Sebenernya bingung juga mau bikin judul
tulisan ini apa, a Wonderfull Day Or My
Lucky Years karena dari kedua judul tersebut mampu melukiskan isi hati ini
dengan lengkap. Dan akhirnya
saya memutuskaan untuk memberika judul di atas sebagai judul tulisan saya ini.
Kenapa alasan saya memutuskan untuk memberi
judul My Lucky Years karena kalimat
tersebut seperti melengkapi perasaan saya selama satu tahun ini J seperti keberuntungan menjadi teman setia
saya selama satu tahun ini, kalau flash
back ke dua tahun yang lalu rasanya sedih banget dan saya percaya Allah
tidak akan membiarkan hati saya bersedih. Dan setelah dua tahun menahan rasa
sedih yang tidak bisa terbendung lagi, Allah memberikan skenario indah untuk
saya setelah awan mendung pasti akan ada pelangi indah yang muncul.
Huporia yang saya rasa kan memuncak pada hari
jum’at tanggal 20 Juni 2014 hari yang akhrinya tiba dalam perjuangan menjadi
seorang teman, guru, kakak, tante, orang tua atau apalah itu menemani
teman-teman kecil kelas ungu yang sudah menjadi keluarga selama satu tahun
menemani kehidupan ku menjadi semakin bewarna.
Mungkin bagi sebagian orang yang sama
profesinya seperti saya guru atau pendidik yang setiap hari menjalani rutinitas
yang berulang memberikan bekal ilmu bermanfaat bagi anak didiknya, memberikan
sesuatu informasi yang tadinya mereka engga tahu menjadi tahu, mengajarkan mereka untuk memiliki gaya hidup yang di
ridhoi Allah dan masih banyak lagi tugas seorang pendidik untuk anak didiknya. Hal
tersebut yang menjadi landasan pokok seorang pendidik, dan bagi saya ada nilai
terpenting juga yang tidak akan pernah saya bisa lupakan, apa itu???
Adalah banyak belajar juga dari
teman-teman kecil ku itu. Akan saya uraikan dalam tulisan ini secara berurut
tentang bekal atau ilmu yang saya dapat dari guru-guru kecil ku tersebut.
Namanya anak kecil ketika sedang bermain
tidak ada konflik itu bukan anak kecil, timbulnya konflik menjadi pemanis dalam
skenario ketika mereka sedang bermain. Ketika
konflik itu mereka temui tidak memakan waktu yang lama bagi mereka untuk dapat
menyelesaikan masalahnya. Meminta maaf dengan tulus tanpa memikirkan kembali
masalah yang sudah berlalu dan bermain bersama seperti tidak pernah terjadi
pertengkaran sebelumnya. Wah penting banget nih di tiru. Dari sana saya bisa
belajar bahwa semua masalah harus di hadapi dan di tuntaskan saat itu juga engga
boleh di tunda-tunda apa lagi di pendam dalam hati, ketika menyelesaikan
masalah ucapan yang kelur dari mulut kita harus singkron dengan apa yang
tersimpan di dalam hati. Ketika sudah clear masalahnya, jangan sampai lain di
mulut lain di hati. Kadang kita sebagai orang dewasa suka melupakann hal tersebut
kata maaf sudah terlontarkan tetapi tidak untuk yang ada di dalam hati, masih
suka mengingat-ingat kesalahan yang sudah lewat dan mengobral kepada setiap
orang tentang masalah tersebut.
Kedua mereka selalu taat sekali dengan apa
yang di perintahkan oleh gurunya, tidak pernah melawan perintah guru dan selalu
mendengarkan dan menjalankan dengan baik apa yang di perintahkan oleh gurunya. Dari
situ juga saya belajar bahwa perintah orang tua itu wajib untuk di dengarkan dan
tidak boleh di ganggu gugat. Kadang saya suka tidak bisa mendengarkan ketika
babah atau mama sedang menasehati atau mengomel kepada saya, rasanya ingin
cepat-cepat lepas dari situasi tersebut. Dan kadang tidak mau mentaati apa yang
di perintahkan oleh mereka.
Ketiga mereka itu selalu berbicara dengan
kata-kata yang positif, seneng banget ketika sedang melihat dan mendengar
mereka berbicara. Waahhhh dari sini juga saya belajar bahwa berbicara positif
itu enak banget dan penting banget selain itu akan banyak dapat pahala dan
keberkahan dari Allah. Hati saya akan meresa sangat tenang ketika hanya kata
positif yang terlontar.
Keempat mereka sudah semakin mengerti
kalau bersabar itu penting banget dalam menjalankan kegiatan setiap hari. Sifat
saya jadi berubah 90 derajat, beberapa saat yang lalu susah banget untuk saya
bersabar tetapi karna banyak belajar dari teman-teman kecil di kelas ungu jadi
semakin bisa menahan hawa nafsu.
Dan
yang terakhir adalah pelajaran yang mampu menghentakkan kerja jantung saya
bahwa saya semakin menjadi sadar ketika merenungi semua yang sudah saya
korbankan dan saya lakukan untuk teman-teman kelas ungu mereka menerima saya
dengan hati yang sangat tulus dan hal tersebut membuat hati saya menjadi
terharu bahkan sedih ketika sedang mengingat semua proses yang sudah terjadi
selama satu tahun ini dan hasilnya dapat saya rasakan bahwa dari kesepuluh
teman-teman kecil saya di kelas ungu sangat mencintai saya bahkan orang tua
mereka menerima saya dengan hati yang senang. Jadi ingat ucapan dari guru
senior sekaligus salah satu wali murid di kelas ungu katanya karena saya
mendidik mereka dengan ikhlas dan inilah yang bisa saya raih dan nikmati. Tidak
henti-hentinya saya berucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa terima
kasih dengan apa yang telah Kau berikan kepada saya, bisa menjadi seorang hamba
yang fakir ilmu ini bermanfaat bagi sebagian orang. Mungkin akan banyak lagi
ilmu yang saya bisa dapatkan dari teman-teman kecil saya semakin berjalannya
waktu pasti saya akan banyak menemukan keistimewaan yang saya dapat dari mereka
teman-teman kecil di kelas ungu.
Tadinya
saya itu seseorang yang sangat mengedepankan emosi bahkan seluruh keluarga saya
gerah dengan sikap saya yang otoriter dan mau menang sendiri, tidak sabar dalam
segala hal. Allah tidak diam dengan sikap saya yang menjadi-jadi seakan Allah merubah
peta hidup saya untuk menjadi lebih baik lagi dan itu adalah menjadi seorang guru.
Kalau mengingat kembali niat awal saya untuk memutuskan menjadi seorang guru rasanya
sudah lebih dari cukup pelajaran yang saya dapat, orang tua murid selalu mengucapkan
terima kasih kepada saya dan mereka menganggap bahwa tidak bisa membalas jasa
yang telah saya berikan untuk anak-anaknya, maaf saya tidak terpikir untuk
mengucapkan kata yang sama, bahwa saya banyak belajar dari anak-anak kalian dan
anak-anak kalian juga menjadi guru kecil untuk saya dan mampu mengingatkan saya
untuk menjadi orang yang harus selalu mengingat surga.
Rasanya kalau saya tidak menceritakan satu
persatu teman-teman di kelas ungu tulisan ini tidak akan menjadi lengkap. Dan siapakah
mereka malaikat kecil dari kelas ungu yang bisa mampu merubah hidup saya untuk
selalu mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan positif. Saya akan mulai sesuai
dengan urutan nomor absen mereka ok.
1.
Dzaki Abimanyu
Atmaja
Seorang anak lelaki yang
memiliki kulit putih dilengkapi dengan sikap periang, Dzaki sangat menyukai
makanan sehat, setiap hari menu makanannya selalu di lengkapi dengan sayur
menjadi menu yang pertama kali di makannya ketika membuka bekal makanannya,
anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut langsung menyambar sayur yang di
buatkan khusus oleh mamahnya.
Kadang suka kewalahannya dengan
kontrol geraknya yang kurang dan sya akaan berubah seperti alarem yang akan
berbunyi ketika gerakannya sudah kelewat batas untungnya anak tersebut bukan
tipikal anak yang melawan ketika di ingatkan. Pernah suatu hari karena gerakan
yang sudah tidak terkontrol saya memutuskan untuk memberikan konsekuensi yang
sudah kita sepakati bergerak dahulu di lapangan tetapi ketika saya ingatkan
kepada Dzaki anak tersebut langsung berlari kencang meninggalkan saya karena
takut. Hal tersebut membuat saya kaget dan sedikit khawati dengan hal yang
terjadi hmmmm jadi serba salah tetapi saya langsung mengklarifikasi kepadanya
bahwa semata-mata saya berbuat seperti itu karena Bu Nailah sayang sama Dzaki,
dan Alhamdulillah Dzaki mengerti dengan apa yang saya ucapkan tidak lupa saya
meminta maaf kepadanya karena membuatnya tidak nyaman dengan sikap saya.
Bocah hambel ini menjadi
seorang yang di sukai oleh teman-temannya karena suka sekali membuat lelucon
ringan di depan kami semua. Dzaki juga sangat supel dalam bergaulan, selalu ada
senyuman indah yang menghiasai bibir mungilnya ketika sedang menyapa temannya.
2.
Jason Ramadhan
Anak keturunan Taiwan ini
fans beratnya Dzaki, dekat sekali dengan Dzaki bahkan saking dekatnya dengan
Dzaki sampai apapun yang Dzaki lakukan selalu di ikuti olehnya, hmmm jadi
seperti peniru ulung dan ini yang sempat menjadi rundingan bersama saya dan
guru-guru satu rombel untuk menjadikan Jason percaya bahwa dirinya bisa
melakukan segala halnya sendiri tanpa harus ketergantungan dengan Dzaki. Awalnya
sulit sekali bagi saya untuk meyakinkan Jason bahwa banyak teman-teman lain
yang mau main dengannya, bukan masud saya untuk memisahkan seorang teman dari
sahabat sejatinya, saya juga tau memiliki sahabat komplit sesuai dengan apa
yang kita mau itu sangat sulit. Tetapi semakin berjalannya waktu perkembangan
Jason mulai berubah dan mau bermain dengan teman-teman yang lain dan rasa
pecaya kepada teman-temannya mulai di perlihatkan olehnya.
Jason itu cukup pintar
dalam akademik, sudah hafal asmaul husna, surat pendek, hadist, doa harian
huruf, angka dan masih banyak lagi, dan yang tidak pernah saya lupakan adalah
ketika saya mengajarkan Jason huruf hijaiyyah awalnya susah banget sampai
timbul pertanyaan dalam benak saya cukup sulit untuk mengajarkannya, tetapi
sekarang Jason menjadi salah satu anak yang cukup mudah di ajarkan ketika mengaji,
sudah banyak mengenal huruf hijaiyyah di bandingkan dengan beberap temannya
yang lain.
Sayangnya Jason cukup
sulit menerima lingkungan baru, dirinya tidak langsung mudah percaya dengan
teman-teman baru yang ada di kelas lain. Di sekolah kami ada hari khusus yang continue
setiap bulannya bagi anak-anak untuk bermain secara bebas nama moment tersebut adalah
bermain bebas mereka di persilakkan untuk request sentra apa yang ingin mereka
masuki dengan catatan mainnya tidak bersama dengan teman dari kelasnya, saya
masih menunggu dengan sabar sampai Jason mampu mempercayai bahwa semua teman
itu baik padanya. Saya yakin dengan semakin berjalannya waktu hambatan sosial
yang sedang Jason alami akan memudar dan rasa percaya diri dia terhadap
lingkungan baru dapat teratasi dengan baik.
3.
Keisha Kamea
Aldiri
Gadis berambut ikal ini
sangat menyukai sekolah, mudah di ajak bekerjasama dan paling taat mengikuti
aturan dalam kelas. Keisha ini sangat ceria dan menyayangi teman-temannya
kadang dia juga membantu temannya ketika sedang kesulitan. Saya masih suka
meyakini bahwa orang berdarah minang itu sedikit irit dan pelit tapi keyakinan
tersebut terpatahkan setelah saya mengenal Keisha, Keisha itu sangat baik dan
mudah sekali bagi dirinya untuk berbagi apa yang dia miliki kepada
teman-temannya. Bahkan setiap dari berpergian ke luar kota selalu ada oleh-oleh
khusus yang Keisha berikan kepada saya, subhanallah itu menunjukkan bahwa hal
tersebut dia warisi dari kebudayaan keluarganya.
Keisha sangat kritis
banyak sekali pertanyaan yang kadang tidak di tanyakan teman-teman yang lain
tapi di tanyanyakan sama Keisha, hal tersebut sudah di tunjukkan olehnya ketika
pertama kali baru bersekolah. Jadi ingat ketika beberapa waktu yang lalu Keisha
menunjukkan sikap yang berbeda kepada salah satu temannya dan itu lawan jenis,
bagi saya itu wajar karena setiap orang di ciptakan oleh Allah memiliki rasa
dalam hati untuk merasakan kekaguman dengan lain jenis. Tetapi saya mempositifkan
apa yang Keisha rasakan dengan berkata bahwa semua kita itu pasti menyayangi
teman-teman di kelas ungu
Bocah ini sangat senang
ketika di percaya untuk menjadi pemimpin dalam kelas dan semua tugas yang di
berikan olehnya akan dia lakukan dengan baik. Saya tidak boleh bahwa Keisha
paling tidak suka di paksa, ketika sekali di paksa akan membuatnya tidak nyaman
dan menangis selama ketidak nyamanan itu di rasakannya. Keisha paling sering
menceritakan keluarganya dan mengungkapkan rasa sayangnya kepada kami semua
teman-teman terdekatnya.
4.
Muhammad
Istvan Rais Raffatrifian
Istvan anak yang cerdas
dan sangat menggemaskan katanya si sangat menyayangi saya dan hal tersebut
memang di tunjukkannya kepada saya, Itsvan itu lucu dan menggemaskan, saking
geregetannya saya dengan Istvan saya sering mencium dan memeluknya. Istvan
selalu senang ketika saya memberikan cium di keningnya, mungkin sebagian anak
tidak suka di cium sekalipun di cium akan mengelap tempat yang bekas di kecup
tapi tidak untuk Istvan. Dan ketika saya memeluk tubuh kecilnya anak tersebut
akan senang dan riang gembira.
Butuh waktu bagi Istvan
untuk percaya pada lingkungan sekolahnya dan saya tidak henti-hentinya
memberikan informasi kepadanya bahwa semua yang ada di sekolah menyayanginya
sama seperti Bu Nailah sayang sama Istvan. Tepat di semester dua Istvan pergi
cukup lama meninggalkan kami teman-teman kelas ungu untuk tinggal sementara
dengan ayahnya yang berada jauh di Mexico tapi waw apa yang terjadi setelah
Istvan pulang dari Mexico karakternya berubah 100 derajat dan itu membuat kami
semua sangat bergembira. Rasa sekolah seakan menjadi rumah kedua baginya.
Walaupun sampai saat ini
Istvan sulit sekali untuk makan nasi dan menjadi pemimpin di kelas tetapi anak
tersebut memiliki progress untuk dirinya beberapa bulan kedepan, dan ini yang
saya sukai. Saya sebagai guru akan
menunggu perubahan istimewa yang akan terjadi pada diri Istvan berikutnya.
5.
Nabilla
Ramadhani Putri
Gadis keturunan minang ini
sangat menyukai ayam goreng mungkin terinspirasi dari adegan-adegan yang sering
di lihatnya dalam film kartun upin dan ipin, hahahha bahkan kadang dia
menirukan ucapan salah satu tokoh yang ada di dalam film tersebut. Perama kali
mendengar suara tangisannya saya sangat terkejut dibuatnya, subhanallah
suaranya keras sekali untungnya Nabila tidak cengeng jadi saya tidak di buat
kewalahan dengannya.
Ketika jam makan siang
tiba hmmm Nabila akan mensyukuri nikmat yang telah Allah berika untuk dirinya
siang itu, Nabila sangat lahap dan pasti makan siangnya selalu habis, seneng
banget deh engga usah banyak memberikan wejangan untuk Nabila ketika sedang
makan heheheheh. Tetapi sampai saat ini Nabila tidak mau makan sayur dan itu
berkalu pada semua sayuran hmmmmmm sempat bikin sedih juga siii tapi engga
apa-apa lah ini akan menjadi PR saya di kelas B.
Pernah selama satu bulan
lebih berturut-turut Nabila membawa bekal snack time Roma Malkis Rasa Abon
engga tanggung-tanggu anak tersebut membawa banyak sekali Roma Malkis, ternyata
dia sudah menghitung satu persatu jatah untuk teman-temannya. Makanan tersebut
tidak hanya di nikamti olehnya, teman-temannya yang lain juga dapat menikmati
makanan riangan tersebut (baikkkk hati ya).
Seperti bakat alami yang
di berikan Allah, subhanallah ketika dirinya bertemu dengan kertas dan crayon
tangannya lansung menari-nari di atas kertas tersebut dan hasilnya sangat
baguuuussssssss tidak sampai di situ saja dalam pemilihan warna untuk gambarnya
sangat tepat sekali yakin deh akan senang hati kita ketika melihat hasil gambar
yang di buatnya.
6.
Naila Lathifah
Gunaldi
Gadis berambut panjang ini
sangat imut-imut lohhh bahkan pertama kali saya bertemu dengannya Naila sudah
mampu menyihir pandangan dan hati saya untuk menyukai anak tersebut. Dan yang
engga kalah pentingnya lagi namanya sama seperti nama saya, tetapi wajahnya
sangat jauuuuhhh berbeda L.
Naila senang sekali show up di depan saya dan teman-temannya
ini dimulai ketika gadis tersebut memiliki rutinitas mingguan yaitu les balet
hmmmmm semua kreo grafi yang di ajarkan oleh gurunya di perlihatkan kepada kami
semua teman-teman di sekolahnya.
Cukup mudah bagi Naila menerima
lingkungan yang baru tetapi tidak untuk orang baru, gadis ini sangat hati-hati
dalam memilih teman, kadang ada beeberapa guru dari rombel lain yang juga ikut
tersihir denga wajah imutnya Naila dan berusaha untuk memanggil namanya tapi
sayangnya Naila akan cuek dan tidak memperdulikannya, mungkin karena tidak
setiap hari di jumpai olehnya. Hanya saya wali kelasnya yang dengan mudah
mendapatkan pelukan, ciuman dan kata-kata romantis darinya.
Ngomongin Naila tidak akan
lepas dari Nabila nama yang hanya di bedakan oleh huruf B, Naila itu sangat
dekat dengan Nabila dan sayang sekali dengannya, mungkin itu wajar karena dari
masuk pintu gerbang sekolah sampai meninggalkan pintu gerbang selalu
bersama-sama dan itu terjadi setiap hari, nama absennya juga berurutan. Saking sayangnya
denang Nabila nama Putri yang ada di nama Nabila juga ikut di masukan ke
namanya dan Nailah minta di panggil dengan sebutan Naila Lathifah Putri Gunaldi
hhhmmmmmm segitunya ya. Satu lagi Naila ini sangat terinspirasi dengan Barbi
dari cara berpakaiannya, tetapi untungnya hal tersebut masih mudah untuk di
atasi oleh saya.
7.
Shafa
Khaerunasya
Nama pendeknya Caca
sosialnya bagus mudah di ajak bicara dan bekerjasama, waw walaupun postur tubuhnya
kecil dan imut-imut tetapi cara berfikirnya sangat dewasa di bandingkan dengan
sebagian temannya. Tetapi kalau sudah bicara volume suaranya cukup keras kadang
ada beberapa teman yang salah kapra ketika mendengar Caca bicara, untungnya
saya bisa mempositifkan kepada teman-teman bahwa bukan seperti itu yang di
maksud oleh Caca. Caca mudah untuk di berikan masukan dan diingatkan, Caca itu
salah satu anak yang cukup mudah menerima masukan dari orang lain, ketika
sedang di ingatkan tidak marah tetapi kadang bernegoisasi dulu.
Jiwa kepemimpinan yang di
miliki oleh Caca sudah menonjol dari ketika pertama kali memasuki sekolah, dan
hal tersebut saya rasa di warasi olehnya dari mamahnya. Caca itu kalau bicara
sangat dewasa kadang saya suka tertawa dengan kata-kata yang keluar dari
mulutnya, mungkin karena orang di sekelilingnya di rumahnya hampir semua dewasa.
Caca juga sangat baik ketika waktunya snack
time pasti selalu berbagi kepada teman-temannya walaupun tidak banyak.
Setiap pagi ketika memasuki
kelas yang pertama kali di tanyakan oleh Caca adalah nomor absennya karena
anak-anak terbiasa untuk menaruh tas sesuai dengan nomor absen mereka. Dan saya
sudah sering mengingatkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu namun tetap
saja nomor absen yang pertama kali di ucapkan.
8.
Tsabita Mumtazah
Bita nama panggilannya
gadis supel ini sangat lucu sekali, dan hal yang berbeda yang dia miliki dari teman
yang lain Bita sangat mandiri dalam segala hal, mudah untuk di ajak bekerjasama
dan di ajak bicara, tetapi sifat jahilnya itu yang tidak bisa di pisahkan dalam
dirinya. Kadang teman-temannya merasa tidak nyaman dengan kejahilan Bita tetapi
Alhamdulillah masih bisa untuk di ingatkan.
Kadang dirinya berlaga seperti
sutradara ketika sedang bermain peran dengan teman-temannya, pembawaanya seperti
orang dewasa dan kadang saya tertawa di
buatnya ketika melihat tingkahnya yang saya dengar dari guru sentra bermain
peran. Subhanallah saya salut dengan kedua orang tua Bita yang tidak pernah
melarang rasa ingin tahunya dan memberikan ruang khusu untuk anaknya dapat
berekspresi sesuai dengan apa yang diinginkannya, tetapi Alhamdulillah selalu
ada pengawasan dari orang tuanya.
Kabarnya bocah tersebut
seperti peniru ulung, dan mampu mendupllikat gaya saya mulai dari cara memakai
kerudung, berpakaian, cara saya memakai tas bahkan sampai cara saya mengajar
selalu di tirukan olehnya setiap bermain peran di rumahnya. Semoga hal positif
saya yang di tirukan olehnya hehehehe.
Bita juga sangat menyayangi
keluarganya, dari gambar-gambar yang di buatnya sebagian menggambar tentang dirinya
dan keluarganya. Kalau kata guru-guru satu rombel Bita itu sangat tahan
banting, ketika Akhirussanah tidak ada anak muslimah yang mau memakai pakaian
adat dari Papua, ketika saya sedang mencoba untuk mengepaskan baju tersebut
kepada Bita sebagian teman-temannya menganggap seperti baju monkey. Tetapi tidak
dengan Bita dia malah mengrong-rong saya untuk mengizinnkannya membawa pulang
baju tersebut untuk dapat di pakai olehnya di pentas akhirussanah.
9.
Viqo Kian
Alnabil
Aa Viqo panggilan khusus
untuk dirinya dari kedua adiknya, Viqo memiliki usia yang sangat muda di kelas
ungu, tetapi di rumahnya dia menjadi anak yang cukup besar di rumahnya Viqo memiliki
dua adik perempuan yang sangat manis. Entah beberapa hal yang terjadi dalam
kehidupannya ada hal yang membuatnya berbeda dengan temannya, kadang saya suka
sedih melihat Viqo yang sulit mengungkapkan rasa di balik hatinya dan hal
tersebut mebuat saya bingung menebak apa yang di mau olehnya.
Tetapi secara akademik
Viqo sangat baik dan pernah beberapa waktu Viqo tidak masuk sekolah ada
beberapa hafalan yang tertinggal, tetapi saya hanya butuh waktu satu minggu
mengejar keterlambatannya untuk dapat mengajarkan surat al-lahab. Tetapi sosialisasi
Viqo cukup terhambat karena rutinitasnya hanya sampai tembok depan rumah saja, karena
jarang sekali terkena sinar matahari ini yang mebuat anti body nya cukup rentan
dan sering sakit-sakitan. Padahal bocah tersebut sangat banyak makannya.
Jadi ingat dengan Viqo yang
baru pertama kalinya di sekolah saya sempat setres di buatnya hehehehhhe,
kadang Viqo suka beteriak karena belum bisa mengungkapkan apa yang
diinginkannya, dan kadang juga suka memukul temannya karena belum tau cara
untuk meminjam mainan yang sedang di mainkan oleh temannya. Tetapi hal tersebut
sudah tidak ada pada diri Viqo, semuanya sudah hilang bagaikan debu yang
berterbangan tidak terlihat. Lambat laun dirinya mengerti tentang aturan yang
berada di sekolah.
10.
Zhafirah
Raniyah
Kembar kata ini yang
pertama kali di ucapkan untuk orang-orang yang melihatnya. Bahkan teman-temannya
di buat bingung dengan wajah yang terlihat sama dengan Zhafirah tetapi pada
ruanga kelas yang berbeda, karena keheran teman-temannya kadang mereka suka
memanggil dirinya dengan nama kembarannya.
Zhafirah sangat senang
mengingatkan orang lain yang melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan apa
yang diketahuinya. Kata-katanya bagaikan pedang hmmmmm sering sekali saya
diingatkan olehnya karena tidak konsistennya saya dengan ucapan yang saya katakan
rasanya bagaikan di hunus oleh pedang wuuuuiiiihhhh rasanya pasti sakit hehehe.
Anak ini cukup sabar
menunggu giliran ketika sedang bermain, kadang kalau sedang diingatkan cukup
sulit untuk dirinya menerima hal tersebut. Zhafirah juga banyak tanya dan
banyak bicara jika di bandingkan dengan kembarannya. Dan hal tersebut menjadi
warna tersendiri di kelas ungu.
Untuk hal mengaji Zhafirah
cukup unggul di bandingkan dengan teman-temannya yang lain, dan ini menjadi
nilai plus yang cukup membanggakan bagi diri saya, banyak hal positif yang
menjadi out put Zhafirah dan kalau
kata mamanya Zhafirah itu sangat menyayangi saya hehehehhe J. Dari pada bermain lego atau balok ketika
waktu transisi dirinya lebih memilih untuk membaca buku cerita yang di sediakan
khusu di setiap kelas.
Itulah sedikit cerita yang
saya rasakan ketika menjadi wali kelas di kelas ungu, teman-teman yang memiliki
karakter dan sifat yang berbeda. Dengan adanya kesepuluh karakter yang berbeda
di kelas ungu menjadikan kelas tersebut seperti full colour, setiap harinya saya menemukan hal-hal yang sangat
menyenangkan memberikan memori dan kenangan indah untuk saya.
Saya berusaha memberikan
yang terbaik untuk teman-teman di kelas ungu, rasa sayang saya sebagai orang
lain untuk diri mereka sangat ikhlas, dan saya sangat menyayangi mereka semua
seperti anak saya sendiri. Walaupun saya tidak tahu bagaimana rasanya menjadi
seorang Ibu tetapi dengan menjadi wali kelas di kelas ungu membuat saya seperti
memiliki sepulu anak sekaligus. Cinta cinta cinta bingit sama teman-teman kelas
ungu.
Karena saya mengajar
dengan ikhlas dan selalu memberikan pelukan dan kecupan yang gratis membuat
mereka selalu menempel kepada saya bagaikan perangko, waaahhhhh enaknya. Laut
tidak akan meninggalkan pantai, bintang tidak akan meninggalkan langit,
matahari tidaka kan meninggalkan bumi dan Bu Nailah tidak akan meninggalkan
teman-teman kelas ungu.
Tidak hanya teman-teman di
kelas ungu yang sangat menyayangi saya tetapi dari kesepuluh orang tua mereka
juga menunjukkan respon yang positif kepada saya, mereka semua puas degan
servis yang saya berikan untuk anak-anaknya. Semoga Allah selalu melindungi
saya untuk selalu memberikan hal terbaik untuk teman-teman kelas ungu dan tidak
akan menyecewakan orang tua murid di kelas ungu. Allah tolong bantu hamba mu
untuk menyelesaikan tugas hamba sebagai wali kelas di kelas ungu.
Dan banyak hal indah yang
terjadi ketika tanggal 20 juni kemarin, kami semua berkumpul bersama menikmati
hidangan yang mampu memanjakan lidah dan perut kami, berkumpul bersama sambil
mengobrol dan sesekali tertawa kecil menikmati obrolan kami, betapa indahnya
hal tersebut dan enggan untuk di lupakan. Keluarga besar kelas ungu dan itu
semua karena di pertemukan oleh Allah, sepotong episode indah menghiasai
perjalanan saya di TK Islam Asy-Syukriyyah.
Terima kasih Allah, Ketua
Yayasan, Kepsek, Wakasek, orang tua murid, teman-teman seperjuangan, dan
teman-teman kelas ungu yang sudah mempercaya si fakir ini untuk menemani
episode kehidupan kalian. Dan tak lupa saya berterima kasih kepada mama yang
selalu menjadi teman curhat dan penyemangat saya yang selalu menyulutkan api
kesenangan sehingga berkobar secara dahsyat untuk teman-teman kelas ungu, dan
terima kasih kepada Babah yang tak pernah absen untuk mengantarkan saya setiap
pagi menuju pintu gerbang TK Islam Asy-Syukriyyah dan menjaga saya dengan
kasih.
Sepotong
Episode di Hari yang Wonderfull
0 komentar:
Posting Komentar