Sabtu, 18 April 2015


       Pagi ini bangun siang banget, rekor tersiang yang pernah terjadi selama menjadi seorang guru. Wuaaahhh karena sindrom drakor yang menggebu-gebu akhir-akhir ini, sampai rela tidur malam hanya untuk membuaskan nafsu nonton drakor yang sedang menghantui fikiran dan hati (taaaauuubbbaaat) aduhhhh paling susah deh kalau penyakit ini sudah mulai menggerogoti setengah dari akal sehat, sadar siiii akan banyak kerugian yang timbul tetapi gimana donggg hati ini susah banget untuk dibujuk (dasar sufi alias suka film) (garuk kepala si Udin).
            Tapi ada hal yang lebih menarik hari ini dari sekedar kedoyanan saya dengan drakor, yaitu tentang sabar tingkat dewa. Ga bisa terhitung berapa banyak ujian kesabaran yang Allah berikan sepanjang bersama dengan teman-teman kecil, ngomongin tentang uji kesabaran setiap harinya seperti sedang menjalankan sebuah misi rahasia dari Allah dan saya harus berusaha untuk menuntaskan setiap misi yang diberikan. Dari semua kesabaran yang diuji mendapat nilai GATOT ga ada satu pun yang berhasil (gagal maning, gagal maning). Puncaknya adalah ketika salah satu teman kecil yang KEPO, dan karena keponya itu Allah memberikan ujian dibalik kejadian tersebut. Jadi skenarionya begini, disiang hari yang sedikit mendung (ga tau kenapa akhir-akhir ini matahari enggan untuk menampakkan wujudnya secara utuh) sedikit panas dan sedikit lapar (ehhh kalau lapar kayanya ga sedikit) saya dan teman-teman baru selesai menyantap hidangan pembuka salah satu teman kecil tidak sengaja melakukan kesalahan yang berakibat fatal aaabiiiisssss, wal hasil gelas beling yang berisi penuh air mineral melambaikan tangan dan mencium lantai satu-satunya korban yang tidak terselamatkan saat kejadian berlangsung. Dan oh noooooo ujian yang Allah persiapkan secara baik terlewati dengan menyedihkan, respon pertama tetap sok cool dan  menanyai anak tersebut dengan santai, tetapi ujian tetap saja sepertinya saya lebih pantas mendapat nilai nol besar. Gagalnya terletak pada hati ini yang akhirnya tergoda untuk menggerutu dan mengumpat dalam emosi yang berusaha untuk dibungkam dalam relung hati terdalam.
            Tapi semoga dengan masih pekanya hati dengan ujian atau musibah yang Allah berikan akan menambahkan pelajaran hidup yang berharga untuk saya, dan menjadikan saya pribadi yang baik setiap harinya.
Lolipop campur Gulali
            Cerita hari ini selain tentang kesabaran yang sedang diuji oleh Allah ada juga tentang histerisnya saya ketika sedang bersama teman-teman (aduuuhh paling susah ditahan kalau sudang melihat teman-teman kecil yang lucu-lucu, bawaannya mau cubit terus). Wajah imoet-imoetnya itu loh yang ga bisa dilewati, pasti berusaha untuk menggoda dan menarik perthatian mereka (kayanya hanya saya saja di dunia ini guru yang paling agresif). Ada salah satu teman kecil yang sumpah tampan dan cool banget, kadang kalau sedang berpapasan dengannya timbul deeh jurus menggoda atau cubit-cubit wajah lutunya itu. Hampir setiap hari saya menyambahi kelasnya dengan semangat dan tiba-tiba ketika ia sedang asik bermain tingkah jahil saya keluar dengan agresif memainkan permainan yang itu-itu saja eheheheheh. Dengan sigap menutup kedua matanya dan mengajukan pertanyaan yang sama, ayyyooo siapa tebak iniiii dalam hitungan satu detik langsung bisa terjawab (hehehhehehehe menyebalkan sekali ya saya) dan kami akan sama-sama tersenyum pada saat itu. Tapi kadang kalau saya berusaha untuk sok jual mahal dan mengacangi mereka, teman-teman yang sering saya ganggu akan menyapa nama saya dan senyum-senyum ga jelas, berusaha menarik perhatian saya (bilang aja kangen).
            Karena hal tersebut saya terkenal dikalangan teman-teman TK dan setiap kali berpapasan akan selalu ada yang memanggil (yaeeelllaaa serasa artis yakkk) hanya bisa melambaikan tangan dan memberikan senyuman hangat. Mungkin salah satu sifat itulah yang harus dimiliki setiap guru TK agar hubungan antar guru dan siswa terjalin dengan baik, dan selama mengaruhi samudera kehidupan ini bertemu dengan teman-teman kecil membuat hidup menjadi menyenangkan dan bahagia setiap harinya. Hahahah rejeki anak soleh kali yak, itu namanya bonus karena bekerja dikelilingi anak-anak kecil yang super imoeeeetttt.
            Jadi ga sabar menanti kedatangan pangeran kecil dalam hidup saya suatu saat nanti (ngarep).
Melukis Hari dengan Kata
Tangerang, 14 April 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design