Review
Movie
A
Melody to Remember
“Kau
tahu apa yang lebih menakutkan dari pada perang dan kematian?
Yaitu
di tinggalkan”
Pada
tanggal 15 Agustus 1945 perang dunia ke 2 Korea merdeka dari Jepang. Setelah itu
Korea setuju dengan US dan Rusia dalam pengaturan parallel utara. Pemerintah memecah
Korea menjadi utara dan selatan setelah semakin banyak pendukung antara demokrat
dan komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950 perang antar Korea utara dan selatan di
mulai. Film di buka dengan kekacauan saat perang, tembakan dan meriam membelah
kesunyian. Jeritan penderitaan menjadi lonceng kesedihan asap putih menjadi
saksi tubuh-tubuh tak berpenghuni bergelipangan di medan perang. Sisa dari
peperangan hanya kesedihan yang tak kunjung mereda.
Kakak
beradik Oh Dong Ku (Jung Joon Won) dan Oh Sun (Lee Re) menjadi salah satu
jutaan anak yang harus menjadi yatim piatu setelah orang tua mereka mati di
tuduh sebagai komunis. Setelah amukan dari beberapa masa yang merenggut nyawa
ayah Dong Ku dan Oh Sun mereka harus terus bertahan hidup di bawah kekuasaan Galgori
(Hook) manta militer yang menjadi kaki tangan anak konglong merat yang suka
datang ke Busan. Galgori mempunyai tempat kumuh semacam penampungan karna
kondisi di Korea sedang perang banyak anak-anak yang harus menjadi yatim piatu
dan berjungan sendiri demi mencari perlindungan makanan mereka siap untuk
menjadi kaki tangan Galgori yang suka mencuri perlengkapan militer.
Letnan
Hang Sang Jul (Siwan) pemeran utama pria jago main musik dan sempat kuliah di
luar negri dirinya harus rela menjadi tentara dan berperang, ia memiliki sisi
menyedihkan dalam hidupnya adiknya meninggal di depan mata kepalanya sendiri
saat ia dan beberapa orang di masukkan kedalam sumur berisi air. Padalah ia
selalu berjanji akan menjaga adiknya itu tetapi apa boleh buat adiknya
merenggang nyawa di depannya. Mulai dari situ ia menjadi seseorang yang pelit
senyum, serius dan selalu didatangkan mimpi kejadian yang sampai membuat
adiknya meninggal. Ketika melihat Oh Dong Ku dan Oh Sun semperti mengingatkan
ia saat bersama adiknya.
Park
Joo Mi (Ko Ah Sung) kaum elit yang mendedikasikan dirinya sebagai direktur
untuk mengasuh anak-anak korban peran. Ia menjadi pelindung bagi anak-anak di
dalam panti asuhan yang berada di markas para tentra. Selain canti ia juga
pintar dan memiliki banyak kasih sayang untuk anak-anak panti, semua anak
sangat sayang padanya. Awalnya yang mengurus panti hanya ada dua orang saja,
tetapi karna rekomendasi dari Sersan Cho Letnan Hang Sang Jul ikut bergabung
sebagai kepala administrasi dan guide karna menurut Sersan Cho, Sang Jul suka
dengan anak-anak.
Anak-anak
menjalankan hari di panti dengan rasa gembira dan aman, mereka bisa bermain dan
memilki tempat tinggal yang layak. Awalnya Sang Jul merasa bosan karna tidak
ada pekerjaan yang dapat di kerjakan, tetapi karna kejadian yang cukup
mengerikan saat dirinya dan Sersan Cho sedang berkunjung ke pasar ada beberapa
anak yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Ada satu anak di
pasar yang sedang mengetuk-ngetuk sebuah bom ia yakin kalau sampai dirinya bisa
membuka bom tersebut isinya bisa ia jual dan uangnya akan ia belikan 100
permen. Karna kebodohannya bom yang masih aktif itu meledak dan membuat dirinya
merenggang nyawa. Bermula dari keprihatinannya itu ia berniat untuk membentuk
sebuah kelompok orkestra, dengan meminta izin kepada Colonel Park (Park Soo
Yong) tetapi jawaban yang ia dapat tidak sesuai dengan harapannya Sang Jul
berkata dengan adanya orkestra tersebut dapat menyembuhkan penderitaan dan rasa
sedih anak-anak yatim selai itu dapat melindungi anak-anak terlantar yang ada
di jalanan keutungannya jika di latih dengan benar mereka bisa tampil untuk musikal
milite talenta yang mereka miliki akan menjadi impian yang baik. Tapi Colonel Park tidak memikirkan
tentang itu yang ia tau anak-anak harus segera tumbuh besar agar mereka bisa
ikut berperang. Tetapi berkat omongan dari Galgol yang saat itu sedang bersama
dengannya di ruang Colonel Park akhirnya ia menyetujuinya. Sang Jul pun
menginginkan anak-anak yang bersama dengan Galgol untuk ikut bergabung dengan orkestra
tersebut.
Orkestra Sol Lin pun di bentuk
setiap harinya mereka berlatih di bawah bimbingan Sang Jul dan Joo Mi anak-anak
gembira dengan pekerjaan baru mereka, tetapi ada satu anak yang tidak sama
sekali mengeluarkan suaranya padahal anak tersebut memiliki suara yang indah
anak tersebut adalah Oh Sun ia tidak mau bernyanyi karna pada saat ia bernyanyi
ayahnya meninggal, dari sana ia selalu takut untuk bernyanyi ia takut kakaknya
akan meninggal juga kalau ia bernyanyi. Tetapi di sana tidak ada yang
memaksanya untuk bernyanyi kalau ia tidak mau.
Colonel Park menginginkan orkestra Sol
Lin untuk tampil di depan para tentra US, tetapi Sang Jul masih belum PD dengan
kemampuan anak-anak ia meminta waktu sedikit lagi untuk melatihnya, Galgonl mau
mempermalukan Sang Jul di depan tentara US ia mempengaruhi Colonel Park
mendesak Sang Jul untuk pertunjukkan mereka hanya anak-anak tidak harus tampil
secara sempurna. Mereka pun tampil perdana di depan tentara Korsel dan US dengan
baik dan sempurna Galgol pun harus malu karna kalah.
Oh Dong Ku dan beberapa temannya
tidak bisa hidup dengan tenang walaupun mereka sudah berada di dalam panti,
Galgol selalu memaksa anak-anak untuk bekerja. Terutama Dong Ku yang diancam
kalau ia tidak mau menuruti apa yang Galgol pinta Oh Sun akan mati ditangannya
setiap malam ia mencuri minyak di pangkalan militer. Kerja paksa ketahuan Sang
Jul ia marah dan tidak rela anak-anak harus dieksploitasi ia pun memukuli
Galgol tanpa ampun, pada saat baku hantam hampir saja Galgol meninggal
tenggelam di sungai ia tidak bisa berenang Sang Jul yang awalnya tidak berniat
membantunya akhirnya menyelamatkan Galgol. Berawal dari penyelamatan tersebut
Galgol seperti hidup kembali ia bertaubat dan tidak lagi mempekerjakan anak di
bawah umur demi kepentingan dirinya.
Orkestra Sol Lin selalu di rindungan
para tentra untuk mampir pada barak mereka. Banyak sekali yang mengundang
mereka, tetapi Colonel Park seperti ingin membunuh anak-anak orkestra secara
masal ia memerintahkan anak-anak untuk tampil di pada barak yang berada di zona
perang tanpa pikir panjang Sang Jul menolaknya mentah-mentah. Ia pun
mengumumkan kepada anak-anak kalau mereka tidak akan tampil lagi dan orkestra
Sol Lin akan di bubarkan ternyata perkataannya itu membuat semua anak bersedih
dan mereka ingin terus bernyanyi. Keputusan pun di ambil orkestra Sol Lin akan
terus tampil walaupun mereka harus berjuangan melewati musuh.
Mulai lah hari-hari bagi orkestra
Sol Lin menghibur para tentra mereka terus bernyanyi berkeliling dari satu
barak ke barak yang lain. Saat sedang istirahat dari perjalanan panjang mereka
di salah satu hutan Oh Sun ingin BAK dan Dong Ku mengajak adiknya untuk masuk ke
dalam hutan, tenyata tidak hanya mereka berdua saja yang ada di dalam hutan
Chun Sik ingin BAB niatnya Oh Sun dan Dong Ku ingin kembali bertiga dengan Chun
Sik tetapi Chun Sik tersesat dan lupa jalan pulang. Teriak-teriakan deh mereka
bertiga tanpa sadar ada penghuni lain di hutan yaitu tentara Korsel. Untungnya tenta
Korut langsung datang menolong mereka, tetapi karna letusan senapan yang tidak
henti-henti ada peluru nyasar yang mengenai Dong Ku. Hari itu juga menjadi hari
yang menyedihkan Dong Ku tidak bisa bertahan namun sebelumnya peluru yang bersarang
di dadanya sudah sempat di ambil tetap saja Dong Ku tidak bisa bertahan. Sebelum
Dong Ku meninggal ia menginginkan Oh Sun bernyanyi untuk dirinya, mulanya ia
tidak mau bernyanyi karna takut kakaknya akan meninggal, tetapi di saat
matahari mulai menghapus gelap Oh Sun mengabulkan keinginan terakhir kakaknya
itu dan nyanyian Oh Sun menjadi pengantar tidur Dong Ku selamanya.
Settingan sudah berganti menjadi
tahun 1953 seorang gadis sedang asik memainkan piano jari jemarinya yang kecil
itu menari-menari di atas tuts meneka menciptakan harmoni yang indah untuk di
dengar. Ternyata Oh Sun yang sedang memainkan piano, hari itu pun mereka
mendapat kabar baik bahwa perang sudah berakhir. Tidak akan ada lagi nyawa yang
terbunuh, suara senapan dan bom, kepulan asap putih. Kini saatnya mereka
menjalankan hidup dengan damai. Orkestra Sul Lin tetap ada di suatu malam yang
sangat damai mereka bernyanyi untuk menghibur semua penduduk. Sekarang Oh Sun
sudah berani untuk bernyanyi bahkan nyanyian yang di nyanyikannya untuk
kakaknya menjadi penampilan pembuka.
Sedikit
lirik dari lagu yang di nyanyikan Oh Sun
Matahari datang
menghapus gelap
Tak ada yang
datang mengunjungi kita
Hanya cahaya
rembulan yang bersama kita
Karna itu hanya
ada kita
Sedih meresapi liriknya
suara hati anak-anak yatim piatu yang di tinggal mati orang tua mereka. Oh ya
ost dari film ini tuh enak-enak banget, beberapa lagi di nyanyikan bersama-sama
jadi gw sebagi pendengar ikutan tersihir sama semangat mereka.
Dari film ini kita akan
berlajar tentang persaudaraan, kasih sayang, semangat hidup, perjuangan, harapan,
kegembiraan dan rasa kehilangan.
Tangerang, 8
Juli 2017
Indahnya Melukis
Hari
0 komentar:
Posting Komentar