Senin, 28 April 2014

Door Duisternis Toot Licht

Emansipasi wanita satu kata yang saat ini banyak di ganyang-ganyangkan oleh para kaum feminisme, menuntu kesetaraan gender, mengemis demi persamaan derajat antara pria dan wanita. Berusaha menembus pintu-pintu DPR dengan menggedor secara paksa hanya untuk sebuah pengakuan yang NOL BESAR. 

Banyak kaum libelar yang sedang asik menertawakan drama ini, karna sesungguhnya semua ini hanya sebuah settingan yang skenarionya sudah tertulis secara apik, dan mereka sudah bisa menebak episode apa lagi yang akan terjadi setelah ini. Saya pasti salah besar jika tidak mengakui kebebasan kaum wanita adalah cita-cita dan harapan R.A Kartini. tapi pastinya saya juga salah besar jika berfikir emansipasi yang sudah salah kapra ini yang di harapkan R.A Kartini. 

Sejatinya kaum wanita harus secara jelas mempelajari arti dari EMANSIPASI WANITA yang di maksud R.A Kartini janganlah menjadi boneka bodoh yang di dalangi oleh para kaum apatis tersebut. Salah besar jika kita berpandangan hak wanita hanya sebatas tembok rumah saja, wanita dapat mengibaskan sayapnya seluas sabang sampai marauke, seluas jagad raya dan seluas seluruh ciptaan Allah di semesta ini. Wanita tidak akan sirna, hilang ataupun musna jika emansipasi yang salah kapra ini tidak dapat terealisasikan. 

Islam agama yang paling sempurna tidak pernah menuntut hak wanita apalagi menomor sampingkannya tanpa perlu adanya UU tentang kesetaraan gender yang harus di legalkan oleh manusia. Keutamaan wanita di mata Islam sudah sangat sempurna dan sudah tercetak jelas dalam A-Qur'an dan Hadits tanpa harus menunggu pengakuan. Langit tidak akan selamanya mendung, angkasa tidak akan selamanya suram akan ada pelangi indah yang terlahir dari mendungnya langit, cahaya cantik yang dapat menyinari seluruh sudut yang terdapat wanita-wanita perkasa. Karna habis gelap terbitlah terang.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Melukis Hari dengan Kata Template by Ipietoon Cute Blog Design