Senin, 09 Februari 2015

Episode Di Hari Jum’at



            Pagi ini bangun dengan memaksakan diri super hebat lebih dari hari-hari yang sudah berlalu untuk datang mengajar, walaupun tempat tidur memaksa untuk tidak ditinggalkan tapi hati kecil merajuk agar segera menunaikan tugas di hari terakhir dalam menutup minggu ke lima bersama teman-teman. Mungkin karena sindrom hari jum’at yang sudah mendekati weekend kondisi ruh dan jasad sudah minta jatah untuk istirahat sejenak ditambah dengan otak yang stress mengerjakan banyak tugas yang hampir menumpuk. Sayangnya nyali gw tidak melebihi ukuran tubuh gw heheheh.
            Hari ini hanya 8 anak yang masuk, Istvan, Viqo, Jason, Dzaki, Nabila, Bita, Caca dan Zhafirah. Masih sama seperti hari yang sudah berlalu dalam minggu ini, disambut beberapa anak yang sudah datang lebih awal ke sekolah. Jason, Dzaki, Istvan dan Zhafirah yang menyambut gw di pagi ini. Waktu sedang dalam perjalanan menuju kelas bersama dengan Jason dan Dzaki yang habis thawaf keliling kelas ada sedikit percakapan yang membuat hati tersentak.
Jason : “tumben Bu Nailah datangnya lebih pagi” tersenyum sambil berjalan santai
Gw     :  “itu karena Jason datangnya siang hari ini” muter otak 1800 mengatur nafas dan memilih  kata yang tepat untuk di ucapkan sambil memaksa untuk tersenyum.
Jason  :  “yee orang aku bangun subuh dan berangkat lebih awal ke sekolah” kata Jason membela diri dan menyalahkan gw.
Gw     : Skak mat klepek-klepek ga bisa ngomong ketar-ketir karena anak yang lebih kecil sudah berazam untuk datang lebih pagi karena memahami identitasnya sebagai siswa.
            Setiap hari jum’at gw punya kegiatan yang ga bisa di langgar walaupun sebenarnya teman-teman kelas ungu dengan sukarela kalau gw ga bisa menggugugrkan kewajiban di hari jum’at ini, kewajiban itu adalah membacakan cerita inspiratif dihadapan teman-teman, sempat terucap dari bibir mungil Nabila “hari ini aku ga mau mendengarkan cerita” ya Allah apakah segitu menderitanya mereka mendengarkan gw cerita bating gw dalam hati sambil nepuk-nepuk diri sendiri agar ga menangis. Alhamdulillah cerita hari berjalan lancar dan teman-teman dengan sabar fokus mendengarkan cerita.
             Yang paling heboh untuk hari ini adalah jadwal teman-teman kelas kuning 1 yang main di sentra Imtaq, awalnya senang karena hanya 6 anak yang masuk tapi ternyata teman yang masuk hari ini malah yang troble. Lagi-lagi menghibur diri sendiri. Ketika sentra di mulai pijakan awal berjalan lancar karena hobby teman-teman kuning 1 menyanyi suasana sentra semakin asik dan menggembirakan, nah pas masuk ke intinya yaitu cerita sempat di kacangin sama mereka karena sibuk berbagi cerita dan bercanda dengan teman duduk disebelahnya. Tapi itu ga berjalan lama bisa mengembalikan fokus teman-teman kembali dan kegiatan inti berjalan cukup lancar.
            Sempat di buat kelepek-kelepek sama Hafiz hari ini dengan tingkah lucunya, imutnya anak tersebut menggambar diri gw dan langsung Aufar heboh dia fikir Hafiz itu buat surat cinta buat gw soalnya tu anak memberikan kertas ke gwnya dengan di buat kapal-kapalan dan di terbangkan ke arah gw, ya Allah tepok jidat tetangga sebelah antara romantis dan kurang ajar. Karena ada yang memulai domino efek ke teman-teman muslim yang lain. Mereka bergegas menggambar dan memberikannya ke gw (adoeeeh efek dari tv nih).
            Melukis Hari dengan Kata
Tangerang, 6 Februari 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design