Jumat, 21 Juli 2017

5 GK


Gak bisa santai kalau baca buku keren, contohnya kali ini setelah melahap 5 GK jadi mau memberitahu kepada seluruh dunia kalau buku tersebut OK banget. Jadi orang tua di tengah jaman yang udh edan ini sungguh sangat sulit sekali, belum lagi tekanan dari berbagai penjuru kadang membuat orang tua kehabisan ide dalam mengasuh anak-anaknya.

Khususnya para orang tua di Indonesia yang rata-rata kurang memiliki ilmu parenting, dan ga jarang anak-anaknya seperti produk gagal keluaran pabrik yang ga laku di jual. Miris banget ya, posisi saya disini sebagai seorang guru di sekolah yang hampir seluruh orang tua dari anak murid saya keadaan finansialnya cukup di atas rata-rata. Orang tua yang jarang sekali punya waktu untuk anak-anaknya dan ga jarang anak murid yang saya temukan hasil cetakan gadget dan asisten rumah tangga yang memiliki pendidikan level rendah. Orang tuanya berpendidikan tinggi tapi anak-anak mereka di asuh sama art yang pendidikannya rendah. Alhasil banyak anak-anak yang masuk kategori anak bermasalah karena kurangnya interaksi bersama orang tuanya. Untuk mengubur rasa bersalah para orang tua akan memberikan apa saja yang anak-anaknya minta, akhirnya otak anak akan lumpuh mereka ga akan tahu sebab akibat yang mereka tahu cara instan untuk dapat sesuatu dan itu hasil didikan orang tuanya. naudzubillah jangan sampai saya mengalami hal tersebut.

Selain itu dari kecil saya sudah terbiasa tinggal di daerah kampung, yang orang tuanya super kasar saat mendidik anak-anaknya, suka teriak, pukul, bentak, ngata-ngatain anak, di bebaskan begitu aja tanpa pendampingan pokoknya masih banyak lagi kejelekan yang lain. Ya Allah kalau saja mereka tahu ilmu mengasuh anak pasti wajah Indonesia saat ini akan berbeda dan anak-anak bangsa mampu bersaing di kancah dunia.

Ketika anak lahir dari rahim seorang ibu mereka bukanlah kertas putih yang belum tahu apa-apa, tapi setiap anak sudah memiliki bekal semasa ia masih menjadi janin dalam kandungan ibunya, kenapa yahudi 100 tahun lebih cerdas dari kita karena semasa di kandungan ibunya sang janin di perlakukan dengan istimewa dan setelah ia lahir anak tersebut akan di bentuk sesuai dengan yang diinginkan orang tuanya mereka akan memperlakukan para anak dengan baik dan istimewa jadi anak-anak yahudi akan tumbuh menjadi anak yang siap bersaing. Hampir semua bidang di dunia ini yahudi yang mendudukinya.

Tapi lain halnya dengan kita, para orang tua yang hanya memikirkan masalah akademik pada anaknya, kalau ada anak SD kelas satu yang belum bisa baca  berarti dia anak bodoh di cap sebagai anak bodoh yang telat mikir. Ya Allah padahal konsep itu salah banget, di luar anak usia dini terhitung dari usia 0-8 tahun dimana mereka akan di tanamkan pembentukan karakter yang kokoh. Belum di ajarin calistung hanya fokus untuk penanaman karakter, sedangkan di Indonesia ada anak umur empat tahun yang sudah bisa baca orang tuanya bangga sampai anak tersebut di bilang anak ajaib dan pinter bgt. Padahal anak usia dini tugasnya hanya bermain bermain dan bermian, ketika ia sudah SMP atau SMA ia akan membenci belajar dan benci dengan buku karena sejak dini terlalu di forsir, gedenya bonyok. Menurut data The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) budaya membaca Indonesia berada di peringkat terendah diantara 52 negara di Asia. Ini bukan orang Indonesia pada ga bisa baca tapi karena minat baca yang udah mati suri, makanya rakyat Indonesia tuh mental pekerja.

Diluar mudah banget meminjam buku secara gratis di perpustakaan milik negara, pemerintah setempat menyediakan banyak buku yang dapat dipinjam, pemerintahnya tahu cara agar rakyatnya gemar membaca yaitu dengan cara memfasilitasi buku secara cuma-cuma. Itu kan investasi terbaik untuk mengkokohkan negaranya yaitu menanam benih dan dirawat dengan baik.

Dan ga heran kalau di Indonesia itu banyak banget orang ga taat sama peraturan, contoh kecilnya masalah antri banyak banget orang yang tanpa rasa bersalah menyerobot antrian orang lain, kesel banget liat yang begitu tuh dasar mental anak kecil. Mana mungkinkan fisik udah tua tapi mental balita. Kasus bgt nih.

And the last one, baca penutup malam ini 5 GK arrrgggg tersihir bgt sama metode pengasuhan ala mba Kiki Barkiah, yang ga punya latar pendidikan psikologi tapi metode dalam mengurus anak-anaknya pake ilmu banget. Hampir semua metodenya yang gw pelajari selama 5 tahun belakangan ini sebagai guru itu semua sudah di praktikkan sama mba Kiki. Semakin manteb one day kalau sudah di amankan menjadi seorang ibu mau mendidik anak-anak sendiri alias homeschool dan gw yang jadi gurunya. Mungkin ini mustahil bagi sebagian orang tapi gw ga mau anak gw belajar ilmu yang ga penting, sayang banget umurnya.

Tangerang, 23 Juli 2017
Indahnya Melukis Hari
#30DaysWritingChallenge #30DWC #Days18




3 komentar:

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design