Mimpi
untuk menjadi pendongen sudah ada sejak dua atau tiga tahun yang lalu, itu juga
tanpa sengaja menemukan bakat tependam yang ga timbul-timbul ke permukaan, timbulnya
bakat mendongeng karena waktu itu menjadi perwakilan untuk mengikuti pelatihan
mendongen yang diadakan salah satu lembaga di Tangerang. Karena menurut orang
yang mempercayakan untuk ikutan pelatihan katanya gw ekspresif banget dan
ternyata ekspresif itu salah satu modal penting yang harus di miliki seorang
pendongeng.
Dan
akhrinya gw menjadi salah satu peserta terekspresif ketika bercerita. Jadi
kenapa bisa terekpresif, semua peserta yang mengikuti pelatihan mendongeng di
tantang untuk bercerita. Awalnya kita di kelompokkan menjadi beberapa kelompok
dan satu kelompok terdiri dari empat orang setelah di kelompokkan setiap
peserta menentukan cerita apa yang mau mereka sampaikan ceritanya bebas tapi
harus di ambil dari kisah-kisah yang ada di dalam al-qur’an dan akhirnya
kelompok gw memutuskan untuk mengambil tema nabi Sulaiman dan burung hud-hud
ada di QS. Al-anfal : 20-40. Setelah mendapatkan ceritanya sang mentor memilih
acak setiap peserta yang terdiri dari satu kelompok untuk memulai cerita dan
seterunya sampai semua peserta dalam kelompok tersebut bercerita. Kalau tidak
salah gw menjadi kelompok terakhir dan saat gw lagi bercerita ka Adi sempat merekam
sambil terus menyemangati gw untuk bercerita dengan baik.
Dengan
semua bekal yang sudah di bawa peserta pelatihan pun berakhir. Tapi acara tanpa
hadiah bagai sayur kurang garam, pantia menunjuk ka Adi untuk menentukan siapa
peserta terbaik dalam bercerita ehhh ka Adi langsung nunjuk gw dan menyebutkan
warna baju yang gw pakai tapi beliau bilang kalau gw itu peserta terekspresif
bukan terbaik. Wuaahh pulang dari acara tersebut semakin mantab untuk mendalami
dunia mendongeng, babah orang pertama yang gw temukan selepas pulang pelatihan
alhasil babah korban pertama yang mendengarkan cerita gw tentang kebahagiaan
pada hari itu bercerita banyak tentang pelajaran berharga yang gw dapat. Nah
satu hal tentang diri gw, gw itu paling susah ngerem mulut apalagi kalau ada
pengalaman baru yang gw dapet pasti semua orang yang gw jumpai akan gw
ceritakan sampai gw bosan becerita.
Efek
dari pelatihan jadi ilmu yang bermanfaat banget dan beberapa teman yang
mengetahui gw bisa mendongeng mengantarkan gw untuk mengasah kembali ilmu yang
kemarin sudah di dapat, akhirnya mendongen pertama kali di depan anak-anak yang
usianya 4-15 tahun, waktu itu di amanahkan untuk menghibur anak-anak yatim
dibulan ramadhan kebetulan teman-teman sedang bikin acara yang berteman belanja
bareng yatim dan hiburannya mendengarkan dongeng dari ka Nailah judul cerita
yang gw bawakan masih sama nabi Sulaiman dan burung hud-hud. Mendongen untuk
yang kedua di sekolah sendiri untuk menyambut kedatangan tahun baru islam
becerita di depan teman-teman kecil, sesama guru dan beberapa orang tua murid,
dengan mengusung teman tahun baru hijriah. Mendongeng ketiga di undangan untuk
mengisi acara pembukaan rumah qur’an di Cikupa. Ceritnya tentang Dodi yang
tidak mau mengaji. Mendongen ke empat masih sama di rumah qur’an Cikupa dan
mendongeng ke lima di hadapan para ibu-ibu luar biasa dengan tema nabi Sulaiman
dan burung hud-hud, kenapa masih tema yang sama karena cukup menguasai jalan
ceritanya dan itu untuk di lombakan nilai plus banget kalau sampai hebat
ngebawainya.
Nah
masuk kecerita yang membuat sejarah baru dalam hidup gw, minggu, 29 mei 2016
salah satu teman guru mengajak untuk mengikuti sebuah pelatihan mendongeng yang
di adakan TPA Al-Muhajirin di bimbing langsung oleh ka Nia pendongeng
professional yang beridiri di bawah naungan Adara Relief organisasi yang
support untuk anak-anak Palestina, dan ka Nia salah satu duta Adara for kids
yang menjadi penyambung lidah dari kisah menyedihkan anak-anak Palestina. Embel-embel
dari pelatihan 10 peserta terbaik akan mendapatkan bimbingan khusus secara
intensif dari pendongeng professional, ya sallam makin harman buat dapat
beasiswa mendongeng. Akhirotu karena rizki dari Allah tujuh puluh peserta yang
mengikuti pelatihan tersebut disaring menjadi tujuh orang untuk mendapatkan
beasiswa berkisah dan salah satunya gw peserta yang beruntung itu, mungkin
bukan dari kemampuan gw becerita tapi karena factor keberuntungan yang mengantarkan
gw. Dan mungkin juga karena Allah melihat keseriusan gw selama dua sampai tiga
tahun ini dalam mencapai predikat orang yang bisa mendongeng.
Ada
cerita unik juga yang terjadi saat gw berusaha untuk mendapatkan beasiswa
tersebut. Konsep pelatihan rada mirip seperti pelatihan ka Adi, bedanya dari
setiap kelompok hanya memilih satu orang yang di perbolehkan bercerita dan gw
tau skenarionya yang bercerita pasti bakalan yang dapet beasiswa, jadi gw
memilih kelompok yang isinya ibu-ibu semua dan gw berusaha untuk aktif dari
memberinama kelompok sampai memberi ide cerita yang akan disampaikan. Nah benar
aja dari kelompok gw yang rata-rata isinya ibu-ibu berlapang dada dan merelakan
yang muda yang unjuk gigi. Seneng banget habis selesai bercerita banyak yang memuji
gw dan bilang kalau cara penyampaian gw bagus sampai ada yang nebak kalau
sebelumnya pasti sudah sering bercerita.
Sedikit
infomasi juga mendongeng dengan bercerita itu beda banget pengertiannya, kalau
mendongeng itu lebih ke cerita-cerita fiksi yang belum tentu kebenarannya bisa
dipertanggung jawabkan tetapi kalau bercerita si pencerita tersebut
menceritakan kisah yang memang ada nyatanya contoh kisah-kisah yang ada di
al-qur’an dan kisah para sahabat. Makanya beasiswanya di beri judul beasiswa berkisah
bukan beasiswa mendongeng.
Mama senang banget
mendengar gw dapat beasiswa karena dia satu-satunya orang yang tau perjuangan
gw selama ini untuk bisa mendongeng, selama ini selalu minta doa sama beliau
untuk mendoakan setiap langkah ke jalan yang bermanfaat yang di rihdoi Allah.
Karena mama segala-galanya bagi gw, mama itu surga dunianya gw dan berkat
doa-doa tulusnya itu bisa mengantarkan gw ke segala tempat yang gw raih. Terima
kasih mama karena doa-doa mama buat Ilah selama ini bisa mengantarkan Ilah
dalam meraih impian Ilah. Ilah sayang banget sama mama semoga juga dengan semua
keberhasilan yang Ilah raih bisa membuat mama senang.
Alhamdulillah
karena pengalaman baru ini akan menjadikan hidup gw semakin lebih mengasikan
dan berwarna. Welcome my new dream.
Tangerang, 27
juni 2016
Indahnya melukis
hari
0 komentar:
Posting Komentar