Gak
bisa santai kalau baca buku keren, contohnya kali ini setelah melahap 5 GK jadi
mau memberitahu kepada seluruh dunia kalau buku tersebut OK banget. Jadi orang
tua di tengah jaman yang udh edan ini sungguh sangat sulit sekali, belum lagi
tekanan dari berbagai penjuru kadang membuat orang tua kehabisan ide dalam
mengasuh anak-anaknya.
Khususnya
para orang tua di Indonesia yang rata-rata kurang memiliki ilmu parenting, dan ga jarang anak-anaknya
seperti produk gagal keluaran pabrik yang ga laku di jual. Miris banget ya,
posisi saya disini sebagai seorang guru di sekolah yang hampir seluruh orang
tua dari anak murid saya keadaan finansialnya cukup di atas rata-rata. Orang
tua yang jarang sekali punya waktu untuk anak-anaknya dan ga jarang anak murid
yang saya temukan hasil cetakan gadget
dan asisten rumah tangga yang memiliki pendidikan level rendah. Orang tuanya
berpendidikan tinggi tapi anak-anak mereka di asuh sama art yang pendidikannya
rendah. Alhasil banyak anak-anak yang masuk kategori anak bermasalah karena
kurangnya interaksi bersama orang tuanya. Untuk mengubur rasa bersalah para orang
tua akan memberikan apa saja yang anak-anaknya minta, akhirnya otak anak akan
lumpuh mereka ga akan tahu sebab akibat yang mereka tahu cara instan untuk
dapat sesuatu dan itu hasil didikan orang tuanya. naudzubillah jangan sampai saya mengalami hal tersebut.
Selain
itu dari kecil saya sudah terbiasa tinggal di daerah kampung, yang orang tuanya
super kasar saat mendidik anak-anaknya, suka teriak, pukul, bentak,
ngata-ngatain anak, di bebaskan begitu aja tanpa pendampingan pokoknya masih
banyak lagi kejelekan yang lain. Ya Allah kalau saja mereka tahu ilmu mengasuh
anak pasti wajah Indonesia saat ini akan berbeda dan anak-anak bangsa mampu
bersaing di kancah dunia.
Ketika
anak lahir dari rahim seorang ibu mereka bukanlah kertas putih yang belum tahu
apa-apa, tapi setiap anak sudah memiliki bekal semasa ia masih menjadi janin
dalam kandungan ibunya, kenapa yahudi 100 tahun lebih cerdas dari kita karena
semasa di kandungan ibunya sang janin di perlakukan dengan istimewa dan setelah
ia lahir anak tersebut akan di bentuk sesuai dengan yang diinginkan orang
tuanya mereka akan memperlakukan para anak dengan baik dan istimewa jadi
anak-anak yahudi akan tumbuh menjadi anak yang siap bersaing. Hampir semua
bidang di dunia ini yahudi yang mendudukinya.
Tapi
lain halnya dengan kita, para orang tua yang hanya memikirkan masalah akademik
pada anaknya, kalau ada anak SD kelas satu yang belum bisa baca berarti
dia anak bodoh di cap sebagai anak bodoh yang telat mikir. Ya Allah padahal
konsep itu salah banget, di luar anak usia dini terhitung dari usia 0-8 tahun
dimana mereka akan di tanamkan pembentukan karakter yang kokoh. Belum di ajarin
calistung hanya fokus untuk penanaman karakter, sedangkan di Indonesia ada anak
umur empat tahun yang sudah bisa baca orang tuanya bangga sampai anak tersebut
di bilang anak ajaib dan pinter bgt. Padahal anak usia dini tugasnya hanya
bermain bermain dan bermian, ketika ia sudah SMP atau SMA ia akan membenci
belajar dan benci dengan buku karena sejak dini terlalu di forsir, gedenya
bonyok. Menurut data The Organisation for
Economic Co-operation and Development (OECD) budaya membaca Indonesia
berada di peringkat terendah diantara 52 negara di Asia. Ini bukan orang
Indonesia pada ga bisa baca tapi karena minat baca yang udah mati suri, makanya
rakyat Indonesia tuh mental pekerja.
Diluar
mudah banget meminjam buku secara gratis di perpustakaan milik negara,
pemerintah setempat menyediakan banyak buku yang dapat dipinjam, pemerintahnya
tahu cara agar rakyatnya gemar membaca yaitu dengan cara memfasilitasi buku
secara cuma-cuma. Itu kan investasi terbaik untuk mengkokohkan negaranya yaitu
menanam benih dan dirawat dengan baik.
Dan
ga heran kalau di Indonesia itu banyak banget orang ga taat sama peraturan,
contoh kecilnya masalah antri banyak banget orang yang tanpa rasa bersalah
menyerobot antrian orang lain, kesel banget liat yang begitu tuh dasar mental
anak kecil. Mana mungkinkan fisik udah tua tapi mental balita. Kasus bgt nih.
And the last one,
baca penutup malam ini 5 GK arrrgggg tersihir bgt sama metode pengasuhan ala mba
Kiki Barkiah, yang ga punya latar pendidikan psikologi tapi metode dalam mengurus
anak-anaknya pake ilmu banget. Hampir semua metodenya yang gw pelajari selama 5
tahun belakangan ini sebagai guru itu semua sudah di praktikkan sama mba Kiki.
Semakin manteb one day kalau sudah di
amankan menjadi seorang ibu mau mendidik anak-anak sendiri alias homeschool dan gw yang jadi gurunya.
Mungkin ini mustahil bagi sebagian orang tapi gw ga mau anak gw belajar ilmu
yang ga penting, sayang banget umurnya.
Tangerang, 23 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge
#30DWC #Days18
Semoga bisa kek bu Kiki barkiah yaa kaaaa... aamiin
BalasHapusSemoga bisa kek bu Kiki barkiah yaa kaaaa... aamiin
BalasHapusAmin ya Rabb :)
BalasHapus