Senin, 28 April 2014

Where Are You Adit



Suara sekumpulan lebah terdengar begitu jelas, suasana gaduh nampak di kelas 2 IPA 3, semua penghuni kaum hawa sedang asik bergosip ria membicarakan rencana untuk mengisi liburan semester genap yang sebentar lagi akan tiba. Nampak cika bersama teman-teman sekelasnya sedang asik membicaraka rencana liburan mereka. Yang kata semua anak sekolah, ini adalah hajatan terbesar yang mereka miliki, setelah bersusah payah selama satu minggu untuk bertempur melewati serangan soal-soal yang harus mereka jawab dengan benar. Akhirnya masa sulit itu akan dibayar dengan liburan yang cukup panjang yang dapat mereka nikmati, kalau diibaratkan seperti oase di padang pasir yang sangat gersang. Maklum hari ini susasana kelas sangat gaduh karna kegiatan belajar mengajar sudah tidak ada, tinggal sisa satu minggu lagi waktu sebelum bagi raport. Biasanya waktu untuk menunggu hari pembagian raport di gunakan untuk class meating atau bathel antar kelas untuk memperebutkan piala bergilir setiap tahunnya.

“Nek dilapangan ada cowok-cowok kelas 2 IPA 1 lagi pada tanding basket sama kelas kita, turun yuk ke bawah sekalian cuci mata”

Teriak Rani teman satu gang Cika, tanpa pikir panjang Cika dan teman-temannya langsung berjalan menuju pinggir lapangan dan mencari tempat yang paling PW, suasana lapangan sudah cukup ramai di padati oleh sebagian siswa sekolah tunas bangsa. Hmmm jangan ditanya rata-rata dari sporter yang menonton lebih dominan perempuan. Ia itu karena ada adit cowok penghuni kelas 2 IPA 1 yang tekenal karna ketampanannya, kalau menurut Cika Adit itu biasa aja, jelas biasa aja karna Adit itu sudah berteman dari kecil dengan Cika pasti Cika sudah bosan liat tampangnya Adit dari masih cengeng, ingusan sampe celamitan mintai makanan Chika aduuh pokoknya masa-masa yang bikin hilang felling dehh.

“Adiitttttttt semangat, gw akan selalu mendukung lw”

“Ihhh norak banget si lw sar, woles aja kali cuma Adit doang, masih banyak yang lebih ganteng dari Adit kali nihh contohnya ada Tukul, Opi Kumis, olga saputra dan masih banyak lagi asset orang ganteng yang ada di Indonesia”

“iidiiih kelilipan kali ya Cik mata lw jadi error gitu hahhahahah cape deh gw”

“Ya ampun keren banget sii adit main bola basketnya, gw pengen deh punya cowok kaya adit, udah ganteng, badan atletis, muka mulus keren pula. Pokonya ok banget deh”

“Ya Allah selamatkan lah hamba dadi kedua orang alay ini, semoga mereka cepat Kau berikan hidayah agar mereka sadar atas kesalahannya”

“yaudah sirik aja lw Cik, emang kenyataanya Adit ganteng, ya  kan Sar”

“ia gw setuju banget sama lw Din Adit emang ganteng”

Tiba-tiba suara teriakan supporter kelas 2 IPA 1 terdengar sangat jelas, mereka berteriak begitu gembira, karena pangerang ganteng mereka berhasil menjebolkan kandang lawan dengan mulusnya Adit melakukan Tree Point. Tepat tembakannya tersebut langsung masuk ke rings kelas 2 IPA 3.

***
“Dit ada temen gw nih yang mau kenalan sama lw”

Kata Cika sambil mengunyah permen karet

“siapa cakep engga??”

            Jawab Adit sedikit penasaran

“kalau menurut gw si lumayan cakep, tapi kalau dibandingin sama gw jelas atuh cakepan gw”
“yahhh itumah jelek atuh Cik”

Ledek Adit sembari mengotak-atik komputer bututnya, tapiii beeeuuuhhh walaupun tuh komputer butut onderdil nya man minta ampun…

“waduhh enak aja, teserah lw mau apa engga. Kalau lw tertarik neh nomor HP temen gw, lw bisa langsung hubungin dia ok”

Waktu liburan terasa menyenangkan bagi dua remaja tersebut, tanpa mau melewati moment langka ini Cika dan Adit menghabiskan waktu bersama. Dengan cara yang menurut mereka menyenangkan. Menonton bioskop, main basket bareng, jalan sore bahkan sampai memancing ikan bersama. Tak khayalan mereka berdua bias akrab bahkan mereka tidak pernah menghadapi kecanggungan sikap dalam persahabatannya. Cika sudah merasa nyaman bersahabat dengan Adit begitupun Adit.

Liburan pun berakhir semua siswa dan siswi SMA Tunas Bangsa mulai melakukan aktifitas mereka seperti biasanya berkutik dengan pelajaran yang sudah menanti.

“mana si ko Adit belum dateng ya biasanya tuh anak udh marah-marah sambil terik manggil nama gw tapi ko sepi amat nih pagi”

Ucap Cika sembari memakai sepatu kets dan merapihkan baju di lanjutkan dengan merapihkan roknya. Karna sudah  menunggu terlalu lama akhirnya Cika memutuskan untuk datang kerumah adit.

“Assalmualaikum tante Adit hari ini sekolah ga??”

Sambil mendorong pagar rumah Adit, Cika mengucapkan salam kepada Ibunya Adit yang sedang asik menyiram tanaman bunga yang ada di kebun rumah.

“sekolah ko Cik, tadi Adit sudah berangkat jam 6 pagi”

“wahh pagi banget ya tante??”

Degup jantung Cika seketika membuatnya tersentak, dengan reflek Cika melihat jam tangan yang di sematkan di tangan kanannya.

“ia Cik tante juga engga tau kenapa Adit berangkat pagi banget, biasanya kan bareng kamu”

“yaudah ya tanten cika berangkat sekolah dulu takut telat, assalamualaikum”

Cika pun langsung bergegas lari secepat mungkin yang dia bisa, karna harus menggunakan angkutan umum untuk sampai kesekolah tepat waktu

“makan yuuk Sar, laper banget gw. Sekalian kita lewat kelasnya Rani sambil jalan ke kantin”

Sambil berjalan menuju kantin Cika dan Sari menghampiri ruang kelas Rani, ternyata Rani sudah tidak di dalam kelas, karna perut Cika dan Sari sudah keroncongan mereka berdua langsung berjalan menuju kantin demi memberikan santapan lezat kepada cacing-cacing yang bersemayang di perut mereka. Namun tanpak dua sejoli yang sedang tertawa senang satu sama lain. Rasa penasaran menghantui fikiran Cika saat itu tanpa ragu sepasang bola mata belo mencari-cari  sumber suara tersebut. Tanpa ragu sedikitpun Cika mendekati dua sejoli tersebut yang sedang menikmati santapan makan siang mereka.

“Ran tadi gw sama Sari cari-cari lw dikelas, eh ternyata lw udah kekantin duluan, tumben akrab emang udah kenal gitu??”

Tanya Cika penasaran kepada Adit dan Rani

“Hmmmm kasih tau engga ya hehehe

Ledek Rani yang membuat Cika makin penasaran.

            “Gw sama Adit sudah jadian baru  3 hari yang lalu”

Bak tersambar petir di siang bolong, kaget itu pasti. Tidak ada hal yang dapat menggambarkan perasaan Cika saat itu, tidak dapat berkata-kata hanya wajah terkejut yang dapat Cika tampilkan. Bahkan Cika bingung rasa apa yang harus di selipkan dalam hatinya sedih kah atau senangkah. Walaupun memang Cika tidak menyukai Adit sebagai cowok tapi rasanya Cika belum bisa menerima kenyataan ini. Namun apa boleh buat rasa yang masih menjadi tanda tanya itu hanya bisa Cika rasakan sendiri, bagaimanapun Cika hanya sahabat kecil Adit yang suatu saat nanti akan terlupakan dengan berjalannya waktu. Tidak pernah terbesit dalam fikiran Cika  bahwa suatu saat nanti Adit akan lebih memprioritaskan Rani ketimbang dirinya. Good by Adit sahabat tetaplah sahabat.  


LET IT GO


Saya cukup tau bagaimana rasanya menjadi seorang yang sukses. karna saya pernah merasakannya. sesorang yang diandalkan, suaranya di dengar, idenya dapat direalisasikan, disegani banyak orang. dan saya tau hal itu sangat mengasikan. membuat siapa saja bagaikan melayang di udara seperti burung-burung yang dapat melepaskan semua beban setiap kali mengibaskan kedua sayapnya. 

Rasanya indah merancang kehidupan dengan sempurna, menjalankan hidup sesuai dengan passisionnya, bergerak memiliki tujuan mau ke arah mana. kehidupan ini seperti sebuah kereta api yang dapat mengantarkan kita sebagai penumpangnya kemana saja, mau berhenti di stasiun mana saja itu tergantung kita, tapi hati-hati ketika kereta tersebut berjalan tidak sesuai dengan relnya atau not on the track maka akan banyak hantaman besar yang sudah siap menanti. 

Untuk menghindarkan blocking stoon tersebut saya harus rela mengorbankan semuanya demi jalan sukses ini. and now i will always runing runing and runing until i can get it, karna saya terlahir bukan untuk menikmati kesuksesan orang lain tapi sebaliknya saya terlahir untuk menikmati kesuksesan saya sendiri. it's so time, waktunya saya untuk berjalan cepat atau mungkin berlari saya rasa itu masih kurang atau saya harus salto untuk dapat membangunkan mimpi saya yang saat ini sedang mati suri ;) 

Karna sukses itu hanya untuk orang-orang yang berjuang

Door Duisternis Toot Licht

Emansipasi wanita satu kata yang saat ini banyak di ganyang-ganyangkan oleh para kaum feminisme, menuntu kesetaraan gender, mengemis demi persamaan derajat antara pria dan wanita. Berusaha menembus pintu-pintu DPR dengan menggedor secara paksa hanya untuk sebuah pengakuan yang NOL BESAR. 

Banyak kaum libelar yang sedang asik menertawakan drama ini, karna sesungguhnya semua ini hanya sebuah settingan yang skenarionya sudah tertulis secara apik, dan mereka sudah bisa menebak episode apa lagi yang akan terjadi setelah ini. Saya pasti salah besar jika tidak mengakui kebebasan kaum wanita adalah cita-cita dan harapan R.A Kartini. tapi pastinya saya juga salah besar jika berfikir emansipasi yang sudah salah kapra ini yang di harapkan R.A Kartini. 

Sejatinya kaum wanita harus secara jelas mempelajari arti dari EMANSIPASI WANITA yang di maksud R.A Kartini janganlah menjadi boneka bodoh yang di dalangi oleh para kaum apatis tersebut. Salah besar jika kita berpandangan hak wanita hanya sebatas tembok rumah saja, wanita dapat mengibaskan sayapnya seluas sabang sampai marauke, seluas jagad raya dan seluas seluruh ciptaan Allah di semesta ini. Wanita tidak akan sirna, hilang ataupun musna jika emansipasi yang salah kapra ini tidak dapat terealisasikan. 

Islam agama yang paling sempurna tidak pernah menuntut hak wanita apalagi menomor sampingkannya tanpa perlu adanya UU tentang kesetaraan gender yang harus di legalkan oleh manusia. Keutamaan wanita di mata Islam sudah sangat sempurna dan sudah tercetak jelas dalam A-Qur'an dan Hadits tanpa harus menunggu pengakuan. Langit tidak akan selamanya mendung, angkasa tidak akan selamanya suram akan ada pelangi indah yang terlahir dari mendungnya langit, cahaya cantik yang dapat menyinari seluruh sudut yang terdapat wanita-wanita perkasa. Karna habis gelap terbitlah terang.
 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design