Kamis, 20 Juli 2017

Ibu Sekolah Pertama Bagi Anak



            This day hari kedua gw bersama B. Manggis alias teman-teman warisan, karna baru dua hari bersama mereka gw masih observasi tentang sifat, karakter dan kebiasaan setiap anak. Karna kemarin yang hadir hanya tujuh orang otomatis kelas cukup kondusif dan semua teman bisa berkerjasama dengan baik sesuai harapan gw. Dan hari ini yang hadir ada sepuluh siswa/i pastinya gw akan lebih sering mengingatkan mereka tentang peraturan saat berada di sekolah. Biasanya anak-anak yang baru masuk setelah libur panjang mereka lupa dengan peraturan sebelumnya dan tugas guru mengingatkan mereka dengan positif dan sabar. Tapi ada yang bilang itu belum seberapa karna anak yang cukup aktif di kelas Manggis belum masuk but I believe dengan cinta dan bantuan Allah anak tersebut dapat gw taklukkan.

            Ada cerita menarik hari ini, pagi tadi sebelum berangkat sekolah gw sempetin dahulu untuk cek hp kali aja ada pesan masuk. Dan benar saja ada pesan dari salah satu wali murid yang sudah cukup kewalahan dengan anaknya yang akhir-akhir ini minta uang jajan dan mintanyapun dengan memaksa, akhirnya mama anak tersebut meminta izin kalau hari ini anaknya tidak bisa masuk. Menurut informasi anak tersebut kencanduan jajan karna pola yang dibentuk oleh neneknya, gw tahu lah biasanya nenek kakek itu sayangnya pake banget sama cucunya karna gw sendiri mengalami hal serupa.

            Tetapi saat sedang kegiatan doa pagi hari anak yang tadinya izin tidak masuk sekolah tiba-tiba datang selidik punya selidik anak tersebut diiming-imingi uang jajan. Sempat sedih si karna akhirnya ortu yang kalah sama anak, penting untuk diingat sedini mungkin orang tua harus menguatkan anak agar ketika meminta sesuatu pasti ada proses yang harus di lalui. Percaya atau tidak semakin mudah anak mendapatkan apa yang diinginkannya maka surga pun tak ada nilainya di mata mereka. Kenapa bisa seperti itu? Karna pola yang sudah terbentuk di dalam diri anak tersebut salah, maka ia akan tumbuh dengan pembiasaan yang salah.

            Pernah dengar kasus anak gantung diri karna tidak di belikan motor sama ortunya, atau anak yang berani menghabiskan nyawa orang tuanya sendiri karna tidak di kabulkan apa yang diinginkannya. Satu hal yang harus selalu diingat sikap ortu yang salah dalam mendidik anak sama halnya sedang membesarkan seorang monster. Balik lagi ke dua kasus di atas, kenapa banyak ortu yang tak bernilai di mata anak? jawabannya hanya satu karna sudah terlalu seringnya mendapatkan sesuatu tanpa proses maka one day anak tersebut akan menjadi boomerang untuk orang tuanya sendiri.

            Misalnya dari kecil kita sudah terbiasa membelikan mainan kepada anak kita atau barang apapun yang mereka suka, ketika rusak, hilang atau tidak di gunakan lagi akan di abaikan begitu saja tidak ada teguran dari orang tua atau sekedar peraturan sebelum membeli mainan. Maka anak tersebut akan tumbuh dengan rasa acuh, tidak perduli, masa bodo efeknya akan tertanam sifat negatif  dalam dirinya. Sedangkan anak yang tumbuh dengan proses ketika ia menginginkan sesuatu maka ia akan lebih perduli dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Di bawan ini gw mau kasih tips tentang parenting.

Tips mengajak anak ke toko mainan :
1.      Jadwalkan dengan rutin kapan waktu yang tepat untuk anak membeli mainan, misalnya satu bulan satu kali.
2.      Ortu wajib memberikan alasan kenapa hanya boleh membeli mainan satu bulan satu kali.
3.      Tanyakan mainan apa yang saat ini di butuhkan olehnya
4.      Sampaikan manfaat dan kegunaan mainan tersebut
5.      Sebelum membeli pastikan ortu dan anak menyepakati cara merawat dan menjaga barang miliknya.
6.      Orang tua wajib mengingatkan ketika anak lupa bertanggung jawab dengan mainannya.

Semoga tips di atas bermanfaat. See you later

Tangerang, 20 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days15



2 komentar:

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design