Rabu, 14 Agustus 2013

Yuuuuk tampil modis tapi tetap syar’i

Yang namanya musuh tidak akan rela melihat lawannya tertawa manis, menjalankan hidup dengan nyaman bahkan santai seperti putri raja yang tinggal tunjuk apa yang diinginkannya,  karna saking nyamannya tidak ada kasak kusuk dari lawannya. Ga gitu musuh itu akan terus mengintai sampai lawanya menjadi sesak, tepar bahkan mati ditanganya, hmmmm seperti harimau yang mengintai lawannya jikalau lengah sedikit pasti hap lalu di tangkap. Tapi bukan itu tujuan saya kali ini bercuap-cuap, saya ingin berbicara tentang hijab, kain kudung yang diwajibkan oleh sang maha pencipta kepada seluruh muslimah untuk membentangkannya di atas kepala mereka sampai kedada.
Loh terus apa hubungannya sama kalimat opening di atas? Apa kaitanya antara musuh dan hijab? Semakin banyak kalimat yang saya torehkan dalam catatan ini semakin mengerti pula kalian maksud dan tujuan saya menulis tentang musuh dan hijab. Rasanya saya harus menuliskan atau memuntahkan semua yang saya rasakan, lihat dan tonton, selama ini. Kedua bola mata ini sudah sangat gerah dan jari-jari ini ingin berteriak untuk membuktikannya dalam bentuk tulisan, monggo saya langsung tancap gas ya. 
Hijab atau lebih populer lagi dengan julukan jilbab, kayanya tidak usah saya kenalankan panjang lebar dengan si hijab atau jilbab yang sudah so pasti kalian kenal dengan mereka, and now mesti kalian sadari bahwa beraneka ragam bentuk hijab sudah banyak diciptakan oleh para desainer termuka di jagad ini. Desain cantik dan elegan yang dapat memanjagakan pandangan kita, seperti bentuk kue-kue cantik nan mempesona dikala hari raya tiba. Jangan ditanya apa tujuan para desainer itu pastilah desain-desian yang sudah tercetus tersebut bertujuan untuk mempermudah muslimah agar dapat mengenakan hijab. Para desainer tersebut tidak hanya khatam sampai di bidang model hijab saja, semakin berkembangnya zaman dan pengetahuan, kecerdasan manusia pun menjadi naik level. Dalam dunia fashion khususnya hijab kenaikan level sudah dapat dirasakan sekali pada saat ini, kalau kita flash back ke zaman sebelum hijab populer, dahulu hijab dijadikan sebagai pakaian anti oleh para muslimah, maka tak jarang ketika kita menoleh ke kanan maupun ke kiri setiap kali sedang berjalan keluar rumah maka akan banyak penampakan kepala hitam atau rambut yang menjuntai-juntai atau bahkan melambai-lambai, namun kini penampakan tersebut menjadi surut 180º perubahan yang sangat drastis. Kenaikan level hijab sudah semakin di rasakan dalam hal warna yang full color, bahan yang membuat nyaman si pemakainnya, harga yang bersahabat dengan kantong, bahkan sampai tempat atau lokasi yang mudah untuk kita cari dan temui. Sepertinya bak disihir mata ini, efek domino dari desain yang muncul saat ini menjadikan banyaknya muslimah yang terketuk untuk menggunakan  hijab sebagai perhiasan mereka bukan hanya sekedar perhiasan untuk bersolek tetapi sebagai teman sejati di kala keluar rumah. Kalau di teropong kembali sepertinya kerja keras dari para desainer itu sudah mulai tampak terbayar lunas. Ya contoh kecilnya saja sudah banyak muslimah di Indonesia yang terserang virus pemakaian hijab secara masal mereka menyadari bahwa ketika hijab tersebut di letakkan di atas mahkotanya maka secara fisik penampilan mereka akan terlihat indah untuk di pandang dan dapat menarik perhatian muslimah lain dan pastinya lawan jenis.
Sudah dapat pujian di atas pasti tersimpan kata tetapi di baliknya, ya lagi-lagi saya menggunakan kata tetapi, karena dari banyaknya model atau bentuk hijab yang tersebar luas tak khayal dari model hijab tersebut yang sesungguhnya tidak lulus sensor (aduuuh memangnya film tidak lulus sensor, plak lupakan) pasti akan ada tanda tanya lagi yang timbul dibenak kalian, kita lanjut ya. Memang kenapa tidak lulus sensor? Nahhh yukkk kita bahas dan kita simak disini.
Pertama kenapa saya katakan tidak lulus sensor karena penggunaan hijab sudah keluar dari batas kesyar’iannya, banyak dari desainer yang menciptakan model hijab yang tidak sampai menutupi dada si empunya. Padahal kalau kita kembalikan lagi kepada redaksi awal kita yaitu Al-Qur’an dalam surat An-Nur Ayat 32 Allah berfirman “Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga kedadanya” jelas tanpa kita harus panjang lebar menafsirkan firman Allah tersebut sudah sangat nampak hijab itu harus menutupi dada si pemakainya, bukan hanya stop sampai di atas dada (itu namanya setengah-setengah niat pemakain hijab, heheh).
 Kedua terlalu ribet dalam pemakaiannya akhirnya menimbulkan penampakan yang tidak nyaman di lihat oleh mata dan akan timbul kata-kata magic seperti “Aduhh sholatnya nanti aja deh dirumah soalnya susah niiih pasang jilbabnya lagi” waduhhhh ko jadi gitu ya sesungguhnya Islam itu selalu mempermudah pemeluknya bukan mempersulit, fenomena di atas saya temukan ketika sedang bercuap-cuap ringan bersama teman saya. Karena dari efek pemakian hijab yang terlalu ribet dan menyusahkan saat ini, maka akan timbul kesan yang seakan-akan meringankan kewajiban yang lain seperti sholat.
Ketiga penampakan aksesoris yang kurang tepat contoh penggunaan bros yang terlalu besar bukannya menjadi pemanis di sekitar hijab malah menjadi gerah ketika orang lain melihatnya, aduhh jangan sampe deh niat kita untuk lebih anggun menambahkan ornamen tambahan malah menzholimi orang disekitar kita.
Keempat bahan hijab yang terlalu tipis dapat diterawang oleh mata orang lain, yahhh akhirnya mahkota yang tersimpan dibalik hijab kita dapat terlihat oleh mata-mata yang tidak halal untuk melihatnya.
Wahh sempat sedih sekali melihat fenomen-fenomena diatas, sebenarnya masih banyak lagi alasan-alasan yang dapat kita temukan tetapi untuk saat ini saya tidak akan membahasnya terlalu jauh dan banyak. Mau tau dong apa si modus dibalik desain yang sangat membuat mata yang melihatnya gemas dan mencoba dan akhirnya kita tersihir untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita? Nah simak lagi yuuk,
Sepeti opening yang saya tulis di atas yang namanya musuh itu tidak akan bisa tenang melihat lawannya hidup degan nyaman, apa si maksud yang tersirat dari kalimat diatas? maksud saya adalah kan kita sudah banyak sekali melihat berbagai bentuk hijab dan pakian yang manis-manis itu secara beruntun semuanya terlahir dari tangan-tangan para desainer cerdas, hebat, dan ide yang tidak pernah habis. Tetapi perlu kalian ketahui wahai wanit akhir zaman semua itu semata-mata hanya ingin mengghilangkan kultur dan sifat asli dari pakaian yang di ridhoi oleh sang penguasa alam. Berbagi bentuk hijab dan pakian yang terlahir saat ini sudah melenceng dari yang sudah di firmankan oleh Allah, alasannya adalah karena musuh islam ingin membuat kita semua para muslimah untuk tergoda memakainya.
Sudah berkenalan dengan virus yang namanya ghudul fikri kalau bahasa Inggrisnya adalah The Bathel of Mind dan dikenal dengan kata perang pemikiran oleh orang Indonesia, siapa si pencetus ghudul fikri itu? mereka adalah musuh-musuh islam yang berusaha menyelipkan berbagai bumbu kenistaan untuk meracuni otak setiap muslim dan muslimah. Salah satu tak-tik yang mereka canangkan adalah dari segi fashion, banyak sekali hijab dan pakaian yang sesungguhnya kalau dilihat nampak bukan untuk menutup aurat tetapi membalut aurat. Ketat, jungkis, mudah di terawang, menumpuk hanya di bagian yang sebenarnya tidak tepat dan masih banyak lagi kekurangan yang dapat di temukan, Rumus diatas adalah rumus yang digunakan oleh para desainer ketika mendisain hijab dan pakian yang nantinya akan di terbitkan dengan dalil untuk menyelamatkan aurat wanita muslimah.
 Mereka tidak akan perduli kepada kita wanita muslimah apakah hijab dan pakaian yang telah didesan itu syar’i atau tidak, karna bukan itu tujuannya. Bagaimanapun caranya mereka akan terus menghantui kehidupan kita sebagai hamba Allah, akan terus membantai kita habis-habisan dari segi pakian. Ide mereka tidak akan pernah tumbul bahkan low bad untuk memerangi islam karena memang itu tujuan mereka hidup, perlu kita semua ketahui mereka itu bukan orang-orang yang bodoh atau telmi, mereka adalah orang-orang yang cerdas dan mengetahui titik kelemahan kita. Ketika kita lengah maka pikiran kita akan mudah untuk mereka rasuki.
Sebagai wanita muslimah memang harus lebih baik dibandingkan dengan yang lain, dari semua segi dan sisi kita harus lebih unggul dan tidak boleh terkalahkan, islam tidak melarang kita untuk mengepakkan sayap lebih tinggi namun kita harus cerdas dalam menggunakan kacamata kehidupan ini, silahkan tampil modis dan kece selama itu tidak keluar dari batas kersyar’i-an yang redaksinya langsung dari Allah. Intinya tidak apa-apa kita melek fashion malah itu lebih baik tapi tetap harus cerdas dalam pengaplikasiannya, janganlah terlalu mentah kita menerima apa yang dilihat oleh mata harus di saring dengan apik dan akhirnya dapat dicerna dengan baik dan hasilnya pun bermanfaat.

Mungkin akan timbul pemikiran aduh ribet banget si mau pakai hijab aja, perlu kalian tancapkan dalam pikiran kalian bahwa masuk surga itu tidak mudah, sulit amat sulit untuk masuk kedalam surga. Kita harus rela bersakit-sakit dahulu bahkan sampai harus ditebus dengan air mata darah untuk mendapatkan kunci surga.  Sebenarnya kita hidup didunia hanya sekedar untuk menunggu mati dan kembali ke kampung halaman yaitu akhirat masalah reward kita akan terima tergantung dari amalan yang dilakukan semasa hidup, apakah surga yang mahal harganya atau kah neraka yang mudah untuk memasukinya. Yuuuuk tampil modis tapi tetap syar’i agar dapat kunci surga J

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design