Sabtu, 08 Juli 2017

#30DaysWritingChallenge #30DWC #Day3



Review Movie
A Melody to Remember

“Kau tahu apa yang lebih menakutkan dari pada perang dan kematian?
Yaitu di tinggalkan”

            Pada tanggal 15 Agustus 1945 perang dunia ke 2 Korea merdeka dari Jepang. Setelah itu Korea setuju dengan US dan Rusia dalam pengaturan parallel utara. Pemerintah memecah Korea menjadi utara dan selatan setelah semakin banyak pendukung antara demokrat dan komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950 perang antar Korea utara dan selatan di mulai. Film di buka dengan kekacauan saat perang, tembakan dan meriam membelah kesunyian. Jeritan penderitaan menjadi lonceng kesedihan asap putih menjadi saksi tubuh-tubuh tak berpenghuni bergelipangan di medan perang. Sisa dari peperangan hanya kesedihan yang tak kunjung mereda.

            Kakak beradik Oh Dong Ku (Jung Joon Won) dan Oh Sun (Lee Re) menjadi salah satu jutaan anak yang harus menjadi yatim piatu setelah orang tua mereka mati di tuduh sebagai komunis. Setelah amukan dari beberapa masa yang merenggut nyawa ayah Dong Ku dan Oh Sun mereka harus terus bertahan hidup di bawah kekuasaan Galgori (Hook) manta militer yang menjadi kaki tangan anak konglong merat yang suka datang ke Busan. Galgori mempunyai tempat kumuh semacam penampungan karna kondisi di Korea sedang perang banyak anak-anak yang harus menjadi yatim piatu dan berjungan sendiri demi mencari perlindungan makanan mereka siap untuk menjadi kaki tangan Galgori yang suka mencuri perlengkapan militer.

            Letnan Hang Sang Jul (Siwan) pemeran utama pria jago main musik dan sempat kuliah di luar negri dirinya harus rela menjadi tentara dan berperang, ia memiliki sisi menyedihkan dalam hidupnya adiknya meninggal di depan mata kepalanya sendiri saat ia dan beberapa orang di masukkan kedalam sumur berisi air. Padalah ia selalu berjanji akan menjaga adiknya itu tetapi apa boleh buat adiknya merenggang nyawa di depannya. Mulai dari situ ia menjadi seseorang yang pelit senyum, serius dan selalu didatangkan mimpi kejadian yang sampai membuat adiknya meninggal. Ketika melihat Oh Dong Ku dan Oh Sun semperti mengingatkan ia saat bersama adiknya.

            Park Joo Mi (Ko Ah Sung) kaum elit yang mendedikasikan dirinya sebagai direktur untuk mengasuh anak-anak korban peran. Ia menjadi pelindung bagi anak-anak di dalam panti asuhan yang berada di markas para tentra. Selain canti ia juga pintar dan memiliki banyak kasih sayang untuk anak-anak panti, semua anak sangat sayang padanya. Awalnya yang mengurus panti hanya ada dua orang saja, tetapi karna rekomendasi dari Sersan Cho Letnan Hang Sang Jul ikut bergabung sebagai kepala administrasi dan guide karna menurut Sersan Cho, Sang Jul suka dengan anak-anak.

            Anak-anak menjalankan hari di panti dengan rasa gembira dan aman, mereka bisa bermain dan memilki tempat tinggal yang layak. Awalnya Sang Jul merasa bosan karna tidak ada pekerjaan yang dapat di kerjakan, tetapi karna kejadian yang cukup mengerikan saat dirinya dan Sersan Cho sedang berkunjung ke pasar ada beberapa anak yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Ada satu anak di pasar yang sedang mengetuk-ngetuk sebuah bom ia yakin kalau sampai dirinya bisa membuka bom tersebut isinya bisa ia jual dan uangnya akan ia belikan 100 permen. Karna kebodohannya bom yang masih aktif itu meledak dan membuat dirinya merenggang nyawa. Bermula dari keprihatinannya itu ia berniat untuk membentuk sebuah kelompok orkestra, dengan meminta izin kepada Colonel Park (Park Soo Yong) tetapi jawaban yang ia dapat tidak sesuai dengan harapannya Sang Jul berkata dengan adanya orkestra tersebut dapat menyembuhkan penderitaan dan rasa sedih anak-anak yatim selai itu dapat melindungi anak-anak terlantar yang ada di jalanan keutungannya jika di latih dengan benar mereka bisa tampil untuk musikal milite talenta yang mereka miliki akan menjadi impian yang  baik. Tapi Colonel Park tidak memikirkan tentang itu yang ia tau anak-anak harus segera tumbuh besar agar mereka bisa ikut berperang. Tetapi berkat omongan dari Galgol yang saat itu sedang bersama dengannya di ruang Colonel Park akhirnya ia menyetujuinya. Sang Jul pun menginginkan anak-anak yang bersama dengan Galgol untuk ikut bergabung dengan orkestra tersebut.


            Orkestra Sol Lin pun di bentuk setiap harinya mereka berlatih di bawah bimbingan Sang Jul dan Joo Mi anak-anak gembira dengan pekerjaan baru mereka, tetapi ada satu anak yang tidak sama sekali mengeluarkan suaranya padahal anak tersebut memiliki suara yang indah anak tersebut adalah Oh Sun ia tidak mau bernyanyi karna pada saat ia bernyanyi ayahnya meninggal, dari sana ia selalu takut untuk bernyanyi ia takut kakaknya akan meninggal juga kalau ia bernyanyi. Tetapi di sana tidak ada yang memaksanya untuk bernyanyi kalau ia tidak mau.

            Colonel Park menginginkan orkestra Sol Lin untuk tampil di depan para tentra US, tetapi Sang Jul masih belum PD dengan kemampuan anak-anak ia meminta waktu sedikit lagi untuk melatihnya, Galgonl mau mempermalukan Sang Jul di depan tentara US ia mempengaruhi Colonel Park mendesak Sang Jul untuk pertunjukkan mereka hanya anak-anak tidak harus tampil secara sempurna. Mereka pun tampil perdana di depan tentara Korsel dan US dengan baik dan sempurna Galgol pun harus malu karna kalah.
            Oh Dong Ku dan beberapa temannya tidak bisa hidup dengan tenang walaupun mereka sudah berada di dalam panti, Galgol selalu memaksa anak-anak untuk bekerja. Terutama Dong Ku yang diancam kalau ia tidak mau menuruti apa yang Galgol pinta Oh Sun akan mati ditangannya setiap malam ia mencuri minyak di pangkalan militer. Kerja paksa ketahuan Sang Jul ia marah dan tidak rela anak-anak harus dieksploitasi ia pun memukuli Galgol tanpa ampun, pada saat baku hantam hampir saja Galgol meninggal tenggelam di sungai ia tidak bisa berenang Sang Jul yang awalnya tidak berniat membantunya akhirnya menyelamatkan Galgol. Berawal dari penyelamatan tersebut Galgol seperti hidup kembali ia bertaubat dan tidak lagi mempekerjakan anak di bawah umur demi kepentingan dirinya.
            Orkestra Sol Lin selalu di rindungan para tentra untuk mampir pada barak mereka. Banyak sekali yang mengundang mereka, tetapi Colonel Park seperti ingin membunuh anak-anak orkestra secara masal ia memerintahkan anak-anak untuk tampil di pada barak yang berada di zona perang tanpa pikir panjang Sang Jul menolaknya mentah-mentah. Ia pun mengumumkan kepada anak-anak kalau mereka tidak akan tampil lagi dan orkestra Sol Lin akan di bubarkan ternyata perkataannya itu membuat semua anak bersedih dan mereka ingin terus bernyanyi. Keputusan pun di ambil orkestra Sol Lin akan terus tampil walaupun mereka harus berjuangan melewati musuh.
            Mulai lah hari-hari bagi orkestra Sol Lin menghibur para tentra mereka terus bernyanyi berkeliling dari satu barak ke barak yang lain. Saat sedang istirahat dari perjalanan panjang mereka di salah satu hutan Oh Sun ingin BAK dan Dong Ku mengajak adiknya untuk masuk ke dalam hutan, tenyata tidak hanya mereka berdua saja yang ada di dalam hutan Chun Sik ingin BAB niatnya Oh Sun dan Dong Ku ingin kembali bertiga dengan Chun Sik tetapi Chun Sik tersesat dan lupa jalan pulang. Teriak-teriakan deh mereka bertiga tanpa sadar ada penghuni lain di hutan yaitu tentara Korsel. Untungnya tenta Korut langsung datang menolong mereka, tetapi karna letusan senapan yang tidak henti-henti ada peluru nyasar yang mengenai Dong Ku. Hari itu juga menjadi hari yang menyedihkan Dong Ku tidak bisa bertahan namun sebelumnya peluru yang bersarang di dadanya sudah sempat di ambil tetap saja Dong Ku tidak bisa bertahan. Sebelum Dong Ku meninggal ia menginginkan Oh Sun bernyanyi untuk dirinya, mulanya ia tidak mau bernyanyi karna takut kakaknya akan meninggal, tetapi di saat matahari mulai menghapus gelap Oh Sun mengabulkan keinginan terakhir kakaknya itu dan nyanyian Oh Sun menjadi pengantar tidur Dong Ku selamanya.
            Settingan sudah berganti menjadi tahun 1953 seorang gadis sedang asik memainkan piano jari jemarinya yang kecil itu menari-menari di atas tuts meneka menciptakan harmoni yang indah untuk di dengar. Ternyata Oh Sun yang sedang memainkan piano, hari itu pun mereka mendapat kabar baik bahwa perang sudah berakhir. Tidak akan ada lagi nyawa yang terbunuh, suara senapan dan bom, kepulan asap putih. Kini saatnya mereka menjalankan hidup dengan damai. Orkestra Sul Lin tetap ada di suatu malam yang sangat damai mereka bernyanyi untuk menghibur semua penduduk. Sekarang Oh Sun sudah berani untuk bernyanyi bahkan nyanyian yang di nyanyikannya untuk kakaknya menjadi penampilan pembuka.
Sedikit lirik dari lagu yang di nyanyikan Oh Sun
Matahari datang menghapus gelap
Tak ada yang datang mengunjungi kita
Hanya cahaya rembulan yang bersama kita
Karna itu hanya ada kita

Sedih meresapi liriknya suara hati anak-anak yatim piatu yang di tinggal mati orang tua mereka. Oh ya ost dari film ini tuh enak-enak banget, beberapa lagi di nyanyikan bersama-sama jadi gw sebagi pendengar ikutan tersihir sama semangat mereka.
Dari film ini kita akan berlajar tentang persaudaraan, kasih sayang, semangat hidup, perjuangan, harapan, kegembiraan dan rasa kehilangan.





Tangerang, 8 Juli 2017

Indahnya Melukis Hari 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design