“Tiada kegembiraan yang
menyamai perjumpaan
dengan sahabatnya dan
tiada kesedihan yang
menyampai perpisahan
dengannya…
Moga persahabatan yang
dibina dengan
BISMILLAH ini hanya
berakhir dengan INNALILLAH”
Senandung
Ukhuwah
Episode
yang terukir hari ini tentang sepotong ukhuwah di Jum’at siang menjelang sore.
Kami semua merasakan bagaimana mendalami profesi bak seorang foto model
(yaeeelllah gaya amat sii Nay) hal tersebut yang tersebit dalam otak, yaiyalah karena
harus bergaya dan memamerkan senyuman terindah yang dimiliki didepan kamera dan
dibidik langsung oleh seorang fotografer (alias tukang foto hehehehe) apa coba
kalau bukan foto model dadakan.
Mungkin sebagian orang menganggap
penutup episode hari ini hanya sekedar pelengkap muatan album kenangan yang
sudah dilakoni setiap menjelang akhir tahun pendidikan, tapi taukah kalian
ketika senyuman yang kita miliki sudah diabadikan, itu pertanda bahwa peran
tahun ini akan segera berakhir dan secara otomatis datangnya perpisahan akan
semakin nyata. Kita dapat tersenyum manis didepan kamera tetapi dibalik itu
semua mungkin kita akan menangis mengingat rekam jejak selama hampir satu tahun
yang sudah terlewati dengan manis.
Seperti biasa sambil menunggu waktu
giliran foto masih bisa mencuri waktu untuk menambah kekentalan ukhuwah kami, tanpa
menunggu komando blist kamera pribadi pun merebak dimana-mana. Hmmmm tak dapat dipungkiri
fenomen narsis menyerang pada sendi kebersamaan, zaman sekarang setiap orang
yang melihat kamera pasti bawaannya mau gaya melulu dan hal tersebut pun
ngetren sekitar saya ya hitung-hitung sebagai bukti tentang ukhuwah kami. Satu
persatu kami memutar otak mencari tempat yang cocok untuk berfoto agar
mendapatkan hasil yang sesuai harapan (paling tidak cakepan dikitlah pas lihat
hasil jepretan). Setelah menemukan angle yang cucok gaya-gaya fenomenal andalan
masing-masing pun dipamerkan, mulai dari tersenyum tipis, senyum tiga jari,
senyum lima jari, mangap, peluk kanan kiri, membentuk angka dua dengan jari dan
senyuman malu-malu sampai malu-maluin (bosen dengan gaya andalan yang itu-itu
lagi).
Tapi walaupun heboh dan sedikit norak
itu lah kami, ya itulah kami, kehangatan yang tercipta dari tingkah kedunian
kami lewat kekompakan pada hari ini yang akan menjadi jejak ukhuwah diantara
sesama. Senyuman yang dapat terabadikan tersebut akan menjawab bukti ukhuwah yang
memang benar ada diantara kami. Bukan hanya sekedar penyejuk mata saja tetapi akan
menjadi bukti ukhuwah yang dapat kami sampai kepada keluarga, orang tua, anak,
teman atau siapapun mereka.
Hangatnya
kebersamaan hari ini membuka kembali kenangan indah yang sudah terlewati. Hampir
satu tahun sudah kami semua bekerja keras untuk menjadikan teman-teman kecil
jundi-jundi masa depan, menjadi seorang hamba yang lebih baik setiap harinya, menjadi
pemikul amanah dengan baik ataupun patner dakwah dengan sesama saudara. Karena
nantinya itu semua yang akan menjadi bukti dihadapan Allah.
Dapat tersenyum lebar dan puas namun
sedikit tersentak ketika ada salah satu teman yang berucap mungkin lembaran
hari ini akan menjadi momen terakhir dirinya bersama kami, walaupun hal
tersebut bukanlah pertama kali terdengar oleh telinga namun tetap saja yang
namanya perpisahan pastinya tidak enak. Dan terbesit dalam fikiran tahun depan
pastinya akan ada skenario yang berbeda, akan ada celah yang ditinggalkan dan
akan ada orang baru yang mengisi celah kosong tersebut. Yaaaa itulah hukum alam
karakteristik kehidupan manusia ada yang meninggalkan dan ada yang
ditinggalkan, secara perlahan kami semua harus beradaptasi dengan perpisahan
ini hanya memikirkannya saja sulit apa lagi nanti ketika harus ikhlas dijalankan.
Tetapi kekompakan sore tadi akan
menjadi obat penawar rindu disaat perpisahan menghampiri, terima kasih sahabat
atas sepotong episode indah di siang menjelang sore. Sebias cinta yang terukir
atas nama Allah.
Lirik
nasyid dibawah ini seakan mampu menceritakan saat pertama kali saya dan mungkin
teman-teman lain ketika bergabung di TK Islam Asy-Syukriyyah, bertemu dengan orang-orang
asing yang tidak familiar dan berusaha merangkai kata sebaik mungkin takut
salah kata yang terselip dari percakapan di awal pertemuan. Namun semuanya akan
menjadi indah saat menyadari pertemuan atas dasar ukhuwah yang sudah diatur
oleh Allah sendiri. Nikmati liriknya ya sembari membayangkan wajah teman-teman
yang mungkin jauh di mata tetapi dekat dihati.
Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling
memahimi
Keeping-keping dihati terajut
dengan indah
Rasakan persaudaraan kita
Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah
tertunaikan
Berpelusuk kadang duka
kita jalani semua
Semata-mata harapkan
ridhonya
Sahabat tiba lah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh
berpisah
Jadikan robithoh
pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua di
surga
Sahabat
setia bagai pewangi yang mengharumkan
Sahabat
sejati menjadi pendorong impian
Sahabat
berhati mulia membawa kita ke jalan Allah
Keindahan
pelangi akan muncul ketika hujan reda walaupun itu tidak selalu terjadi tetapi
saya yakin ketika kita dapat menyadari pertemuan ini memang skenario Allah maka
badai pun tak dapat mengalahkan persaudaraan kita.
Minggu, 12 April 2015
Di rumah Jidah tersayang
0 komentar:
Posting Komentar