampai meninggalkan pintu gerbang selalu bersama-sama dan itu terjadi setiap hari, nama absennya juga berurutan. Saking sayangnya denang Nabila nama Putri yang ada di nama Nabila juga ikut di masukan ke namanya dan Nailah minta di panggil dengan sebutan Naila Lathifah Putri Gunaldi hhhmmmmmm segitunya ya. Satu lagi Naila ini sangat terinspirasi dengan Barbi dari cara berpakaiannya, tetapi untungnya hal tersebut masih mudah untuk di atasi oleh saya.

7.     Shafa Khaerunasya
 
Nama pendeknya Caca sosialnya bagus mudah di ajak bicara dan bekerjasama, waw walaupun postur tubuhnya kecil dan imut-imut tetapi cara berfikirnya sangat dewasa di bandingkan dengan sebagian temannya. Tetapi kalau sudah bicara volume suaranya cukup keras kadang ada beberapa teman yang salah kapra ketika mendengar Caca bicara, untungnya saya bisa mempositifkan kepada teman-teman bahwa bukan seperti itu yang di maksud oleh Caca. Caca mudah untuk di berikan masukan dan diingatkan, Caca itu salah satu anak yang cukup mudah menerima masukan dari orang lain, ketika sedang di ingatkan tidak marah tetapi kadang bernegoisasi dulu.
Jiwa kepemimpinan yang di miliki oleh Caca sudah menonjol dari ketika pertama kali memasuki sekolah, dan hal tersebut saya rasa di warasi olehnya dari mamahnya. Caca itu kalau bicara sangat dewasa kadang saya suka tertawa dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya, mungkin karena orang di sekelilingnya di rumahnya hampir semua dewasa. Caca juga sangat baik ketika waktunya snack time pasti selalu berbagi kepada teman-temannya walaupun tidak banyak.
Setiap pagi ketika memasuki kelas yang pertama kali di tanyakan oleh Caca adalah nomor absennya karena anak-anak terbiasa untuk menaruh tas sesuai dengan nomor absen mereka. Dan saya sudah sering mengingatkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu namun tetap saja nomor absen yang pertama kali di ucapkan.  

8.     Tsabita Mumtazah
 
Bita nama panggilannya gadis supel ini sangat lucu sekali, dan hal yang berbeda yang dia miliki dari teman yang lain Bita sangat mandiri dalam segala hal, mudah untuk di ajak bekerjasama dan di ajak bicara, tetapi sifat jahilnya itu yang tidak bisa di pisahkan dalam dirinya. Kadang teman-temannya merasa tidak nyaman dengan kejahilan Bita tetapi Alhamdulillah masih bisa untuk di ingatkan.
Kadang dirinya berlaga seperti sutradara ketika sedang bermain peran dengan teman-temannya, pembawaanya seperti orang dewasa dan kadang saya  tertawa di buatnya ketika melihat tingkahnya yang saya dengar dari guru sentra bermain peran. Subhanallah saya salut dengan kedua orang tua Bita yang tidak pernah melarang rasa ingin tahunya dan memberikan ruang khusu untuk anaknya dapat berekspresi sesuai dengan apa yang diinginkannya, tetapi Alhamdulillah selalu ada pengawasan dari orang tuanya.
Kabarnya bocah tersebut seperti peniru ulung, dan mampu mendupllikat gaya saya mulai dari cara memakai kerudung, berpakaian, cara saya memakai tas bahkan sampai cara saya mengajar selalu di tirukan olehnya setiap bermain peran di rumahnya. Semoga hal positif saya yang di tirukan olehnya hehehehe.
Bita juga sangat menyayangi keluarganya, dari gambar-gambar yang di  buatnya sebagian menggambar tentang dirinya dan keluarganya. Kalau kata guru-guru satu rombel Bita itu sangat tahan banting, ketika Akhirussanah tidak ada anak muslimah yang mau memakai pakaian adat dari Papua, ketika saya sedang mencoba untuk mengepaskan baju tersebut kepada Bita sebagian teman-temannya menganggap seperti baju monkey. Tetapi tidak dengan Bita dia malah mengrong-rong saya untuk mengizinnkannya membawa pulang baju tersebut untuk dapat di pakai olehnya di pentas akhirussanah.

9.     Viqo Kian Alnabil


Aa Viqo panggilan khusus untuk dirinya dari kedua adiknya, Viqo memiliki usia yang sangat muda di kelas ungu, tetapi di rumahnya dia menjadi anak yang cukup besar di rumahnya Viqo memiliki dua adik perempuan yang sangat manis. Entah beberapa hal yang terjadi dalam kehidupannya ada hal yang membuatnya berbeda dengan temannya, kadang saya suka sedih melihat Viqo yang sulit mengungkapkan rasa di balik hatinya dan hal tersebut mebuat saya bingung menebak apa yang di mau olehnya.
Tetapi secara akademik Viqo sangat baik dan pernah beberapa waktu Viqo tidak masuk sekolah ada beberapa hafalan yang tertinggal, tetapi saya hanya butuh waktu satu minggu mengejar keterlambatannya untuk dapat mengajarkan surat al-lahab. Tetapi sosialisasi Viqo cukup terhambat karena rutinitasnya hanya sampai tembok depan rumah saja, karena jarang sekali terkena sinar matahari ini yang mebuat anti body nya cukup rentan dan sering sakit-sakitan. Padahal bocah tersebut sangat banyak makannya.
Jadi ingat dengan Viqo yang baru pertama kalinya di sekolah saya sempat setres di buatnya hehehehhhe, kadang Viqo suka beteriak karena belum bisa mengungkapkan apa yang diinginkannya, dan kadang juga suka memukul temannya karena belum tau cara untuk meminjam mainan yang sedang di mainkan oleh temannya. Tetapi hal tersebut sudah tidak ada pada diri Viqo, semuanya sudah hilang bagaikan debu yang berterbangan tidak terlihat. Lambat laun dirinya mengerti tentang aturan yang berada di sekolah.

10.   Zhafirah Raniyah

Kembar kata ini yang pertama kali di ucapkan untuk orang-orang yang melihatnya. Bahkan teman-temannya di buat bingung dengan wajah yang terlihat sama dengan Zhafirah tetapi pada ruanga kelas yang berbeda, karena keheran teman-temannya kadang mereka suka memanggil dirinya dengan nama kembarannya.
Zhafirah sangat senang mengingatkan orang lain yang melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan apa yang diketahuinya. Kata-katanya bagaikan pedang hmmmmm sering sekali saya diingatkan olehnya karena tidak konsistennya saya dengan ucapan yang saya katakan rasanya bagaikan di hunus oleh pedang wuuuuiiiihhhh rasanya pasti sakit hehehe.
Anak ini cukup sabar menunggu giliran ketika sedang bermain, kadang kalau sedang diingatkan cukup sulit untuk dirinya menerima hal tersebut. Zhafirah juga banyak tanya dan banyak bicara jika di bandingkan dengan kembarannya. Dan hal tersebut menjadi warna tersendiri di kelas ungu.
Untuk hal mengaji Zhafirah cukup unggul di bandingkan dengan teman-temannya yang lain, dan ini menjadi nilai plus yang cukup membanggakan bagi diri saya, banyak hal positif yang menjadi out put Zhafirah dan kalau kata mamanya Zhafirah itu sangat menyayangi saya hehehehhe J. Dari pada bermain lego atau balok ketika waktu transisi dirinya lebih memilih untuk membaca buku cerita yang di sediakan khusu di setiap kelas.


Itulah sedikit cerita yang saya rasakan ketika menjadi wali kelas di kelas ungu, teman-teman yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Dengan adanya kesepuluh karakter yang berbeda di kelas ungu menjadikan kelas tersebut seperti full colour, setiap harinya saya menemukan hal-hal yang sangat menyenangkan memberikan memori dan kenangan indah untuk saya. 

Saya berusaha memberikan yang terbaik untuk teman-teman di kelas ungu, rasa sayang saya sebagai orang lain untuk diri mereka sangat ikhlas, dan saya sangat menyayangi mereka semua seperti anak saya sendiri. Walaupun saya tidak tahu bagaimana rasanya menjadi seorang Ibu tetapi dengan menjadi wali kelas di kelas ungu membuat saya seperti memiliki sepulu anak sekaligus. Cinta cinta cinta bingit sama teman-teman kelas ungu.

Karena saya mengajar dengan ikhlas dan selalu memberikan pelukan dan kecupan yang gratis membuat mereka selalu menempel kepada saya bagaikan perangko, waaahhhhh enaknya. Laut tidak akan meninggalkan pantai, bintang tidak akan meninggalkan langit, matahari tidaka kan meninggalkan bumi dan Bu Nailah tidak akan meninggalkan teman-teman kelas ungu.
Tidak hanya teman-teman di kelas ungu yang sangat menyayangi saya tetapi dari kesepuluh orang tua mereka juga menunjukkan respon yang positif kepada saya, mereka semua puas degan servis yang saya berikan untuk anak-anaknya. Semoga Allah selalu melindungi saya untuk selalu memberikan hal terbaik untuk teman-teman kelas ungu dan tidak akan menyecewakan orang tua murid di kelas ungu. Allah tolong bantu hamba mu untuk menyelesaikan tugas hamba sebagai wali kelas di kelas ungu. 

Dan banyak hal indah yang terjadi ketika tanggal 20 juni kemarin, kami semua berkumpul bersama menikmati hidangan yang mampu memanjakan lidah dan perut kami, berkumpul bersama sambil mengobrol dan sesekali tertawa kecil menikmati obrolan kami, betapa indahnya hal tersebut dan enggan untuk di lupakan. Keluarga besar kelas ungu dan itu semua karena di pertemukan oleh Allah, sepotong episode indah menghiasai perjalanan saya di TK Islam Asy-Syukriyyah.
Terima kasih Allah, Ketua Yayasan, Kepsek, Wakasek, orang tua murid, teman-teman seperjuangan, dan teman-teman kelas ungu yang sudah mempercaya si fakir ini untuk menemani episode kehidupan kalian. Dan tak lupa saya berterima kasih kepada mama yang selalu menjadi teman curhat dan penyemangat saya yang selalu menyulutkan api kesenangan sehingga berkobar secara dahsyat untuk teman-teman kelas ungu, dan terima kasih kepada Babah yang tak pernah absen untuk mengantarkan saya setiap pagi menuju pintu gerbang TK Islam Asy-Syukriyyah dan menjaga saya dengan kasih.
 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design