Hari ini angkasa menumpahkan
kesedihannya sekejap bumi menjadi lautan air, mobil dan motor berdesakan
mencari jalan dari padatnya kemacetan, berjalan merayap bagaikan koloni semut
yang berlari kocar-kacir. Naasnya pagi ini bangun kesiangan karena keasikan
dengan belaian lembut angin kesejukan ditambah empuk dan hangatnya kasur
seperti enggan untuk ditinggalkan. Well pas bangun mengintip keluar lewat
jendela ternyata hujan sedang menyapa bumi dengan keromantisannya, mungkin
mereka melepas kangen.
Pergi ke sekolah diantar Usin
menembus kemacetan yang tidak bisa di toleril, air hujan masuk melalui
sela-sela pakaian yang tidak terlapisi membuat tubuh menggigil dipagi hari yang
romantis ini. Diluar ekspetasi kemacetan hari ini melebihi kapasitas kesabaran,
mulai dari RS. Usada Insani kendaran roda empat dan dua merayap mencari celah
jalan keluar kegalauan sudah mencapai level dua ditambah dengan suara aneh
kendaraan roda dua pengendara lain yang membuat kegalauan bertambah menjadi
level lima.
Setelah tiga puluh menit berpacu
dengan rasa dingin dan kemacetan sampai ke TK juga rekor telat terdahsyat jatuh
pada hari ini 07.39 baru finger. Sampai di kelas disambut dengan enam orang
teman (Viqo, Zhafirah, Naila, Nabila, Keisha dan Caca) yang sedang duduk manis
mengerjakan jurnal pagi. Mata mereka melongo melihat gurunya datang dengan
pakaian yang nyaris basah dari ujung kepala sampai kaki, masih ada kesempatan
menemani mereka jurnal pagi walaupun hanya sebentar saja menghangatkan diri
masing-masing lewat dekatnya ukhuwah pada pagi ini. Tidak lama kemudian Istvan
datang dengan menyampaikan kepada kami semua bahwa sedang terjadi kemacetan
panjang dan banjir dimana-mana. Total teman yang masuk hari ini tujuh anak.
Ternyata walaupun hanya tujuh anak
yang masuk tidak menyurutkan semangat dan kegembiraan pada hari ini, masih
cerewet, berisik dan bercanda dengan hangat. Ada kejadian lucu hari ini ketika
sedang makan siang Naila yang duduk disamping saya karena bertugas hari ini
menjadi pemimpin dengan lucunya Naila bicara
Naila : “Bu Nailah di rumah aku ada teh
asoy geboy yang di buat sama Maya” ucapnya dengan memasang ekspresi polosnya
Bu Nailah : diam sejenak dan tertawa geli
sambil membujuk memori otak untuk mengingat acara tersebut
Zahifah :
“Acara sule” spotan Zhafirah nyeletuk program tersebut
Bu Nailah : “Ini Talk Show” ketawa lebih keras sambil memandang
penuh tanya pada kedua anak tersebut
Makan siang bersama masih ditemani
dengan rintik-rintik hujan dan dinginya cuaca, satu dua kali saut-sautan kata
sambil bercanda riang. Seneng banget hari ini segala aktifitas full ditemani
hujan banyak teman-teman yang sudah mengeluhkan kenapa hujannya tidak berhenti
dari tadi, tapi kalau hujannya berenti rasanya sedih.
Melukis
Hari dengan Kata
Tangerang,
9 Februari 2015
0 komentar:
Posting Komentar