Jumat, 17 Februari 2017

Selamat Nailah



            Mimpi untuk menjadi pendongen sudah ada sejak dua atau tiga tahun yang lalu, itu juga tanpa sengaja menemukan bakat tependam yang ga timbul-timbul ke permukaan, timbulnya bakat mendongeng karena waktu itu menjadi perwakilan untuk mengikuti pelatihan mendongen yang diadakan salah satu lembaga di Tangerang. Karena menurut orang yang mempercayakan untuk ikutan pelatihan katanya gw ekspresif banget dan ternyata ekspresif itu salah satu modal penting yang harus di miliki seorang pendongeng.
            Dan akhrinya gw menjadi salah satu peserta terekspresif ketika bercerita. Jadi kenapa bisa terekpresif, semua peserta yang mengikuti pelatihan mendongeng di tantang untuk bercerita. Awalnya kita di kelompokkan menjadi beberapa kelompok dan satu kelompok terdiri dari empat orang setelah di kelompokkan setiap peserta menentukan cerita apa yang mau mereka sampaikan ceritanya bebas tapi harus di ambil dari kisah-kisah yang ada di dalam al-qur’an dan akhirnya kelompok gw memutuskan untuk mengambil tema nabi Sulaiman dan burung hud-hud ada di QS. Al-anfal : 20-40. Setelah mendapatkan ceritanya sang mentor memilih acak setiap peserta yang terdiri dari satu kelompok untuk memulai cerita dan seterunya sampai semua peserta dalam kelompok tersebut bercerita. Kalau tidak salah gw menjadi kelompok terakhir dan saat gw lagi bercerita ka Adi sempat merekam sambil terus menyemangati gw untuk bercerita dengan baik.
            Dengan semua bekal yang sudah di bawa peserta pelatihan pun berakhir. Tapi acara tanpa hadiah bagai sayur kurang garam, pantia menunjuk ka Adi untuk menentukan siapa peserta terbaik dalam bercerita ehhh ka Adi langsung nunjuk gw dan menyebutkan warna baju yang gw pakai tapi beliau bilang kalau gw itu peserta terekspresif bukan terbaik. Wuaahh pulang dari acara tersebut semakin mantab untuk mendalami dunia mendongeng, babah orang pertama yang gw temukan selepas pulang pelatihan alhasil babah korban pertama yang mendengarkan cerita gw tentang kebahagiaan pada hari itu bercerita banyak tentang pelajaran berharga yang gw dapat. Nah satu hal tentang diri gw, gw itu paling susah ngerem mulut apalagi kalau ada pengalaman baru yang gw dapet pasti semua orang yang gw jumpai akan gw ceritakan sampai gw bosan becerita.
            Efek dari pelatihan jadi ilmu yang bermanfaat banget dan beberapa teman yang mengetahui gw bisa mendongeng mengantarkan gw untuk mengasah kembali ilmu yang kemarin sudah di dapat, akhirnya mendongen pertama kali di depan anak-anak yang usianya 4-15 tahun, waktu itu di amanahkan untuk menghibur anak-anak yatim dibulan ramadhan kebetulan teman-teman sedang bikin acara yang berteman belanja bareng yatim dan hiburannya mendengarkan dongeng dari ka Nailah judul cerita yang gw bawakan masih sama nabi Sulaiman dan burung hud-hud. Mendongen untuk yang kedua di sekolah sendiri untuk menyambut kedatangan tahun baru islam becerita di depan teman-teman kecil, sesama guru dan beberapa orang tua murid, dengan mengusung teman tahun baru hijriah. Mendongeng ketiga di undangan untuk mengisi acara pembukaan rumah qur’an di Cikupa. Ceritnya tentang Dodi yang tidak mau mengaji. Mendongen ke empat masih sama di rumah qur’an Cikupa dan mendongeng ke lima di hadapan para ibu-ibu luar biasa dengan tema nabi Sulaiman dan burung hud-hud, kenapa masih tema yang sama karena cukup menguasai jalan ceritanya dan itu untuk di lombakan nilai plus banget kalau sampai hebat ngebawainya.
            Nah masuk kecerita yang membuat sejarah baru dalam hidup gw, minggu, 29 mei 2016 salah satu teman guru mengajak untuk mengikuti sebuah pelatihan mendongeng yang di adakan TPA Al-Muhajirin di bimbing langsung oleh ka Nia pendongeng professional yang beridiri di bawah naungan Adara Relief organisasi yang support untuk anak-anak Palestina, dan ka Nia salah satu duta Adara for kids yang menjadi penyambung lidah dari kisah menyedihkan anak-anak Palestina. Embel-embel dari pelatihan 10 peserta terbaik akan mendapatkan bimbingan khusus secara intensif dari pendongeng professional, ya sallam makin harman buat dapat beasiswa mendongeng. Akhirotu karena rizki dari Allah tujuh puluh peserta yang mengikuti pelatihan tersebut disaring menjadi tujuh orang untuk mendapatkan beasiswa berkisah dan salah satunya gw peserta yang beruntung itu, mungkin bukan dari kemampuan gw becerita tapi karena factor keberuntungan yang mengantarkan gw. Dan mungkin juga karena Allah melihat keseriusan gw selama dua sampai tiga tahun ini dalam mencapai predikat orang yang bisa mendongeng.
            Ada cerita unik juga yang terjadi saat gw berusaha untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Konsep pelatihan rada mirip seperti pelatihan ka Adi, bedanya dari setiap kelompok hanya memilih satu orang yang di perbolehkan bercerita dan gw tau skenarionya yang bercerita pasti bakalan yang dapet beasiswa, jadi gw memilih kelompok yang isinya ibu-ibu semua dan gw berusaha untuk aktif dari memberinama kelompok sampai memberi ide cerita yang akan disampaikan. Nah benar aja dari kelompok gw yang rata-rata isinya ibu-ibu berlapang dada dan merelakan yang muda yang unjuk gigi. Seneng banget habis selesai bercerita banyak yang memuji gw dan bilang kalau cara penyampaian gw bagus sampai ada yang nebak kalau sebelumnya pasti sudah sering bercerita.
            Sedikit infomasi juga mendongeng dengan bercerita itu beda banget pengertiannya, kalau mendongeng itu lebih ke cerita-cerita fiksi yang belum tentu kebenarannya bisa dipertanggung jawabkan tetapi kalau bercerita si pencerita tersebut menceritakan kisah yang memang ada nyatanya contoh kisah-kisah yang ada di al-qur’an dan kisah para sahabat. Makanya beasiswanya di beri judul beasiswa berkisah bukan beasiswa mendongeng.
Mama senang banget mendengar gw dapat beasiswa karena dia satu-satunya orang yang tau perjuangan gw selama ini untuk bisa mendongeng, selama ini selalu minta doa sama beliau untuk mendoakan setiap langkah ke jalan yang bermanfaat yang di rihdoi Allah. Karena mama segala-galanya bagi gw, mama itu surga dunianya gw dan berkat doa-doa tulusnya itu bisa mengantarkan gw ke segala tempat yang gw raih. Terima kasih mama karena doa-doa mama buat Ilah selama ini bisa mengantarkan Ilah dalam meraih impian Ilah. Ilah sayang banget sama mama semoga juga dengan semua keberhasilan yang Ilah raih bisa membuat mama senang.
            Alhamdulillah karena pengalaman baru ini akan menjadikan hidup gw semakin lebih mengasikan dan berwarna. Welcome my new dream.
                                Tangerang, 27 juni 2016

Indahnya melukis hari 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design