Selama dua puluh
lima tahun ini babah menjaga Ilah dengan baik, memang Ilah sempat kecewa sama
babah karena sikap babah yang keras dan kekanakan membuat Ilah tidak menerima
semua nasihat babah sama sekali. Semua
sikap tidak baik dan perkataan kasar Ilah tidak pernah sekalipun mengurangi
rasa sayang babah. Allah menggariskan
takdir yang merubah persepsi Ilah tentang babah, memberikan cobaan kepada
keluarga kita disaat seharusnya Ilah mengeluarkan air mata untuk jidah, tapi
ternyata air mata itu tidak pernah ada untuk jidah tetapi air mata yang menetes
bersumber dari besarnya rasa bersalah
Ilah ke babah. Sebanyak apapun Ilah berusaha untuk memperbaiki kesalahan Ilah
tidak sedikitpun mengurangi rasa bersalah ini.
April
2016 kita sama-sama pergi ke dokter, itu pertama kalinya babah konsen dengan
kesehatan babah setelah beberapa tahun tidak pernah sekalipun ke dokter.
Pertengahan mei 2016 yang awalnya hanya konsul tapi babah sudah tidak bisa
pulang karena kondisi penyakit babah sudah menghawatirkan. Satu hari kemudian
babah harus masuk kamar operasi untuk tindakan selanjutkan. Hal yang mengerikan
baru di mulai, keluar dari ruang operasi dokter menyampaikan kalau ada hal yang
lebih menghawatirkan dari sekedar batu di kantung kemih. Yaitu tumor dengan ukuran besar menghuni
kantung kemih, sebelumnya kita berharap kalau mimpi buruk ini akan berakhir
tetapi pasca operasi babak baru kesedihan baru akan di mulai.
Dengan
sabar dan ikhlas babah menghadapi cobaan, satu tahun babah pikul penyakit itu
seorang diri tapi dengan diamnya babah membuat keadaan semakin memburuk. Babah
takut menyusahkan anak-anak dan isteri berusaha melupakan rasa sakit di dalam
tubuh. Sudah tidak terhitung berapa banyak babah masuk IGD berusaha berjuang
menghindari masalah ini. Tiga kali masuk kamar operasi.
Waktu mamah kasih tau
kalau tumor yang bersarang di kantung kemih babah sudah berubah menjadi kanker,
seperti ada sebuah godam yang menghantam kepala Ilah bertubi-tubi. Sampai
akhirnya Ilah berfikir kalau babah harus pergi secepat ini mungkin Ilah akan gila
dengan semua rasa bersalah. Maafin Ilah selama ini ga bisa menjadi anak yang
baik dan menghasilkan banyak uang. Kalau ada kata lebih dari bekerja keras Ilah
akan berusaha untuk mencapai level itu, kalau Ilah juga bisa meminta pada Allah
untuk mengembalikan masa kecil, Ilah akan berusaha keras untuk belajar lebih
giat agar dimasa depan babah dan mamah bisa hidup dan beribadah dengan baik.
Setiap lihat babah ga
mau makan dan minum membuat Ilah semakin bersalah karena tidak bisa menjadi
anak yang baik untuk orang tuanya, mungkin kalau Ilah bisa menghasilkan banyak
uang babah bisa mendapatkan tes kesehatan setiap tahun dan hal ini tidak akan
terjadi. Hubungan kita akan baik-baik saja tidak ada kata kasar yang keluar dari
mulut Ilah karena semuanya selesai dengan ekonomi yang baik.
Didikan
babah cukup keras untuk anak gadisnya, seperti Ilah ga pernah mengenal
bagaimana rasanya mencintai dan dincintai seorang pria, babah dan mamah selalu
menjaga Ilah dan Tia super ekstra untuk nantinya bisa menjadi anak perempuan
yang baik. Dan hasil didikan babah dan mamah Ilah rasakan saat ini, sampai masa
SMA tidak sekalipun babah mengizinkan Ilah untuk pulang dan keluar malam, ga
boleh ada teman cowo yang main kerumah. Bahkan kalau sampai berbicara dengan
lawan jenis di depan mata kepala babah Ilah akan di omelin abis-abisan karena
itu, dulu Ilah ga pernah faham apa maksud babah tapi saat saat ini Ilah tau
menjadi wanita baik akan mengantarkan kita kepada hal-hal yang baik pula.
Dulu
babah tuh selalu menjadi idola buat Ilah, di mata Ilah babah ayah terbaik di
bumi ini. Semua hal yang di lakukan dan dikerjakan babah dengan tulus Ilah
selalu mendukung, tapi semuanya berubah saat babah berhenti bekerja mendadakan
membuat ekonomi keluarga semakin kacau. Mamah yang kerjaannya hanya marah dan
meluapkan semua emosi itu di depan anak-anaknya, membuat Ilah marah besar sama
babah ga ada satu cinta pun yang tersisa untuk babah. Babah sudah tidak
termasuk seseorang yang special untuk Ilah,
semua rasa sayang Ilah hilang bersamaan dengan emosi yang timbul.
Ilah
nyaman dengan sikap Ilah yang seperti itu, bahkan sampai berhari-hari kita ga
bicara hanya karena kita berbeda pendapat. Semua ucapan babah Ilah patahkan
dengan mudah. Ilah kecewa, marah, benci, kesal sama babah dan menghapus semua
kenangan indah bersama babah. Tapi Ilah nyesel banget dengan semua sikap buruk
Ilah. Ilah pengen babah seperti dulu lagi yang sering mengucapkan kata cinta
dan sayang kepada anak-anaknya, Ilah ga berharap babah sekuat dulu cukup untuk
hidup sehat lebih lama lagi memberikan waktu untuk Ilah bisa mengurus babah
dengan baik.
Babah
mungkin bukan ayah terbaik di dunia tetapi di mata Ilah babah adalah malaikat
tak bersayap yang dihadirkan Allah untuk
Ilah.
Perjalanan
Babah
April
2016 masih terlihat sehat, masih banyak makan dan kemana-mana seorang diri,
awal mei 2016 masuk RS dan menjalankan operasi kecil indoskopi di bersihkan
teroit dan prostat, tapi hanya dua hal tersebut yang bisa di angkat oleh dokter
tumor dengan ukuran cukup besar didalam
kantung kemih tidak bisa di ambil karena prosedurnya belum memadai.
Kurang lebih empat hari opname pasca indoskopi, satu hari setelah diizinkan
dokter untuk pulang babah masuk RS kembali bermalam di IGD di teman dengan Tia
dan Usin, tidak banyak tindakan yang dilakukan dokter IGD dengan alasan dokter
yang mengoperasi babah sulit di hubungi jadi mereka tidak dapat menangani
babah. Lima hari di rawat kembali setelah itu pulang, setiap satu minggu sekali
cek up, beberapa hari setelah keluar RS yang kedua kalinya babah tidak bisa
buang air kecil lagi dilarikan ke RS Siloam didampingi mamah dan Usin. Tetapi
hanya pasang kateter dan pulang lagi karena mereka tidak mau menangi pasien
yang sebelumnya sudah ditangi oleh RS lain. Beberapa hari menjelang ramadhan
mamah diberi surat rujukan untuk membawa babah ke RS yang ada di Jakarta dengan
alasan karena perlengkapan di RS Jakarta lebih memadai di bandingkan Tangerang.
Hari
pertama ramadhan ke RS Fatmawati tidak bisa bertemu dengan dokter karena harus
di jadwalkan terlebih dahulu, jawaban dari petugas RS Fatmawati dua bulan
terhitung dari tanggal yang tertera di surat rujukan baru dapat bertemu dengan
dokter kalau di prediksi dari tanggal sekitat agustus baru bisa konsul. Keadaan
babah semakin memburuk akhirnya dengan pertolongan Allah mamah dapat surat
rujukan lagi untuk ke RSCM, dengan modal nekat dan pertolongan Allah babah di
dampingi mamah, Udi dan Usin pergi ke RSCM. Alhamdulillah RSCM menerima babah
yang awalnya mau mereka tolak, dua minggu di hari ramadhan babah menjalankan
indoskopi lagi untuk mengurangi tumor yang menutupi lubang di saluran tempat
pembuangan air kecilnya. Karena dikit lagi mendekati lebaran dokter-dokter yang
menangani babah mengambil tindakan untuk mengangkat sebagian kecil lagi
tumornya.
Hari
lebaran masih terlihat baik dan sehat, satu minggu setelah lebaran konsul
kembali ke RSCM, semua hasil scan dan ronsen di baca oleh dokter. Melakukan
semua tes kesehatan dari jantung, paru-paru, ginjal dan semua organ tubuh yang
lain. Hasil AP menunjukkan tumor yang ada di kantung kemih babah termasuk
kategori ganas, semua tes sudah di lakukan, bermasalah di paru-parunya ada
kemungkinan TBC atau kankernya sudah menyebar sampai paru-paru.
Pertengahan
agustus masuk RS kembali karena kondisi babah sudah tidak memungkinkan untuk
menunggu dengan waktu yang cukup lama. Dua hari setelah masuk RS kembali dokter
mengatakan kalau ginjal babah sudah terendam air, karena sudah lama sekali
babah tidak bisa BAK dengan normal. Dokter membuat dua lubang samping kanan dan
kiri di belakangan tubuh babah untuk mengeluarkan semua air yang ada di
tubuhnya. Selama kurang lebih sepuluh hari di rawat, selasa 22 agustus di
izinkan pulang dan jum’at 26 agustus masuk RS kembali karena harus operasi pada
senin 29 agustus. Scenario yang diberikan oleh dokter kantung kemih akan di
angkat seluruhnya dan dibuatkan saluran air kecil di samping perutnya seumur
hidup babah akan menggunakan kateter, karena air yang masuk dalam tubuhnya akan
keluar dengan sendirinya tanpa ia sadari. Mulai senin 29 agustus babah tidak
akan pernah lagi merasakan bagaimana orang normal meraskan keinginan untuk
buang air kecil. Setelah operasi dilakukan babah harus beberapa kali
menjalankan kemo untuk mematikan dan menghentikan sel-sel kanker yang bersarang
ditubuhnya.
Indahnya Melukis
Hari
Sabtu, 27
Agustus 2016
0 komentar:
Posting Komentar