Seperti nano nano Ramadhan
tahun ini ada senang, duka, lara, sedih hufffttt campur-campu deh pokoknya.
Hari pertama Ramadhan dilewati seorang diri dengan menyantap makan sahur ala
kadarnya yang penting perut keisi mau isinya apa ga jadi masalah. Kenapa bisa
sendirian karena babah, mama dan Husin pergi ke RS. Fatmawati kondisi babah
sudah semakin buruk dengan penyakit yang bersarang ditubuhnya jadi mau tidak
mau harus menjaga rumah sendirian.
Hari kedua Ramadhan
dapat kabar yang super mengejutkan tapi itu masih rahasia kabarnya apa
Insyallah kalau sudah waktunya gw akan informasikan. Ga berlarut-larut dengan
kabar menyenangkan itu tetap fokus untuk menyusun strategi agar ibadah tahun
ini menjadi lebih baik lagi.
Hari kedelapan Ramadhan
diisi dengan kumpul bareng sama anak-anak SAPA yang awalnya males banget untuk
merapat tapi dari sana belajar arti sebuah usaha untuk menjadi orang yang biasa
saja, mengontrol emosi dan menjadi bagian yang biasa juga dari sebuah acara.
Yang biasanya kalau ada acara gw tuh nafsu banget untuk show up ternyata
menjadi orang yang biasa saja itu mengasikan walaupun kadang dianggap remeh dan
spele tapi ga masalah dari sana bisa belajar untuk control diri.
Hari kesepuluh Ramadhan
jidah meninggal dunia puncak kesedihan dari semua cobaan Allah, belajar
bagaimana menjadi cucu yang baik untuk jidahnya. Menemani jidah yang sudah
tidak bernyawa selama dua jam. Membacakan QS. Yasin berulang kali untuk
menentramkan hati. Hari itu juga pertama kali memandikan orang yang sudah tak
benyawa yaitu jidah. Mengecup dan memeluk jidah untuk terakhir kalinya.
Hari ketiga belas
Ramadhan berkisah di hadapan hafidz cilik para penghafal cilik yang membuat
iri. Menceritakan tentang nabi Allah yaitu Sulaiman dan burung hud-hud.
Senangnya bisa menghibur sekaligus mendapat hiburan dari mereka, respon yang
cukup baik dari mereka senang mendapatkan kisah baru tentang nabi Allah.
Walaupun awalnya mereka ragu-ragu untuk mengakui bahwa mereka senang dan
bersemangat dengan kisah yang gw ceritakan, hixhixhixhix sempat sedih waktu
dengar respon mereka kalau ceritanya
biasa saja dan ga menarik. Tapi mereka hanya kamuflase karena ketika
mereka gw minta untuk menjawab semua pertanyaan gw dan dengan mudah mereka bisa
menjawabnya nahh itu menandakan kalau sebenarnya mereka fokus waktu gw
bercerita.
Hari ke lima belas
Ramadhan mengikuti pelatihan berkisah dan mencetak sejarah baru dalam hidup gw.
Alhamdulillah setelah dua sampai tiga tahun luntang lantung mencari tempat
latihan mendongeng akhirnya mendapatkan jawaban dari Allah di hari kelima belas
Ramadhan. Bisa belajar langsung sama pendongeng professional dan mendapatkan
beasiswa tanpa harus mengeluarkan uang Masyallah nikmat sekali kerja keras yang
dibayar lunas oleh Allah.
Hari ke dua puluh satu
Ramadhan belajar di Fun Institut tentang menulis, dapat ilmu baru lagi tentang
dunia kepenulisan, sekian lama ga mampir ke FI kangen banget sama masa-masa
ketika sering ke sana dan cerita bareng sama mas Taufan dan mba Era karena FI
itu seperti tempat terbaik untuk belajar banyak ilmu terutama tentang menjadi
penulis. Di tantang sama mas Taufan untuk menulis dan menghasilkan buku
walaupun nulisnya keroyokan tapi paling tidak ada hasil dari ilmu yang sudah di
dapat.
Hari ke dua piluh tiga
Ramadhan kembali lagi seorang diri di rumah, karena babah, mama, Husin dan
Rusdi sedang ke RSCM. Semoga dengan ikhtiar yang selama ini kita lakukan bisa
terjawab di Ramadhan hari ke dua puluh tiga babah bisa segera di operasi dan
kita semua ga harus sedih lagi melihat kondisi babah terutama mama yang
berjuang demi kesembuhan babah. Dan semoga penyakit yang bersarang di tubuh
babah dapat menjadikan babah seseorang yang mau belajar dari pengalamannya.
Ya Allah semoga setelah
ini semua akan datang hari dimana waktu akan menjadi semakin lebih indah. Babah
bisa sehat kembali, Ilah bisa mendapatkan jodoh, Husin bisa mendapatkan
pekerjaannya, mama bisa lebih tenang menghadapi hari-hari kedepan, Rusdi bisa
membakar semangatnya dalam belajar ilmu agama, Tia dan ka Mail semoga bisa
mendapatkan momongan dari buah cinta mereka, kakak bisa mendapatkan pekerjaan
kembali dan menjalankan hidup dengan mudah tanpa ancaman dari sana-sini dan
jidah enjid bisa masuk surga. Amiin.
Tangerang, 27
Juni 2016
Indahnya Melukis
Hari
0 komentar:
Posting Komentar