Senin, 08 Mei 2017

Mendidik Anak Cara Nabi


Oleh : Budi Ashari

          Sebenarnya dapat info seminar ini dadakan banget, kebetulan seminarnya siang dan gw baru dapet info paginya, karena nih ustad subahanallah banget dan jarang sekali ada di Tangerang kenapa gak ngeluangin waktu untuk meramaikan seminarnya. Kebetulan ustad Budi Ashari ini yang sering nongol di TV chanel trans7 ngebawain acara khasanah, dan dia pakar dalam bidang siroh. Bakalan seru nih kalau dengerin materinya.
“Jangan jadikan anak anda orang besar sebelum soleh”
Cara mendidik anak ala nabi

Amal (amal yang di terima oleh Allah)
Ikhlas : Didiklah anak kita dengan rasa ikhlas dalam mendidiknya. Ikhlas mengeluarkan sebanyak apapun uang dalam mendidiknya, karena tugas orang tua adalah memaksimalkan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya, jangan pernah memikirkan anak untuk membalas apa yang kita berikan kepadanya. Karna kalau sampai kita meminta balas budi kepada anak dari apa yang sudah kita berikan kepadanya maka Allah akan menarik kembali pahala yang sudah ia berikan kepada kita.
Ilmu : Didiklah anak dengan memiliki ilmu tentang mendidik anak.

Berbagi tugas dengan pasangan. Kalau mendidik anak hanya di bebankan pada isteri saja akan terasa berat dan sebaliknya. Suami dan isteri harus  bekerjasama dalam mendidik anak mereka karna dengan kerjasama yang baik antara keduanya maka anak akan semakin baik perkembangannya.
Nikahilah oleh kalian wanita yang sayang dengan anak-anak, kelak ia akan menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya
Nikahilah wanita yang mampu menjaga harta atau apapun itu yang dimiliki oleh suaminya.

Pentingnya mendidik anak dengan kasih sayang, karena anak yang tumbuh dengan kasih sayang maka ia akan menjadi anak yang baik akhlaknya. Berikanlah ciuman hangat untuk anak-anak kita, pelukan yang mampu meredakan ketakutan mereka dan sentuhan sebagai rasa aman bahwa orang tua mereka ada untuk mereka. Seperti saat Rasulullah sedang duduk di atas mimbar lalu cucunya datang dan duduk dalam pangkuannya, Rasulullah berdoa dengan doa yang sangat indah untuk cucunya tersebut “Ya Allah aku cinta dengan dia, maka cintailah dia dan cintai orang yang mencintainya” masyaallah indah sekali doa tersebut.

Selalu berdoa dan meminta perlindungan Allah agar anak terhindar atau dilindungi dari syetan. Semua hal yang di miliki syetan tentang sifat-sifat syetan dan lainnya yang ada dalam diri syetan. Lalu orang tua wajib untuk memperhatikan anak-anaknya.

Memberikan aturan/ ketegasan dan sampaikan kenapa tidak boleh, lalu tidak diizinkan karena setiap apa yang di larang harus ada alasannya. Boleh kita menghukum anak tetapi ada batasannya dan sesuai dengan kesalahannya. Kenapa harus ada ketegasan? Karena agar anak memiliki adab, ketika ia salah maka ia akan tahu apa kesalahannya. Hukuman dalam pendidikan seperti sebuah obat untuk anak.

Kenalkan dengan adab islam dalam kehidupan. Islam selalu memiliki aturan bagi umatnya, penting bagi orang tua mengajarkan kepada anak tentang adab-adab yang sudah di atur dalam islam. Kelak anak akan memiliki karakter yang baik.

Perintahkan anak untuk sholat, memang kewajiban orang tua memerintahkan anak untuk sholat pada usianya yang sudah menginjak tujuh tahun, tetapi saat anak masih di bawah tujuh tahun orang tua sudah lebih dahulu mengajarkan kepada anak-anak tentang kewajiban mereka untuk sholat. Akhirnya saat mereka sudah  berusia tujuh tahun maka mereka akan baik dalam menjalankan sholatnya.

Pisahkan tempat tidur anak-anak di usia sepuluh tahun. Sebaiknya anak sudah tidak tidur bersama orang tua, dan orang tua harus melatih anak untuk berani tidur sendiri. Dan jangan campurkan anak laki-laki dengan perempuan untuk tidur bersama, mereka harus tidur terpisah karena pada fase ini anak akan memasuki fase balik, dan batasan aurat antara anak laki-laki dan perempuan sudah tidak boleh di perlihatkan lagi walaupun mereka saudara kandung.

Kenalkan tentang nabi, beritahukan kepada mereka kalau Rasulullah adalah manusia terbaik yang Allah ciptakan. Upayakan Rasulullah sebagai tokoh idola bagi mereka. Terus bahas tentang Rasulullah disetiap apa saja yang anak kerjakan, sampai anak kita memimpikan dan merindukan untuk berjumpa dengan Rasulullah.

Berikan rizki yang halal untuk anak-anak kita tidak subhat apa lagi haram. Karena apa yang masuk dalam diri anak akan menentukan menjadi apa mereka ketika besar nanti.
Seperti kisah seorang isteri yang hendak melepas suaminya bekerja “kalau lapar kami bisa bersabar tetapi kalau panasnya api neraka kami tidak bisa bertahan”.

Ya Allah semoga hamba bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak hamba. Impian terbesar hamba hanya menjadi hamba yang terbaik untuk Allah, anak yang terbaik untuk orang tua, isteri yang terbaik untuk suaminya dan ibu yang terbaik untuk anaknya amiin.
Indahnya Melukis Hari  
Tangerang, 8 Mei 2017

Menjadi Orang Tua Yang Dirindukan


Menjadi Orang Tua Yang Dirindukan
Oleh : Bendri Jaisyurrahman

          Ini materi kedua yang gw dapat dari seminar MJWJ Tangerang, kesan pertama yang gw tangkep dari pembicara kedua ini sedikit berbeda dari perbicara pertama. Kalau pembicara pertama saat gw masuk ke dalam ruang seminar semua peserta lagi pada heboh ketawa kebetulan gw dateng telat pas sesi pertama. Nah sesi kedua ini pembicaranya yang telat tapi gak lama telatnya. Mungkin karena beliau capek kali ya kebetulan ustad Bendri baru habis isi seminar juga dan setelah selesai dia langsung ke seminar yang gw ikutin, pas beliau naik ke atas pangung gw sempat lihat wajahnya cemberut dan matanya melotot entah apa yang terlintas dalam pikirannya yaa mungkin karena beliau masih jet lag. Terus gw berpikir wah bakalan kacau nih dan jadi seminar yang ngebosenin, belum lagi beliau pakai peci looknya seperti ustad-ustad sudah pasti dikit-dikit ayat, gak masalah si dari penampilannya tapi yang gw takut beliau tipikal pembicara yang ngebosenin. Ternyata kesan pertama itu gak bisa mendominasi pikiran kita tentang seseorang dan jangan pernah menilai seseorang dari fisiknya kita butuh waktu yang cukup lama bersama dengan orang tersebut baru kita akan kenal siapa dia.
            Cukup terkesan saat melihat slide yang di tampilin judul materi kali ini Menjadi Orang Tua yang Dirindukan masyallah ada kesan yang mendalam dari judul tersebut buat gw, seakan-akan ada cemistri antara judul dengan hati gw hahahah sorry kalau susah menangkap apa maksud gw. Karena saat ini sesungguhnya para anak sedang merindukan sosok orang tua yang jauh dari contoh Rasulullah dan para sahabat. Kuylah materinya.


Kesalahan dasar berumah tangga hanya sibuk memikirkan fisik nyata membangun rumah. Tetapi suasana rumah tidak di bentuk. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Sudah jelas pasti orang tua. Saat ini banyak sekali orang tua yang sibuk mencari uang, mencari  nafkah meninggalkan rumah dari matahari belum bersinar dan kembali pulang ketika matahari sudah pergi jauh meninggalkan bumi. Sebenarnya hal tersebut yang menjadikan anak-anak hancur dan tidak mengenal karakter mereka sebagai umat islam. Materi memang dibutuhkan untuk bertahan hidup tetapi jangan lupakan anak-anak juga membutuhkan sosok atau contoh nyata demi pembentukan karakter mereka. Ayah atau ibu yang gemar meninggalkan rumah lalu anak di asuh oleh asisten rumah tangga tidak akan ada keterikatan antara anak dan orang tua. Ingat roda itu berputar tidak selamanya kita menjadi muda akan tiba masanya rambut kita memutih dan saat itu kita akan membutuhkan perthatian anak-anak kita, sedikitnya waktu yang kita luangkan untuk anak maka jangan heran jika suatu saat nanti anak kita hanya akan meluangkan waktu sisanya untuk kita.

Mendidik anak ala Rasul

Orang tua hebat = orang tua yang dirindukan
Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menceritakan tentang ayah Allah menyebutkannya sebanyak empat belas kali dan isteri di sebutkan sebanyak dua kali. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ayah memiliki peranan penting dalam pengasuhan anak. Pernah dengar dari seseorang yang gw lupa sumbernya dari mana. Seorang anak perempuan yang tumbuh dan besar dengan kasih sayang dari ayahnya ia tidak akan mudah jatuh ke dalam pelukan laki-laki yang kurang baik karena ia tumbuh dengan kasih sayang dan rasa pengawasan dari sosok laki-laki, dan anak-anak perempuan yang dekat dengan ayahnya tidak akan merindukan sosok laki-laki lain. Sebenarnya juga gw rasain itu waktu masih kecil sebelum tidur pasti gw akan di ceritakan oleh babah, gw sering di peluk, di dengarkan ketika bercerita, kemana-mana selalu di temani dan di jemput sampai gw gak sadar kalau babah berarti banget buat gw. Dan saat babah sakit gw berusaha untuk mengorbankan waktu, tenaga dan uang gw buat babah. simpelnya karena babah berkorban untuk gw dan saat babah membutuhkan gw dengan senang hati gw bantu dia , hal tersebut gak bisa di bentuk dalam jangka waktu yang singkat tapi harus ada banyak waktu dan pengorbanan dari babah buat gw baru akhirnya gw sebagai anak dengan senang hati membantunya juga.
Anak laki-laki yang besar tanpa bimbingan dari ayahnya ada kemungkinan ia bisa menjadi gay karena selama ini hanya sosok ibu yang ia lihat akhirnya karakter yang mendominasinya lebih ke sosok kewanitaan, hilangnya sikap tegas dalam dirinya, masalah yang ia lalui selalu dengan deraian air mata. Dan selalu banyak keragu-raguan dalam setiap langkahnya.
Ayah harus jadi tokoh utama dalam pengasuhan anak, pernah ada pernyataan kalau ayah itu sebagai eksekutor saat anak membuat masalah sedangkan ibu adalah tokoh utama dalam mengasuh anaknya. Kalau ayah yang menghukum anak ketika anak berbuat salah yang ada anak akan menjadi takut dengan ayahnya lalu mulai timbul perasaan untuk membenci ayahnya. Wah kacau banget nih kalau sampai hilangnya sosok ayah dalam rumah-rumah setiap orang seperti negeri tanpa ayah. Memang benar ibu adalah madrasah utama untuk anak tetapi ayah adalah kepala sekolah jadi ayah memiliki wadah lebih besar dalam mendidik anak.
Seperti kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail, Allah mau ajarin kita dari kisah anak dan ayah tersebut. Ismail tumbuh besar jauh dari sosok ayahnya ia selalu rindu dengan ayahnya tetapi apa yang bisa ia perbuat ini sudah perintah Allah ia harus rela hidup berjauhan dari ayahnya. Hal yang bisa ia tahu tentang ayahnya hanya bertanya pada ibunya, dari sanalah ia bisa mengenal tentang ayahnya dan merindukan kehadiran ayahnya setiap saat. Akhirnya Allah menjawab doa-doanya Ibrahim datang dalam kehidupan Ismail, tidak lama kemudian datang perintah Allah untuk menenyembelih Ismail. Apa yang Ismail katakan saat ia harus di sembelih oleh ayahnya tentu ia dengan ikhlas memenuhi permintaan ayahnya. Tetapi tahukah kalian ternyata Ismail juga sedikit takut dan khawatir dengan apa yang ayahnya sampaikan. Ada hikmah yang cukup besar di balik kisah tersebut walaupun Ibrahim dan Ismail jarang bertemu tetapi keduanya memiliki keterikatan hati yang cukup dekat sedikitnya waktu yang bisa di lalui tidak menjadikan mereka berjauhan tetapi semakin sedikitnya kebersamaan mereka maka semakin berarti untuk keduanya nah dari sedikitnya waktu itu bisa menjadi berkualitas antara keduanya.
Seperti Rasulullah dan para sahabat yang jarang sekali di rumah dan menghabiskan waktu bersama anak-anaknya, mereka sibuk mengurusi urusan dakwah tetapi itu tidak membuat mereka lupa dengan pembentukan karakter anak-anaknya. Walaupun sedikit waktu yang mereka lewati tetapi kualitas dari kebersamaan mereka yang akhirnya menimbulkan kedekatan.
Masyaallah semoga kita bisa menjadi orang tua yang dirindukan oleh anak-anak kita kelak amiin ya Rabb.

Tugas kepala sekolah (ayah) dalam islam adalah :
Mengevaluasi mengapa anak belum hafal Al-Qur’an. Sedih banget mendengar kalimat ini karena jujur saya sampai saat ini saja masih kesulitan untuk membagi waktu antara menghafal qur’an dan menjalankan kegiatan lain yang saya sukai. Mungkin karena belum terbiasanya membagi dan memprioritaskan waktu untuk menghafal qur’an dari dahulu jadi ketika dewasa harus membujuk hati untuk konsisten menghafal.
Ini yang akhirnya menjadi penyakit banyak orang tua yang hatinya tidak sensitive ketika anak-anaknya tidak memiliki hafalan qur’an sama sekali, padahal dengan mengajarkan dan membiasakan anak untuk berinteraksi dengan qur’an maka kita sedang menyelamatkan diri sendiri dari pertanyaan Allah di akhirat kelak. Karena satu ayat hafal qur’an anak kita, satu rajutan benang sedang di persiapkan anak kita untuk jubah dan mahkota sebagai hadiah kita di akhirat kelak. Ya Allah mengapa kami lupa dengan semua itu, kadang orang tua hanya bangga dengan jabatan anaknya yang bagus dalam sebuah perusahaan dan bangga dengan anak yang mampu menerbangkannya keberbagai Negara di bumi ini tetapi kita tidak membekali ia untuk membuatkan kita sayap menuju surga Allah.
Ayah juga harus menegakkan aturan-aturan dalam rumah bagi anak-anaknya, aturan untuk sholat, berpakaian, makan dan masih banyak lagi. Kadang dalam setiap rumah banyak sekali anak-anak yang tidak mengerti apa tugas mereka. Kenapa sedini mungkin harus ada aturan dalam setiap rumah karena setiap anak yang sudah terbiasa dengan aturan dalam rumahnya mereka akan menjadi anak yang baik ketika dalam lingkungan yang lebih besar.
Jadilah ayah yang dirindukan saat tidak ada dan tetap di rindukan saat sudah ada, subhanallah indah sekali jika kita sebagai orang tua memiliki anak yang seperti itu.

Setelah membahas panjang lebar tentang tugas ayah sekarang kita akan membahas tentang ibu. Dalam Al-Qur’an kata ibu itu tidak ada tetapi akan kita jumpai dalam hadist.


Ciri-ciri ibu idaman
Nikahilah oleh mu wanita yang wadud dan walud. Walud artinya subur, kenapa harus menikahi wanita yang subur? Karena Rasulullah senang ketika melihat jumlah umatnya yang banyak, semakin banyak anak yang dapat di lahirkan oleh seorang ibu akan membuat Rasulullah bangga ketika di akhirat kelak.  
Dan wadud artinya kasih sayang yang membuat seseorang tertarik untuk mendekat. Carilah wanita yang mencintai anak-anak kelak ia akan  mencintai dan mengasuh dengan baik anaknya, ia akan ramah, membimbing dengan baik dan benar anak-anaknya. Karena ibu yang sukses adalah ibu yang berhasil membuat anaknya selalu ingin dekat dengan ibunya. Jangan pernah bangga dengan anak yang hanya mau mendengarkan nasihat dari gurunya saja tetapi kita harus bangga dengan anak yang mau mendengarkan kita sebagai ibunya.
            Sejatinya orang tua harus menjadi orang pertama yang dibutuhkan oleh anak, kenapa bisa seperti itu karena dengan kehadiran kita yang sangat besar untuk anak-anak kita kelak maka anak akan menjalankan hidupnya dengan sukses ia akan menjadi anak yang selalu memikirkan segala hal sebelum bertindak. Tidak akan ada rahasia yang disembunyikan oleh anak maka orang tua akan lebih mudah memantau gerak-gerik anak walaupun sedang tidak bersama dengannya.

Misi pertama orang tua
-          Mengikat hati, karena sejatinya hati itu adalah raja dan yang lain prajuritnya. Ketika kita sudah mampu mengingat hati anak kita untuk selalu membutuhkan kita maka kita akan lebih mudah mengendalikannya. Anak yang tidak mau mendengarkan orang tuanya itu pertanda bahwa belum adanya keterikatan hati antara anak dan orang tuanya
“salah satu pekerjaan yang sia-sia adalah menasehati anak yang hatinya belum terikat pada orang tua”
-          Mendidik anak itu seperti bermain laying-layang. Silahkan kau terbang setinggi-tingginya jika ada angin yang menerpa akan kutarik talinya untuk segera kembali kejalan pulang. Keterikatan antara anak dan orang tua akan selalu membuat anak aman dalam menjalankan hidupnya. Bebaskan anak untuk berkarya melangkah ke mana saja yang ia sukai tetapi kita sebagai orang tua sudah memberikan bekal pada dirinya jauh sebelumnya. Karena jika layangan itu terbang tinggi dan tersangkut pada pohon ia akan bertemu dengan bandar narkoba, kalau orang tua dan anak kita memiliki keterikatan hati anak akan mudah terjerumus pada narkoba. Lalu jika layangan itu tersangkut dan terjatuh dalam sungai maka ia akan bertemu dengan predator, jika kita tidak dekat dengan anak maka dengan mudah anak kita terjerumus dalam sex bebas. Dari hati yang tidak dekat saja efeknya sangat besar dalam kehidupan anak.

Buah dari orang tua yang dirindukan
1.      Anak berusaha taat meskipun terpaksa. Bukan terpaksa karena takut  tetapi terpaksa karena cinta. Masih belajar dari kisah nabi Ibrahim dan Ismail Sayyid Qutub dalam tafsir surat Ash-Shoffat, sejatinya Ismail takut saat ia mendengar apa yang disampaikan ayahnya, tetapi karna ia sangat merindukan ayahnya dan sudah memiliki kedekatan hati maka Ismail taat meskipun ia terpaksa.
2.      Anak akan tetap hormat meskipun di marahi karna tabungan cinta yang kita tabung sedari anak kecil memiliki banyak isinya, walaupun kita auto debit (memarahi anak) tabungan tersebut tidak akan berkurang banyak. Akan banyak saldo yang masih tersisa. Karna cinta yang kita tanam tidak akan pernah ada habisnya.
3.      Anak tidak menyimpan rahasia kepada orang tua. Semua hal yang sedang anak kerjakan, rasakan, inginkan akan selalu meminta pendapat orang tuanya. karena orang tua sudah mampu menjebol privasi anak.

Kelak jika semua itu mampu kita aplikasikan pada anak kita maka tidak akan ada anak yang gagal produk di negeri ini semua anak akan sukses pada masanya, bukan hanya sukses di dunia saja tetapi akan sukses pula di akhirat.

Indahnya melukis hari

Tangerang, 8 Mei 2017 

Ceritanya Belajar Jadi Emak



            Dengan mengusung tema Super Parents For High Quality Generation Manjadda Wa Jadda Tangerang atau disingkat MJWJ Tangerang memperingati ulang tahun organisasi tersebut dengan menyelenggarakan seminar parenting dengan narasumber Cahyadi Takariawan (penulis, Trainer & Konsultan Jogja Family Center dan Rumah Keluarga Indonesia) dan Bendri Jaisyurrahman (Pakar Parenting ala Rasulullah dan Konselor Pernikahan). Dua pembicara hebat dalam bidangnya yang Indonesia miliki. Dan gw baru pernah lihat dua makhluk ciptaan Allah yang seperti itu alias gw gak kenal sebelumnya dan gak tau kalau Allah menciptakan mereka berdua. Karena sudah sering di hantem dengan materi yang setipe seperti parenting bagi gw bukan hal baru, Alhamdulillah making conection di otak gw ga butuh waktu lama untuk mengerti maksud dari narasumber. Materi pertama di bawakan oleh Cahyadi Takariawan dan materi kedua Bendri Jaisyurrahman. Langsung gw bagi-bagi nih materinya.

Seminar Pranikah
Oleh : Cahyadi Takariawan

          Seperti yang sering gw denger menikah itu bukan soal umur tapi soal visi, baru kali ini jleb banget kata-kata tersebut dan ngena banget di hati gw, karena selama ini mungkin karna sibuk atau terlalu memikirkan kapan gw nikah akhirnya lupa untuk memantaskan diri untuk calon suami dan calon anak. Banyak fenomena yang gw lihat di sekeliling gw menikah di usia matang tidak membuat seseorang menjadi isteri dan ibu yang baik, mungkin tujuan pernikahannya gak jelas akhirnya hari-hari berumah tangga di jalankan tanpa memiliki tujuan sekedar mengikuti arus mengalir begitu saja. Atau tidak terlalu memegang teguh tujuan yang sebelum pernikahan sudah di buat, ketika ada masalah atau cela sedikit dalam penikahan akhirnya kita mendispensasi masalah tersebut awal-awal masih tarik ulur kadang menjalankan pernikahan sesuai tujan tetapi karena masalah menimpa bertubi-tubi akhirnya lepas tujuan pernikahannya.
            Tujuan menikah bukan untuk bersenang-senang, banyak problem yang pasti mampir dalam rumah tangga kita semata-mata Allah kasih ujian karena untuk menjadikan kita kuat. Bahkan Rasulullah saja memiliki ujian yang banyak dalam rumah tangganya contohya ketika Aisyah di fitnah selingkuh hanya karena sebuah kalung, apa yang Rasulullah lakukan pada saat itu ia marah dengan Aisyah merasa fitnah tersebut benar belum lagi seletingan-selentingan dari beberapa orang terdekatnya yang mempengaruhi Rasulullah dalam mengambil langkah, tapi marahnya Rasulullah di kalahkan dengan ilmu yang ia miliki karena ia memegang teguh tujuan pernikahannya bukan karena semata-mata ia seorang Rasul. Ia tetap sabar dan mencari jalan keluar dengan terus bermunajat kepada Allah, kita gak akan bisa melupakan Allah atau menghilangkannya. Kita harus terus melibatkannya dalam sekecil apapun masalah yang kita hadapi. Bahkan problem pernikahan menimpah rumah tangga Rasulullah apa lagi kita yang hanya butiran debu.
            Di lihat dari pemparan di atas akan banyak problem yang nanti kita temukan dalam berumah tangga intinya jangan menjadikan kita phobia dalam pernikahan, karena menjadi sakinah dan mawaddah itu hanya dapat di temukan dan rasakan dengan menikah. Dengan pernikahan artinya kita sudah membuka gerbang menuju sakinah dan mawaddah.
            Pernikahan adalah kebutuhan seseorang dalam menjalankan hidup ini, dan yang selalu harus di ingat menikah adalah sunnah Rasul walau kadang kita merasa berat dengan dunia pernikahan tetapi itu harus kita lewati, karna salah satu gerbang surga yang akan kita masuki harus terlebih dahulu membuka atau melewati gerbang pernikahan.
Berikut Ada lima tahapan dalam pernikahan yang tanpa kita sadari lima tahapan tersebut akan kita lewati dalam rumah tangga dan pasti kita lewati. Ilmu ini Allah kasih kepada hambanya untuk menjadikan kita selalu kembali pada tujuan awal kita menikah. Berikut lima tahapannya :
-            Tahapan kesatu (Romantic Love)
Romantic love tahap pertama kehidupan pernikahan yang di warnai oleh keindahan yang tak terlukiskan oleh kata-kata. Suami isteri akan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu, hal ini terjadi di awal-awal masa penikahan yang banyak di sebut orang sebagai bulan madu. Kita akan terus mendispensasi apa yang terjadi pada pasangan kita, kita gak masalah dengan hidup susah yang di buat oleh pasangan kita, kurangnya waktu bersama sahabat, tidak bisa memanjakan diri sendiri karena terlalu banyaknya keterbatasan ketika berumah tangga. Bagi kita semua itu bukan masalah, yang penting dapat di lewati berdua oleh pasangan. Pengaplikasian cinta yang brutal dan tidak mementingkan pandangan orang lain.
Romantic love akan di rasakan oleh setiap pengantin baru. Menyenangkan menikmati hari-hari bersamanya, happy terus bawaannya dan suasannya selalu mendukung kedua pasangan untuk selalu menambah ikatan cinta mereka. Kadang gw jijik melihat teman yang baru menikah selalu pamer kemesraan di manapun, medsos, tempat umum pokoknya di manapun deh. Akhirnya timbul pernyataan dunia hanya milik mereka berdua yang lain ngontrak atau lagi berkunjung. Ternyata romantic love pasti akan di rasakan oleh mereka yang baru menikah dan harus dirasakan, karena romantic love hanya bertahan selama tiga sampai lima tahun usia pernikahan, ini sudah termasuk pada pasangan yang sebelumnya pacaran. Kalau sampai kita pacaran terlebih dahulu waktu romantic love akan terpotong dengan waktu lamanya pacaran. Makanya pasangan yang baru menikah harus pandai-pandai melewati fase ini karena romantic love tidak akan pernah terulang kembali dalam pernikahan.
Karena fase romantic love sangat terbatas dalam islam kita tidak diperkenankan untuk pacaran. Simpanlah rasa cinta dan kagum untuk satu-satunya lelaki yang mampu merajai hati kita yang pantas kita nobatkan sebagai suami terbaik dan pasangan terbaik dari Allah.
Tahun ketiga pernikahan pasangan akan merasakan pudarnya fase romantic love dan akan memasuki fase kedua dalam tahapan pernikahan.

-            Tahapan kedua (Dissapointem or Distress)
Pada tahap kedua ini pasangan mulai merasakan realitas hidup yang sesungguhnya. Mata hati dan pandangan kita mulai merasakan adanya celah pada pasangan kita. Pada fase ini suami isteri mulai saling menyalahkan. Mulai timbul rasa marah dan kecewa berusaha menang atau lebih benar dari pasangan.
Kadang ada kekagetan tertentu yang tidak mereka duga atau tidak mereka bayangkan sebelum pernikahan, baik kekagetan yang berkaitan dengan kepribadian, karakter, sifat, perilaku atau kondisi-kondisi lainnya. Ketika di romantic love kekurangan tidak menjadi masalah tetapi di tahap kedua ini kekurangan dapat menimbulkan masalah baru.
Bagi pasangan yang tidak dapat transisi atau tidak kuat dengan tahap kedua ini akan banyak pasangan yang berujung dalam perceraian. Karna kita mulai merasa apa yang ada dalam diri pasangan sebuah masalah besar, dan kriteria pasangan yang kita  mau tidak ada dalam dirinya dan itu membuat kita kecewa dan mulai ada badai-badai yang menerpa. Di tahap ini masalah yang sesungguhnya sepele akan menjadi besar.
Dalam fase kedua ini kita harus cepat keluar dari fase ini, kita harus cepat berdamai dengan sikap yang ada dalam pasangan. Belajar secepat mungkin dalam mengenali pasangan dan berusaha memaafkan apa yang ada dalam dirinya. Karena jika kita tidak cepat-cepat menyudahi masalah yang ada akan timbul masalah baru dan pasangan akan lebih sulit untuk melewatinya

-         -             Tahap ketiga (Knowledge and Awarness)
Dalam tahap ini kita mulai merenung dan timbul kesadaran untuk mempertahankan pernikahan agar kualitas pernikahan menjadi lebih baik, di sini kita mulai berupaya untuk keluar dan berdamai dengan kekurangan yang ada dalam diri pasangan kita. Masalah-masalah yang tadinya timbul dalam rumah tangga sudah mulai membuat kita untuk keluar dan mencari solusi.
Jika kita berupaya untuk mencari solusi dan berdamai dengan apa yang ada dalam diri pasangan maka kita akan mendapatkan kehidupan rumah tangga yang lebih baik dan memiliki kwalitas yang baik pula karena kita berupaya dan berusaha. Masalah kecil tidak akan menjadi besar dan problem mulai berkurang sekalipun ada problem akan selalu di komunikasikan dan kita terus berupaya mencari jalan terbenar untuk keluar dari lingkaran kesalah tersebut.

-     -               Tahap keempat (Transformation)
Tahap ini bisa di sebut juga tahapan pendamaian kita mulai merelakan semua yang ada dalam diri pasangan, sudah tidak lagi menyalah-nyalahkan. Pikiran sudah semakin jernih mata kita sudah semakin mantab dalam melihat dan menilai apa yang ada dalam pasangan.
Kita menginginkan suami yang romantis tetapi Allah takdirkan kita menikah dengan pasangan yang tidak sama sekali romantis, dalam fase ini kita sudah bisa merelakan suami kita yang nyatanya tidak romatis tetapi kita berusaha untuk menjadikan suami kita romantis dengan cara kita utarakan keinginan kita itu, membimbing agar pasangan bisa menjadi romantis. Dan kita duluan yang harus bersikap romantis agar nanti dia menjadi peka dan mengerti apa itu romantis, akhirnya timbul cara atau sikap untuk menjadi romantis semata-mata untuk menyenangkan pasangan dan ia menginginkan itu juga.

-         -            Tahap kelima (Real Love)
Untuk masuk ke tahap terakhir ini membutuhkan banyak pengorbanan dari kedua pasangan, mungkin ini tahap yang sering kita lihat dari usia pernikahan seseorang yang sudah menginjak waktu puluhan tahun, biasanya kalau kita lihat pasangan yang sudah kakek nenek tetapi mereka masih saling sayang dan membutuhkan satu sama lain nah ini lah pasangan yang bisa di nobatkan sebagai pasangan yang memilik cinta yang mendalam. Rahmah dalam doa pernikah yang sering kita dengar untuk pasangan yang baru menikah akan kita rasakan pada real love karena rahmah bisa juga di artikan sebagai cinta yang mendalam dan kata tersebut sangat tepat di usia pernikahan yang sudah menginjak fese puluhan tahun.
Pengakuan cinta di fase real love ini sudah masuk kategori sopan, ia sudah bisa mengklasifikasi di mana ia boleh atau tidak menunjukkan sikap atau cara cinta mereka. Sehidup semati pasangan baru bisa di aplikasikan dalam real love ini. Kita akan merasa sedih yang mendalam jika ada hal yang menimpa pasangan kita.

Masyallah ternyata banyak sekali yang harus kita korbankan dalam pernikahan, banyak pasangan yang bercerai dan tidak mampu melewati problem yang terjadi. Sesungguhya masalah pasti ada jalan keluarnya begitupula dengan masalah dalam pernikahan mungkin kalau kita mau lebih bersabar dalam menyikapi masalah dalam rumah tangga kita pasti pengadilan agama sepi.
Ketika kita tidak bisa berdamai pada apa yang ada dalam pasangan kita maka kita sedang mengantrakan rumah tangga kita dalam gerbang perceraian, karna kalau tidak ada kata damai maka konflik akan terus terjadi, ego tidak akan pernah memenangkan kita dalam hal apapun. Iblis gemar sekali mengganggu anak adam untuk terjerumus dalam zinah, lalu pernikahan itu bukan akhir dari iblis mengganggu anak adam ia akan berupaya untuk mengganggu pernikahan kita menjad perceraian.
Kenapa dalam islam kita di larang untuk pacaran karena sama saja kita memberikan peluang kepada iblis untuk mengambil alih kehidupan kita, dan barang siapa yang terlalu cepat memasukan seseorang dalam hatinya yang belum terikat dalam hubungan halal ia akan terus merajai hati kita dan menjadi bayang-bayang dalam rumah tangga kita. Karena lelaki yang pertama kali mampu menerobos benteng pertahanan dalam hati kita akan sulit kita lupakan seumur hidup kita. Salah satu kasus perceraian yang terjadi adalah lahirnya kembali cinta dari masa lalu kita yang sempat kita jalankan dengan pasangan haram kita.

Kesimpulan dari lima tahapan pernikahan adalah :
-       Nikmati romantic love semaksimal mungkin
-       Lewati dissapointmen or distress secepat mungkin
-       Berusaha untuk bersungguh-sungguh memahami pasangan kita
-       Dan selama datang di gerbang cinta yang mendalam untuk  pasangan yang mampu melewati badai dalam rumah tanngga mereka. Karna sesungguhnya badai pasti berlalu tetapi bagaimana kita berdamai dan bertahan pada saat badai itu terjadi.

Menyeleraskan perbedaan
-       Terdapat perbedaan sesuai fitrah kemanusian dan kultur kehidupan. Laki-laki pasti berbeda dengan perempuan itu sudah fitrah yang Allah buat tidak akan Allah ganti sampai manusia terakhir yang ia ciptakan. Seseorang pasti akan lahir dan besar dengan membawa karakter yang ia bakati dari lingkungannya, bermacam suku dan etnis yang ada di Indonesia pasti akan lahir banyak karakter dan kebudayaan yang berbeda-beda pula seperti firman Allah dalam surat Al-Hujarat ayat 13 Allah menciptakan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling mengenal. Sudah pasti kita berbeda dengan pasangan kita itu sudah hukum yang Allah buat, maka dari itu kita hanya bisa berdamai dan menjalankan rumah tangga kita dengan terus memaafkan dan saling melengkapi satu sama lain.

Sebelum menikah sebaiknya kita juga harus lebih dahulu mengenal karakter antara makhluk Allah yang bernama perempuan dan laki-laki. Laki-laki itu jalurnya tunggal contoh ketika ia berpikir pasti ia akan fokus pada satu hal tidak bisa bercapang, misalnya kewajiban seorang lelaki adalah mencari uang ketika uang sudah ia dapat maka akan ia berikan kepada isterinya, suami tidak akan berpikir uangnya akan cukup atau tidak.
Karena perempuan jalurnya majemuk maka ia akan berusaha untuk memaksimalkan uang yang diberi suaminya dengan menggunakan banyak sekali pemikiran. Di antara perbedaan laki-laki dan perempuan ada pada jalur otaknya. Laki-laki cenderung menggunakan logika dan perempuan menggunakan perasaan.  

Subhanallah indah sekali materi yang gw dapat semoga bisa menjadikan isteri yang terbaik untuk suami yang terbaik pula.






Indahnya Melukis Hari
Tangerang, 8 Mei 2017

           


 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design