Senin, 24 Juli 2017

Tuhan Mengapa Kau Ciptakan Air Mata?



            Rasanya nafas ini berhenti berhembus, kabar menyedihkan datang silih berganti setiap harinya. Seperti tak ada habisnya air mata yang keluar, mungkin mata ini sadar masih banyak episode masa depan yang membutuhkannya. Waktu terasa seperti malam, lupa bahwa tuhan juga menciptakan siang. Karena semenjak hari itu bumi terasa hanya memiliki satu waktu yaitu malam.

            Bukan soal waktu yang terbuang hanya menangisi dirinya, tetapi karena mulut ini yang tak bisa berucap baik saat dirinya masih terlihat gagah, penyesalan memang memiliki tugas dari tuhan untuk datang terlambat, agar orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik mengutuk dalam penyesalan. Jika waktu bisa di putar kembali aku pasti akan mengucapkan maaf beribu kali, namun kita penyesalan yang terjadi maaf sudah tak berguna lagi.

            Babah anak mu ini rindu sekali, walau sebenarnya Ilah bukan anak yang berbakti saat semuanya masih terasa indah. Namun Ilah berusaha melakukan yang terbaik karena Ilah tahu kalau sampai di detik-detik terakhir Ilah tidak memanfaatkan waktu maka seumur hidup mengutuk diri adalah hal yang pantas. Ilah kangen masa-masa dimana semua hal yang terjadi dalam hidup ini selalu menjadi topik diskusi kita, dalam banyak cerita yang kita habiskan bersama Ilah yakin ada harapan besar yang selalu Babah impikan.

            Saat ini hanya doa yang dapat di ikrarkan walau sebenarnya ingin sekali menatap wajah, mencium tangan dan diskusi bersama, tetapi waktu tak mengizinkan karna sang Ilahi memiliki rencana terbaik untuk kita. Ilah sayang Babah, semoga kita yang sudah terpisah antara ruang dan waktu bisa bertemu kembali di jannahNya .

Tangerang, 24 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days19



            

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design