Diluar ekspetasi kata yang bisa mewakili film the boy,
awalnya gw beranggapan kalau The Boy itu bakalan seperti Anabel atau film
horror sebangsanya yang bertemakan boneka setan tapi kalau kalian beranggapan
seperti itu salah besar, sama-sama salah seperti gw. Tapi memang sang sutradara
dan produser menginginkan penonton beranggapan seperti itu dulu, penonton
dibawa untuk mempercayai bahwa tuh boneka dihuni oleh arwah anak kecil, sampai
detik-detik terakhir misteri yang sebenarnya terungkap dengan jelas dan bikin
kita hanya geleng-geleng kepala, yang tadinya udah pada ketakutan dan
tereak-tereak ga jelas ehhh taunya kena tipu loh semua.
Greta wanita cantik yang memutuskan dirinya untuk menjadi
seorang pengasuh boneka hantu yang diberi nama Brams, ia memutuskan menjadi
pengasuh bukan tanpa alasan. Karena ia sedang berusaha untuk menghidar dari
mantan pacarnya Cole yang behasil menghancurkan kehidupannya dan membuat
dirinya hamil diluar nikah. Menurutnya dengan menjadi pengasuh di rumah yang
cukup jauh dari keramaian dan jauh dari pusat kota akan membuatnya lupa dengan
sakit hatinya, ia rela hidup berjauhan dari orang-orang tersayang bahkan rumah
keluarga Brams sangat besar dan indah seperti rumah dalam film-film disni tapi
sayangnya cukup sulit untuk mendapatkan sinyal jika didalamnya. Awalnya ia aneh
melihat kedua orang tua pemiliki boneka, Greta beranggapan bahwa pasangan suami
isteri dihadapannya gila, stress, sakau atau sejenisnya karena mereka berdua
bertingkah seperti boneka itu seakan-akan hidup dan menganggapnya bisa mengerti
apa yang dibicarakan.
Naas ternyata kedua orang tua Brams berencana ingin
melakukan perjalanan liburan karena mereka berdua sudah lama sekali tidak
menghabiskan waktu untuk berlibur. Jadilah Greta hanya tinggal berdua dengan
boneka hantu, ada hal yang aneh ketika orang tua boneka itu berpamitan kedua
orang tua Brams mengingatkan untuk mentaati semua peraturan yang sudah
disampaikan, ayah Brams menyampaikan kalau dirinya bisa menjadi pengasuh yang
baik maka Brams akan menjadi anak yang baik namun jika tidak belum juga ayah
melanjutkan kata-katanya ibu sudah memotongnya terlebih dahulu. Dan sebelum
pergi ibu berbisik ditelinga Greta mengucapkan kata maaf. Bagi gw adegan ini
sedikit membingungkan dan menyimpan misteri.
Sudah
bisa ditebak Greta tidak menjalankan tugasnya dengan baik ia mengabaikan semua
peraturan yang sudah disepakati, tidak perduli dengan boneka itu. Ia percaya
kalau boneka dihadapannya sama seperti boneka pada umumnya. Namun lambat laun
hari-harinya dilewati dengan ketakutan, bahkan rasa takutnya sampai terbawa
kealam bawah sadarnya, terror demi terror berdatangan dari hilangnya gaun dan
kalungnya lalu berlanjut pada barang-barangnya yang lain. Dan puncaknya tiba-tiba
boneka itu benar-benar hidup ia menunjukkan keberadannya kepada Greta mengeluh
dengan sikap acuhnya, menagih semua peraturan yang dilanggar. Akhirnya Greta
kalah dengan rasa takutnya karena ia sudah melihat secara jelas kalau boneka
itu hidup dan arawah anak delapan tahun yang meninggal dua puluh tahun yang
lalu terperangkap dalam tubuh boneka dihadapannya. Boneka yang bisa mengetuk
pintu kamarnya, membuatkan makanan kesukaannya dan berbicara ditelepon.
Greta
mulai menaati semua peraturan yang diberikan, membantu Brams belajar,
menggantikan bajunya, menidurinya, memberikannya makanan, membacakan puisi,
memainkan piano, mengajaknya berdoa sebelum tidur, tidak pernah meninggalkannya
sendirian dan sampai pada memberikannya ciuman selamat malam sebelum Brams
tidur. Lambat laun Greta dan Brams semakin dekat, Greta benar-benar
memperlakukan Brams seperti anak laki-laki berusia delapan tahun, Greta bisa
merasakan rasa kehilangan dari kedua orang tua Brams karena ia pernah merasakan
kehilangan seorang anak dan itu membuatnya sedih dan Greta berjanji untuk tidak
meninggalkan Brams dan selalu menjaganya.
Masalah datang ketika Cole manta pacar Greta datang
mengunjungi rumah besar itu, ia mengajak Greta meninggalkan rumah besar itu dan
mengajaknya kembali membuka lembar baru dalam kehidupan mereka, Greta yang
memang sudah terlanjur sakit hati kepadanya tidak berkata apa-apa dan ia
sudah berjanji untuk tidak meninggalkan
Brams. Sebelum tidur Greta berjanji kembali tidak akan meninggalkan Brams dan
ia meminta bantuan Brams untuk keluar dari masalah ini. akhirnya pada saat
malam, Cole mendapatkan terror dari Brams tetesan darah binatang jatuh tepat
dikeningnya membuatnya terjaga dalam tidurnya tidak sampai disitu saja tepat
didinding ada tulisan Get Out yang ditujukan kepada Cole dan ada 4-5 tikus mati
yang ditaruh didalam koper yang berisi
baju-baju milik Cole.
Ditengah-tengah
rasa tegang, penonton disajikan adegan yang membingungkan, kedua orang tua
Brams berencana menghabiskan diri mereka dengan menenggelamkan diri kedalam
laut. Dan sebelumnya sang ibu sudah menulis surat yang akan dikirimkan kepada
anaknya, entah isi suratnya apa masih menjadi misteri.
Tertebak
sudah pelakunya adalah Brams karena dengan manisnya ia duduk menikmati ulahnya,
dengan sigap Greta berlari meraih Brams. Karena sudah naik pitam akhirnya Cole
merebut boneka itu dari tangan Greta ketika sudah dapat dengan membabi buta
Cole memecahkan boneka itu dan tiba-tiba apa yang terjadi, terdengar suara
orang yang sedang mengamuk dan memukul-mukul dinding, sesosok makhluk
menyerupai manusia keluar dari dalam dinding wajahnya sama seperti boneka
Brams, ternyata benar sosok tersebut adalah pria dewasa yang sudah berumur dua
puluh delapan tahun ia memanggil-manggil nama Greta suaranya terdengar seperti
anak kecil dan ia langsung menyerang Cole dengan ganas dan langsung
menghabisinya dengan menyeramkan. Kebetulan pada saat itu juga ada Malcom pria
pengantar bahan makan pada keluarga Brams, dengan berfikir secara cepat Malcom
mengajak Greta untuk segera pergi, mereka berdua berusaha mencari jalan keluar.
Keduanya
berlari menuju baseman, dan melewati ruangan yang terlihat sedikit aneh.
Ruangan yang seperti dihuni oleh seseorang. Ternyata ruangan itu adalah kamar
Brams yang berisikan semua perlengkapannya, disana Greta melihat
barang-barangnya yang selama ini hilang tanpa sebab, Greta juga menemukan
sebuah surat yang ditulis oleh ibu Brams, didalam surat itu ibu menngucapkan
selamat tinggal dan mengatakan Greta adalah milik Brams, gadis itu miliknya.
Namun
lagi-lagi keberuntungan belum berpihak kepada mereka Brams berhasil memukuli
Malcom tanpa ampun syukur Greta berhasil menghindar dan pergi. Tapi langkahnya
terhenti ketika sudah sampai pintu gerbang ia memutar arah dan masuk kembali
karena teringat dengan Malcom, pada saat sudah masuk kedalam rumah Greta
mengambil benda tajam yang sudah disembunyikannya dibalik bajunya benar saja
Brams sudah menunggunya.
Karena
umur biologis Brams masih seperti anak berumur delapan tahun Greta memakai trik
yang biasa ia lakukan kepada Brams, seperti anjing peliharaan Brams mengikuti
perintah Greta. Greta menyuruh Brams untuk tidur karena sudah waktunya Brams
istirahat, sebelum pergi Brams menagih rutinitas yang selalu dilakukan yaitu
memberikan ciuman selamat malam, awalnya Greta tidak mau mengiyakan tetapi ia
berubah fikiran saat Brams sedang lengah dengan secepat kilat Greta menusuk
bagian tubuh Brams dan ia berhasil melarikan diri bersmaa Malcom.
Sumpah
keren banget ide sang sutradara dan produser menuntun imajinasi penonton untuk
percaya bahwa the boy adalah film horror, dan emosi penonton selalu dipermainkan
setiap detiknya lewat datangnya mimpi-mimpi aneh Greta pada saat malam hari.
Ternyata penonton dibawa untuk percaya bahwa boneka itu dihuni seorang arwah
anak-anak, ga ada yang bisa nebak apa yang terjadi pada ending cerita. Saat
menit-menit terakhir misteri yang sebenarnya baru terungkap, mengajak penonton
untuk tidak cepat mengambil kesimpulan dan menuntun penonton untuk belajar
mengambil kesimpulan cerdas lewat adegan demi adegan yang disajika. Ternyata
Brams adalah seseorang yang sudah sikopat dari kecilnya, pantas saja kedua
orang tuanya selalu kepusingan untuk menghadapi anaknya itu dan menganggap
kalau Brams itu anak yang aneh, ia sudah berani untuk membunuh seorang anak
perempuan Emily pada saat berusia delapan tahun, Emily anak perempuan yang suka
main bersama Brams. Dan disaat dirinya pulang ia tidak pernah kembali
kerumahnya, mayat Emily ditemukan didalam hutan dengan tempurung kepala yang
sudah pecah dan mati mengenaskan.
Karena
kejadian seperti itu polisi tidak tinggal diam, mereka menginginkan Brams untuk
di periksa, namun karena orang tua Brams salah langkah mereka lebih baik meyakinkan
publik bahwa anaknya sudah meninggal dalam sebuah kebakaran hebat. Membuat
opini publik dengan manipulasi kebakaran, dan benar Brams sepertinya sempat
terbakar karena wajah Brams sangat rusak seperti luka bakar yang cukup serius
makanya ia menutupinya dengan memakai topeng yang sama seperti bonekanya.
Orang-orang
hebat berdiri dibalik pembuatan film ini, sang sutradara mampu meramu film
horror dicampur dengan film sikopat. Wahhh tambah pengetahun banget nih, jadi
ada ide untuk menulis cerita yang auranya sedikit sama.
Tangerang, 30
Januari 2015
Melukis hari
dengan kata
0 komentar:
Posting Komentar