Dengan mengusung tema Super Parents
For High Quality Generation Manjadda Wa Jadda Tangerang atau disingkat MJWJ
Tangerang memperingati ulang tahun organisasi tersebut dengan menyelenggarakan
seminar parenting dengan narasumber Cahyadi Takariawan (penulis, Trainer &
Konsultan Jogja Family Center dan Rumah Keluarga Indonesia) dan Bendri
Jaisyurrahman (Pakar Parenting ala Rasulullah dan Konselor Pernikahan). Dua
pembicara hebat dalam bidangnya yang Indonesia miliki. Dan gw baru pernah lihat
dua makhluk ciptaan Allah yang seperti itu alias gw gak kenal sebelumnya dan
gak tau kalau Allah menciptakan mereka berdua. Karena sudah sering di hantem
dengan materi yang setipe seperti parenting bagi gw bukan hal baru,
Alhamdulillah making conection di otak gw ga butuh waktu lama untuk mengerti
maksud dari narasumber. Materi pertama di bawakan oleh Cahyadi Takariawan dan
materi kedua Bendri Jaisyurrahman. Langsung gw bagi-bagi nih materinya.
Seminar
Pranikah
Oleh
: Cahyadi Takariawan
Seperti yang sering gw
denger menikah itu bukan soal umur tapi soal visi, baru kali ini jleb banget
kata-kata tersebut dan ngena banget di hati gw, karena selama ini mungkin karna
sibuk atau terlalu memikirkan kapan gw nikah akhirnya lupa untuk memantaskan
diri untuk calon suami dan calon anak. Banyak fenomena yang gw lihat di
sekeliling gw menikah di usia matang tidak membuat seseorang menjadi isteri dan
ibu yang baik, mungkin tujuan pernikahannya gak jelas akhirnya hari-hari
berumah tangga di jalankan tanpa memiliki tujuan sekedar mengikuti arus
mengalir begitu saja. Atau tidak terlalu memegang teguh tujuan yang sebelum
pernikahan sudah di buat, ketika ada masalah atau cela sedikit dalam penikahan
akhirnya kita mendispensasi masalah tersebut awal-awal masih tarik ulur kadang
menjalankan pernikahan sesuai tujan tetapi karena masalah menimpa bertubi-tubi akhirnya
lepas tujuan pernikahannya.
Tujuan menikah bukan untuk
bersenang-senang, banyak problem yang pasti mampir dalam rumah tangga kita
semata-mata Allah kasih ujian karena untuk menjadikan kita kuat. Bahkan
Rasulullah saja memiliki ujian yang banyak dalam rumah tangganya contohya
ketika Aisyah di fitnah selingkuh hanya karena sebuah kalung, apa yang
Rasulullah lakukan pada saat itu ia marah dengan Aisyah merasa fitnah tersebut
benar belum lagi seletingan-selentingan dari beberapa orang terdekatnya yang
mempengaruhi Rasulullah dalam mengambil langkah, tapi marahnya Rasulullah di
kalahkan dengan ilmu yang ia miliki karena ia memegang teguh tujuan
pernikahannya bukan karena semata-mata ia seorang Rasul. Ia tetap sabar dan
mencari jalan keluar dengan terus bermunajat kepada Allah, kita gak akan bisa
melupakan Allah atau menghilangkannya. Kita harus terus melibatkannya dalam
sekecil apapun masalah yang kita hadapi. Bahkan problem pernikahan menimpah
rumah tangga Rasulullah apa lagi kita yang hanya butiran debu.
Di lihat dari pemparan di atas akan
banyak problem yang nanti kita temukan dalam berumah tangga intinya jangan
menjadikan kita phobia dalam pernikahan, karena menjadi sakinah dan mawaddah
itu hanya dapat di temukan dan rasakan dengan menikah. Dengan pernikahan
artinya kita sudah membuka gerbang menuju sakinah dan mawaddah.
Pernikahan adalah kebutuhan
seseorang dalam menjalankan hidup ini, dan yang selalu harus di ingat menikah
adalah sunnah Rasul walau kadang kita merasa berat dengan dunia pernikahan
tetapi itu harus kita lewati, karna salah satu gerbang surga yang akan kita
masuki harus terlebih dahulu membuka atau melewati gerbang pernikahan.
Berikut
Ada lima tahapan dalam pernikahan yang tanpa kita sadari lima tahapan tersebut
akan kita lewati dalam rumah tangga dan pasti kita lewati. Ilmu ini Allah kasih
kepada hambanya untuk menjadikan kita selalu kembali pada tujuan awal kita
menikah. Berikut lima tahapannya :
-
Tahapan kesatu (Romantic Love)
Romantic
love tahap pertama kehidupan pernikahan yang di warnai oleh keindahan yang tak
terlukiskan oleh kata-kata. Suami isteri akan merasakan gelora cinta yang
menggebu-gebu, hal ini terjadi di awal-awal masa penikahan yang banyak di sebut
orang sebagai bulan madu. Kita akan terus mendispensasi apa yang terjadi pada
pasangan kita, kita gak masalah dengan hidup susah yang di buat oleh pasangan
kita, kurangnya waktu bersama sahabat, tidak bisa memanjakan diri sendiri
karena terlalu banyaknya keterbatasan ketika berumah tangga. Bagi kita semua
itu bukan masalah, yang penting dapat di lewati berdua oleh pasangan.
Pengaplikasian cinta yang brutal dan tidak mementingkan pandangan orang lain.
Romantic
love akan di rasakan oleh setiap pengantin baru. Menyenangkan menikmati
hari-hari bersamanya, happy terus bawaannya dan suasannya selalu mendukung
kedua pasangan untuk selalu menambah ikatan cinta mereka. Kadang gw jijik
melihat teman yang baru menikah selalu pamer kemesraan di manapun, medsos,
tempat umum pokoknya di manapun deh. Akhirnya timbul pernyataan dunia hanya
milik mereka berdua yang lain ngontrak atau lagi berkunjung. Ternyata romantic
love pasti akan di rasakan oleh mereka yang baru menikah dan harus dirasakan,
karena romantic love hanya bertahan selama tiga sampai lima tahun usia
pernikahan, ini sudah termasuk pada pasangan yang sebelumnya pacaran. Kalau sampai
kita pacaran terlebih dahulu waktu romantic love akan terpotong dengan waktu
lamanya pacaran. Makanya pasangan yang baru menikah harus pandai-pandai
melewati fase ini karena romantic love tidak akan pernah terulang kembali dalam
pernikahan.
Karena
fase romantic love sangat terbatas dalam islam kita tidak diperkenankan untuk
pacaran. Simpanlah rasa cinta dan kagum untuk satu-satunya lelaki yang mampu
merajai hati kita yang pantas kita nobatkan sebagai suami terbaik dan pasangan
terbaik dari Allah.
Tahun
ketiga pernikahan pasangan akan merasakan pudarnya fase romantic love dan akan
memasuki fase kedua dalam tahapan pernikahan.
-
Tahapan kedua (Dissapointem or Distress)
Pada
tahap kedua ini pasangan mulai merasakan realitas hidup yang sesungguhnya. Mata
hati dan pandangan kita mulai merasakan adanya celah pada pasangan kita. Pada
fase ini suami isteri mulai saling menyalahkan. Mulai timbul rasa marah dan
kecewa berusaha menang atau lebih benar dari pasangan.
Kadang
ada kekagetan tertentu yang tidak mereka duga atau tidak mereka bayangkan
sebelum pernikahan, baik kekagetan yang berkaitan dengan kepribadian, karakter,
sifat, perilaku atau kondisi-kondisi lainnya. Ketika di romantic love
kekurangan tidak menjadi masalah tetapi di tahap kedua ini kekurangan dapat
menimbulkan masalah baru.
Bagi
pasangan yang tidak dapat transisi atau tidak kuat dengan tahap kedua ini akan
banyak pasangan yang berujung dalam perceraian. Karna kita mulai merasa apa
yang ada dalam diri pasangan sebuah masalah besar, dan kriteria pasangan yang
kita mau tidak ada dalam dirinya dan itu
membuat kita kecewa dan mulai ada badai-badai yang menerpa. Di tahap ini masalah
yang sesungguhnya sepele akan menjadi besar.
Dalam
fase kedua ini kita harus cepat keluar dari fase ini, kita harus cepat berdamai
dengan sikap yang ada dalam pasangan. Belajar secepat mungkin dalam mengenali
pasangan dan berusaha memaafkan apa yang ada dalam dirinya. Karena jika kita
tidak cepat-cepat menyudahi masalah yang ada akan timbul masalah baru dan
pasangan akan lebih sulit untuk melewatinya
- - Tahap ketiga (Knowledge and Awarness)
Dalam
tahap ini kita mulai merenung dan timbul kesadaran untuk mempertahankan
pernikahan agar kualitas pernikahan menjadi lebih baik, di sini kita mulai
berupaya untuk keluar dan berdamai dengan kekurangan yang ada dalam diri
pasangan kita. Masalah-masalah yang tadinya timbul dalam rumah tangga sudah
mulai membuat kita untuk keluar dan mencari solusi.
Jika kita
berupaya untuk mencari solusi dan berdamai dengan apa yang ada dalam diri
pasangan maka kita akan mendapatkan kehidupan rumah tangga yang lebih baik dan
memiliki kwalitas yang baik pula karena kita berupaya dan berusaha. Masalah
kecil tidak akan menjadi besar dan problem mulai berkurang sekalipun ada
problem akan selalu di komunikasikan dan kita terus berupaya mencari jalan
terbenar untuk keluar dari lingkaran kesalah tersebut.
- - Tahap keempat (Transformation)
Tahap
ini bisa di sebut juga tahapan pendamaian kita mulai merelakan semua yang ada
dalam diri pasangan, sudah tidak lagi menyalah-nyalahkan. Pikiran sudah semakin
jernih mata kita sudah semakin mantab dalam melihat dan menilai apa yang ada
dalam pasangan.
Kita
menginginkan suami yang romantis tetapi Allah takdirkan kita menikah dengan
pasangan yang tidak sama sekali romantis, dalam fase ini kita sudah bisa
merelakan suami kita yang nyatanya tidak romatis tetapi kita berusaha untuk
menjadikan suami kita romantis dengan cara kita utarakan keinginan kita itu,
membimbing agar pasangan bisa menjadi romantis. Dan kita duluan yang harus
bersikap romantis agar nanti dia menjadi peka dan mengerti apa itu romantis,
akhirnya timbul cara atau sikap untuk menjadi romantis semata-mata untuk
menyenangkan pasangan dan ia menginginkan itu juga.
- - Tahap kelima (Real Love)
Untuk
masuk ke tahap terakhir ini membutuhkan banyak pengorbanan dari kedua pasangan,
mungkin ini tahap yang sering kita lihat dari usia pernikahan seseorang yang
sudah menginjak waktu puluhan tahun, biasanya kalau kita lihat pasangan yang
sudah kakek nenek tetapi mereka masih saling sayang dan membutuhkan satu sama
lain nah ini lah pasangan yang bisa di nobatkan sebagai pasangan yang memilik
cinta yang mendalam. Rahmah dalam doa pernikah yang sering kita dengar untuk
pasangan yang baru menikah akan kita rasakan pada real love karena rahmah bisa
juga di artikan sebagai cinta yang mendalam dan kata tersebut sangat tepat di
usia pernikahan yang sudah menginjak fese puluhan tahun.
Pengakuan
cinta di fase real love ini sudah masuk kategori sopan, ia sudah bisa
mengklasifikasi di mana ia boleh atau tidak menunjukkan sikap atau cara cinta
mereka. Sehidup semati pasangan baru bisa di aplikasikan dalam real love ini.
Kita akan merasa sedih yang mendalam jika ada hal yang menimpa pasangan kita.
Masyallah
ternyata banyak sekali yang harus kita korbankan dalam pernikahan, banyak
pasangan yang bercerai dan tidak mampu melewati problem yang terjadi.
Sesungguhya masalah pasti ada jalan keluarnya begitupula dengan masalah dalam
pernikahan mungkin kalau kita mau lebih bersabar dalam menyikapi masalah dalam
rumah tangga kita pasti pengadilan agama sepi.
Ketika
kita tidak bisa berdamai pada apa yang ada dalam pasangan kita maka kita sedang
mengantrakan rumah tangga kita dalam gerbang perceraian, karna kalau tidak ada
kata damai maka konflik akan terus terjadi, ego tidak akan pernah memenangkan
kita dalam hal apapun. Iblis gemar sekali mengganggu anak adam untuk terjerumus
dalam zinah, lalu pernikahan itu bukan akhir dari iblis mengganggu anak adam ia
akan berupaya untuk mengganggu pernikahan kita menjad perceraian.
Kenapa
dalam islam kita di larang untuk pacaran karena sama saja kita memberikan peluang
kepada iblis untuk mengambil alih kehidupan kita, dan barang siapa yang terlalu
cepat memasukan seseorang dalam hatinya yang belum terikat dalam hubungan halal
ia akan terus merajai hati kita dan menjadi bayang-bayang dalam rumah tangga
kita. Karena lelaki yang pertama kali mampu menerobos benteng pertahanan dalam
hati kita akan sulit kita lupakan seumur hidup kita. Salah satu kasus
perceraian yang terjadi adalah lahirnya kembali cinta dari masa lalu kita yang
sempat kita jalankan dengan pasangan haram kita.
Kesimpulan
dari lima tahapan pernikahan adalah :
- Nikmati
romantic love semaksimal mungkin
- Lewati
dissapointmen or distress secepat mungkin
- Berusaha
untuk bersungguh-sungguh memahami pasangan kita
- Dan
selama datang di gerbang cinta yang mendalam untuk pasangan yang mampu melewati badai dalam
rumah tanngga mereka. Karna sesungguhnya badai pasti berlalu tetapi bagaimana
kita berdamai dan bertahan pada saat badai itu terjadi.
Menyeleraskan
perbedaan
- Terdapat
perbedaan sesuai fitrah kemanusian dan kultur kehidupan. Laki-laki pasti
berbeda dengan perempuan itu sudah fitrah yang Allah buat tidak akan Allah
ganti sampai manusia terakhir yang ia ciptakan. Seseorang pasti akan lahir dan
besar dengan membawa karakter yang ia bakati dari lingkungannya, bermacam suku
dan etnis yang ada di Indonesia pasti akan lahir banyak karakter dan kebudayaan
yang berbeda-beda pula seperti firman Allah dalam surat Al-Hujarat ayat 13
Allah menciptakan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling
mengenal. Sudah pasti kita berbeda dengan pasangan kita itu sudah hukum yang
Allah buat, maka dari itu kita hanya bisa berdamai dan menjalankan rumah tangga
kita dengan terus memaafkan dan saling melengkapi satu sama lain.
Sebelum
menikah sebaiknya kita juga harus lebih dahulu mengenal karakter antara makhluk
Allah yang bernama perempuan dan laki-laki. Laki-laki itu jalurnya tunggal
contoh ketika ia berpikir pasti ia akan fokus pada satu hal tidak bisa
bercapang, misalnya kewajiban seorang lelaki adalah mencari uang ketika uang
sudah ia dapat maka akan ia berikan kepada isterinya, suami tidak akan berpikir
uangnya akan cukup atau tidak.
Karena
perempuan jalurnya majemuk maka ia akan berusaha untuk memaksimalkan uang yang
diberi suaminya dengan menggunakan banyak sekali pemikiran. Di antara perbedaan
laki-laki dan perempuan ada pada jalur otaknya. Laki-laki cenderung menggunakan
logika dan perempuan menggunakan perasaan.
Subhanallah
indah sekali materi yang gw dapat semoga bisa menjadikan isteri yang terbaik
untuk suami yang terbaik pula.
Indahnya Melukis
Hari
Tangerang, 8 Mei
2017
0 komentar:
Posting Komentar