Emansipasi wanita satu kata yang saat ini banyak di
ganyang-ganyangkan oleh para kaum feminisme, menuntu kesetaraan gender,
mengemis demi persamaan derajat antara pria dan wanita. Berusaha menembus
pintu-pintu DPR dengan menggedor secara paksa hanya untuk sebuah pengakuan yang
NOL BESAR.
Banyak kaum libelar yang sedang asik menertawakan drama ini, karna
sesungguhnya semua ini hanya sebuah settingan yang skenarionya sudah tertulis
secara apik, dan mereka sudah bisa menebak episode apa lagi yang akan terjadi
setelah ini. Saya pasti salah besar jika tidak mengakui kebebasan kaum wanita
adalah cita-cita dan harapan R.A Kartini. tapi pastinya saya juga salah besar
jika berfikir emansipasi yang sudah salah kapra ini yang di harapkan R.A
Kartini.
Sejatinya kaum wanita harus secara jelas mempelajari arti dari EMANSIPASI
WANITA yang di maksud R.A Kartini janganlah menjadi boneka bodoh yang di
dalangi oleh para kaum apatis tersebut. Salah besar jika kita berpandangan hak
wanita hanya sebatas tembok rumah saja, wanita dapat mengibaskan sayapnya
seluas sabang sampai marauke, seluas jagad raya dan seluas seluruh ciptaan
Allah di semesta ini. Wanita tidak akan sirna, hilang ataupun musna jika emansipasi
yang salah kapra ini tidak dapat terealisasikan.
Islam agama yang paling
sempurna tidak pernah menuntut hak wanita apalagi menomor sampingkannya tanpa
perlu adanya UU tentang kesetaraan gender yang harus di legalkan oleh manusia.
Keutamaan wanita di mata Islam sudah sangat sempurna dan sudah tercetak jelas
dalam A-Qur'an dan Hadits tanpa harus menunggu pengakuan. Langit tidak akan
selamanya mendung, angkasa tidak akan selamanya suram akan ada pelangi indah
yang terlahir dari mendungnya langit, cahaya cantik yang dapat menyinari
seluruh sudut yang terdapat wanita-wanita perkasa. Karna habis gelap terbitlah terang.
0 komentar:
Posting Komentar