Jumat, 28 Juli 2017

Shhhh Jangan Bohong


            Pagi ini kaget karena salah satu murid gw menangis tidak mau sekolah. Karena masih tebak-tebak buah manggis selama delapan hari mengajar di kelas baru jadi bingung sebenarnya karakter dari masing-masing anak seperti apa. Sepanjang perjalanan menuju kelas Najwa (anak murid yang menangis) di tuntun sama kepala sekolah menuju ruang kelas, sempat heran juga kenapa Najwa bisa menangis karena selama tujuh hari sekolah tidak pernah ada masalah. And what happen this morning? Kalau ada kasus seperti ini kuncinya tidak boleh panik dan terlihat cool di depan anak-anak karena sadar atau tidaknya kita setiap anak mampu menilai orang dewasa yang sedang berhadapan dengannya.

            Mana teriakannya kenceng juga, pagi-pagi pula disaat semua kelas hening jadilah bahan lirik-melikir tetangga sebelah. Saat Najwa sampai ke dalam kelas saya langsung menyambutnya dengan hangat tidak lupa pakai pelukan cintha supaya cepat surut air matanya. Setelah itu berusaha memahami dirinya yang sedang sedih. Saat air matanya sudah menyurut saya mencoba bertanya kenapa Najwa menangis? Ternyata penyebab ia menangis mau ikut ayahnya ngantor karena fikiran Najwa saat tiba di kantor ayahnya pasti ia akan di belikan es krim. Gubrak namanya juga bocil mikirnya polos banget.

            Usut punya usut ternyata Najwa punya jadwal jajan di hari rabu, jadi setiap hari rabu ia bebas untuk memilih jajanan apa yang mau di belinya. Karena hari ini hari jum’at dan rabu sudah lewat dua hari yang lalu, saya bingung kenapa Najwa sudah merengek minta es krim. Apakah orang tuanya tidak menepati janji ketika hari rabu. Tetapi saya hanya mendapat informasi dari satu pihak, menurut Najwa ketika hari rabu ia tidak di belikan es krim oleh ibunya. Nah ini bisa jadi kasus yang cukup ribet karena sekali orang dewasa melanggar janji dengan anak maka rasa percaya anak akan menurun dan efeknya timbul penyakit-penyakit yang membuat orang tua pusying.

            Kalau memang sudah janji akan di belikan jajanan di hari rabu itu harga mati maka ketika hari rabu orang tua wajib mengabulkan apa yang dijanjikan. Emang mau anak kita tumbuh dengan kebohongan? Pasti jawabannya tidak mau, sebenarnya simpel kalau ingin membuat anak kita nurut sama kita. Kuncinya hanya jangan pernah berkata dusta kepada anak.

            Itu baru satu kasus, sekarang  kan musim anak-anak baru masuk sekolah. Mereka bertemu teman, guru dan lingkungan baru khusus untuk anak baru. Kebayang dong gimana riweuhnya orang tua mengatasi ini. Anak tidak mau di tinggal, ibu dan ayah yang deadline harus berangkat kerja. Akhirnya timbul pernyataan bahwa ibu/ ayah ke kamar mandi dulu ya aduuhhh kebelet banget lima menit aja. Lalu lima menit kemudian ibu/ ayahnya tidak datang-datang kemana ya? Jangan-jangan di telan bumi. Pesan saya kalau memang ingin meninggalkan anak di awal-awal masa sekolahnya sampaikan saja, tidak apa-apa mereka menangis positifnya mereka masih punya emosi sedih dari pada mati suri rasa sedihnya.

            Ada lagi nih kasus, waktu itu orang tua murid saya ada yang harus pergi umroh tetapi salahnya ia tidak memberitahu kepada anaknya kalau ibu dan ayah ingin pergi umroh dahulu. Akhirnya ibu dan ayah pergi malam menuju bandara dengan hati-hati karena takut ketahuan anak. saya tanya kenapa tidak dari jauh-jauh hari sudah di kuatnya, ibunya hanya bilang anaknya tidak mau di tinggal bu, terus nanti nangis. Kalau menurut saya sampaikan kenyataannya mau menangis sampai tujuh hari tujuh malam tidak masalah yang penting anak tahu kenapa orang tuanya tidak ada.

            Semakin lama kita membohongi anak maka akan datang masa di mana anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri, tukang ngibul dan yang satu lagi minder.

            Karena sudah tau plus minusnya yuk sama-sama memperbaiki pola mendidik kita.

Tangerang, 28 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days23


4 komentar:

  1. Kek Kirana yaa,,,ditinggal ibokk pergi haji.. Ibokk bilang dlu kalau mau pergi haji.. jd nangisnya kirana hanya karena kangen sama ibokkk hehe

    BalasHapus
  2. Kek Kirana yaa,,,ditinggal ibokk pergi haji.. Ibokk bilang dlu kalau mau pergi haji.. jd nangisnya kirana hanya karena kangen sama ibokkk hehe

    BalasHapus
  3. nah bener Umu Atiyah seperti ibu Retno Hening jujur saja kepada anak, kalau ibu akan pergi. Masalah anak nangis bombay masih mudah di tangani dari pada bohong untuk mengalihkan perhatian yang hanya bertahan sementara tapi efeknya seumur hidup

    BalasHapus

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design