Pagi
ini bangun siang banget, rekor tersiang yang pernah terjadi selama menjadi
seorang guru. Wuaaahhh karena sindrom drakor yang menggebu-gebu akhir-akhir
ini, sampai rela tidur malam hanya untuk membuaskan nafsu nonton drakor yang sedang
menghantui fikiran dan hati (taaaauuubbbaaat) aduhhhh paling susah deh kalau
penyakit ini sudah mulai menggerogoti setengah dari akal sehat, sadar siiii
akan banyak kerugian yang timbul tetapi gimana donggg hati ini susah banget
untuk dibujuk (dasar sufi alias suka film) (garuk kepala si Udin).
Tapi ada hal yang lebih menarik hari
ini dari sekedar kedoyanan saya dengan drakor, yaitu tentang sabar tingkat
dewa. Ga bisa terhitung berapa banyak ujian kesabaran yang Allah berikan
sepanjang bersama dengan teman-teman kecil, ngomongin tentang uji kesabaran
setiap harinya seperti sedang menjalankan sebuah misi rahasia dari Allah dan
saya harus berusaha untuk menuntaskan setiap misi yang diberikan. Dari semua
kesabaran yang diuji mendapat nilai GATOT ga ada satu pun yang berhasil (gagal
maning, gagal maning). Puncaknya adalah ketika salah satu teman kecil yang
KEPO, dan karena keponya itu Allah memberikan ujian dibalik kejadian tersebut.
Jadi skenarionya begini, disiang hari yang sedikit mendung (ga tau kenapa
akhir-akhir ini matahari enggan untuk menampakkan wujudnya secara utuh) sedikit
panas dan sedikit lapar (ehhh kalau lapar kayanya ga sedikit) saya dan
teman-teman baru selesai menyantap hidangan pembuka salah satu teman kecil
tidak sengaja melakukan kesalahan yang berakibat fatal aaabiiiisssss, wal hasil
gelas beling yang berisi penuh air mineral melambaikan tangan dan mencium
lantai satu-satunya korban yang tidak terselamatkan saat kejadian berlangsung.
Dan oh noooooo ujian yang Allah persiapkan secara baik terlewati dengan
menyedihkan, respon pertama tetap sok cool dan
menanyai anak tersebut dengan santai, tetapi ujian tetap saja sepertinya
saya lebih pantas mendapat nilai nol besar. Gagalnya terletak pada hati ini
yang akhirnya tergoda untuk menggerutu dan mengumpat dalam emosi yang berusaha
untuk dibungkam dalam relung hati terdalam.
Tapi semoga dengan masih pekanya
hati dengan ujian atau musibah yang Allah berikan akan menambahkan pelajaran
hidup yang berharga untuk saya, dan menjadikan saya pribadi yang baik setiap
harinya.
Lolipop campur Gulali
Cerita hari ini selain tentang
kesabaran yang sedang diuji oleh Allah ada juga tentang histerisnya saya ketika
sedang bersama teman-teman (aduuuhh paling susah ditahan kalau sudang melihat
teman-teman kecil yang lucu-lucu, bawaannya mau cubit terus). Wajah
imoet-imoetnya itu loh yang ga bisa dilewati, pasti berusaha untuk menggoda dan
menarik perthatian mereka (kayanya hanya saya saja di dunia ini guru yang
paling agresif). Ada salah satu teman kecil yang sumpah tampan dan cool banget,
kadang kalau sedang berpapasan dengannya timbul deeh jurus menggoda atau
cubit-cubit wajah lutunya itu. Hampir setiap hari saya menyambahi kelasnya dengan
semangat dan tiba-tiba ketika ia sedang asik bermain tingkah jahil saya keluar
dengan agresif memainkan permainan yang itu-itu saja eheheheheh. Dengan sigap menutup
kedua matanya dan mengajukan pertanyaan yang sama, ayyyooo siapa tebak iniiii
dalam hitungan satu detik langsung bisa terjawab (hehehhehehehe menyebalkan
sekali ya saya) dan kami akan sama-sama tersenyum pada saat itu. Tapi kadang
kalau saya berusaha untuk sok jual mahal dan mengacangi mereka, teman-teman
yang sering saya ganggu akan menyapa nama saya dan senyum-senyum ga jelas,
berusaha menarik perhatian saya (bilang aja kangen).
Karena hal tersebut saya terkenal
dikalangan teman-teman TK dan setiap kali berpapasan akan selalu ada yang
memanggil (yaeeelllaaa serasa artis yakkk) hanya bisa melambaikan tangan dan
memberikan senyuman hangat. Mungkin salah satu sifat itulah yang harus dimiliki
setiap guru TK agar hubungan antar guru dan siswa terjalin dengan baik, dan
selama mengaruhi samudera kehidupan ini bertemu dengan teman-teman kecil
membuat hidup menjadi menyenangkan dan bahagia setiap harinya. Hahahah rejeki anak
soleh kali yak, itu namanya bonus karena bekerja dikelilingi anak-anak kecil
yang super imoeeeetttt.
Jadi ga sabar menanti kedatangan
pangeran kecil dalam hidup saya suatu saat nanti (ngarep).
Melukis Hari
dengan Kata
Tangerang, 14
April 2015
0 komentar:
Posting Komentar