This
day hari kedua gw bersama B. Manggis alias teman-teman warisan, karna baru
dua hari bersama mereka gw masih observasi tentang sifat, karakter dan
kebiasaan setiap anak. Karna kemarin yang hadir hanya tujuh orang otomatis kelas
cukup kondusif dan semua teman bisa berkerjasama dengan baik sesuai harapan gw.
Dan hari ini yang hadir ada sepuluh siswa/i pastinya gw akan lebih sering mengingatkan
mereka tentang peraturan saat berada di sekolah. Biasanya anak-anak yang baru
masuk setelah libur panjang mereka lupa dengan peraturan sebelumnya dan tugas
guru mengingatkan mereka dengan positif dan sabar. Tapi ada yang bilang itu
belum seberapa karna anak yang cukup aktif di kelas Manggis belum masuk but I believe dengan cinta dan bantuan Allah
anak tersebut dapat gw taklukkan.
Ada cerita menarik hari ini, pagi
tadi sebelum berangkat sekolah gw sempetin dahulu untuk cek hp kali aja ada
pesan masuk. Dan benar saja ada pesan dari salah satu wali murid yang sudah
cukup kewalahan dengan anaknya yang akhir-akhir ini minta uang jajan dan
mintanyapun dengan memaksa, akhirnya mama anak tersebut meminta izin kalau hari
ini anaknya tidak bisa masuk. Menurut informasi anak tersebut kencanduan jajan
karna pola yang dibentuk oleh neneknya, gw tahu lah biasanya nenek kakek itu
sayangnya pake banget sama cucunya karna gw sendiri mengalami hal serupa.
Tetapi saat sedang kegiatan doa pagi
hari anak yang tadinya izin tidak masuk sekolah tiba-tiba datang selidik punya
selidik anak tersebut diiming-imingi uang jajan. Sempat sedih si karna akhirnya
ortu yang kalah sama anak, penting untuk diingat sedini mungkin orang tua harus
menguatkan anak agar ketika meminta sesuatu pasti ada proses yang harus di
lalui. Percaya atau tidak semakin mudah anak mendapatkan apa yang diinginkannya
maka surga pun tak ada nilainya di mata mereka. Kenapa bisa seperti itu? Karna pola
yang sudah terbentuk di dalam diri anak tersebut salah, maka ia akan tumbuh
dengan pembiasaan yang salah.
Pernah dengar kasus anak gantung
diri karna tidak di belikan motor sama ortunya, atau anak yang berani
menghabiskan nyawa orang tuanya sendiri karna tidak di kabulkan apa yang
diinginkannya. Satu hal yang harus selalu diingat sikap ortu yang salah dalam
mendidik anak sama halnya sedang membesarkan seorang monster. Balik lagi ke dua
kasus di atas, kenapa banyak ortu yang tak bernilai di mata anak? jawabannya
hanya satu karna sudah terlalu seringnya mendapatkan sesuatu tanpa proses maka one day anak tersebut akan menjadi
boomerang untuk orang tuanya sendiri.
Misalnya dari kecil kita sudah
terbiasa membelikan mainan kepada anak kita atau barang apapun yang mereka
suka, ketika rusak, hilang atau tidak di gunakan lagi akan di abaikan begitu
saja tidak ada teguran dari orang tua atau sekedar peraturan sebelum membeli
mainan. Maka anak tersebut akan tumbuh dengan rasa acuh, tidak perduli, masa
bodo efeknya akan tertanam sifat negatif dalam dirinya. Sedangkan anak yang tumbuh
dengan proses ketika ia menginginkan sesuatu maka ia akan lebih perduli dengan
apa yang menjadi tanggung jawabnya. Di bawan ini gw mau kasih tips tentang parenting.
Tips
mengajak anak ke toko mainan :
1. Jadwalkan
dengan rutin kapan waktu yang tepat untuk anak membeli mainan, misalnya satu
bulan satu kali.
2. Ortu
wajib memberikan alasan kenapa hanya boleh membeli mainan satu bulan satu kali.
3. Tanyakan
mainan apa yang saat ini di butuhkan olehnya
4. Sampaikan
manfaat dan kegunaan mainan tersebut
5. Sebelum
membeli pastikan ortu dan anak menyepakati cara merawat dan menjaga barang
miliknya.
6. Orang
tua wajib mengingatkan ketika anak lupa bertanggung jawab dengan mainannya.
Semoga
tips di atas bermanfaat. See you later
Tangerang, 20 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge
#30DWC #Days15
Bagusssss kaaa
BalasHapusBagusssss kaaa
BalasHapus